Queen Of Mafia

Setelah melajukan mobilnya cukup jauh dari markas, caca akhirnya menghubungi aslan, di dering ke 2 panggilan langsung terhubung tapi setelah panggilan terhubung, anehnya aslan tidak mengeluarkan sepatah katapun.

" Aslan ". Panggil caca.

Caca menjauhkan ponselnya dari telinganya mengecek apakah panggilan masih terhubung atau tidak, tapi ternyata panggilannya masih terhubung sehingga membuat caca kebingungan.

" Apa dia tertidur dan tidak sadar dia menghubungiku bahkan menjawab panggilan ku ? ". Gumam caca menautkan kedua alisnya.

Namun caca tidak mengakhiri panggilan tersebut walaupun aslan sama sekali tidak bersuara, dia memakai headset agar dia bisa mendengarkan jika aslan bersuara nantinya, kemudian dia kembali fokus mengemudikan mobilnya.

Tapi tak berselang lama akhirnya aslan mengeluarkan suara yang bisa di dengar jelas oleh caca, tapi tiba-tiba caca malah terdiam setelah mendengarkan apa yang aslan katakan.

" Jangan, tolong jangan tinggalin aku ca ".

" Berhenti ca, jangan pergi ".

Caca terdiam membisu, dia sadar sepertinya aslan sedang mengigau dalam tidurnya, tapi caca tidak menyangka aslan menyebut namanya dalam mimpinya bahkan berkata seperti ini, tapi tak berhenti sampai di situ saja, aslan tiba-tiba kembali mengigau.

" Sesulit itukah kamu menerimaku ? ".

" Aku mencintaimu ".

" Aku sangat ingin memelukmu ".

Mata caca terpejam sejenak, perkataan aslan mampu membuat napasnya terasa sesak, walaupun dia tau aslan sedang mengigau tapi perkataan aslan sungguh seperti menusuk jantungnya.

Setelah itu suara aslan tidak lagi terdengar, caca menghembuskan napasnya dengan kasar, perasaannya mulai bercampur aduk setelah mendengarkan semua itu.

Panggilan masih terhubung, caca tidak niatan untuk mengakhiri panggilan itu bahkan dia berniat untuk membiarkan panggilan itu terus terhubung sampai nanti aslan bangun dari tidurnya, terkesan seperti sleep call.

*****

Ke esokan paginya.

Aslan baru saja selesai berganti pakaian, dia ada meeting penting pagi ini jadi dia harus ke perusahan secepatnya. Sejak dia bangun tidur dia tidak mengecek ponselnya, ketika dia mengambil ponselnya berhubung dia akan pergi sekarang juga, betapa terkejutnya dia saat melihat dia dan caca sedang melakukan panggilan dan yang paling mengejutkan ternyata panggilan sudah berlangsung selama kurang lebih 5 jam.

" Sejak kapan panggilan ini berlangsung ? Kenapa aku tidak menyadarinya ? ". Ucap aslan benar-benar terkejut.

" Ca ". Dengan cepat aslan memanggil caca dalam panggilan tersebut, namun tidak ada balasan dari caca.

" Apa dia masih tidur ? ". Ucap aslan kebingungan.

Inginya ingin menunggu jawaban dari caca tapi aslan harus segera ke perusahan, akhirnya dia pergi tanpa mengakhiri panggilan tersebut sehingga panggilan masih terus berlanjut.

3 jam kemudian aslan selesai meeting, sekarang masih jam 10 pagi, dia mengecek ponselnya untuk melihat apakah panggilannya dengan caca masih terhubung atau tidak tapi sepertinya caca sudah bangun dan mengakhiri panggilan itu saat aslan meeting tadi.

" Panggilan berlangsung 7 jam tapi tidak ada percakapan aku sama dia ". Aslan menggelengkan kepalanya menyadari kegilaan mereka berdua di iringi senyuman karna merasa kejadian ini cukup lucu.

Akhirnya aslan kembali melanjutkan pekerjaannya, tanpa dia sadar semalam dia tertidur terus mengigau dan semuanya di dengar sama caca, andai saja aslan tau pasti saat ini dia akan sangat merasa malu.

Di tempat lain tepatnya di apartemen chloe, saat ini chloe sangat kesal karena dia baru saja di hubungi mamanya dan mia mengatakan kalau anak buah yang akan dia suruh ke indonesia tiba-tiba di bunuh dan tidak ada yang tau siapa pelakunya.

" Terus gimana ? Wanita sialan itu harus segera di singkirkan ma ! ". Ucap kesal chloe dalam panggilan yang terhubung dengan mia.

" Apa harus mama yang turun tangan langsung ? ". Tanya mia.

" Tidak perlu, aku akan menyewa beberapa pembunuh bayaran disini tapi biayanya mama yang kasi yah ? ".

