Clara adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan juga baik hati kepada siapapun, tak sedikit orang juga sangat menyukainya
Tapi suatu waktu nasib naas telah menimpa dirinya, dimana Clara mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya koma selama bertahun tahun lamanya
Roh Clara yang keluar dari tubuhnya selalu bergentayangan di sekitar rumah sakit tempat tubuhnya dirawat, Roh Clara terkadang sangat merasa bosan dengan kehidupannya yang mengambang tak tau arah tujuan seperti itu
Hingga suatu hari datanglah seorang pemuda Indigo yang sangat tampan bernama Darrel, kehidupan roh Clara mulai berubah karena kehadiran Darrel, hingga lama lama tumbuh benih benih cinta antara Darrel si pemuda Indigo dan Clara si Hantu cantik
So? Penasaran dengan kelanjutan ceritanya..! Cek this out》》》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Darrel Elzio Prasetya adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, Darrel saat ini berusia 16 tahun dan masih duduk dikelas 2 SMA. Darrel memiliki satu kakak laki laki bernama Daniel putra prasetya yang berusia 27 tahun dan bekerja di rumah sakit sebagai seorang Dokter bedah, karena memang cita citanya sedari dulu adalah menjadi seorang Dokter, hingga Daniel rela membantah perintah sang Ayah untuk meneruskan perusaan milik Ayahnya itu
Selain Daniel, Darrel juga memiliki satu adik perempuan bernama Pricilla Queena Prasetya yang masih berusia 4 tahun. Hanya saja Pricilla atau yang selalu di panggil Cilla itu terlahir dari ibu sambung Darrel dan Daniel karena ibu kandung mereka telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu
Darrel adalah seorang anak dari seorang CEO perusahaan terkenal dikotanya, ayahnya bermana Aryan Prasetya
Setelah ibunya meninggal, Ayahnya Darrel menikah lagi dengan seorang wanita yang bernama Renata hingga memiliki seorang putri dari istri barunya itu
******
Setelah menenangkan Iyok, akhirnya Darrel memutuskan untuk pulang karena mamah Renata yakni Ibu sambungnya Darrel terus saja menelpon untuk segera pulang
Darrel berlari menyusuri lorong rumah sakit hingga tak sengaja dia hampir menabrak seorang wanita cantik memakai gaun putih selutut dan sangat terlihat cantik
"Hei...! kamu hampir menabrak tubuh ku, kenapa harus berlari lari dirumah sakit seperti itu" teriak wanita itu terlihat kesal
"Sorry, gua gak sengaja" teriak Darrel menatap wanita itu lalu langsung mengalihkan pandangannya
"Haiiish... sial..! ternyata dia hantu, oke.. Lu harus tenang Darrel... lu harus kembali pura pura tidak melihat mereka disini" gumam Darrel
Darrel kembali berlari sembari memakai headset yang dia ambil dari saku almamater sekolahnya
*****
Darrel sampai di rumah mewah bergaya Eropa milik keluarganya
"Kemana saja kamu, kamu lupa tugas kamu setelah pulang sekolah, Darrel? " ucap Mamah Renata menatap Darrel dengan tatapan marah
"Maaf mah, tadi aku jengukin teman di rumah sakit" ucap Darrel menunduk takut
"Alasan saja kamu, cepat bersihkan seluruh ruangan di di rumah ini dan nanti bantu Bi Yeyen menyiapkan makan malam" Bentak mamah Renata menatap Darrel tak suka
Darrel hanya mengangguk mengerti lalu dia masuk ke kamarnya yang berada dilantai atas untuk berganti pakaian terlebih dahulu
******
"Kira kira siapa ya pemuda tadi? kenapa dia seperti bisa melihat dan mendengarku?" gumam roh Clara mengingat kejadian tadi sore saat dia ditabrak seorang pemuda yang tak lain adalah Darrel
"Emhhh tapi masa sih dia bisa melihat dan mendengarku, Apa mungkin dia juga hantu sama seperti ku? tapi aku yakin sih dia manusia, dia juga terlihat memakai seragam sekolah" gumam roh Clara
Roh Clara duduk dibangku taman rumah sakit sembari menatap bintang dilangit
"Aku benci seperti ini, aku ingin balas dendam pada orang yang telah membuatku gak tau arah dan tujuan seperti ini, awas saja aku akan bikin perhitungan" ucap roh Clara menahan kesal
******
Daniel baru saja pulang ke rumah, dia melihat Darrel sedang membantu Bi Yeyen yakni ART di rumah mereka, menyiapkan makan malam
"Heh... anak pembawa sial? sini lu" ucap Daniel menatap Darrel marah
"Kenapa, kak?" tanya Darrel menghampiri Daniel
"Bukain sepatu gua, gua cape tau gak" perintah Daniel menaruh sepatuhnya di atas meja untuk dibuka oleh Darrel
"Tapi elu kan bisa buka sepatu lu sendiri, kak" ucap Darrel menatap sang kakak
"Elu mulai berani ngelawan perintah gua? Asal lu tau ya Rel, gua itu sangat membenci lu, gua muak liat wajah so polos lu itu setiap hari di rumah ini, kenapa lu gak mati aja sih" ucap Daniel menatap Darrel dengan tatapan sinisnya, lalu Daniel pun pergi berjalan ke kamarnya meninggalkan Darrel
Darrel menatap punggung sang kakak yang menaiki tangga rumahnya dengan tatapan sedih, lalu kembali membantu Bi yeyen menyiapkan makan malam
.....
