NovelToon NovelToon
PEMBANGKANG SURGAWI

PEMBANGKANG SURGAWI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:28.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Almeira Seika

Jiwa seorang ilmuwan dunia modern terjebak pada tubuh pemuda miskin di dunia para Abadi. Ia berusaha mencapai puncak keabadian untuk kembali ke bumi. Akankah takdir mendukungnya untuk kembali ke bumi…. atau justru menaklukkan surgawi?

**

Mengisahkan perjalanan Chen Lian atau Xu Yin mencapai Puncak Keabadian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almeira Seika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32—Hao Lin

Saat melihat Hao Lin, mata Xu Yin menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Walaupun kondisi wanita itu terlihat menyedihkan. Tetapi, ia tak ingin terlibat masalah dengan siapapun. Satu-satunya tujuan saat ini hanya menuju terobosan Qi Tempering.

Xu Yin menghela napas panjang, ia menangkupkan tangan ke depan. “Junior memberi hormat pada Senior.”

Lalu ia memasukkan teko teh ke dalam tas dan kemudian melangkah pergi. Namun, Hao Lin mengejarnya. Meraih tangan Xu Yin dan menggenggamnya. “Tolong aku… kumohon.”

Xu Yin mengerutkan alisnya, merasa tidak nyaman dengan perlakuan wanita itu. Ia segera menghempaskan tangan Hao Lin dengan kasar. “Senior, tolong jangan melewati batas, atau junior tidak akan segan.”

Hao Lin bersujud di bawah kaki Xu Yin. Dan memohon lagi. “Aku mohon, tolonglah aku…”

Xu Yin menunduk ke bawah, menatap tubuh wanita yang tengah bersujud di kakinya. Ia menghela napas lagi, dan berkata dingin. “Apa?”

Wajahnya mendongak ke atas, mencoba melihat wajah Xu Yin. “Terima kasih…” Hao Lin kembali berdiri, lalu melanjutkan ucapannya. “Tolong bunuh Duan Fang!”

Mendengar ucapan tak masuk akal itu, Xu Yin menatap tajam Hao Lin, seperti binatang buas. Wanita itu menjadi gemetar, dan dengan gugup memberikan Xu Yin sebuah penawaran.

“Kau sudah mencapai puncak Qi Awekening 19, hanya butuh pil langkah surgawi level satu untuk menerobos ranah selanjutnya.” Terang Hao Lin, lalu ia melanjutkan. “Besok ada pelelangan berbagai macam pil, pusaka dan teknik tingkat surgawi di Kota Lingxu. Aku bersedia membelikan pil itu untukmu.”

Xu Yin mendesah, tampaknya dia tidak tertarik dengan penawaran itu. Saat kakinya mencoba melangkah, Hao Lin berteriak. “Aku akan memberimu mantra petir darah hitam!”

Tawaran itu tidak menghentikan Xu Yin untuk melangkah pergi. Baginya, mempertaruhkan nyawa hanya demi naik ranah dan mantra, merupakan hal yang konyol.

“AKU AKAN MEMBERIKAN PUSAKA SUMPAH DARAH WARISAN KLANKU!” Teriak Hao Lin sekali lagi, seperti orang yang sedang putus asa.

Xu Yin menghentikan langkahnya, lalu berkata. “Baiklah. Pil Langkah Surgawi, Mantra Petir Darah Hitam dan Pusaka Sumpah Darah! Jika kau ingin aku membunuh Duan Fang, maka serahkan semuanya padaku.”

Hao Lin menaikkan alis kirinya, menaruh sedikit curiga pada Xu Yin, namun, akhirnya dia mengangguk. “Baiklah. Tapi… apakah aku bisa meminta bantuan lain padamu?”

Xu Yin mengerutkan alisnya, lalu bertanya dengan suara yang dingin. “Apa lagi?”

“Sejujurnya, Duan Fang sedang memburuku saat ini. Dengan sisa Qi di dalam jiwaku, dia akan menjadikanku tungku. Setelah merebut darah jiwaku, aku berlari dari goa tempatnya bermeditasi.” Terang Hao Lin dengan kecemasan yang tampak dari ekspresi wajah maupun suaranya.

“Bisakah kau menyembunyikanku di kamarmu? Di sana ada formasi pelindung dari Tetua Qian… jadi tidak bisa terdeteksi olehnya.” Imbuh Hao Lin dengan percaya diri.

