NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Istri Kesayangan Si Tuan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.4
Nama Author: Vie Alfredo

James, adalah anak tertua dari keluarga Yomana, Keluarga itu adalah keluarga kaya raya. James adalah pewaris sah keluarga itu, namun posisinya digantikan oleh adik tirinya setelah dia mengalami kecelakaan dasyat yang membuat kedua kakinya lumpuh.

Semenjak James lumpuh dia sangat menyendiri, meski dia lumpuh dia masih diberikan kehidupan luar biasa oleh ayahnya.

Namun James sangat temperamental karena kondisinya, sudah 5 tahun James duduk di kursi roda. James sudah 3 kali menikah dan 3 kali bercerai.

Ibu tirinya yang mencarikan istri, namun semua pilihan ibu tirinya hanya bertahan tidak lebih dari 3 bulan saja.

Sampai pada akhirnya Ayah James yang mencarikan istri untuk James sendiri, James dinikahkan dengan anak seorang petani, orang tuanya menjual anaknya pada keluarga Yomana, karena ingin hidup lebih baik.

Gadis itu bernama Bulan, dia anak yang manis, lucu dan tidak membosankan.

Apakah pernikahan mereka akan bertahan lama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Alfredo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Berjuang

" Abang kau saja juga bilang James baik, jadi tidak diragukan lagi kebaikan suamiku itu." ujar Bulan.

Sanny menyalakan ponselnya, dan merekam pembicaraannya dengan Bulan tanpa sepengetahuan Bulan.

" Apa rencanamu ke depan Bulan?" tanya Sanny.

" Aku, hanya ingin menyembuhkan kaki suamiku Bang, aku ingin melihatnya berdiri melihatnya menjadi luar biasa, aku ingin menemaninya menggapai apapun yang dia inginkan, meski pernikahan ini adalah perjodohan, tapi sejak awal aku sudah meniatinya, aku akan menjadi istri yang baik untuk suamiku, walaupun mungkin dia tidak mencintaiku." ujar Bulan.

"Apa kau tidak takut?, dulu Abang juga mengobati luka seseorang tapi setelah sembuh dia meninggalkan Abang." ujar Sanny.

" James sudah berjanji tidak akan meninggalkanku.". Sahut Bulan.

Bulan begitu yakin dengan James yang tidak akan meninggalkannya.

" Minggu depan aku sudah ambil cuti, aku mau fokus untuk menyembuhkan kaki James dulu." ujar Bulan.

" Kok nggak kerasa udah cepat banget gitu Bul." ujar Sanny.

" Ya Bang, kalau sibuk emang begitu." ujar Bulan.

Mereka sampai di restoran bebek panggang.

Bulan memesan untuk makan malam mereka dan ayahnya.

Setelah itu Bulan mengantarkan untuk ayahnya dulu baru kembali ke kediaman James.

Setelah sampai Sanny mengambil tas milik Bulan.

" Bul, Abang bantu bawa ke kamarmu, kau siapkan untuk makan malam sana ke dapur." ujar Sanny.

Bulan menurut dengan ucapan abangnya,

Sanny pun segera masuk ke kamar James, Sanny mencari sisir di kamar James namun tidak ada, Sanny teringat jika adiknya suka menyelipkan ikat rambutnya di daun pintu kamar mandi.

Sanny segera melihat ke daun pintu kamar mandi, rupanya benar Sanny segera mengambil satu kunciran yang ada rambut adiknya.

Sanny pun segera keluar dari kamar James.

" Abang, kau mandi dulu saja, Bulan masih menghangatkan makanannya." Bulan menata piring dan sendok di meja.

" Ya." Sanny berlari masuk ke kamarnya.

Bulan agak heran, tapi ya sudahlah mungkin abangnya gebelet atau gimana juga tidak tahu.

James pun datang bersama Betran, lalu di susul dengan Rio dan Lindam di belakangnya.

" Aku pulang ..." ujar James.

" Ya, aku pulang ... " sambung Rio.

" Rio dan Lindam, tunggu suamiku dulu makan baru kalian makan!" tegas Bulan.

Rio dan Lindam mengangguk dari pada tidak dapat jatah makan.

Bulan pun segera membantu suaminya berganti pakaian dan segera ke ruang makan.

" Sanny kemana Bul?" tanya Betran.

"Abang di kamarnya Kak." jawab Bulan.

Betran segera pergi ke kamar Sanny, Lindam dan Rio langsung saling menyenggol, mereka sangat yakin keduanya memang sedang kasmaran, tidak bisa jauh-jauh.

" Kalian berdua kenapa kayak cacing kepanasan?" tanya James.

Karena James melihat mereka bergoyang - goyang.

" Kami sedang pendinginan Bang, hehehe." jawab Rio.

" Iya Tuan, saat kesini tadi kita abis berolahraga lupa tidak pendinginan." sahut Lindam.

James hanya menggeleng kepala melihat Rio dan juga Lindam yang agak aneh.

" Sanny, terimakasih ya." Ujar Betran pada Sanny. Mereka pun duduk berdampingan, sangat akur dan tidak pernah ribut seperti biasanya.

" Ayo makan!" ujar Bulan yang selesai mengambilkan makan untuk suaminya dulu.

Betran mengambilkan 2 potong ayam untuk sanny.

" Kau makanlah yang banyak Sanny, nikmati hidupmu mulai sekarang." ujar Betran.

