NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Hari pertama bekerja

Reynar mulai terlihat kesal, bahkan dengan terang-terangan Jason selalu mencuri pandang pada Nada. Hal itu tak lepas dari perhatian Reynar.

"Ehemm...katakan Jason!ada keperluan apa kau tiba-tiba pulang dan datang menemuiku?"

"Santailah Rey! kau ini terlaku kaku dan dingin. Lihatlah, jangan sampai membuat Nada takut!" Terkekeh dan mengerling nakal pada Nada.

"Apa maksudmu?Jangan sembarangan bicara kau. Nada mengenalku lebih baik dari pada dirimu.Jadi, tidak usah mengkhawatirkan hubungan kami! Oke, kalau tidak ada hal lainnya silahkan pergi! kami masih banyak pekerjaan."

Kesabaran Reynar sudah habis, ia mengusir Jason terang-terangan.

"Baiklah, kau terlalu serius Rey?aku datang kesini dengan maksud baik. Mengunjungi teman lama dan juga sebenarnya papa menyuruhku pulang ke Indonesia untuk membantu mengurus perusahaan. Itu saja Rey, tenanglah! aku bukan seperti Jason yang dulu. Aku pergi dulu.Sampai jumpa Rey!"

"Senang berkenalan denganmu nona Nada!" Tersenyum manis dan mengerlingkan mata genitnya.

Kedatangan Jason membuat mood Reynar tak baik. Ya, Jason dahulu memang salah satu sahabat terbaiknya.Akan tetapi suatu peristiwa membuat hubungan mereka memburuk.

Reynar berharap tak akan berurusan lagi dengan Jason.Namun, tiba-tiba laki-laki itu datang dengan santainya dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Pak...maaf,sekarang apa yang harus saya kerjakan? bukankah saya datang ke sini untuk bekerja?" Nada membuyarkan lamunan Reynar yang masih merasa kesal akan kemunculan Jason.

"Kau panggil aku apa barusan?Pak?"

"Tentu saja saya akan memanggil anda Pak! ini kan di kantor.Kalau saya memanggil mas, itu kan tidak etis."

"hmm...benar juga apa katamu!ya sudah, bolehlah!" Reynar mengangguk dan menyetujui jika Nada memanggilnya Pak bila mereka sedang berada di kantor.

"oh, iya maaf.Itu meja kerjamu! untuk hari ini kamu hanya akan menemaniku saja!" Reynar menunjuk sebuah meja yang masih berada di dalam satu ruangan dengannya.

"Menemani?jadi maksudnya saya tidak melakukan apapun? hanya duduk manis saja, begitu?"

"hmm...Reynar mulai fokus memeriksa berkas-berkas yang ada di atas mejanya."

"Kalau cuma duduk dan berleha-leha begini sih, mending kerja di kantin bu Mirna saja deh? ngak asik!dasar laki-laki egois sok mengatur-atur?" Nada menggerutu dalam hati sambil sesekali melirik Reynar.

"Ehem–apa kau sedang merutukiku?" Reynar ternyata memperhatikan gerak gerik Nada, walaupun ia sedang fokus dengan pekerjaannya.

"Eh,ti–tidak kok mas! saya hanya merasa bosan saja kalau tidak melakukan apa pun?"

"Ya,sudah.Kau mau bekerja kan?" Nada mengangguk.

"Kalau begitu buatkan aku secangkir kopi! ingat, jangan terlalu manis gulanya cukup satu sendok saja!"

"Baiklah Pak Reynar." Nada beranjak dari duduknya,lalu melangkah ke luar ruangan Ceo.

Nada berjalan melewati lorong kantor, mencari letak pantry. "Sepi sekali sih lantai ini? apa karena ini adalah lantai khusus Ceo ya?"

Nada clingak clinguk mencari kalau saja ada seseorang yang bisa ia tanya. Lalu senyumnya mengembang karena melihat ada seorang laki-laki berseragam warna biru tengah berjalan menuju ke arahnya.

"Maaf, apa saya boleh bertanya? di mana ya letak pantry?"

"Oh, iya boleh nona. Pantry ada di sebelah kanan sana. Apa ada yang nona butuhkan?biar saya yang akan mengerjakannya."

Seorang OB menjawab dengan ramah dan menawarkan bantuannya. Ya, ia tahu kalau Nada adalah asisten pribadi sang big boss yang baru.

"Oh, tidak usah terima kasih.Saya cuma mau membuatkan secangkir kopi untuk Pak Reynar. Kalau begitu permisi ya!"

tok tok tok

"Masuk!"

"Permisi Pak, ini kopinya!"

"Letakkan di meja sana saja!" Reynar menujuk meja tamu.

Setelah meletakkan kopi tersebut, Nada kembali ke meja kerjanya. Dan Reynar pun melanjutkan pekerjaannya.

Tak terasa sudah waktunya jam makan siang. Reynar telah menyelesaikan memeriksa semua berkas-berkas yang harus di tanda tanganinya hari ini juga.

"Ayo kita keluar makan siang!kamu mau makan apa?" Reynar mengernyit melihat Nada yang ternyata tertidur dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Nada...waktunya makan siang, ayo bangunlah!"

Tetap tak ada respon, akhirnya Reynar melangkah mendekati Nada yang masih asik dengan tidur siangnya.

Cetakk

"Aduh...!" Reynar menyentil kuping Nada dan sukses membuat gadis itu terjingkat kaget lalu terbangun.

"hah–dasar kurang a–jar!eh,maaf Pak.Saya ketiduran.Apa ada yang harus saya kerjakan Pak?"

Nada jadi kikuk karena tadi ia sempat berkata kasar, ya walaupun secara tidak sengaja.

"Siapa yang kurang ajar?siapa...?" Reynar sudah memasang wajah sangarnya membuat Nada sampai menelan salivanya.

"mampus aku! ini mulut...ish?"

"Hey...aku bertanya kepadamu, siapa yang kau sebut kurang ajar tadi?" Semakin mencecar Nada.

"Eh, i–itu saya yang kurang ajar, Pak!" Jawab Nada gelagapan.

Reynar menarik sudut bibirnya tersenyum melihat tingkah polos Nada.

"Iya–kamu memang gadis kurang ajar, enak-enakkan tidur di jam kerja.Itu–elap cairan yang mengalir dari mulutmu, jorok sekali.ck...!"

Refleks Nada mengelap mulutnya menggunakan tangannya, wajahnya sudah memerah karena malu.

Reynar menggeleng dan pura-pura kesal. Padahal di dalam hatinya ia tengah menahan tawanya.

Ketika sampai di lobby kantor, semua pasang mata para karyawan yang tengah berlalu lalang menatap Reynar yang tengah menggandeng mesra Nada.

Tapi, tak satu pun yang berani berkomentar pedas di karenakan kejadian.pagi tadi. Ketika Reynar mengamuk pada dua orang karyawati yang menghina Nada. Semua hanya tertunduk tak berani menatap langsung sang big boss.

Dan akhirnya mereka memutuskan akan makan siang di sebuah restauran langganan Reynar.

Sepanjang hari berada di kantor tanpa melakukan apapun membuat Nada merasa bosan.Beberapa kali ia bahkan menguap karena rasa kantuk yang terus menderanya.

Cetekk

"Aww...Pak, kenapa anda senang sekali sih menyentil telinga saya? memangnya.di kira tidak sakit apa?"

"Ish–kalau saja dia bukan boss, sudah ku maki habis dia?"

Nada mengusap-usap telinganya dengan bibir yang terus menggerutu dengan suara yang di rendahkan.Namun, ternyata telinga dari seorang Reynar sangat tajam dan masih dapat mendengar gerutuan Nada.

"Hah...kau mengumpatku lagi,kan?hari ini sudab berapa kali kau mengumpatku, Nada?" Memasang wajah dingin.

"Kapan saya mengumpat anda,Pak? mungkin anda yang salah dengar? saya tadi cuma..."

"Sudah, ayo kita pulang sekarang!"

"Baik, Pak!" Berjalan mengekori Reynar yang telah lebih dulu keluar ruangan meninggalkan Nada yang masih merapikan penampilannya yang agak kusut.

Mansion keluarga Lugue

"Ahh...capeknya?" Nada menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Bersamaan dengan Sekar yang baru saja selesai mandi.

"Memang bekerja di kantor Tuan Reynar capek sekali ya,kak?Apa pekerjaannya terlalu banyak?" Sekar duduk di tepi tempat tidur dan memandang kasihan pada sang kakak.

"Iya, saking banyaknya pekerjaan sampai seharian kakak sampai tertidur dua kali dan ternyata bekerja di kantor itu sangat membosankan. Tidak asik sama sekali? mending kerja di kantin kampus saja deh!" Nada menghela nafas panjang.

"Kenapa kakak tidak menolaknya saja?sebenarnya kita tinggal di mansion ini untuk apa sih kak? katanya kakak akan bekerja di sini, lalu sekarang kenapa kakak malah bekerja dengan tuan Reynar di Perusahaannya?"

"Apa kita bisa kembali saja ke kontrakan kita.yang lama,kak? Rasanya risih juga tinggal di sini. Serasa kita menumpang hidup gratisan saja."

"Sepertinya tidak bisa dek? kakak sudah membuat perjanjian dengan tuan Reynar untuk membantunya dengan menjadi istri nya. Dan seminggu lagi kami akan menikah!"

"APA??"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!