NovelToon NovelToon
Nathan Dan Rengganis

Nathan Dan Rengganis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldiantt

Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.

Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.

Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.

Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.

Apa yang akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Keesokan harinya.

Kesibukan selayaknya pembantu kembali Rengganis jalani di kediaman Oma Sasmita. Menu sarapan pagi sudah selesai ia buat. Kini, gadis itu nampak sibuk membersihkan ruang keluarga yang berada di rumah itu. Menyapu, membersihkan debu, hingga mengepelnya. Hal yang sudah sangat biasa ia lakukan tiap harinya.

Tapi sepertinya pagi ini Rengganis kurang bersemangat. Sejak tadi pikirannya melayang layang entah kemana. Ada sebuah hal yang cukup mengusik hatinya. Yakni tentang sang adik.

Semalam Bu Yuni bercerita pada Rengganis. Saat pagi ketika Kinan pulang kerja, wanita paruh baya itu mencium aroma alkohol dari tubuh gadis muda itu. Sebenarnya Kinan sudah mengatakan bahwa ia tak sengaja bertabrakan dengan pemuda mabuk saat pulang kerja. Membuat minuman yang pegang di pemuda itu tumpah mengenai bajunya.

Tapi sebagai seorang ibu, rupanya hal itu berhasil memantik kecurigaan Bu Yuni. Entah mengapa ia tak bisa sepenuhnya percaya dengan ucapan putri bungsunya itu. Perasaannya jadi was was. Ia tidak tenang. Dan hal itupun ia curahkan pada Rengganis.

Rengganis menghela nafas panjang. Ia jadi teringat tentang seorang gadis yang ia lihat keluar dari penginapan beberapa waktu lalu. Juga ponsel mahal Kinan yang katanya milik temannya. Entahlah, rasanya begitu janggal. Membuat Rengganis pun kini mulai merasa sedikit curiga dengan sang adik.

Wanita itu masih sibuk dengan pemikirannya. Ia bahkan nampak tidak fokus. Tongkat pel itu bergerak maju mundur di satu tempat. Padahal harusnya ia sudah menyelesaikan pekerjaan itu sejak tadi jika ia berkonsentrasi.

Hingga tiba-tiba....

Buuugghh...

Rengganis terlonjak kaget. Salah satu betisnya tak sengaja menabrak sesuatu. Membuat wanita itupun seketika menoleh ke arah sana.

"Tuan?" Ucapnya.

Dilihatnya disana, Nathan nampak duduk di salah satu sofa di ruangan itu entah sejak kapan. Laki laki itu diam. Ia menatap datar dan terkesan angkuh ke arah gadis itu.

"Lu kalau kerja emang lelet gini, ya?" Tanya Nathan.

Rengganis diam. Ia tak menjawab. Menjawab ucapan Nathan sama hal nya seperti berdebat dengan orang gila. Rengganis memilih untuk melanjutkan kerjanya.

"Gue mau mandi! Siapin air buat gue!" Titah pemuda itu kemudian.

Rengganis menghentikan pergerakannya. Ia menoleh ke arah Nathan.

"Iya, Tuan. Biar saya selesaikan ini dulu!" Ucapnya dengan mimik wajah sedikit jengkel.

"Gue mau sekarang!" Ucap Nathan.

"Iya!" Jawab Rengganis tanpa menoleh dan masih fokus dengan tongkat pel di tangannya.

Namun tiba-tiba...

"Lama!"

Seeetttt...

Rengganis terlonjak kaget. Tangan itu tiba tiba menarik lengannya. Membuat tongkat pel yang sejak tadi dipegangnya itupun jatuh ke lantai.

"Tuan?!" Ucap gadis itu.

"Lelet, lo!" Ucap Nathan semabri menyeret wanita itu menuju kamarnya

"Tapi itu belum selesai!" Ucap Rengganis sembari setengah berlari mengimbangi langkah cepat dan lebar Nathan.

"Tuan!" Ucap gadis itu.

Nathan tak peduli. Ia terus memaksa Rengganis ikut dengannya. Hingga sampailah mereka di kamar pribadi Nathan.

Ceklek ...

Seeeetttt...

Pintu terbuka. Nathan membawa Rengganis masuk ke dalam ruangan itu. Ia lantas melepaskan lengan Rengganis dengan sedikit melemparkannya. Pemuda itu kemudian kembali menutup pintu kamar dan menguncinya.

Nathan menoleh. Ia menatap wanita itu dengan sorot mata datar. Dilihatnya disana, Rengganis nampak menatap kesal ke arah nya. Namun Nathan tak peduli. Ia menggerakkan tangannya menunjuk ke arah kamar mandi seolah meminta Rengganis untuk segera menyiapkan air mandinya.

Rengganis menghela nafas panjang.

"Lain kali nggak usah tarik tarik, Tuan. Saya bisa jalan sendiri!" Ucap gadis itu sembari mengayunkan kakinya menuju kamar mandi.

Nathan mengikuti langkah kaki Rengganis memasuki kamar mandinya.

"Lu kenapa sih kalau ama gue sinis banget?!" Tanya Nathan tiba tiba dengan mode kesal. Kini keduanya sudah berada di dalam kamar mandi.

Rengganis menoleh.

"Maksudnya apa? Saya nggak ngerti maksud Tuan," ucapnya gadis itu sembari mulai membersihkan bathtub.

Nathan diam sejenak. Ia menatap gadis itu dengan kesal. Entah kenapa dari kemarin Nathan bawaannya uring uringan terus. Apalagi ketika ia melihat Rengganis atau Justin. Nggak tau kenapa, rasanya kesel aja!