“Tidak.” Tentu saja Xu Yin menolak mentah-mentah. Jangankan berada dalam satu ruangan, berada dalam jarak lima kaki saja sudah membuatnya merasa muak. Jika tidak mendapat keuntungan, Xu Yin sudah pergi sedari tadi.

Hao Lin kembali berlutut di bawah kaki Xu Yin. Kali ini, dia berbicara sembari tersedu-sedu sebab menangis. “Satu-satunya kesalahanku adalah mempercayai iblis itu! Kumohon, hanya kau yang bisa menyingkirkannya.”

Xu Yin berdecak. “Kenapa aku?”

“Karena kau memiliki Void Primordial. Hal yang paling Duan Fang takuti, bahkan, dia menjadikan kami berempat pion untuk membunuhmu secara perlahan.” Jelas Hao Lin dengan suara rendah.

Hao Lin bangkit dari sujud itu. “Kita sekarang memiliki musuh yang sama. Kenapa tidak bekerja sama dan saling menguntungkan?”

“Aku tidak pernah merasa bermusuhan dengan Duan Fang!” Balas Xu Yin, matanya menyipit.

Hao Lin tertawa pelan. “Tapi dia menganggapmu musuh. Bahkan diam-diam merencanakan siasat keji untuk membunuhmu.”

Gigi Xu Yin menggertak, tinjunya mengepal. Auranya keluar, menciptakan angin yang bergelombang di sekitar. Hao Lin merasa merinding melihat pria di depannya itu.

“Baiklah. Kau boleh bersembunyi di kamarku, hanya untuk malam ini.” Xu Yin menyetujui permintaan itu. Hao Lin merasa lega dan tenang. Mereka berdua berjalan menuju asrama Murid Inti. Beruntung, tidak bertemu Zhu Qiang, Li Jiayi maupun adik kembarannya.

Setelah masuk ke dalam kamar, Xu Yin mengucapkan kata-kata yang tajam. “Kau hanya boleh duduk di lantai. Jangan sentuh apapun!”

Hao Lin mengangguk pelan, ia duduk bersila di lantai sambil menutup mata. Sementara Xu Yun, duduk bersila di atas matras dekat dengan ranjangnya. Jarak antara Hao Lin dan Xu Yin sekitar sepuluh kaki. Mereka berdua memang berada dalam satu ruangan, tetapi dalam keheningan… hingga pagi tiba.

Keduanya membuka mata secara bersamaan, dari jarak sepuluh kaki, mereka saling menatap satu sama lain.

“Ayo kita bersiap! Untuk pergi ke kota Lingxu.” Pinta Hao Lin yang langsung di-iyakan oleh Xu Yin dengan sebuah anggukan kecil.

Mereka berdua keluar dari sekte menggunakan pedang terbang. Namun, Hao Lin berhenti di atas sebuah tebing yang berjarak sepuluh mil dari sekte. Xu Yin ikut berhenti, lalu bertanya. “Ada apa?”

Hao Lin mengeluarkan sebuah jubah hitam dengan tudung dan juga topeng berwarna putih dari tasnya. Dua benda itu terbang tepat di depan Xu Yin.. “Saat ini, namamu sangat terkenal di seluruh negara Xuan… jadi, pakailah jubah dan topeng itu agar tidak ada yang mengenalimu!”

Xu Yin memakai jubah dan topeng itu. Hao Lin juga memakai jubah yang sama. Dan mereka melanjutkan perjalanan menuju kota Lingxu yang memiliki jarak lima ratus mil dari Sekte Tiangu.

Batas kecepatan pedang terbang hanya seratus mil perjam, sehingga, memakan waktu setidaknya lima jam untuk sampai di kota Lingxu.

Tidak cukup membosankan. Sebab, sembari terbang melewati awan-awan, Hao Lin menceritakan semua niat busuk Duan Fang, termasuk rencana-rencana yang akan digunakan pria keji itu untuk menyingkirkan Xu Yin.

Sementara itu, Xu Yin hanya diam mendengarkan, mencerna dan membuat strategi untuk melawan pria yang berpura-pura menjadi sahabatnya.

Lima jam telah berlalu, di balik pegunungan besar terdapat sebuah kota yang padat dan megah. Kota itu hanya dihuni oleh para praktisi. Tidak ada manusia fana sama sekali yang tinggal atau bahkan hanya sekadar lewat. Setiap bangunan memiliki energi yang cukup untuk bermeditasi.

