NovelToon NovelToon
WHO IS THE FEMALE LEAD??

WHO IS THE FEMALE LEAD??

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:331.9k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah pencarian pemeran utama wanita yang sesungguhnya di dalam kisah ini.

Akankah kisah ini menjadi milik Kirana, wanita cantik dan baik hati dari keluarga biasa yang kehadirannya di tolak mentah-mentah oleh keluarga Theo, pria yang begitu mencintai Kirana.

Ataukah menjadi milik Anya, wanita yang tak kalah cantiknya pilihan keluarga Theo.

Ceritanya menjadi rumit saat Theo di pertemukan dengan wanita yang mirip dengan almarhum Anya di saat dia sudah bahagia bersama Kirana dan buah hati mereka.

Setelah tiga tahun Anya meninggal. Pertemuan Theo dengan wanita itu membuat semua yang awalnya baik-baik saja menjadi berantakan. Terlebih keadaan wanita itu yang membuat Theo merasa ada yang salah dari tewasnya Anya.

Apa yang terjadi sebenarnya??
Apa yang Theo lewatkan selama tiga tahun ini??
Lalu bagaimana nasib Kirana dan rumah tangganya saat di guncang badai??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan tak pernah bersuara

Mereka berdua tiba di rumah sekitar jam enam sore. Selama dalam perjalanan, Anya tampak terus memejamkan matanya. Meski begitu, Zaky tau kalau Anya hanya berpura-pura tidur untuk menghindarinya.

Mungkin Anya merasa kesal kepadanya karena untuk pertama kalinya, Zaky mengatakan jika dia tau betul perasaan Anya. Tapi parahnya, saat itu juga Zaky meminta Anya untuk melupakan perasaannya itu.

Zaky sadar akan kesalahannya itu, seharunya dia tak buru-buru memaksa Anya melakukan itu. Akan lebih baik jika tadi Zaky memberi semangat pada Anya, bukan seperti menyalahkan perasaan Anya seperti tadi.

Anya keluar dari mobil Zaky memilih memakai tongkatnya sendiri. Bukan seperti saat berangkat tadi yang di gandeng oleh Zaky. Pria itu pun tau diri dengan membiarkan Anya berjalan sendiri.

Keduanya berjalan berdampingan dengan saling berdiam diri. Namun kedekatan mereka itu justru memancing kekesalan seseorang yang tengah menunggu mereka sejak tadi.

"Dari mana kalian, kenapa jam segini baru pulang??" Theo langsung pendekat dengan tatapan tak suka pada Zaky.

"Bos?? Sudah dari tadi??"

"Hemm, sampai karatan nungguin kalian?? Dari mana sebenarnya?? Kencan??" Theo menatap kedua orang itu dengan sinis. Sudah seperti pria yang sedang cemburu karena kekasihnya pergi dengan pria lain.

"Apa maksud mu Bos, kita hanya dari pantai" Sergah Zaky.

Sementara Anya malah tampak begitu jengah dengan pertanyaan Theo tadi.

"Non Anya sudah pulang?? Kebetulan Mba Anik sudah selesai masak. Kita makan malam sama-sama ya??"

Kedatangan Anik seperti memecahkan kecanggungan yang ada di sana karena ucapan Theo tadi.

"Ayo masuk, kita makan dulu" Ucap Anya yang langsung pergi lebih dulu meninggalkan kedua pria tadi.

Suasana hatinya sedang buruk hari ini. Dia tidak ingin meladeni Theo yang sama saja seperti Zaky. Mereka dua pria yang sama-sama menginginkan Anya merubah pilihan hidupnya sendiri.

Kalian semua pasti juga menganggap Anya seorang wanita yang keras kepala. Tapi kalian belum merasakan menjadi Anya hingga kalian bisa berspekulasi seperti itu.

Tapi saat tiba di meja makan, Anya di kejutkan dengan dua pria tadi yang sekarang telah duduk mendahuluinya di sisi kiri dan kanannya.

Anya hanya menghela nafasnya dengan jengah karena kelakuan dia pria dewasa di dekatnya itu.

"Mbak Anik masak pepes tahu, rendang telur sama capcay sayur. Non Anya mau Mbak ambilkan yang mana dulu??"

Theo memperhatikan Anik yang sedang melayani Anya. Tentu saja dengan kondisi Anya yang seperti sekarang ini, dia tidak akan bisa mengambil makanannya sendiri.

"Sama telur dan pepes tahunya aja dulu Mbak, nanti capcaynya mau aku makan terpisah"

Anik lantas mengambil makanan yang di minta oleh Anya.

"Ayo Den Theo dan Mas Zaky makan juga. Maaf ya kalau masakan Mbak sederhana sekali, karena Non Anya yang selalu minta masakan rumahan"

"Nggak papa Mbak, ini udah kelihatan enak sekali"

Anik sekilas melongo mendengar jawaban Theo yang terkesan halus tak sedingin dulu.

"Kalau gitu silahkan di makan Kak, Zaky juga" Tawar Anya sebagai Tuan rumah dengan mengesampingkan kekesalannya pada kedua pria itu.

"Iya terimakasih"

Theo sedikit melirik Zaky dengan kesal, dia baru sadar kalau Anya terlihat begitu akrab dengan Zaky karena panggilan mereka itu.

