NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Penguasa

Anak Kembar Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:19.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Amanda Daniella, gadis manis berusia 23 tahun, karena pengaruh obat yang dimasukkan ke dalam gelas minumnya, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke dalam kamar yang diisi seorang pemuda berusia 28 tahun, yang merupakan CEO dari perusahaan besar dan sangat berpengaruh. Karena sudah tidak bisa menahan kabut gairah yang sudah menguasainya, akhirnya malam itu dia menyerahkan pada pemuda yang tidak dia kenal sama sekali itu.

Akibat dari kejadian itu, Amanda akhirnya hamil anak kembar. Tapi, dia tidak tahu pada siapa dia mau menuntut tanggung jawab, karena dia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, bahkan wajahnya saja dia tidak ingat sama sekali.

Bagaimana nasib Amanda setelah itu? apakah dia akan bertemu dengan laki-laki ayah dari anak-anaknya yang kebetulan terlahir genius itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Rudi dan Amara.

Rio mendekap tubuh Jasmine dengan erat, seakan takut kalau Jasmine akan pergi lagi dari hidupnya. Setelah ada drama usir mengusir dan kegigihan Rio untuk tetap bertahan, akhirnya Jasmine mengalah, karena jauh di dalam lubuk hatinya, Jasmine tidak bisa memungkiri kalau dia sangat merindukan Rio.

Walaupun Rio sudah menjelaskan segalanya, Jasmine masih merasa ini masih seperti mimpi. Dia bahkan takut untuk membuka matanya kembali, takut begitu dia membuka mata, Rio tidak ada lagi di depannya.

"Jas, kenapa dari tadi kamu tidak mau membuka matamu?apa kamu benar-benar tidak mau melihatku?"

Jasmine menggelengkan kepala, dengan mata yang masih tetap setia terpejam.

"Kalau tidak, tapi kenapa kamu nggak mau membuka matamu?" mata Rio memicing, menatap bingung pada istrinya.

"Aku takut kalau aku buka mata, ternyata ini hanya mimpi. Jadi biarkan aku menutup mataku sebentar saja, agar aku bisa bahagia walaupun hanya sebentar,"

Seulas senyuman mengembang di bibir Rio mendengar alasan Jasmine yang menurutnya Sangat lucu.Kemudian Rio mencondongkan tubuhnya, memberikan kecupan singkat di kedua mata Jasmine yang terpejam, beralih ke pucuk hidung dan terakhir ke bibir.

Perlakuan Rio membuat Jasmine, tersenyum manis, akan tetapi tetap bertahan tidak membuka mata, karena dia masih yakin kalau itu masih halusinasinya saja.

"Aww, sakit!" serunya sambil mengusap-usap pipinya yang baru saja dicubit oleh Rio.

"Apa kamu masih merasa kalau ini hanya mimpi? kalau tidak biar aku tambahin lagi di tempat lain, mencium bibirmu misalnya," Rio mengerlingkan matanya menggoda istrinya yang wajahnya kini sudah merona.

"Jadi ini bukan mimpi, kamu benaran nyata? dan yang kamu jelaskan tadi benar semuanya? cecar Jasmine dengan tangan yang sibuk membolak-balikkan tubuh Rio.

Senyuman Rio semakin mengembang, malah makin mengarah ke arah tawa, melihat reaksi Jasmine yang menurutnya sangat 'menggemaskan'.

"Mama!" suara Celyn yang tiba-tiba muncul dari arah kamar mengagetkan kedua insan yang sedang melepas rindu itu.

Rio berdiri dan terpana melihat putrinya yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang imut, yang kalau di lihat memiliki sorot mata dan hidung yang mirip dengan dirinya. Dengan perlahan Rio melangkah mendekati Celyn yang tidak bergerak dari tempatnya.

"Papa? kamu papaku kan?" tanya Celyn yang membuat Rio kaget,karena putrinya bisa mengenal dan mengetahui kalau dirinya adalah papahnya. Tapi untuk membuat hati putrinya itu bahagia, Rio menganggukkan kepalanya.

Celyn seketika menghambur memeluk Rio. "Akhilnya Papa pulang juga.Mama bilang, Papa keljanya jauh, makanya tidak bisa pulang. Tiap malam Celyn beldoa sambil megang photo Papa,agal Papah cepat pulang, bial Celyn bisa main sama papa. Sekalang Papa gak pelgi lagi kan? Papah gak usah beli Celyn mainan, beli Baju, boneka,yang penting papah jangan pelgi lagi, ya." Rio berdiri dengan tangan Celyn yang masing mengelantung di bahunya serta kaki yang menjepit pinggang Rio.