Suara dentingan sendok dan piring beradu di meja makan. Darrel, Daniel, Ayah Aryan, mamah Renata dan juga Cilla berada disana menikmati makan malam mereka
"Gimana kerjaan kamu, Daniel?" Tanya Ayah Aryan menatap Daniel
"Lumayan melelahkan, Yah. Apalagi tadi ada banyak sekali pasien" ucap Daniel tersenyum pada sang Ayah
"Hah, itu sih maunya kamu. Sudah ayah bilang lebih baik kamu terusin usaha Ayah, kamu hanya tinggal duduk enak terus bertemu beberapa client saja" ucap Ayah Aryan mengompori anak sulungnya itu
"Tapi kan Ayah tau sendiri aku lebih suka jadi Dokter ketimbang bekerja diperusaan kaya gitu, Ayah tau kan Dokter itu sama seperti pahlawan" ucap Daniel
"Pahlawan sih pahlawan, tapi siapa nanti yang terusin usaha Ayah kalau Ayah sudah benar benar tua?" tanya Ayah menatap Daniel
"Ha... ha... ha... kan masih ada Cilla, iya kan, dek?" Tanya Daniel menatap Cilla yang sedang asik makan disuapi mamah Renata
"Iya dong kak, Cilla pasti jadi anak yang pintar dan bisa banggain Ayah, iya kan,nak?" tanya mamah Renata tersenyum membanggakan Cilla
Cilla yang tak mengerti apa apa hanya diam dan tetap melanjutkan makannya. sama seperti Darrel, dia hanya diam karna dia tau dirinya tidak pernah dianggap di rumahnya sendiri terutama oleh sang Ayah juga kakaknya yang selalu dia sayangi
......
Disaat keluarganya sedang berkumpul di ruang keluarga, Darrel menyelinap keluar rumah tanpa ketahuan oleh keluarganya
Setiap malam Darrel bekerja paruh waktu di sebuah kafe karena untuk mencukupi kebutuhannya sehari hari. Apalagi Ayahnya jarang sekali memberi Darrel uang hingga dia terpaksa kerja paruh waktu setiap malam
Karena kafe nya tak terlalu begitu jauh, Darrel selalu berjalan kaki menuju tempat kerjanya itu dan saat diperjalanan tak sekali dua kali Darrel mendengar dan melihat para hantu yang bergentayangan dimalam hari, dia selalu melihat berbagai macam jenis hantu, bahkan tak sedikit hantu yang selalu mengganggunya. Hanya saja Darrel sudah terbiasa dan pura pura tidak mendengar dan melihat mereka saja
Untuk menghilangkan suara suara menyeramkan yang Darrel dengar dari para hantu hantu di sekelilingnya, Darrel selalu menggunakan Headset atau Headphone yang selalu dia bawa untuk mendengarkan musik dengan begitu keras di ponsel nya, Karna hanya dengan itu Darrel bisa merasa tenang tanpa adanya suara suara yang membuatnya muak dan malas untuk di dengarkan oleh nya itu
.....
Darrel sampai di kafe tempatnya bekerja, dia memasuki kafe tersebut lalu menganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah disediakan disana
"Tumben kamu, agak malam, Rel" ucap kak Marco pemilik kafe tersebut
"Iya kak, Sorry....! Tadi keluargaku berkumpul di ruang tamu, aku takut ketahuan saat aku keluar dari rumah" ucap Darrel menjelaskan
Marco yang sudah mengerti tentang kondisi pegawai mudanya tersebut hanya tersenyum mengerti, Marco memang sudah tau semua tentang Darrel yang seorang anak orang kaya tapi malah bekerja paruh waktu dikafe miliknya itu. Darrel juga selalu curhat tentang masalah hidupnya pada Marco bahkan Darrel sudah menganggap Marco kakaknya sendiri begitu pun sebaliknya
"Yaelah, kalau ketahuan pun kamu pasti hanya dimarahi, Rel" ucap Marco tersenyum pada Darrel
"Masih mending cuma dimarahi, kalau lebih dari itu kan sakit, kak" ucap Darrel mengadu
"Kalau mereka apa apain kamu, kamu lapor saja sama aku, Rel. Biar aku laporin mereka ke polisi karna bersikap kasar" ucap Marco memperingati
"Ha... ha... ha... nggk lah, kak Marco tenang saja aku juga bisa jaga diri kok" ucap Darrel tersenyum pada Marco
"Yasudah sana, mulai bekerja. Pelanggan kita mulai berdatangan tuh" perintah Marco
"Siap, Bos...!" Ucap Darrel terlihat semangat, lalu dia berjalan menghampiri pelanggan yang berada di sana
semangat buat up