NovelToon NovelToon
Tanah Bangsawan

Tanah Bangsawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: lunar crimson

Kahisyana jatuh hati pada Carlio seorang bangsawan Belanda dari keluarga Fredinand, seorang penjajah yang menjajah bangsanya ratusan tahun. Kahisyana berusaha mengelak dan meninggalkan cintanya, namun takdir terasa selalu mengembalikannya pada Carlio.

Di samping itu, ia adalah wanita kuat yang selalu berusaha meninggikan derajat wanita, menjadi seorang relawan sebagai guru melawan protes dari pihak penjajah dan pihak bangsanya sendiri. Akankah Kahisyana berhasil atas dirinya dan bangsanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lunar crimson, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

015 — Rumah Bordil

“Ambil Linggar!” Salah satu orang desa itu berteriak, dua orang memasuki gubuk dengan pintu yang telah mereka rusak. Kahis dan Linggar melotot, mereka menarik paksa Linggar.

“KALIAN MAU APA?!” bentak Kahis pada dua orang itu, mereka hanya menatap bergantian lalu menggeleng bersama-sama lalu berlanjut menarik Linggar tapi Kahis menahan Linggar menariknya keras.

“Kamu seret gadis satunyalah,” titah satu orang, akhirnya Kahis dan Linggar terseret paksa karena perbandingan tenaga gadis dan pria yang timpang.

Wajah keduanya diterangi oleh api yang berkobar dari banyaknya obor yang penduduk desa genggam, mengerumuni keduanya dengan teriakan. Linggar bersembunyi di balik punggung Kahis, begitupun Kahis yang tidak bisa menyembunyikan wajah paniknya.

“Yang mana anaknya si Linggar?!” tanya salah satu di antara mereka memegangi obor lalu menyorotnya.

“Panas sialan!” bentak Kahis menyolot menatap Kahis nyalang. Mereka sedikit terkejut.

“Pasti si Linggar yang pendek yang pendiem,” ujar salah satunya lagi menyahut, mereka mengangguk setuju. Kahis mengeratkan pegangannya pada Linggar, gadis itu bersembunyi dengan tubuh yang amat bergetar.

Salah satu tangan mereka akan menarik Linggar tapi dengan cepat langsung Kahis tepis, matanya menajam menatap sinis mereka semua.

Bruk.

“Bawa gadis satunya saja, Pak!” teriak Buk Injen yang tiba-tiba mencampakkan diri, berlutut di atas tanah sembari meraung-raung terisak. “Jangan gadis saya, jangan!” pintanya lagi.

“IBUK!” bentak Linggar di sela-sela tangisnya. Kahis membulatkan matanya tak percaya, jadi sedari tadi ia sengaja dibawa ke sini untuk dijadikan pengganti Linggar.

“Jangan anak saya,” rintih seseorang, Kahis mendongak menatap Pak Zainud yang sedang dikekang oleh seseorang saat mata Kahis menatapnya lelaki tua itu membuang muka tidak bisa menatap Kahis.

Para warga itu menyoraki kedua pasangan Pak Le dan Buk Le, namun sebagian dari mereka menyuruh untuk berhenti menyoraki. “Bawa aja yang satunya, lebih mulus dan cantik pasti mereka suka!” teriak salah satu di antara mereka menunjuk Kahis yang menatapnya nyalang.

“Keparat, bajingan manusia kotor!” teriak Kahis. Mereka tak peduli, toh mereka harus nyetor gadis dari dari desanya tiap satu bulan. Mereka menarik Kahis bersama-sama, gadis itu dengan tubuhnya menahan memukul-mukul sentuhan orang yang akan menyentuhnya.

“Bawa saya juga!” teriak Linggat secara tiba-tiba, gadis itu berlari ke arah Linggar.

“Ya Allah, gadisku!!!” erang Buk Injan melongsorkan badannya di atas tanah, saat wanita itu berdiri ingin menghampiri Linggar kumpulan wanita dari desa itu menahannya.

“Biadab kalian!” teriaknya memaksa untuk dilepas.

“Bawa aja si Linggar sekalian, daripada anak kita yang kena!” titah salah satu wanita, para lelaki itu segera mengangguki dan setuju.

“Ayo!”

Kahis mengikuti mereka tanpa perlawanan, tenaga kecilnya tidak cukup untuk lepas dari kerumunan. Kahis meneteskan air matanya sedikit, meminta bantuan Yang Maha Kuasa lagi. Memohon agar keberuntungan akan berpihak lagi padanya dan dalam bayangan miliknya ia melihat Carlio saat menemukannya di tengah hutan.

Carlio, tolong aku.

***

Carlio mengacak-ngacak wajahnya dengan gusar, bahkan ia tak mengurusi badannya seharian. Pria itu juga tidak menyuapkan makanan satu sendokpun seharian ini, hatinya mendadak lebih gundah.

Jeffrien menancapkan gasnya kencang membelah jalanan Malang malam yang tampak gelap, sesekali ia melirik ke Carlio sahabatnya lalu berdehem pelan.

“Aku tidak tahu jika kau berbakat membuat sketsa,” gumam Jeffrien membuka perbincangan dingin di antara mereka. Ia juga seperti tak menyangka, sahabat kecilnya itu bisa berubah seperti itu hanya seorang gadis.

Glenio benar seperti apa yang dikatakannya, gadis sahabatnya memang angkuh. Dalam benak Jeffrien coba saja ia tahu bahwa gadis itu adalah kekasih Carlio, ia akan menahannya menyuruhnya menjaga Pocco saja.

