Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Antar dia ke vila! Aku ada urusan dengan Tuan Long." titah Jonathan kepada keempat bodyguard yang ditugaskan untuk menjaga Luna.
Saat ini Luna sedang berada di dalam mobil bersama keempat bodyguard yang sedang menjaganya. Sementara Jonathan sedang berdiri di samping mobil.
"Baik, Tuan." jawab sang kepala bodyguard kepada Jonathan.
Luna pun tersenyum tipis, apakah dia memiliki kesempatan untuk bisa melarikan diri jika Jonathan tidak sedang bersamanya?
"Jangan biarkan dia kabur. Kalau dia nekad untuk melarikan diri, tembak saja!" Jonathan berkata kembali sambil menatap kepada Luna dengan tatapan meledek, karena dia tahu apa yang sedang ada di dalam pikiran wanita itu.
Luna pun mendengus kesal menatap tajam ke arah Jonathan, mengapa dia harus bertemu dengan pria sekejam Jonathan?
"Baik, Tuan. Akan kami laksanakan!" ucap keempat bodyguard yang ada disana hampir bersamaan.
Jonathan pun menganggukan kepalanya, dia segera masuk ke dalam mobil yang satu lagi, kemudian dia menyuruh supir pribadinya untuk segera menjalankan mobilnya. "Cepat jalan!"
"Baik, Tuan."
Rupanya malam ini Jonathan pergi ke klub malam milik Tuan Long, untuk membicarakan bisnis ilegal yang telah mereka sepekati.
Di klub malam tersebut terdapat banyak orang yang sangat menikmati alunan musik yang dibawakan oleh disjoki menggema memenuhi disetiap sudut ruangan yang ada di klub malam tersebut, dan sinar lampu disko yang menyinari seluruh ruangan. Apalagi disana ada penari ero-tis sang wanita malam menari dengan begitu menggoda dengan hanya mengenakan pakaian da-lam saja.
Saat ini Jonathan sedang bersama Tuan Long di ruang pemilik klub malam itu, terlihat Tuan Long yang sedang memeluk mesra dua wanita malam yang sedang duduk menghimpitnya, kemudian Tuan Long tak malu untuk mencium bibir kedua wanita tersebut secara bergantian.
Sementara Jonathan, dia lebih memilih untuk menikmati rokok yang sangat membuatnya candu. Jonathan menyesap rokok tersebut, kemudian mulutnya mengeluarkan asap yang mengepul. Seorang wanita malam yang sedang duduk disampingnya dia anggurkan begitu saja.
"Apa wanita di sampingmu itu tidak membuatmu tertarik, Tuan Rafael? Apa Tuan mau saya panggilkan banyak wanita lagi untuk Tuan pilih?" tanya Tuan Long kepada Jonathan begitu melihat Jonathan menganggurkan wanita malam sebagai jamuan darinya.
"Tidak perlu, saya datang kesini untuk membicarakan bisnis kita." Setelah berkata seperti itu Jonathan menepukan kedua tangannya, kemudian muncul lima orang anggota klan Lucifer sambil membawa koper, ada sebanyak sepuluh koper yang mereka bawa.
Kemudian Jonathan membuka satu koper untuk memperlihatkan senjata api yang telah dipesan oleh Tuan Long.
Tuan Long pun tertawa kecil, "Terimakasih Tuan Rafael, rupanya senjata api pesanan saya telah sampai dengan begitu cepat. Anda memang tidak pernah mengecewakan saya."
Kemudian Tuan Long segera berdiri, dia bergerak mendekati lemari, rupanya di dalam lemari tersebut terdapat sepuluh koper yang berisikan uang. Tuan Long membawa sepuluh koper berisikan uang ke atas meja satu persatu.
Jonathan segera memeriksa semua koper yang berisikan uang tersebut, kemudian dia pun tersenyum puas. "Sangat senang bekerjasama denganmu, Tuan Long."
"Saya juga sangat senang bisa bekerjasama dengan anda, Tuan Rafael."
Jonathan pun melirik seorang wanita malam bernama Mauren yang sedang duduk disampingnya. Jujur saja malam ini dia bisa gila jika harus bertemu dengan Luna kembali, setiap berdekatan dengan Luna, rasanya dia ingin menerkam wanita itu, menjelajahi seluruh lekuk tubuhnya dari ujung kaki ke ujung kepala.
Sungguh Jonathan tidak sudi jika harus menyentuh seorang wanita yang sangat dia benci itu. Lebih baik dia menyewa wanita malam dari pada harus menyentuh Luna.
"Aku akan menyewanya untuk malam ini." Malam ini Jonathan tidak dapat menahan diri, dia membutuhkan seorang wanita untuk dijadikan pelampiasan, gara-gara dia tidak bisa melupakan bagaimana indahnya tubuh Luna.