Kembalinya Sang Pahlawan Abadi

Istana Kerajaan - 26 April 537

"Aku tak mengerti mengapa Ayahanda memintaku untuk datang ke wilayah Leonhart, bukankah wilayah itu berada di perbatasan kerajaan"

"Heh? Apa kakak tidak tertarik pada Archduke Leonhart?"

"Lilina kenapa kau ada di kamarku?!"

Putri pertama kerajaan Narva Lilina Von Narva, saat ini ia berusia 15 tahun, dia adalah putri yang ceria dan disukai oleh banyak orang

Dia terkenal karena sifat ceria dan kecantikannya yang benar-benar mempesona dengan tubuh yang indah dan wajah yang manis serta rambut pirang ciri khas kerajaan Narva ia benar-benar merupakan idola bagi banyak orang

Kecantikannya juga membuat beberapa pangeran dari kerajaan tetangga terpikat kepadanya sampai-sampai membuatnya menerima banyak lamaran walau ia menolak mereka semua

"Aku tidak bisa tidur kakak, Kak Richard tolong temani aku tidur"

Dengan agak manja ia meminta kakaknya untuk menemaninya

"Bohong..."

Kata Lilina sambil membuat pose V dengan jari tangannya

Richard langsung memegang kepala Lilina dan menekannya

"Kak Richard, sakit, sakit, sakit.. Maafkan akuu"

Richard Von Narva pangeran kedua dari kerajaan Narva saat ini ia berusia 17 tahun, ia adalah seseorang yang berbakat karena ia sudah mencapai 5 Star di umurnya yang baru 17 Tahun

Orang-orang banyak yang berkata kalau Richard adalah seseorang yang sama berbakatnya dengan Sword Saint Reina

Meski begitu nyatanya ia adalah seorang pekerja keras yang selalu berlatih untuk mengasah kemampuannya

"Bukankah kakak memiliki beberapa hal yang membuat kakak kebingungan? karena itu aku sendiri untuk menjawab semua pertanyaanmu"

Dengan wajah bangga dan senyumnya yang menunjukkan betapa besar kepalanya dirinya

"Kalau begitu pertanyaan pertama kapan kau akan kembali ke kamarmu?"

"Tidak tau sampai aku puas bermain-main"

Sekali lagi Richard menekan kepala Lilina dengan 5 jarinya

"Kakak, sakit, sakit, sakit... Maafkan aku"

Setelah Richard melepaskan tangannya dari kepala Lilina, Lilina langsung mengelus-elus bagian kepalanya yang ditekan oleh kakaknya itu

"Sakit sekali, aku berasa seperti Sun Wukong"

"Sun apa?"

"Tidak, tidak ada apa-apa. Selain itu kakak pasti penasaran kan kenapa ayah menyuruhmu untuk datang ke wilayah Leonhart bukan?"

Lilina langsung mencoba untuk mengalihkan pembicaraan

"Apa yang kau tau"

"Tentu Lilina sang putri kesayangan Ayah ini tau segalanya, Hahahahaha"

Lilina tertawa sombong dan Richard sudah merasa jengkel dengan kelakukan adiknya itu

"Cepat bicara kalau tidak mau kepalamu ku tekan lagi"

"Baik-baik"

Lilina dengan cepat mencoba untuk melindungi kepalanya dengan kedua tangannya agar tidak mengalami rasa sakit yang sama

"Kakak sendiri Taukan bagaimana akhir dari perang antara Archduke Leonhart dengan Marquis Bargos"

"Ya, aku dengar dia mengalahkan Tujuh ribu pasukan dengan satu sihir, lalu membunuh Marquis Bargos dan putra keduanya dan akhirnya keluarga Bargos mencabut tuduhan mereka dan mengumumkan bukti mereka itu adalah bukti palsu—"

Ini adalah berita yang menyebar di kerajaan dan tentunya itu benar karena hal itu berasal langsung dari mulut para prajurit Bargos yang mengalami kejadian itu secara langsung

"bukankah perang berakhir seperti itu, lalu apa hubungannya dengan Ayah, sampai-sampai mengirim kita untuk meminta maaf kepada Archduke?"

