Zandra Season 5 (10 Penerus)

Waktu berlalu, ini adalah hari dimana mereka menjadi MABA di kampus milik keluarga Zandra. Mau gimana atuh ya, keluarganya punya sekolah dari SD, SMP, SMA dan UNIVERSITAS. Sultan mah bebas, ga usah banyak protes.

"Kayanya bakal banyak kisah di sini, lihat... dimana-mana ada penunggunya." ucap Yas

"Pura-pura ga liat ajalah, buruan ke lapangan. Yang lain udah pada ngumpul, lu masih nongkrong aja di mari." jawab Adicandra

"Et dah, lapar gue. Cuma makan batagor doang ini, bentaran ngapa?" protes Yas

"Makanya kalo di suruh sarapan itu, ya makan. Bukannya anteng ma ponsel lu, ehh... jangan-jangan lu ada gebetan ya." ucap Haidir

"Bisa jadi, makanya akhir-akhir ini fokus banget ma ponsel" sambung Kama

"Sekate-kate lu bilang, gue dapet pesen dari seseorang yang minta tolong. Noh... baca sendiri" jawab Yas, seraya memberikan ponselnya pada saudaranya.

"Udah udah, nanti aja bacanya. Sekarang kita ke lapang dulu, kakak tingkat kayanya udah mau mulai kasih pengarahan." potong Haidar

Mereka pun segera bangun dari duduknya, di taman yang tak jauh dari lapangan. Yas pun mengunyah dengan cepat, dan membuang bungkusan plastik tersebut ke tong sampah.

'Kasus apa?' tanya Kama berbisik

'Ga tau, orang yang baru pindahan. Tapi mereka ngerasa di teror terus tiap malem, terus dia dapet nomer gue dari si semprul Harun. Dia yakin, di rumah barunya ada sesuatu.' jawab Yas, yang ikut berbisik. Karena di depannya ada Haidar, meski Yas yang paling tua di antara mereka. Tapi itu juga karena status ayahnya, sebagai anak tertua di keluarganya.

Namun jangan salah, diantara mereka bersepuluh. Orang pertama yang di takuti adalah Haidar, dan yang kedua adalah Adikirana.

'Jangan-jangan roh penasaran, yang minta di ketemuin jasadnya.' sambung Adicandra yang ikut berbisik

"Ahhh... bisa jadi tuh" ucap Haidir kelepasan

"EHEM" mereka semua terdiam, saat Haidar berdehem.

'Abang lu nakutin' ucap Yas

'Dia mah angker' mereka berempat pun, menahan tawa.

"Oke.. sudah kumpul semuanya ya. Saya di sini hanya ingin memperkenalkan Universitas xxx, ada beberapa jurusan. Universitas ini juga memiliki fasilitas lengkap, baik di bidang olahraga, tempat ibadah semua agama, maupun ekstrakurikuler. Dan universitas ini juga, memberikan beasiswa pada mahasiswa dan mahasiswi berprestasi sampai lulus." ucap kakak tingkat, yang bernama Delon

"Tentu saja hal itu dengan syarat, bisa mempertahankan prestasi mereka. Dan satu lagi, universitas ini juga menyediakan asrama bagi mereka yang jaraknya sangat jauh dari rumah. Juga untuk mereka yang mendapatkan beasiswa, khusus untuk mahasiswa/i beasiswa. Semua di tanggung oleh pemilik kampus, baik dari makan, uang saku dan uang buku. Jadi tugas kalian hanya belajar dan berkonsentrasi" lanjut kakak tingkat yang bernama Aster

Tepuk tangan pun memenuhi lapangan tersebut, kini mereka semua di ajak untuk berkeliling kampus. Memperkenalkan seluk beluk kampus, semua kelas, lapangan indoor ataupun out door, kolam renang, tempat ibadah dan lain sebagainya.

'Beruntung banget gue bisa masuk kampus ini, fasilitas lengkap banget.'

'Bener, bahkan kayanya kita ga butuh keluar kampus buat nyari foto copyan. Liat, tempat foto copy aja luas gini.'

"Ini adalah kantin utama dan tadi yang kita lewati. Itu adalah kantin kedua dan ketiga, karena kalian liat sendiri penduduk kita. Sangat banyak bukan?" canda Aster, MABA pun tertawa

"Jadi, kalian tidak usah berebutan tempat. Karena menu di setiap kantin sama saja, dan harga yang pasti terjangkau untuk kita para mahasiswa." sambung kakak tingkat yang bernama Boni

"SIAP KAK" jawab mereka serempak

Kini mereka pun di perkenankan untuk istirahat, dan semuanya memilih untuk di kantin. Meski ada beberapa anak laki-laki yang memilih di lapangan bermain basket, main bola atau olahraga lainnya.