"Ya, papa tidak akan pergi lagi. Papa akan terus bersama Celyn dan mama." Rio mengelus lembut kepala putrinya yang sudah menyender di dadanya.Tanpa dia sadari, setetes cairan bening berhasil lolos keluar dari sudut matanya.Tapi, buru-buru dia seka, sebelum Celyn menyadarinya.

Celyn mengangkat kepalanya dari dada Rio dan menatap Rio dengan manik mata yang berbinar bahagia.

"Asiiiik! Papa gak bohong kan? akhilnya doa Celyn dikabulkan sama Tuhan. Celyn sudah bisa memangil 'Papa' tiap hali. Celyn lindu Papah!" Celyn memberikan kecupan di pipi Rio kemudian kembali meletakkan kepalanya di dada Rio.

"Papa juga rindu Celyn!" ucap Rio memberikan kecupan di kepala putrinya itu.

"Apa Papa cuma lindu Celyn? Papa tidak lindu mama?" Celyn kembali mengangkat kepalanya dan menatap Rio, dengan kepala yang sedikit miring.

"Tentu saja papa rindu mama. Papa rindu kalian berdua." Rio meraih bahu Jasmine dengan sebelah tangan lalu merangkulnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Amanda baru saja turun dari sebuah angkot. Setelah membayar ongkos untuk tiga orang, Amanda menggandeng tangan kedua anaknya menuju rumah kontrakannya. Akan tetapi, ketika akan tiba di rumah, Amanda melihat ada sebuah mobil yang terparkir dan dua orang yang berdiri di depan pintu, sembari mengetuk-ngetuk pintunya.

Amanda melangkahkan kakinya dengan rasa penasaran yang menghantui pikirannya, bertanya-tanya siapa dan apa tujuan kedua orang yang usianya sepertinya sudah setengah baya itu.

"Maaf, Pak, Bu, cari siapa?" Kedua orang itu, sontak memutar kepala, menoleh ke arah Amanda dan kedua anaknya.

Kedua wajah orang itu, tampak berbinar,dengan senyuman yang mengembang menatap ke arah Aby dan Anin.

"Hai, kamu Aby dan Anin kan?" wanita setengah baya itu, langsung menyapa kedua anak yang langsung mundur dan sedikit bersembunyi di belakang punggung Amanda.

"Iya, Mereka, Aby dan Anin anakku.Apa Bapak dan Ibu, ada keperluan mencari mereka?" tanya Amanda dengan alis yang sedikit terangkat ke atas, tatapan yang menyelidik, curiga.

"Oh, Maaf, bisakah kita bicara di dalam sejenak?" kali ini pria setengah baya yang masih terlihat gagah itu yang buka suara.

"Boleh, Pak, Bu!" Amanda membuka pintu, menggunakan kunci yang baru saja dia ambil dari dalam tas. "Silahkan masuk Pak, Bu! dan silahkan duduk!" Amanda menyuruh kedua anaknya untuk menemani tamu sedangkan dia melangkah ke belakang untuk membuat minuman.

Tidak lama kemudian, Amanda datang dengan membawa nampan dengan dua gelas berisi teh manis di dalamnya. Amanda sedikit kaget melihat kedua anaknya yang sangat cepat sekali akrab dengan kedua orang yang belum dia kenal sama sekali.

"Silahkan diminum, Pak, Bu! maaf, hanya ini yang ada." ucap Amanda sembari meletakkan gelas berisi teh itu di atas meja.

"Terimakasih, Nak Amanda! nama kamu Amanda kan?" ucap pria itu dengan senyum ramahnya.

Walaupun Amanda sedikit merasa kaget, karena mereka mengenal namanya, tapi Amanda tetap menjawab 'iya' dengan sopan.

"Kenalkan, saya Rudi Bagaskara, dan ini Amara istriku,"

Kedua netra Amanda membesar, begitu mengetahui orang yang bertamu ternyata bukan orang sembarangan.

"Kami datang kesini karena sangat tertarik dengan bakat dan kemampuan kedua anakmu. Kamu ibu yang hebat bisa membesarkan dua anak yang berbakat ini seorang diri. Jadi kalau kamu tidak keberatan, kami mau membiayai pendidikan kedua anakmu, sesuai bakat yang mereka punya, bagaimana?" Amara membuka suara, dengan tatapan yang penuh harap.

"Maaf, Pak, Bu.Sebelumnya aku minta maaf, cuma ___"

"Kami mohon, Nak Amanda! kami tidak punya maksud apa-apa. Kami tulus ingin membantu." Amara menyela ucapan Amanda yang dia yakini hendak menolak permintaannya.

