"OM... KAMU MENGATAI SAYA OM? ah sudahlah, saya tanya kenapa kamu memeluk saya tiba tiba, padahal saya tidak kenal dengan mu"ujar Angkasa dengan tidak suka.
"Saya berpikir tadi om itu kekasih saya, jadi saya peluk aja om nya tapi btw om tampan banget.." ucap Bella yang tidak lepas untuk menatap wajah Angkasa yang mulai terlihat sangat marah.
Arrabella yang salah peluk orang jadi simbol pertengkaran dengan seorang pria yang bernama Angkasa elbar dharma.
Seorang anak pengusaha terkenal, bukan itu saja dikenal dengan ketampanan nya. Memiliki seorang kekasih idol penyanyi bernama Keyla Salsabila. Karena sebuah kejadian mengharuskan nya menikahi seorang Arrabella Shafira.
Bagaimana lika liku kisah percintaan diantara ketiga nya, yuk simak cerita ku 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
"Tunggu saya tuan!" Teriak Arrabella dengan menyeret dua koper yang sangat berat sekaligus.
Angkasa berdecak melihat Arrabella berjalan bagaikan kura - kura. "Cepatlah, kamu membuat saya telat ." ujar Angkasa sesekali menatap pada jam tangan nya.
"Tuan, kenapa kopernya sangat berat sekali?Kenapa tidak tuan saja yang membawa kopernya?kenapa harus saya?" Ujar Arrabella dengan memijit tangannya terasa sangat pegal.
"Karena kamu itu pelayan saya, "
"sudahlah, cepetan jalan jangan lelet." Ia pun memilih berjalan pergi meninggalkan Arrabella yang masih menenteng dua koper angkasa yang sangat berat sekaligus.
"Tuan tunggu saya!" teriak Arrabella mengejar pergerakan angkasa begitu sangat cepat.
"Angkasa, kenapa kau sangat lama sekali kita akan ketinggalan pesawat. " Tegur Pluto sedari tadi menunggu angkasa di bandara.
"Maaf, ada sedikit kendala di jalan." Angkasa memberikan alasan membuat Pluto menyadari akan kehadiran wanita disamping angkasa .
"Angkasa sudah saya bilang kau jangan bawa kekasih mu, ini masalah pekerjaan." Tegur Pluto lagi, ia menatap tajam angkasa.
"Dia bukan kekasihku, tapi pelayanku." Jawab Angkasa dengan raut wajah tidak suka. "sudahlah, katanya ingin cepat - cepat. Ayo, nanti ke buru pesawatnya terbang " ujar Angkasa.
"Astaga, anak itu.. benar benar sangat mirip dengan om gibran." sesekali ia menatap kearah Arrabella yang hanya terdiam menunjukkan wajah polosnya.
Dalam beberapa jam kemudian.
Mereka sudah berada dalam pesawat, Angkasa merasa jengkel sekarang. Bagaimana bisa dirinya duduk bersama Arrabella. Sungguh, ingin sekali ia menendang pelayannya itu dari atas pesawat tapi sayang sekali itu hanya khayalan nya saja.
"astaga tuan, saya tidak sedang bermimpi? " arrabella mencubit pipinya pun ia tidak sedang bermimpi. "Aaaaaaa! Aku beneran ada di pesawat pertama kalinya!!!" teriak Arrabella tanpa ia sadari sepasang mata menatap ke arah nya dengan pertanyaan memenuhi otak mereka.
"Kamu itu sungguh membuat saya malu saja," Angkasa membekap mulut arrabella dengan tangannya. "Kamu perlu diam, jangan berteriak atau saya akan melempar mu dari sini." ujar Angkasa membuat Arrabella menganggukkan kepalanya.
"Fyiuuuhhh..." Arrabella menghembuskan nafasnya begitu kasar setelah angkasa menjauh dari Arrabella, rasanya ia tidak bisa bernafas setiap kali dekat - dekat dengan angkasa.
"Permisi tuan, nona. Kami menyediakan beberapa makanan untuk kalian, silahkan di makan ." ujar seorang pramugari cantik.
Mata Arrabella begitu berbinar binar di saat melihat banyaknya makanan diatas meja yang sudah tersedia di depannya.
"Lap itu air liurmu." Angkasa memberikan tisue pada Arrabella.
Arrabella pun menyahutnya dengan begitu asal, membuat angkasa bergidik ngeri. "Jorok sekali ." Gumam Angkasa. "Aku menyesal membawanya ikut bersamaku, kenapa tidak aku biarkan saja dia di apartemen tadi." gumam Angkasa dalam hati.
Arrabella memakan - makanan nya sangat lahap, tidak peduli dengan angkasa yang menatapnya begitu jijik padanya.
"Tuan kenapa makanannya tidak di makan?" menyadari Arrabella memanggilnya.
"Kalau begitu, sini biarkan saya saja yang makan jika tuan tidak ingin memakannya." ujar Arrabella ingin menyentuh makanan angkasa membuat pria itu memukul tangan Arrabella.
"Ini makanan saya, kamu masih banyak makananmu.. kau sungguh rakus sekali." Ujar Angkasa memasukkan semua makanan itu ke dalam mulutnya membuat Arrabella membuka mulutnya lebar-lebar.
Tunggu, seperti nya bukan dirinya saja yang rakus. Angkasa pun lebih rakus dari dirinya, ia pun menghitung waktu angkasa memakannya dalam waktu satu menit.
"Kenyang sekali.." Arrabella menyentuh perutnya yang sangat penuh akan makanan.
"Aku sangat ngantuk jadinya." Ia sampai menguap saking banyaknya makan. Belum saja beberapa menit, Arrabella sudah tertidur membuat angkasa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Arrabella.
"Mirip sekali seperti babi." lirihnya.
"Tuan mirip sapi." jawab Arrabella dalam tidurnya membuat angkasa melotot tajam.
Bersambung ~
JANGAN LUPA VOTE
KOMENTAR
LIKE
GIFTTT
PERMINTAAN UPDATE