Dia sendiri hanya diperintahkan oleh Ayahnya untuk datang ke wilayah Leonhart dan meminta maaf untuk nama Kerajaan atas kejadian yang terjadi

"Karena pemerintah pusat terlibat dengan bukti palsu itu jadi akhirnya Ayah harus turun tangan"

Lilina mulai menjelaskan dan Richard akhirnya mulai mengerti

"Ah aku mengerti jadi karena Ayah merasa bersalah akibat tindakan pemerintah pusat yang bekerja sama dengan Marquis Bargos akhirnya ia ingin meminta maaf agar tidak terjadi kerusakan dari hubungan Leonhart dan kerajaan"

Tentu pemerintah pusat adalah bagian dari kerajaan dan karena pemerintah pusat sudah terbukti melakukan tindakan kecurangan kepada Leonhart dengan memihak Marquis Bargos tentu hal ini bisa menjadi alasan untuk Leonhart memusuhi pemerintah pusat

"100 untuk kakak"

"Kalau begitu mengapa kita yang datang ke sini? Bukankah lebih baik untuk mengundang Archduke Leonhart agar Ayah bisa berbicara secara langsung?"

Begitulah rencana awalnya namun Alaric menolak undangan dari kerajaan itu karena harga dirinya yang tinggi dan ia tidak ingin membuat nama Leonhart jatuh dengan menjadi kucing peliharaan kerajaan

"Tentunya begitu bukan? dan Ayah sendiri sudah mengirim surat undangan secara langsung kepada Archduke Leonhart.. Tapi...Tapi..."

"Cepat lah bicara"

"Tapi Archduke Leonhart menolak undangan itu"

"Hah? Apa dia benar-benar menolak surat undangan dari Ayah?"

"Apa kakak tidak tau? Yah kakak yang hanya fokus berlatih tidak akan menyadari keributan di hari itu, terutama alasannya benar-benar membuat keributan"

Hari ketika datang sebuah surat dari Archduke Leonhart dan ketika surat itu di baca isinya adalah penolakan

Leonhart menolak undangan dari kerajaan dengan beberapa alasan, yang pertama adalah karena terbunuhnya Archduke sebelumnya dalam perang terakhir Archduke Leonhart saat ini harus berhati-hati karena bisa saja ada musuh yang mengincarnya

Kedua adalah karena Archduke Leonhart yang sekarang harus menyelesaikan masalah yang ditinggalkan Archduke sebelumnya dan masalah yang muncul karena peperangan terakhir

Dan alasan yang ketiga adalah karena secara pribadi Alaric Leonhart mengatakan kalau ia masih tidak bisa mempercayai pemerintah pusat

Setelah mendengar semua alasan itu beberapa petinggi kerajaan merasa marah atas tindakan Archduke yang tidak sopan kepada kerajaan

Namun yang raja berbeda ia malah tertarik karena setelah sekian lama akhirnya ia bisa bertemu dengan seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi dan keteguhan yang kuat

Meski beberapa orang marah namun mereka semua menjadi tenang setelah mendengar perkataan dari Raja yang mengatakan kalau semua alasan itu sudah jelas

Meski mereka tidak sopan namun pihak kerajaan lebih tidak sopan karena setelah pemerintah pusat mencurangi mereka namun sekarang pihak kerajaan ingin menundukkan mereka

"Semua alasan ini benar-benar menusuk karena secara langsung ia mengatakan kalau ia tidak akan datang karena tindakan pemerintah pusat yang mencurangi wilayahnya"

Benar meski di bangun menggunakan alasan yang baik namun semuanya terlihat jelas dan yang alasan yang terakhir juga membuat orang-orang yang mungkin tidak peka dapat menyadarinya karena secara gamblang ia menyalahkan pemerintah pusat

"Yah, melihat keadaan wilayahnya tentu akan sulit untuk membangun hubungan baik dengan pemerintah pusat"

Tambah Lilina dan Richard hanya bisa diam dan setuju

"Ya pokoknya aku sudah mengerti sekarang, jadi kembali ke kamarmu dan tidur sana!"

"Ya, ya"

Lilina lalu berjalan keluar dari kamar Richard sambil bersenandung dengan senang, jujur saja hal ini menarik perhatian para prajurit yang sedang berjaga

Meski mereka adalah prajurit profesional tetap saja mereka tidak dapat benar-benar memalingkan mata mereka ketika melihat sosok Lilina yang sangat cantik

'Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya'