NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18.Serunya Memiliki Seorang Teman

"Kamu pasti belum pernah ke sini, 'kan?" Fahmi melepas genggaman tangannya dari lengan Lily, lalu kemudian berjalan pelan menuju ke tengah-tengah jalan, "Kalau begitu aku akan menjelaskannya untukmu."

Dibelakang laki-laki itu ada banyak sekali toko-toko berjejer. Aroma makanan manis pun menyeruak keluar dari setiap toko, membuat indra penciuman orang itu menjadi dimanjakan oleh aroma yang sedap.

"Saat ini kita ada di area pasar Utara. Jika di pasar barat kamu selalu bertemu dengan bahan-bahan makanan dan juga sayuran, terus di pasar timur kamu dibuat bosan dengan buah-buahan, sementara di sini kamu akan dimanjakan dengan aroma makanan manis."

Lily terlihat antusias. Sedari tadi kepalanya tidak pernah terlihat berhenti bergerak menoleh pelan dari kanan ke kiri untuk mencari tahu. Fahmi yang melihat raut wajah bahagia perempuan itu, tentu langsung kembali mendekati Lily, kembali memegangi tangan perempuan itu dan kembali menyeretnya untuk ikut berjalan ke suatu tempat.

"Pasar bagian setelan ini tidak pernah kedatangan warga dari ibu kota. Seperti katamu di kertas tadi, mereka yang tinggal di ibu kota tidak pernah yang namanya berniat memakan makanan yang dibuat oleh rakyat jelata di tempat kumuh. Bisa dikatakan kamulah orang ibu kota pertama yang datang ke sini," jelas Fahmi di sela-sela perjalanan mereka yang terlihat mengunjungi salah satu toko yang berjejer di depan sana.

Benar kata Fahmi, Lily adalah orang ibu kota pertama yang mengunjungi pasar Utara. Semenjak pasar ini berdiri bertahun-tahun yang lalu, tidak ada satupun orang ibu kota yang mengunjungi pasar bagian Utara. Alasan utama mereka iyalah, makanan yang dijual di tempat itu dibuat langsung oleh orang-orang yang tinggal di luar tembok dan mereka orang ibu kota menolak semua makanan yang dibuat di luar tembok.

Pikirnya, makanan itu tidak higienis lantaran tempat pembuatannya adalah di tempat kumuh. Mungkin jika orang-orang itu membuat makanan di dalam tembok, kemungkinan semua orang ibu kota akan mencobanya. Tidak ada alasan pasti kenapa mereka menolak, tapi singkatnya itu sudah ada peraturannya.

"Selamat siang saudara Dante!" sapa Fahmi saat dia sudah masuk ke sebuah toko bernama "Dante's Macaroon and Sus".

Setelah berada di depan toko itu. Kedua mata mereka langsung disambut oleh hidangan manis Macaroon varian rasa dan juga ada kue sus yang beragam tersimpan di dalam etalase. Akan tetapi, ads juga beberapa kue yang juga tersaji dan disusun serapi mungkin di atas etalase.

"Wih bro Fahmi. Tumben mampir ke sini lagi," tegur seorang laki-laki berpakaian koki rapi, "siapa, pacarmu, 'kah?" tebak dia, Dante, pemilik toko makanan manis yang menjual Macaroon dan juga kue sus itu.

"Kami tidak pacaran saudara. Aku dan Lily hanya berteman, bukan begitu?" bantah Fahmi sembari menoleh ke arah Lily yang terlihat menganggukkan kepalanya sembari terus menatap ke arah makanan yang tersusun rapi di atas etalase itu.

"Dari ibu kota ya?" tebak Dante dan Lily yang mendengar itu mendongak melihat ke arah si pemilik suara.

Lily terlihat tersenyum dan menganggukkan kepalanya untuk menjawab. Fahmi yang melihat itu juga ikut tersenyum, lalu kemudian terlihat fokus memindai ke arah makanan yang ada di sana.

"Tenang saja. Dia emang orang ibu kota. Tapi, sifatnya itu bukan seperti orang ibu kota," terang Fahmi dan membuat Dante tersenyum.

"Terserah kalian saja lah. Selamat datang di toko kami," ujar laki-laki itu memberikan ucapan selamat datang, "aku tinggal dulu ya. Banyak orderan," imbuh Dante mulai berbicara dengan normal kepada Fahmi.

Fahmi hanya mengacungkan jari jempolnya untuk menjawab, lalu kemudian terlihat kembali fokus memindai isi di dalam etalase. Setelah mendapati Macaroon varian rasa lemon yang sangat dia sukai, laki-laki itu bergerak mengambilnya dan langsung menggigit sedikit makanan berbentuk bulat itu.

"Makanan manis di sini terjamin enaknya tahu. Apa lagi Macaroon varian rasa lemon ini." Fahmi menoleh ke arah Lily, lalu meminta perempuan itu membuka mulutnya.

Lily menurut dan tentu saja langsung membuka mulutnya. Fahmi yang melihat itu langsung bergerak memasukkan setengah Macaroon bekas gigitannya ke dalam mulut si wanita, "Bagaimana? Enak, 'kan?" tanya Fahmi.

Lily yang sudah tidak kaget lagi dengan sikap laki-laki itu terlihat sedang mengunyah makanannya. Setelah dia menelan makanan itu, barulah Lily mengangkat tangan yang jari jempolnya sudah mengacung.

Fahmi yang mendapati hal itu langsung tersenyum, ,"Dante, aku minta bungkusan 15 Macaroon rasa lemon untukku," pintanya langsung. Laki-laki itu terlihat mengambil satu buah kue sus, lalu memakan setengah. Raut wajah Fahmi terlihat sumringah saat merasa mulutnya di penuhi oleh krim fla.

