NovelToon NovelToon
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Eys Resa

Usia pernikahan yang memasuki tahun ke tiga, harus diuji dengan keinginan suami Hana yang ingin menikah lagi, dengan alasan menginginkan kehadiran seorang anak.

Bagaimana Hana bisa hamil, jika setiap hari dia selalu kelelahan karena harus mengurus rumah dan merawat ibu mertuanya yang sakit-sakitan. Bahkan tubuh Hanna sendiri sudah tak terurus.

"Ijinkan aku menikah lagi, Hanna. Aku menginginkan kehadiran seorang anak. Aku akan tinggal di apartemen dengan istri baruku, dan kau bisa tetap tinggal disini merawat ibu. " Indra.

"Tidak perlu, mas. Aku siap, tinggal satu atap dengan maduku. Tak perlu buang-buang uang untuk membeli apartemen. " Hana.

Akankah Hana bisa tinggal satu atap dengan madunya?

Atau Hana memiliki rencana lain, untuk kebahagiaan dirinya sendiri?

Lanjut yuk. Kasih dukungannya ya, jika kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyinyiran Tetangga

Di tempat lain, tampak Hana dan Dion sedang makan siang bersama di sebuah rumah makan. Mereka tengah fokus makan tanpa sepatah katapun, hingga hanya terdengar dentingan suara sendok dan piring yang beradu. Dion menatap Hana lekat setelah menyelesaikan makannya.

"Setelah ini apa yang akan kau lakukan Hana? " tanya Dion memecah keheningan diantara mereka.

"Aku akan ke rumah kontrakanku, dan akan tinggal disana mulai sekarang. " jawab Hana sambil mengunyah makannya yang tersisa.

"Baguslah kalau kau sudah mempersiapkannya. Dan kalau kau sudah siap untuk bekerja, segera hubungi aku. "

"Iya, tentu saja. " ujar Hana dengan memberikan senyuman kepada Dion.

Mereka berbincang sejenak di resto itu, untuk menurunkan makanan yang masuk ke dalam perut. Mereka membicarakan tentang masa depan yang akan Hana lalui tanpa sosok suami disisinya.

"Apa kau bisa Hana? " tanya Dion mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Tentu saja aku bisa Dion. Jangan khawatir. Dulu sebelum menikah dengannya aku juga hidup sendiri. "

"Baiklah, aku percaya padamu. Kalau begitu ayo aku antar kamu ke kontrakan, karena setelah ini aku ada persidangan. "

"Jika kau sibuk, aku akan pulang sendiri Dion. "

"Tidak, akubakan mengantarmu pulang. Aku juga ingin tau kamu tinggal di mana, Hana. Jika terjadi apa-apa aku bisa langsung ke tempatmu. "

Hana menghela nafasnya. Sahabatnya yang satu ini memang sangat keras kepala. Dan tidak ingin dibantah. Akhirnya Hana lah yang mengalah, dia lalu beranjak dan berjalan bersama Dion keluar restoran menuju mobilnya. Kemudian kendaraan itu. Menuju rumah kontrakan Hana.

Dion mengernyit saat masuk ke lokasi perumahan tempat Hana tinggal, bukan sebuah perumahan elit, tapi sebuah perumahan sederhana. Hana lalu menunjuk sebuah rumah bercat biru, dan mereka berhenti disana. Dion memperhatikan rumah tempat tinggal Hana. Sebuah rumah sederhana yang hanya memiliki satu lantai.

"Kamu tinggal disini? " tanya Dion .

"Iya, ayo masuk. " ajak Hana.

Dion mengikuti Hana dari belakang dan memperhatikan setiap sudut rumah yang akan di tempati Hana.

"Kecil sekali Hana. " celetuknya tiba-tiba setelah puas menilai rumah itu.

