Pernikahan Segudang Luka

*

*

setelah mengatakan itu, Wijaya masuk kedalam kamar, meninggalkan mereka yang masih di ruang tamu, tidak lama zani dengan pamannya pamit tidak terlalu memikirkan barang nya karna semua sudah disiapkan deni.

sampai didepan rumahnya zani terkesima melihat rumah yang lumayan luas dengan model sederhana dengan 2 lantai, tak lama pamannya pun pamit pulang setelah mengantarkan zani

memasuki rumah barunya diawali salam , melangkahkan kakinya yang langsung disuguhkan dengan sofa, beberapa pernak-pernik hiasan rumah, ada juga nakas yang diatasnya ada fhoto berukuran sedang menampakkan dua manusia saling berhadapan dihiasi senyuman manis, itu fhoto pernikahannya, 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑠 pikirnya,

lanjut menelusuri setiap sekat demi sekat, ada terdapat kamar tamu dilantai bawah dan satu kamar mandi khusus tamu, tiba di dapur dengan senyum manis zani , merasa bahagia karna di dapur minimal nya sudah dilengkapi dengan segala kitchen set lengkap ada open, ada magicom, sepasang tungku api, lemari es 2 pintu, masih banyak lagi,

menuju atas zani melihat 2 pintu mungkin 2 kamar satu kamar mandi, membuka knpo

cklek

𝑀𝑎𝑠𝑦𝑎𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ, gumam nya kagum Ah poho nya mah bagus weh, dan zani suka, melihat jam dinding ternyata sudah hampir sore, iya langsung bersiap membersihkan diri, dan menggunakan gamis bermotif bunga, berwarna hitam dan memakai kerudung langsung pakai, sholat ashar selesai langsung menuju bawah untuk membuat kan masakan yang enak untuk sang suami,

membuka kulkas ternyata lengkap, mengambil ayam, tahu, tempe dan sayur mayur, dia akan membuat sop ayam, tahu goreng , tempe orek ditambah sambel tomat sebagai pelengkap,

"asalamualaikum" kebetulan suaminya pulang cepat cepat membukakan pintu,

"waalaikumsalam abang" senyum yang merekah menyambut suami, mencium punggung tangannya dan segera memeluk, rindu sekali rasanya

"dek kamu sehat sayang" mempererat pelukan ,

"alhamdulillah abang, yuk masuk abang pasti capekan" mengambil alih jaket, dan tas yang deni bawa dan menggiring nya ke meja makan yang sudah siap dengan hidangan lezat,

"kamu masak sayang"

"iya bang, kamu mau makan dulu atau mandi dulu? " tanyanya

mengambilkan minum untuk deni, dan di sambut baik langsung diteguk hingga tersisa setengah.

"aku mandi dulu yah gak enak badan aku lengket"

cup

Sebelum pergi ke atas deni menyempatkan mencium kening istrinya dan pergi,

hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk membersihkan diri langsung memakai baju yang sudah zani siapkan dan segera kebawa menuju sang istri,

terlihat zani sedang memainkan HP nya,

"bang sudah selesai, yuk makan" zani dengan telaten mengambil nasi, sayur mayur dan segelas air putih,

hening hanya dentingan sendok yang memecahkan keheningan dimeja makan, selesai makan mereka menuju ruang tamu dan mengobrol santai,

"dek apa kamu suka dengan rumahnya" tanya deni posisi mereka duduk disofa dengan zani yang berada dipangkuan nya, sesekali membelai kepala zani yang masih dilapisi kerudung,

"aku suka bang, rumahnya bagus warna biru langit cantik sekali" zani menikmati setiap sentuhan suaminya, ada rasa rindu dihati nya,

"alhamdulillah kalo kamu suka"

"ehmm" dehem deni ingin mengawali obrolan yang sedikit serius

"hmm abang boleh tanya" memperbaiki posisi mereka dan meletakkan zani dibagian sisinya,

"tanya apa bang? "

"apakah kamu sudah percaya sama abang? maksud abang, apa kamu menceritakan setiap detail apa yang terjadi sama kamu hari lalu? " dengan hati hati deni, takut membuat zani tidak nyaman dengan pembahasan dia tanyakan,

"apa abang percaya sama aku? " tanya balik