Dengan raut wajah bersemangat, laki-laki itu terlihat kembali menoleh ke arah Lily, "coba yang ini lagi," pinta Fahmi dan Lily yang mendengar itu langsung membuka mulut. Lagi-lagi, pemuda 20 tahun menyuapi makanan bekasnya untuk Lily.

"Bagaimana?" tanya Fahmi dan Lily kembali mengangguk untuk menjawab, "kalau begitu, aku juga minta kue sus-nya dibungkus 15."

Dante terlihat sumringah. Dia tadi sudah selesai membungkus Macaroon pesanan Fahmi dan laki-laki itu terlihat kembali membungkus kue sus untuk pemuda itu.

"Jadi berapa?" tanya Fahmi sembari bergerak merogoh saku celana jeans pendeknya. Satu tangannya terlihat menahan tangan Lily yang tadi ingin membuka tas selempang mininya, "biar aku saja. Yang mengajakmu berkeliling itu aku, jadi aku yang akan menanggung semua kebutuhanmu paham?"

Lily tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya. Kali ini dia akan mengalah dan memilih memperhatikan Fahmi dari belakang saja.

***

Pasar Besar desa Raytgon, bagian Selatan.

Jika bagian Timur, Barat, dan Utara di pasar itu area sibuk. Berbeda dengan yang di bagian selatan. Area selatan di pasar besar itu malah dipenuhi oleh persawahan dan jauh juga dari yang namanya kesibukan.

Bisa dibilang, area selatan adalah tempat paling nyaman yang ada di area pasar itu. Tidak ada orang yang berlalu lalang di sana, karena area itu sudah masuk ke dalam persawahan. Bisa dibilang juga Area bagian selatan ini sudah masuk ke kawasan pedesaan Raytgon.

Saat ini Fahmi dan Lily ada di tempat itu. Duduk di sebuah daratan kecil yang di kelilingi bentangan sawah yang luas, membuat kedua orang itu terlihat betah berada di sana. Dengan berteduh di bawah pohon yang berdaun rimbun, mereka duduk bersebelahan dalam diam.

Di tengah-tengah mereka ada sebungkus Macaroon dan juga kue sus yang dibelinya tadi.

"Di saat muatan sepi-sepinya, aku selalu datang ke sini untuk duduk merenung," ujar Fahmi mulai bercerita. Lily yang sedari tadi menikmati makanan manisnya, terlihat menoleh sedikit ke arah laki-laki itu. Ternyata Fahmi diam-diam melihat ke arahnya, "Enak banget ya sampe-sampe tidak berhenti memakannya," goda laki-laki itu.

Lily terlihat malu dan dengan gelagapan dia terlihat menawarkan Macaroon bekas gigitannya ke arah Fahmi. Laki-laki itu terlihat menganggukkan kepalanya dan langsung membuka mulut.

Lily cekikikan dan dengan gerakan yang sedikit malu, dia memasukkan makanan itu ke dalam mulut Fahmi. Laki-laki itu terlihat tertawa senang, "Terima kasih, Entah kenapa makanannya terasa semakin enak saat kamu yang menyuapinya," goda laki-laki itu dan Lily langsung bergerak melemparkan rerumputan liar ke arah Fahmi.

Fahmi tertawa kegirangan, "Bagaimana? Apakah persepsimu tentang masyarakat sudah berubah?" Maksudku, disurat itu katamu kau selalu menerima perundungan orang-orang yang kamu temui? Nah, apa sekarang kamu masih takut bertemu dengan orang baru lagi?" tanyanya dengan sedikit blakblakan.

Lily yang mendengar itu tersenyum, lalu bergerak menggelengkan kepalanya untuk memberikan jawaban. Fahmi ikut bahagia setelah melihat gerakan itu. Laki-laki itu juga terlihat merentangkan tangannya ke atas untuk merenggangkan tubuh.

"Sekarang bisa dibilang aku adalah teman pertamamu bukan?" tanya laki-laki itu sembari bergerak mengambil satu buah kue sus. Dia terlihat berjongkok juga dan raut wajahnya terkesan seperti orang yang sedang merencanakan sesuatu.

Lily yang terlihat penasaran hanya bisa menunjukkan raut wajah kebingungan.

"Aku akan menunjukkan padamu keseruan karena memiliki seorang teman sekarang."

Lily yang mendengar itu langsung sumringah senang, tapi raut wajah itu terlihat memudar karena tiba-tiba saja Fahmi menepukkan tangannya yang memegangi kue sus ke arah pipi Lily, membuat krim fla yang ada di dalamnya meluber keluar.

"Kau terlihat lucu sekali Lily," ejek Fahmi yang langsung terlihat terpingkal-pingkal. Di sisi Lily, wanita itu terlihat kaget dengan ekspresi wajah paling imut. Hidungnya juga terlihat kembang kempis menahan sebuah amarah.

"Coba lihat ...."

Fahmi semakin terpingkal-pingkal saat dia kembali melihat raut wajah, Lily. Sementara di sisi orang yang ditertawakan itu, perempuan itu terlihat sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya dan tanpa pikir panjang. Kedua tangannya tiba-tiba bergerak meraih dua kue sus, lalu dia tanpa tahu malu menerjang tubuh Fahmi yang berbaring tertawa.

"Lily, apa yang kamu lakukan?" teriak Fahmi saat mendapati Lily duduk di atas perutnya dan mencoba menepukkan kue sus ke wajahnya.

Pada akhirnya dua orang itu terjebak dalam suasana seru saling menjahili. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, tapi sepertinya Lily terlihat tidak peduli dengan semua itu.

1
nova sari
asalamualaikum kak. aku vote pake kopi yah🥲🙏soal nya udah aku pake tadi vote nya gagal fokus soal nya
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Anonymous
Lanjut kak
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!