"Lu pikir gue nggak tahu? Kemarin abis basah basahan ama Justin, malamnya lu dianter pulang kan ama dia?!" Tanya Nathan sewot.

Rengganis diam.

"Terus?" Tanyanya lagi dengan santai. Toh menurutnya tak ada yang salah dengan hal itu. Justin hanya mengantarnya pulang, kan? Itupun atas inisiatif Justin sendiri.

Nathan nampak kesal. Bisa bisanya perempuan itu santai. Padahal itu kan menyebalkan! Iya, kan? Eh, iya nggak, sih?

Nathan mengangkat dagunya.

"Kemana lo semalam ama dia?" Tanya Nathan lagi.

Rengganis menghela nafas panjang sembari mulai mengisi bathtub itu dengan air hangat. "Tuan Justin hanya mengantar saya pulang."

Nathan menatap angkuh ke arah gadis itu seolah sanksi dengan jawaban dari Rengganis.

"Tuan nggak perlu khawatir. Saya nggak caper. Motor saya semalam mogok. Inipun masih di bengkel. Tuan Justin sendiri yang menawarkan diri untuk mengantar saya pulang. Kalau Tuan nggak percaya, Tuan bisa tanya sendiri sama kakak Tuan. Dan lagi pun juga cuma sekali kemarin. Saya akan dijemput adik saya nanti malam," pungkas Rengganis seolah tak mau Nathan salah paham. Laki laki itu kan memang selalu berfikiran buruk tentang dirinya.

Air sudah mulai penuh. Gadis itu kemudian mengulurkan tangannya memutar keran air di sana dan mematikannya.

"Airnya sudah siap, Tuan!" Ucapnya. "Saya permisi dulu!" Tambahnya kemudian lalu bergegas pergi dari tempat tersebut. Berniat untuk kembali ke ruang keluarga rumah itu untuk melanjutkan ngepelnya. Namun tiba tiba....

Seeeetttt....

Nathan menarik lengan Rengganis yang berjalan melewatinya. Membuat gadis itupun tersentak. Nathan menyeret gadis itu mendekat padanya. Hingga membuat tubuh keduanya kini menempel tanpa jarak.

Deeeggghhh...

Rengganis mendongak. Kedua pasang mata itu saling beradu. Posisi wajah mereka juga sangat dekat. Hembusan nafas keduanya bahkan saling menerpa wajah masing masing. Nathan diam tak bergerak. Wanita di hadapannya ini jika dilihat lihat lumayan cantik juga. Wanita batal nikah yang usianya terpaut satu tahun lebih tua darinya itu terlihat cantik dan dewasa dengan tampilannya yang sederhana. Membuat seutas senyuman samar tanpa sadar terbentuk dari bibir Nathan yang angkuh.

"Bilang sama adek lo, nggak usah jemput malam ini. Karena gua yang akan antar pulang!" Ucap pemuda itu dengan suara tenang dan sorot mata yang tak lepas dari wajah Rengganis.

Rengganis nampak mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Nathan. Baru saja Ia membuka mulutnya hendak mengucapkan sesuatu, namun Nathan buru-buru men-sergahnya

"Ini perintah majikan, dan gua nggak butuh penolakan lo!" Ucap laki-laki itu.

Nathan mengangkat dagunya. Ia menggerakkan lidahnya menyapu area bawah mulutnya. Salah satu tangannya yang bebas kemudian bergerak merapikan rambut bagian depan Rengganis yang berponi belah.

Nathan lantas melepaskan tubuh Rengganis.

"Sekarang gua mau mandi! Siapin baju gue!" Titahnya sembari berjalan melewati gadis itu dan menuju bathtub sembari melucuti kaosnya.

1
Evi Alvian
Gawattt nih si Glen ngomongnya asal jeplak aja..
Radya Arynda
mulut ember itu si glen...
Los Dol TV
wo... keren...
Los Dol TV
mampir, thor...
Radya Arynda
semangaat up nya caantik,,,💪💪💪💪
Evi Alvian
Makin akrab aja nih Nathan dan Rengganis dan kayaknya diem" Oma samitha lg ngeliatin mereka berdua deh
Radya Arynda
semangat terus renganis💪💪💪💪
Evi Alvian
Rengganis butuh waktu untuk mengganti posisi Bagas..ntah nanti Rengganis milih siapa Nathan ato Rama
Evi Alvian
Kalo aku mah terserah authornya Rengganis mo dijodohin Ama Rama ato Nathan..yang penting semangat upnya thour💪💪💪
Mari Anah
rengganis sma rama ajah thor,dri pada sma nathan,org y beringasan udh gtu kasar lgi,lagu y tengil,rengganis ga cocok sma nathan bkln makan hati trs nnti y,selalu maksa kemauan dy
Radya Arynda
semangaaat up
Radya Arynda
💣💣💣💣💣💣😂😂😂😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha,,,,,semangaaat💪💪💪💪💪💪
Radya Arynda
💣💣💣💣💣😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha.....semangaaaat💪💪💪💪💪💪💪
Evi Alvian
Wah Nathan nembak Rengganis kira" diterima apa kagak yak?

Semangat thour upnya💪💪
Evi Alvian
Nanti gimana reaksi Rengganis yak kalo tau yang nabrak calon suaminya adalah Nathan..
Ayoo semangattt upnya thour 💪💪
Radya Arynda
semangaat up
Mari Anah
Luar biasa
Evi Alvian
Aku kira siapa ternyata Glen temennya Nathan kok cpet banget nyampenya

Semangat thour 💪💪
Desyi Alawiyah
lanjut kak author, semangat 💪💪💪🙏🙏 maaf, aku jarang baca akhir-akhir ini..🙏
Desyi Alawiyah
Glenn cepet juga menyusul Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!