" Tentu, lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, kalau ada yang mencurigakan langsung hubungi mama ". Ujar mia segampang itu menuruti keinginan chloe, terkesan seperti orang tua gila yang malah membiarkan putrinya masuk ke dalam lubang neraka.

" Ok ma, nanti aku kirim berapa biayanya ".

Chloe sangat senang berkali-kali keinginannya selalu di turuti sang mama, dia pun bersiap-siap untuk mencari jasa sewa pembunuh bayar karena kehadiran caca benar-benar mengusiknya.

Malam harinya caca mengajak aslan bertemu di salah satu taman yang jarang di kunjungi orang ketika malam hari dan sekarang mereka duduk berdua saja di taman itu tanpa ada pengawalan dari masing-masing mereka.

" Ada apa kamu ajak aku kesini ? ". Tanya aslan memulai percakapan di antara mereka.

" Apa tidak boleh mengajakmu kesini ? ". Bukannya menjawab, caca malah balik bertanya tanpa menatap aslan.

Aslan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tau arah tujuan pertanyaan caca barusan.

" Wanita memang sangat sulit di tebak ". Batin aslan tidak tau harus berbuat apa.

Suasana kembali hening, namun beberapa saat kemudian caca mengarahkan pandangannya menatap wajah aslan begitu lekat, aslan yang di tatap malah kebingungan.

" Kenapa ? ". Tanya aslan.

Blussh.

DEG.

Betapa terkejutnya aslan saat caca tiba-tiba memeluknya, awalnya dia terdiam membisu karena baru kali ini caca bersikap seperti ini padanya, tapi perlahan aslan mulai membalas pelukan caca, sejenak mereka berdua sama-sama diam dan saling menikmati hangatnya pelukan mereka dan tak berselang lama caca pun mengatakan sesuatu.

" Ayo pacaran ". Ucap caca memejamkan matanya sambil mengatakan hal mengejutkan tersebut.

Mendengarkan hal tak terduga dari mulut caca membuat aslan spontan melepaskan pelukan di antara mereka kemudian menatap caca dengan tatapan terkejut.

" Apa aku tidak salah dengar ? ". Tanya aslan ingin memastikan bahwa yang dia dengar itu nyata.

Tapi tak terduga caca malah menatap aslan dengan tatapan dingin.

" Kenapa harus melepaskan pelukannya ? Tidak bisa kah kamu bertanya dengan posisi seperti tadi ".

DEG.

Entah ini mimpi atau bukan, aslan langsung tersenyum mendengarkan ucapan wanita yang dia cintai, bahkan bukan sekedar senyuman biasa tapi senyumannya sangat manis di padangan caca.

" Maafkan aku ". Ucap aslan dengan lembut kembali membawa caca dalam pelukannya.

Mereka kembali berpelukan, mereka sama-sama menikmati pelukan tersebut seakan tidak ingin pelukan itu terlepas sebentar saja.

" Apa tadi aku tidak salah dengar ? Apa kamu benar-benar menerimaku ? ". Tanya aslan dengan suara begitu lembut tapi terdengar sangat bahagia, aslan juga semakin mengeratkan pelukannya.

" Ya, kamu tidak salah dengar ". Jawab caca dengan mata terpejam.

" Terima kasih ". Ucap aslan begitu tulus dan bahagia ternyata dia tidak salah dengar, ternyata cintanya terbalaskan.

" Jadi sekarang kita sudah resmi pacaran ? ". Tanya aslan seakan bermimpi akhirnya dia dan caca berpacaran.

Caca menjawab dengan anggukan kepala, aslan semakin bahagia, dia tidak menyangka tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba caca mengajaknya bertemu dan caca sendiri yang mengajaknya pacaran secara resmi walaupun aslan sempat menyatakannya sebelum kejadian ini terjadi.

" Sekali lagi makasih sudah menerima dan membalas perasaanku, aku berjanji ---- ". Aslan tiba-tiba menghentikan ucapannya.

" Tidak, bukan berjanji tapi aku akan membuktikannya, aku akan buktikan kamu tidak salah menerimaku dan aku akan buktikan aku benar-benar tulus mencintaimu ". Ucap aslan memperbaiki perkataannya.

Caca tersenyum mendengarkan hal itu walaupun aslan tidak bisa melihat senyumannya.

" Aku tidak akan mengecewakan mu kalau kamu tidak mengecewakanku, aku akan bersikap seperti bagaimana kamu memperlakukanku nantinya, jika kamu baik aku akan membalasmu dengan kebaikan tapi jika kamu memperlakukanku dengan buruk maka aku akan melakukan hal yang sama padamu ". Ucap caca dengan tegas.

" Tentu saja ".

Malam ini terasa begitu indah bagi kedua insan yang lagi di mabuk asmara, akhirnya hubungan mereka telah resmi menjadi sepasang kekasih dan jelas aslan tidak akan sia-siakan kesempatan yang caca berikan padanya, dia bahkan rela mati demi caca.