Kota itu memiliki penjaga gerbang yang berada pada ranah golden core tahap akhir. Setiap praktisi yang ingin memasuki kota Lingxu membutuhkan izin khusus atau membayar sebesar lima puluh batu roh tingkat atas.

“Kota Lingxu menjadi tempat yang eksklusif di negara Xuan. Energi Qi di kota ini sangat padat, dan banyak praktisi pelancong ke sini hanya untuk bermeditasi. Selain itu… kota Lingxu sering mengadakan pelelangan eksklusif, yang hanya menjual berbagai macam artefak langka.” Jelas Hao Lin pada Xu Yin.

Xu Yin hanya mengangguk, sembari matanya menatap gerbang masuk di kejauhan seratus kaki darinya.

Mereka pun mendarat di depan gerbang. Hao Lin menyerahkan seratus batu roh tingkat tinggi dan tanda pengenalnya. “Dua orang,” ucap Hao Lin. Setelah penjaga menerima batu roh dan melihat tanda pengenal, ia mengangguk.

Xu Yin dan Hao Lin masuk ke dalam kota yang megah itu. Banyak kedai-kedai teh maupun anggur yang tersebar. Berbagai macam praktisi dari berbagai kota, dari berbagai sekte dan bahkan praktisi nakal juga ada. Biasanya, tujuan mereka menetap singkat di kota Lingxu untuk meditasi, membeli artefak, pertemuan rahasia, atau sekedar hiburan.

Saat mereka melewati sebuah kedai sederhana, praktisi-praktisi itu sedang membicarakan rumor yang tengah ramai.

“Apa kau sudah menonton pertarungan antara bocah Qi Awakening melawan iblis Qi Tempering?”

“Haiyah…apakah maksudmu Xu Yin? Tentu saja sudah. Aku sangat mengaguminya.”

“Apa rahasia dia bisa melawan praktisi dengan ranah di atasnya? Sangat mengagumkan.”

1
Donna
apakah mirip dg yg d gambar??
Filanina
maksudnya, pamannya itu pintar karena sudah golden core stlh belajar 16 tahun tapi walau pun pintar ttp blm bisa mengenali primordial keponakannya?
Filanina: tapi kurang pintar karena tidak bisa mengenali primordial kan?

soalnya kok kayak tolak belakang. dikatakan pintar tapi tidak mampu.
LaoTzy: Iya pamannya punya bakat terpendam mungkin😭
total 2 replies
Filanina
kayak orang kurang sopan nggak sih ga jawab pertanyaan. Jatuhnya bukan dingin tapi ga sopan.
LaoTzy: Bener banget
total 1 replies
Filanina
oh... berarti itu khusus pedang kendaraan ya.
LaoTzy: Iya. Terinspirasi dari novel sebelah😭
total 1 replies
B A B Y B U N N D
Uupp
༆ᴛᴀ°᭄ᴠᴇᴇʀᴮᴼˢˢ彡
Gaadsss lanjooottt thorr
Filanina
Kalau dalam novel china kayak gini emang jarang sih ngasih penjelasan... terjadi begitu saja dan diterima begitu saja.
Filanina
ini pedang terbang itu biasanya pedang yg dipakai bertempur atau bukan sih? Atau khusus kendaraan?
pedang biasa bisa apa nggak? tergantung ilmu seseorang atau tergantung pedangnya?
Filanina
lucu juga ya, siapa yang pertama kali dapat ide pedang jadi kendaraan?

mungkin padanan sapu terbang penyihir atau karpet terbang aladin. cerita2 benda terbang yg jadi kendaraan yang lebih kuno.
Filanina
mungkin diberikan bukan memberikan. kalau nggak memberikannya. objeknya diganti -nya. subjeknya ttp wanita itu.
Filanina
Thor, ini dalam narasinya bakal ditulis Chen lian terus sementara di sana namanya Xu Yin?
Filanina
owh... yang terkuat bukan yang nomor 1 ya... ?
Filanina
semnanti mungkin typo ya. apa sembari?
Filanina
kalau mau perbaiki, pakailah koma sebelum petik alih-alih titik. trus dialog tag ditulis huruf kecil.
Filanina
saya ngasih koreksian typo
Filanina
kok aneh sekali kalau sampai kedua orang tuanya seperti itu. padahal anak tunggal.
Filanina
wah, parah itu. Belum tahu apa2 langsung dihajar
Filanina
cuma basuh muka? /Shame/
Filanina
jangan2 Fu heng bakal jadi musuh...
Filanina
iya-ya
ibunya jadi hangat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!