James dan Bulan sangat senang Sanny dan Betran sudah akur sekarang, tapi Rio dan Lindam malah bergidik ngeri melihat keduanya.

Sudah sejelas itu loe, kenapa Abang dan kakak ipar tidak curiga?

Dalam hati Rio.

"Tuan Rio, ada apa?" tanya Betran.

Betran menyadari sedari tadi Rio melihat ke arahnya.

" Hanya aneh, melihat kau dan Sanny akur." sahut Rio.

" Bicara apa kau?, orang berhubungan baik kok malah dibilang aneh, kau ini emag huru-hara!" Bulan mencubit lengan Rio gemas.

" Agh, Agh, ampun kakak ipar sakit!" teriak Rio kesakitan.

James memegang tangan istrinya, bermaksud untuk melepaskan Rio karena terlihat cukup kesakitan.

Bulan pun melepaskan cubitannya.

Mereka melanjutkan makan dan segera beristirahat.

3 hari Kemudian.

Betran sibuk entah kemana tidak kelihatan, sementara Sanny membantu ayahnya mengurus surat perceraian untuk orang tuanya.

Bulan sudah free, dia kembali beraktivitas di rumah karena akan fokus memberikan terapi pada suaminya.

"Suamiku, aku lupa ingin menyampaikan sesuatu padamu." Ujar Bulan yang tiduran dipangkuan suaminya.

" Katakanlah ... " ujar James.

" Ayah dan ibuku akan bercerai, maafkan aku aku lancang menampung ayahku di ruko milikmu, apa kau akan marah dan menghukumku?" tanya Bulan.

"Marah?, menghukum?, apa aku ini suami killer untukmu?" tanya James.

" Aku, sangat lancang kan?" ujar Bulan.

" Tidak, ruko itu kan sudah jadi milikmu, yang penting tidak kau tampung di kediaman ini." ujar James santai.

Bulan langsung duduk dan memeluk James.

" Aku tahu, kau bukan orang yang kejam, kau adalah orang yang baik hati, terimakasih suamiku, muaaach. " Bulan mencium pipi James karena sangat senang.

James menarik Bulan duduk di pangkuannya.

" Memangnya hanya dengan kecupan saja cukup?" James langsung mencium bibir Bulan penuh dengan gairah.

" Apa Ayahmu sehat?" tanya James.

" Ya, dia ingin pulang ke kampung halaman, dia hanya bisa bertani, di kota dia tidak memiliki keahlian apa-apa, aku memintanya bekerja membantuku sementara bagian packing, sambil menunggu surat cerai itu selesai, nanti baru aku akan membawa ayahku kembali ke kampung, tapi rumah kami sudah di jual." ujar Bulan.

" Apa kau ingin membeli rumah itu lagi?' tanya James.

" Sebenarnya iya, tapi uang dari mana?" tanya Bulan.

" Besok biar Sanny yang mengurusnya, lalu beli sekalian beberapa hektar sawah untuk dikelola oleh ayahmu, kau bisa bagi hasil dengan ayahmu itu." Ujar James.

"Sayang, kau mau membelikan untukku?" Bulan sangat terkejut.

" Iya, ... " jawab James.

" Tapi bukankah aku tidak boleh berhubungan dengan keluarga ku lagi ?" ujar Bulan.

" Dengan catatan mereka sudah bercerai!" tegas James.

" Huhuhu, aku tidak tahu lagi aku harus bilang apalagi selain terimakasih padamu suamiku, kau sangat baik sekali, ihhhhhhh sayang sekali aku sama kamu loh ... " Bulan benar - benar di buat geregetan sama James.

Bulan benar - benar menjadi istri kesayangan James.

" Peluk erat deh ... " Bulan memeluk suaminya begitu erat karena sangat senang.

" Uhuk-uhuk ... " James sampai hampir mati tercekik sangking Bulan sangat senang.

" Ah, maaf Sayang, aku terlalu bersemangat, aduh ... " Bulan menepuk ringan punggung James.

" Sayang, apa kau ini ingin menjanda?" ujar James pada istrinya.

" Husst, bicaralah yang baik!" Bulan mencubit bibir James karena kesal.

"Kau tidak boleh membuatku menjada!" tegas Bulan.

" Maaf lain kali, aku bicara yang baik yah ... " James menarik tubuh Bulan dan memeluknya, kini telinga James menempel di perut Bulan.

" Moon, kapan kita punya anak?" tanya James.

Bulan tersenyum, dia sangat suka dengan anak-anak.

"Kalau begitu ayo besok kita berjuang Sayang, kita mulai terapi besok!, setelah kau bisa berdiri, kapanpun kau mau anak aku siap, karena aku juga sangat ingin memilikinya bersamamu." ujar Bulan.

" Baik, tolong jangan menyerah untukku Moon ... " James mencium punggung tangan istrinya.

Mulai besok dia harus berusaha sekuat tenaga untuk memulai pengobatan bersama istrinya itu.

1
N_Mi_Saja
Luar biasa
N_Mi_Saja
Aku suka karakter tokoh utama yg gak gampang di tindas, kuat, tapi lembut di hadapan orang tersayang. aku padamu Bulan. 🤩
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
mengapa si Sanny ada penyakit serius
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
hati hati Sanny si Wira dan Erik niat jahat
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
kasihan ibu celsih
Wirda Lubis
semoga chelse mau menerima kekurangan betran
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
Wirda Lubis
lanjut.
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!