"Walaupun makanan rumahan, tapi masakan Mbak Anik memang nggak ada duanya" Puji Zaky sambil mengacungkan ke dua jempolnya.

"Mas Zaky bisa aja" Anik terlihat malu dengan pujian Zaky.

"Ayo Mbak Anik makan juga" Pinta Anya.

"Mbak nanti aja Non, belum lapar. Sekarang Non makan dulu, Mbak mau ke belakang. Kalau butuh sesuatu panggil aja ya??"

"Iya Mbak, makasih"

Meski Theo sudah mengisi piringnya dengan nasi, tapi dia tak kunjung menikmati makan malamnya itu, berbeda dengan Zaky yang tampak santai mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Theo terus memperhatikan Anya yang mulai mencari letak piring serta sendoknya kemudian dengan hati-hati mulai menyendok makanannya.

Theo yang baru pertama kali melihat Anya makan tentu saja merasa gemas, hingga tangannya bergerak ingin membantu Anya namun langsung di cegah oleh Zaky.

Zaky yang berusaha tak mengeluarkan suara apapun hanya meraih meraih tangan Theo lalu menggeleng sebagai permintaannya untuk tidak mengusik Anya dulu.

Theo yang kesal hanya bisa kembali duduk dengan pasrah meski dia ingin sekali membantu Anya.

Makanan di piringnya bahkan masih tetap utuh tak tersentuh. Mana bisa dia makan dengan lahap sementara di hadapannya ada wanita yang kesusahan menjalani hidup karena dirinya.

Theo menatap Anya dengan miris dan penuh rasa bersalah. Theo yakin kalau Anya butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan keadaannya itu.

Meski dengan sedikit berantakan, Anya telah menghabiskan makanan dalam piringan. Theo sendiri melihat bagaimana Anya bersusah payah mengambil nasi dari piringnya.

Tangannya sebenarnya sudah sangat ingin menyuapi Anya, tapi semua itu dia tahan mati-matian.

Tangan Anya yang kini bergeser ke sisi kanannya dengan sedikit mengetukkan kukunya ke meja seperti sedang menghitung langkah, juga tak luput dari padangan Theo.

Mungkin itu cara Anya agar bisa menemukan dimana letak gelasnya.

"Mau tambah capcay ngak An?? Katanya kamu mau di makan terpisah??" Tawar Zaky yang juga sudah menyelesaikan makan malamnya.

"Nggak jadi, udah kenyang"

Theo yang melihat ujung bibir Anya ada sedikit sisa makanan refleks langsung menyingkirkannya dengan Ibu jarinya. Tapi tindakan Theo membuat Anya begitu terkejut.

"M-maaf, aku hanya membantumu membersihkannya saja" Gugup Theo karena dia jiga tidak tau kenapa bisa lancang seperti itu.

"N-nggak papa, makasih Kak. Aku masuk dulu" Anya memalingkan wajahnya lalu pergi menuju kamarnya tanpa sempat Theo cegah.

Padahal niatnya ke sana adalah untuk menemui Anya. Sejak sore tadi dia sudah ada di sana, menunggu sampai kepulangan Anya.

Tapi sekarang, dia malah tak punya kesempatan sama sekali untuk bicara berdua dengan Anya sesuai dengan harapannya.

"Sudah lihat sendiri kan bagaimana Anya mencoba untuk terlihat sama seperti kita??" Suara Zaky membuat Theo menoleh karena sejak tadi dia terus menatap ke arah perginya Anya.

"Cukup diam dan pura-pura tidak melihat bagaimana susahnya Anya memakan makanannya sendiri atau saat melakukan apapun. Karena itu sudah cukup membuat Anya merasa usahanya itu di hargai. Dia tidak ingin terlihat lemah dan tidak pernah mau menyusahkan orang lain, maka dari itu dia selalu berusaha melakukan semuanya sendiri. Kalau memang ingin membantunya, jangan perlihatkan caramu yang seperti tadi, lakukan dengan diam sepeti bayangan mu yang tidak pernah bersuara"

Setelah itu Zaky beranjak dari hadapan Theo yang masih diam mencerna omongan Zaky.

1
Yus Anwar
aq sudah mengira bahwa Anya gk mau oprasi Krn gk mau melihat kebahagian keluarga theo
Yus Anwar
knp si Theo jadi laki" plin plan,,,gk tegas sama perasaannya,,,
Jossy Jeanette
terimakasih u karyanya yg luar biasa kak😍
Yus Anwar
setiap cerita yg engkau suguhkan,,misti buat penasaran,,,
Sri Murni Sedyaningsih
lanjut ka
Uthie
Yaaa udahan dehhh... but.. happy buat semuanya yaa 🤗

congratulation buat author nya telah menyelesaikan cerita ini dengan sangat indah, dan baik, enak dibacanya 👍👍🤗

sukses selalu untukmu 😘😘
santi.santi: thank youu, love youu😘
total 1 replies
Uthie
Cieeee 😁
merry yuliana
selalu bisa nguras esmosi n air mata tapi selalu bikin gemezzzz nungguin up .sehar dan semangat terus kak
bibi
yobwis laa
bibi
lanjut
bibi
nwxxt
bibi
next
bibi
up up
bibi
up
bibi
boleh
bibi
neztt
bibi
up
bibi
yoo kiran terima randi
bibi
next
bibi
uo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!