Putra kecilnya terpaksa juga ia tinggal, padahal tidur malam Pocco kecil harus ada dia di sisinya. Namun, kekasih sahabatnya harus segera didapat dalam situasi yang sekiranya menuntut gadis itu terjerumus dalam bahaya.

Carlio tetap bergeming, memandangi kertas tebal berisi sketsa hasil coretannya asal. Gadis cantik yang tak sengaja ia datangi ke hidupnya, dengan mata almond beiris coklat terang, bulu mata lentik, kulit kuning langsat yang membuat gadis itu tampak semakin menawan, dan bibir kecil yang pernah ia kecup.

Tujuannya di salah satu tempat yang berhasil dikulik oleh serdadu timnya, gedung bordil. Jeffrien mengantarkan Carlio pada markas militernya sendiri, seperti mengantarkan dirinya pada masalah. Tapi, Jeffriem membuang pikiran jahatnya itu dan memikirkan Carlio jika tanpa gadisnya.

Jeffrien tak mau sahabatnya itu merasa menyesal seperti dirinya, sesalan yang tak bisa diobati olehnya seumur hidup.

“Bisakah kau percepat gasnya? Kenapa lamban sekali?” Carlio bertanya pada Jeffrien, ia merasa temannya itu menyetir dengan sangat lamban sekali.

“Sialan, kau. Ini sudah diujung gas, mau aku jatuhkan saja dirimu di sini?” tanya Jeffrien mendelik.

Carlio menghiraukan, sesaknya menjadi-jadi saat melihat sketsa yang dipegangnya. Gundah, khawatir dan gelisah itu bercampur hingga membuat jantungnya berdetak tak karuan.

Di sisi lain, Kahis dan Linggar telah diusung ke rumah bordil. Penampilan mereka tak karuan, Kahis dengan sekuatnya mencekal lengan Linggar. Gadis itu terisak keras, sebenarnya Kahis juga merasa tertekan, dadanya sesak takutnya kini menghantui.

Badan yang belum disempatkan olehnya beristirahat itu terasa remuk dan tidak mempunyai tenaga penuh untuk bisa melawan, hanya bisa memberikan tepisan. Jikapun iya masih penuh tenaga, tak sungkan Kahis memukul pria yang mendorongnya ini habis-habisan.

Kahis membelalakkan matanya, menatap gedung bordil yang baru pertama kali ini dia lihat. Kahis diseret bersama dengan Linggar, penampilannya mengenaskan. Kerumunan itu menariknya dengan kasar dan kini mencampakkannya ke tanah.

Penduduk pribumi itu menatap nyalang para militer. “Bedebah berhidung belang, kami sudah memberikan apa yang kalian mau,” ujar salah satu pribumi.

Dua militer akhirnya datang menemui mereka, menatap dua santapan malam yang mereka dapatt secara cuma-cuma tanpa mengandalkan tenaga mereka sendiri, mereka bisa memanipulasi penduduk dengan ancamannya.

“Pergilah!” titah salah satu pria, hingga penduduk itu membubarkan kerumunan dengan menyorak. Entah mengejek militer berhidung belang atau bersorak karena tidak mendapatkan tekanan.

“Astaga, cantik. Kita akan dibayar puas setelah mereka menikmati gadis ini,” ujar pria militer, menangkup rahang Kahis lalu ditepis oleh gadis itu keras.

“Kau melawan ya?”

Plak.

“Jangan buat aku menyakitimu, jika kau dalam keadaan mengenaskan bagaimana mereka akan menikmatimu,” bisik salah satu pria berseragam militer pada Kahis.

Cuih!

Plak.

1
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷
hadir,,,, semangaat ea,,, 💪💪
Yi Yid
siapa ini? carlio kh
Zizi
smngt kak up nya🌹🌹
lunariesse van der hourver: terima kasih semangat juga 💗💗💗
total 1 replies
hazelsgn
p
Ikhsan
bagus kak,keren
Ikhsan: sama sama kak
lunariesse van der hourver: terimakasih
total 2 replies
Bilqies
gak kurang sih cuma udah kewajiban kamu sebagai orang tua untuk membesarkan dan membiayai anaknya
Bilqies
1 kata egois
sama aja jual anaknya untuk kepentingan dia yang tak mau jadi gelandangan
Mhila izuna
mampir thor
si ciprut
dua dulu😁
si ciprut
saya sih bukan mau mencela atau bagaimana. cuma untuk sesi bab awal lebih baik fokus pada tokoh utama dulu. entah itu perkenalan dari tokoh protagonis. dari segi pendidikan atau visual ataupun yg lainnya. fokus itu dulu. baru bab selanjutnya adalah jalan cerita kisah yg akan disampaikan.
maaf saya juga orang baru di dunia novel. tapi itu semua pernah saya alami dan juga ditegur oleh auditor NT. dan untuk 'kata' lebih baik 1000- 1200 kata, agar bisa mencakup cerita di satu bab.
tetap semangat kak. semoga sukses🤗
lunariesse van der hourver: baiklaaa terima kasih krisarnya kakk
total 1 replies
Yiab Yoje
thorrr
lunariesse van der hourver: apaaaa
total 1 replies
husnia wahidah
prolognya bagus bgt, heran
lunariesse van der hourver: makasih ya sengku
total 1 replies
husnia wahidah
kapan up nya thor? seru banget baru kali ini nemu cerita kaya gini
lunariesse van der hourver: ditunggu ya seng
total 1 replies
Legiyan Lyn
keren
niara kahishaa
mantap bgt thor
hazelsgn
hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!