"Tadi, kami juga sudah sempat bertanya pada kedua anakmu, kata mereka, mereka mau, kalau kamu mengizinkan," imbuh Amara kembali.

Amanda mengalihkan tatapannya ke arah kedua anaknya, yang juga tengah menatapnya. Amanda bisa melihat jelas di manik mata kedua anaknya itu, berbinar penuh harap. Amanda, memejamkan sekilas matanya, lalu menghela napas dengan cukup panjang.

"Baik, Pak, Bu! demi mereka aku bersedia." ucap Amanda memutuskan yang langsung mendapat pelukan dari Aby dan Annin.

"Terima kasih Mama!" seru keduanya bersamaan.

"Pah, akhirnya aku tidak akan kesepian di rumah lagi, Papa juga akan ada teman bermain catur!" pekik Amara spontan dengan wajah gembira sembari memegang tangan suaminya .

"Iya, Mah! aku juga akan ada temannya, untuk bisa mengalahkan Ardan. Masa Papa kalah terus dari tuh anak? kali ini aku punya jagoan yang pasti akan bisa mengalahkannya!" seru Rudi tidak kalah gembira, hingga membuat Amanda kebingungan.

"Teman bermain? tidak kesepian lagi? apa maksudnya ini?" mata Amanda menatap Rudi dan Amara bergantian dengan kening yang mengrenyit bingung.

"Belum tentu Ardan bisa kalah, Pah. Apa papa lupa, kalau anak kita itu juga sudah ahli bermain catur dari kecil?" bantah Amara dengan bibir yang tersenyum mengejek ke arah suaminya.

"Maaf, Pak, Bu! ini maksudnya apa? apa kami harus ikut Bapak dan Ibu?" Perdebatan kecil di antara Rudi dan Amara seketika terhenti begitu mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Amanda. Untuk sejenak kedua orang itu saling silang pandang.

"Apakah tadi kami belum mengatakannya padamu?" Amanda menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Iya, Nak Amanda! ada baiknya kalian semua ikut kami ke rumah. Mereka kan akan melanjutkan pendidikan di sana.Kamu tenang saja, kalau kamu keberatan tinggal bersama dengan kami, kamu bisa tinggal di paviliun belakang rumah. paviliunnya, juga cukup luas kok. Dan satu lagi, kami dengar, kalau kamu juga sarjana, jadi kamu bisa bekerja di perusahaan kami," jelas Rudi dengan lugas, dan jelas.

"Bagaimana, Nak Amanda?" tanya Amara, ketika melihat Amanda yang hanya terdiam.

"Baiklah, Pak, Bu! aku mau, demi mereka!" pungkas Amanda dengan semangat.

Tbc

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-76.

Semoga Negara kita Indonesia cepat sembuh dan terbebas dari Virus Covid-19 dan kembali seperti dulu lagi. Tetap patuhi Prokes dan jaga Imun tubuh kita. MERDEKA.

1
Venny Merliana
kaku perutku Calvin sma Cantika bikin ngakak 🤣🤣🤣🤣😅😅
Pendi
syukur abi makanya jd manusia jgn sok sok gool sok2 ganteng terima aja karma perbuatanmu
Pendi
ya tanggungjawab lh abi oan udah kamu entot laknat
Pendi
syukurin makanya jgn sok2 kegantengan abi biar nikah sama shasa aja laknat
Pendi
awas thor kalau celin di jodohkan sama abi,muak karakter kayak abi tu sok kgantengan
Pendi
muter2 thor buat mati aja anin nya ribet
Pendi
jgn terlampau lama2 muter2 gk jelas thor lgsg dgn tes dna aja kalau ada rasa terikat bathin
Endah Fitri
Luar biasa
my
yah lumayan ok
Yurniati
suka sekali aku alur critanya👍👍
Asiana Tyas
Luar biasa
Yurniati
banyak nangisnya thorrr,,
Yurniati
duhhh kok aku nangis ya bacanya, baper kali yaa,, 😂😂
Narti Sadinem
jadi berdebar debar dehhh smoga jasmine jujur sama suaminya rio biar terungkap siapa ayah dari Aby sma anin 🙏🙏🤲🤲🥰🥰🥰
Fitrii
kan author yg bwt dia kek gitu
Fitrii
maposssss tuaa sialaannnnnn
jantungan kannnnnnn ngapa gak lngsung KO aj
Fitrii
sumpahhhhh ngakakkkk liatt endingnyaa amanda/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Fitrii
pasti si rio yg teriakkk
telatt bahh
Fitrii
saja ada ada abyy niehhh
Fitrii
Aaaaaa kok aku mewekkkk
awok awok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!