"Ya, mau bagaimana lagi Dion. Aku hanya tinggal sendiri sekarang. Aku tidak mau membersihkan rumah besar seperti di rumah mantan suamiku. Capek... kalau rumah sederhana ini kan aku tidak akan terlalu capek membersihkannya, lagi pula pemilik rumah meminjamkan aku semua isi rumah ini. " terang Hana sambil menunjuk televisi di depannya

Akhirnya Dion mengangguk mengerti dengan apa yang Hana jelaskan dan menjadi pertimbangannya. Benar juga kata Hana, dia hanya tinggal sendiri. Jadi, tidak perlu rumah yang besar untuk tempat tinggalnya.

"Baiklah kalau begitu, Aku akan kembali ke kantor. Kamu hati-hati di rumah ini. Jangan lupa kunci pagar dan pintu kalau mau keluar rumah atau tidur. " Dion memberikan pesan sekaligus mengingatkan sahabatnya itu.

"Iya... iya... kenapa kamu cerewet sekali sih. " ucap Hana sambil tersenyum ke arah Dion yang sangat mengkhawatirkan nya.

Hana lalu mengantarkan Dion keluar rumah, sampai dia masuk ke dalam mobilnya. Setelah kepergian Dion, Hana kembali masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu. Dia lalu menghubungi pemilik rumah dan mengabarkan kalau mulai hari ini dia akan tinggal di rumah kontrakannya. Nanti malam dia juga akan melapor kepada RT setempat, kalau dia akan tinggal di rumah ini dan mengatakan statusnya.

"Setelah ini, hari baruku akan di mulai. Aku harus bisa. Semangat Hana. " ucap Hana sambil mengepalkan tangannya untuk menyemangati dirinya sendiri.

°

°

°

Dirumah Indra, tampak Ema sedang mencuci piring yang tadi digunakan para tamu untuk makan. Setelah selesai mencuci piring, dia lalu menyapu lantai yang kotor dan mulai mengepelnya.

"Huft, kalau seperti ini aku seperti pelayan di restoran mas Indra dulu tidak ada bedanya." Gerutu Ema sambil mengepel lantai.

Dia terus membersihkan rumah sampai bersih, dan juga membersihkan halaman yang sedikit kotor.

Terlihat beberapa ibu-ibu komplek yang lewat dan berhenti saat berjalan di depan rumah Indra karena melihat Ema, istri baru Indra sedang membersihkan halaman rumah.

"Duh, kasihannya. Baru juga menikah tadi pagi, sekarang sudah di suruh bersih-bersih rumah. "

"Iya, harusnya pengantin baru kan lagi senang-senangnya berdua di kamar menikmati belah duren. "

"Duh, apanya yang dibelah si bu ibu. Durennya aja sudah tumbuh tunas. "

Ibu-ibu itu lalu tertawa bersama setelah mengatakan sindiran pedas kepada Ema.

"Duh yang pengen jadi ratu, sekarang malah jadi babu. Kasihan ya..."

"Iyalah, babu lamanya soalnya udah nggak tahan karena capek kerja di rumah ini. "

Kembali para ibu-ibu tertawa kencang setelah puas meledek Ema, Si pelakor. Karena Mereka sudah tau siapa Hana, wanita yang baik hati dan tulus merawat ibu mertuanya tanpa mengeluh. Mereka terkejut saat mendengar ternyata Indra menikah lagi, dan Hana lah yang menyiapkan pernikahan mereka apalagi saat mendengar kalau ternyata istri kedua Indra sudah hamil duluan.

Sebagai tetangga yang baik, mereka sangat geram dengan perbuatan Indra yang tak tahu terima kasih dan tergoda oleh palakor apalagi sampai menghamili nya. Dan mereka juga mendukung Hana yang langsung mengajukan perceraian saat mengetahui suaminya berselingkuh, walaupun dia harus makan hati dulu karena menyiapkan pernikahan suaminya dengan sang pelakor.

Ema yang tidak tahan dengan sindiran pedas para tetangga, langsung membanting sapunya lalu masuk ke dalam rumah, dan merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang tengah.