Termasuk si kembar prince, yang memilih bermain basket.

'Lu tau nggak, katanya penerus pemilik kampus ini juga, Kuliah di sini loh, tahun ini.'

'Tau darimana lo?'

'Temen gue satu sekolah ma mereka, terbongkar identitasnya juga di detik-detik terakhir mau kelulusan.'

'Seriusan lo? Tadi lo bilang mereka? Emang lebih dari satu?'

'Katanya si kembar, gue ga tau kembar berapa?'

'Di sini yang kembar kan banyak, masa iya semua anak kembar penerus Zandra.'

'Tunggu, emang kalo lu tau penerus Zandra siapa? Mau ngapain?'

'Ya... kali aja gitu, bisa jadi doinya.'

'Mending mundur deh lo, ngaca. Lu tau sejarah pasangan keluarga Zandra kan? Gue inget penerus pertamanya, panggilannya kalo ga salah bunda Yumi. Menantu pertama keluarga Zandra, bukan kaleng-kaleng. Paras cantiknya, prestasinya, otak encernya... beeehhh, gue nge fans banget sama beliau. Pengen sungkem, sumpah.'

Kelima gadis Zandra menahan senyum mereka, mendengar obunya di puji dan di kenal banyak orang.

'Gue ga nyangka obu seterkenal ini?' ucap Anisa dalma hati, senyumnya begitu lebar. Begitu juga dengan yang lain...

'Keren ya, gue juga pengen.' ucap Anin

'NGGAK MUNGKIN' jawab keempat saudarinya serempak

'Kenapa sih lu pada, ga suka banget romannya.' gerutu Anin

'Bukan kagak suka Nin, kerjaan lu aja tidur.' Kalila

'Libur demen di rumah, baca komik atau ga novel.' Adikirana

'Di ajak olahraga, banyak alesan.' Anisa

'Yang paling terkenal dari obu itu, panahan. Lu bisa kagak?' Amira

'Nggak tau aja kalian, liat aja nanti kalo ada turnamen. Lu pada liat, gue ikut apa aja.' ucap Anin tak Terima.

BRAAKK

"HEH?!" teriak seseorang, seraya menggebrak meja para cewek yang sedang membicarakan Yumi.

Tentu saja, mereka terkejut. Termasuk si kembar princess, mereka langsung menatap orang tersebut.

"Heh, lo bisa sopan kagak? Emang kita kenal ma lu, main gebrak-gebrak meja aja lo." ucap salah satu yang duduk

"Halah, asal lu pada tau. Menantu pertama Zandra itu, gak waras. Dia tuh pernah depresi, gara-gara nyokapnya mati di bunuh ma bokapnya." Anin dan yang lain mengepalkan kedua tangannya, berani sekali dia membuka masa lalu obunya.

"Kalo emang iya terus kenapa? Masalah buat lo, hah? Lu siapa? Berani-beraninya umbar kekurangan orang lain." ucap gadis yang mengagumi sosok Yumi

"Coba bandingin ma lu, lu punya apa? Selain kelakuan lu yang mines, apa prestasi lo?" tanya teman lainnya

"Ngaca dulu ya sis, sebelum lu ngejelek-jelekkin orang. Lu udah bener belum, udah pake baju kaya mau nge dangdut aja. Bangga bener lu!!" Gadis yang tadinya ingin menjatuhkan Yumi pun kalah, ia memilih pergi.

'SIALAN' ucapnya dalam hati

Ketiga gadis yang sejak tadi membicarakan Yumi pun, bertos ria.

"Siapa sih dia?" tanya Lea, fans garis keras Yumi

"Ga tau, MABA juga kaya kita kayanya." jawab Ria

"Dihh.. mulutnya ga di filter banget kalo ngomong, kaya udah bener aja kelakuannya." ucap Dian

"Gue rasa sih, kayanya ada dendam kesumat kali." ucap Ria

"Maksud lo gimana? Usia bunda Yumi kan, pastinya jauh lebih tua lah." tanya Lea

"Ya bukan ma dialah, ma leluhurnya kali. Mmm... kaya dendam turunan gitu, kaya dari buyutnya dia mungkin." jawab Ria

Anin dan yang lain langsung saling tatap, 'BISA JADI'

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓...