NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan dari Reval?

Hari ini Revan bangun lagi. Ia celingukan memandangi kamarnya. Ingatannya kembali pada malam tadi saat ia tidur. Kalau begitu bukankah berarti Reval tidak muncul?

Revan kemudian melangkah menuju meja belajar dan seraya mengacak rambutnya. Ia membuka laci dan mengambil buku catatan yang ia tinggalkan. Ia buka buku itu dan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kemarin ia tulis. Masih sama, tidak ada yang berubah.

Namun tanpa sengaja Revan melihat ada sebuah kertas tersobek dan diletakkan di tengah buku itu. Ia mengambil kertas itu dan mulai melihatnya.

"Terkadang sebuah jiwa tidak akan bisa kembali ke tempatnya saat masih ada hal yang tertinggal, dan aku hanya ingin bilang jika ada sebuah kisah, tentang dua anak manusia yang tertukar"

Gumam Revan membaca tulisan di kertas itu. Revan bingung, apa maksud dari tulisan itu. Dan siapa yang menulisnya. Tapi dilihat dari tulisannya, tulisan itu mirip tulisan Reval.

"Apa Reval yang nulis ya?" tanyanya pada diri sendiri.

"Tapi apa maksudnya?"

Sedetik kemudian ia kembali mengacak-acak rambutnya. Ia bingung memikirkan apa maksud dari tulisan itu. Dua anak manusia yang tertukar? Apa maksudnya dua bayi yang tertukar? Tapi siapa?

...****************...

"REY!!!" teriakan tersebut terdengar dari mulut gadis tomboi yang bernama Gea itu. Sekarang lagi-lagi guru-guru mengadakan rapat. Jadi tidak ada pelajaran untuk kesekian kalinya.

"Apa sih?!!" balas Rey dengan nada sewot.

"LO KAN YANG SEMBUNYIIN SEPATU GUE???!!" tuduh Gea dengan nada yang tak bisa ia turunkan. Berbicara dengan Rey memang harus menguras seluruh kesabarannya.

"Dih!! Kata siapa lo?? Mana buktinya gue yang nyembunyiin??" elak Rey.

"Itu tangan lo item kan?? Sepatu gue kan baru aja gue semir" balas Gea. Ya karena gabut tadi gadis itu menyemir sepatunya, dan setelah itu ia jemur di depan kelas. Namun baru saja ia tinggal sebentar sepatu itu sudah hilang.

"Hehe, Kabor!!" dan setelah itu terjadilah aksi kejar kejaran antara mereka.

"REY SIALAN!!!AWAS LO YAAA!!!" Teriak Gea seraya tak berhenti mengejar Rey yang bahkan sampai keluar kelas.

Revan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Suasana ini tidak jauh beda dengan kelasnya dulu. Apa mungkin semua kelas seperti ini ya.

"Eh mau kemana lo Vel?" tanya Ryan saat menyadari Marvel beranjak dari tempatnya.

"Ketua kelas disuruh kumpul nih" balas Marvel. Ya pemuda itu memang ketua kelas di kelas ini. Namun ia bukan ketua kelas yang baik. Ia hanya menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas jika ingin saja. Sisanya ia serahkan pada wakilnya, yaitu Gevan, murid kutu buku juara kelas. Entah bagaimana bisa Marvel terpilih menjadi ketua kelas.

"TITIP JAJAN DI KANTIN VEL!!" teriak Ryan ketika Marvel sudah sampai pintu. Dan Marvel pun hanya menjawabnya dengan acungan jempol.

"Anjay, Yan mantan lo tuh" ucap Revan begitu melihat Marsha dan Reva memasuki kelasnya sesaat setelah Marvel keluar.

"Lah iya anjir" balas Ryan.

"Yaudah yuk cabut Van" lanjutnya mengajak Revan pergi. Entah kenapa pemuda itu selalu saja menghindari Marsha.

"Ngapain sih? Disini aja kali" balas Revan.

"Ah lo mah, yaudah gue sendiri aja deh" sahut Ryan seraya berdiri dari duduknya.

"Yaudah iya" balas Revan seraya ikut berdiri.

"Ayok Dan lo harus ikut juga" Ryan menarik tangan kedua temannya begitu saja. Membuat Jordan berdecak kesal. Padahal ia kan ingin bersama Reva. Mumpung gadis itu datang ke kelasnya.

Setelah beberapa saat mereka semua Revan dan ke-empat temannya sekarang berada di tempat favorit mereka. Di mana lagi jika bukan di rooftop. Tadi setelah kumpul ketua kelas Marvel langsung menyusul ke sini begitu diberi tahu oleh Ryan begitu pula dengan Rey.

"Nah gini kan enak, habis lari-lari, makan gorengan sama minum es" ujar Rey seraya tangan satunya ia gunakan untuk mengambil gorengan yang Marvel beli dan tangan lainnya sibuk mengipasi dirinya yang banjir keringat. Capek juga menghindari kejaran Gea tadi. Gadis itu bahkan terus mengejarnya membuat ia mengembalikan sepatu gadis itu.

"Jangan lupa ganti duit gue tuh" balas Marvel setengah bercanda.

"Ya elah Vel lo sama temen sendiri juga" sahut Ryan yang juga memakan gorengan di depannya itu.

"Btw, dapet info apa lo tadi?" tanya Rey.

"Study tour" balas Marvel singkat. Sebelum sedetik kemudian ia meminum es jeruk yang tadi ia beli.

"Katanya minggu depan study tournya. Nanti dikasih surat buat izin sama ortu. Dah gitu aja, lebih detailnya lo tanya aja si Gevan, males gue jelasinnya" lanjutnya.

"Tau gitu tadi lo nggak usah ikut kumpul Vel, nggak guna banget" celetuk Ryan tanpa menghiraukan tatapan Marvel yang merasa tersindir.

"Oh iya gue baru inget" ucap Revan tiba-tiba membuat teman-temannya kini menatapnya.

"Apaan Van?" tanya Rey.

Revan belum menjawab dan malah merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan kertas yang tadi di selipkan di buku catatan di laci kamarnya.

"Nih coba kalian liat" ucap Revan seraya menyerahkan kertas itu pada teman-temannya.

"Apaan nih maksudnya?" tanya Ryan setelah mereka selesai membaca tulisan itu.

"Tapi ini kayak tulisan Reval" sahut Marvel. Ia kenal betul dengan tulisan sahabatnya yang satu itu. Pasalnya ia sering menyontek tugas Reval.

"Tapi apa maksudnya Reval nulis ini?" tanya Ryan seraya menatap teman-temannya satu persatu.

"Mana gue tau, otak gue nggak nyampe" sahut Rey.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!