"Sial... kenapa jadi begini sih. Ini semua gara-gara Hana, wanita sialan itu. Kenapa juga dia harus pergi dari rumah ini. Memangnya dia mau kemana, dia kan sudah tidak punya siapa-siapa lagi. " Ema terus ngedumel karena merasa kesal dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Karena kelelahan, dia akhirnya tertidur diatas sofa.

Baru saja memejamkan matanya, Ema langsung di kejutkan dengan suara Indra yang memanggil namanya.

"Ema, Dimana kamu. " sentak Indra.

Ema langsung terduduk dengan rasa pusing luar biasa dikepalanya.

"Ada apa, mas. Aku sudah membersihkan semua Aku capek, biarkan aku tidur sebentar." keluhnya.

"Enak saja, bikinin aku kopi sekarang juga. " perintah Indra tanpa mendengarkan keluhan Ema.

"Tapi, mas. "

Indra langsung melotot kearah Ema. Ema yang merasa takut pun langsung berdiri dan berlari ke dapur untuk membuatkan kopi untuk Indra.

"Dasar pemalas. " gerutu Indra.

Ema dengan sakit kepala yang luar biasa pun membuatkan Indra kopi. Berkali-kali dia mengatur nafasnya untuk meredam kemarahan dan kekesalannya pada Indra.

"Ini mas, kopinya. " Ema menyodorkan kopi itu dihadapan Indra.

"Setelah ini bolehkah aku istirahat, aku sangat lelah dan mengantuk. " pintanya.

"Hmmm." Indra membalasnya dengan gumaman karena dia sudah malas bicara dengan Ema.

Ema yang merasa senang pun langsung berjalan menuju ke kamar utama. Namun langkahnya terhenti saat Indra mengatakan sesuatu.

"Siapa yang menyuruhmu tidur di kamarku. " ketusnya.

"Tapi mas, ini kan kamar kita. "

"Jangan mimpi, itu hanya kamar ku dengan Hana." mendengar itu Ema melotot Tak percaya.

"Tapi mas, sekarang kan aku istrimu, sedangkan kau dengan Hana akan bercerai. " pekik Ema tak terima.

"Kata siapa, aku akan mempertahankan Hana dan menjadikannya ratu di rumah ini. Tempat tidur mu di belakang seperti semalam. " putus Indra.

"Mas... tega sekali kau. " ucap Ema dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Baiklah, tapi kamar tamu kosong mas. Aku tidur di sana saja ya? " pinta Ema.

"Nggak... itu akan jadi kamar perawat yang akan merawat ibu mulai besok. Jangan berharap lebih dariku Ema. Karena gara-gara kamu, Hana meninggalkanku. " ucap Indra tanpa perasaan.

1
Nay Nayla
.
TongTji Tea
fia ,kamu kan punya seorang yg special di hati mu ,kenapa kamu minta tidur sama Indra sampai lahiran? kamu mau main remi sama indra?
TongTji Tea
😂😂😂
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Sumintiari Widiastuti
Lumayan
Idahas 3105
ihh klo jagi mending pergi saja, fia tuh takut klo ema sering sama indra ntar hamil dia jadi terabaikan
Idahas 3105
indra memfitnah Hana berbuat zinah Dian sendiri malah parah
Idahas 3105
mobilnya ema kemana
Idahas 3105
emang catering gak sekalian peralatan makan kok cuci piring sih
Idahas 3105
ngakak sekebon
Idahas 3105
suruh aja istri barunya jagain ibunya mau gak
angel lexa
Luar biasa
angel lexa
Lumayan
Annie Soe..
Trm kasih thor karya bujab cuma menghibur tapi ada pembelajarab hidupnya juga.
#ayu.kurniaa_
.
Rindy Alengka
karyanya bagus
Rindy Alengka
ceritamu bagus thor.terap smngat
Nilovar Beik
Luar biasa
Hera Puspita
luar biasa
Hera Puspita
jgn2 Hana mulai hamil 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!