NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 Bermain sabun

Meski setelah itu Mike kembali bersikap dingin, namun bagi Arya, momen itu membuktikan bahwa Mike bukanlah orang yang sepenuhnya jahat.

Tapi, apakah itu cukup untuk membuatnya membatalkan rencana ini?

Malam harinya, Arya memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang perusahaan Mike. Ia mengakses data yang tersedia di sistem perusahaan, mencari segala informasi yang bisa ia gunakan. Namun, semakin banyak ia menggali, semakin ia menyadari satu hal—Mike sebenarnya sedang dalam masalah besar.

Perusahaannya mengalami kesulitan keuangan. Beberapa proyek yang mereka jalankan tidak berjalan sesuai rencana, dan ada indikasi bahwa mereka sedang mencari investor baru agar tidak bangkrut. Jika Arya menyerang sekarang, maka Mike benar-benar akan kehilangan segalanya.

Ia menutup laptopnya, lalu menatap ke luar jendela kantornya. Jakarta di malam hari terlihat gemerlap, tapi pikirannya justru dipenuhi dengan kegelapan.

Keesokan paginya, Davidson kembali menemuinya. "Bagaimana, Arya? Sudah menemukan sesuatu?"

Arya menarik napas dalam-dalam. Ia sadar bahwa ia berada di persimpangan jalan. Jika ia mengikuti perintah Davidson, maka Mike akan hancur seketika. Dan ia bisa membuktikan bahwa dirinya lebih hebat. Tapi jika ia menolak, maka posisinya di perusahaan ini bisa dalam bahaya.

Ia menatap Davidson, lalu berkata dengan suara mantap, "Saya ingin menangani ini dengan cara saya sendiri."

Davidson mengangkat alis. "Maksudmu?"

"Saya ingin mendekati Mike secara langsung. Jika kita bisa melemahkannya dari dalam, maka kita tidak perlu membuat skandal atau menggunakan cara kotor lainnya."

Davidson tersenyum tipis. "Kau pintar, Arya. Lakukan dengan caramu, asal hasil akhirnya tetap sama. Mike harus jatuh."

Arya mengangguk, meskipun hatinya masih diliputi keraguan.

Beberapa hari kemudian, ia menghubungi Mike dan mengajaknya bertemu. Mike awalnya enggan, tapi akhirnya setuju. Saat mereka bertatap muka di sebuah Cafe, Mike langsung menatapnya dengan curiga.

"Apa maumu, Arya?" tanyanya tajam.

Arya menatap kakaknya lekat-lekat. "Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan perusahaanmu."

Mike mendengus. "Kenapa? Mau menertawakanku?"

Arya menggeleng. "Tidak, Mike. Aku hanya ingin tahu… dan mungkin, aku bisa membantumu."

Mike tampak terkejut. Ia menatap Arya dengan penuh kebingungan, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Arya sendiri belum yakin apakah ia benar-benar ingin membantu kakaknya atau justru memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkannya. Tapi satu hal yang pasti—ia tidak ingin mengikuti permainan kotor Davidson.

Keputusan yang ia buat hari ini akan menentukan masa depannya. Dan mungkin, juga masa depan kakaknya. Yang Arya ketahui saat ini adalah Mike ingin Divestasi perusahaannya. Namun yang ia tidak paham. Kenapa Mike harus Divestasi? Atau kemungkinan mengalami masalah dan kebangkrutan? Itu yang Mike tidak mau cerita ke Arya. 

Maka esok pagi di kantor, Davidson kembali ke ruang Arya. "Bagaimana Arya? Apa kamu sudah lobi si Mike itu?"

"Yah... Saya sudah lobi kemarin. Yang aku tahu, Mike mengalami masalah pada perusahaannya. Kemungkinan ia akan mengalami kebangkrutan. Karena dia harus Divestasi perusahaannya dalam waktu tidak lama lagi. Jadi percuma kita hancurkan dia, kalau di sudah hancur duluan. Sebaiknya kita lupakan saja itu," ucap Arya. 

"Baiklah, Aku percayakan sama kamu. Permisi!" sepeninggal Davidson, maka Arya kembali bekerja. 

°°𝐏𝐞𝐧𝐠𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭𝐚𝐦 𝐃𝐢𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐢𝐜𝐞°°

Siang itu, Alice tengah sibuk di dapur saat mendengar suara langkah kaki kecil mendekat. Shela dan Dela, anak-anak dari pernikahan Arya dan Ranti, datang berkunjung walau hanya sekedar main. Walaupun mereka bukan anak kandungnya, Alice selalu berusaha bersikap baik dan tulus kepada mereka.

"Shela, Dela, kalian mau makan sesuatu?" tanya Alice dengan senyum hangat.

Shela, anak pertama yang berusia 12 tahun, menatap Alice dengan mata berbinar, seolah-olah ia merasa diterima di rumah itu. "Ada es krim?" tanyanya polos.

"Tentu. " Shela tunggu sebentar, ya," jawab Alice, melangkah menuju kulkas.

Dela, yang lebih muda dari Shela, ikut bersorak kegirangan. Namun di balik wajah polos mereka, ada sebuah niat tersembunyi. Sejak mereka tiba di rumah Alice, pesan dari Ranti, ibu kandung mereka, masih terngiang di kepala Shela dan Dela. 

"Mama ingin kamu dan Dela buat Alice celaka. Pastikan dia jatuh. Kalau bisa, buat dia sampai harus dibawa ke rumah sakit."

Shela, meski sedikit ragu, tahu bahwa ia harus mengikuti perintah mamanya. Ranti selalu menanamkan anak-anaknya kebencian terhadap Alice di hati mereka. "Alice merebut ayah kalian. Dan kalian harus tahu itu" begitu yang selalu diulang Ranti setiap hari.

Saat Alice sibuk mengambil es krim di kulkas, Shela menoleh ke arah dapur dan melihat botol sabun cuci piring di dekat wastafel. Ide pun muncul di kepalanya. "Sabun cuci piring," gumamnya. 

"Shela, kita mau main apa?" bisik Dela, melihat kakaknya mengambil botol sabun dengan ekspresi serius.

"Kita pura-pura main sabun yuk," bisik Shela. 

Dela mengangguk tanpa banyak bertanya. Ia mengikuti Shela, yang mulai menuangkan sabun cuci piring ke lantai di dekat meja makan. Busa putih mulai terbentuk, tampak seperti mainan yang menyenangkan bagi anak-anak seusia mereka.

Saat Alice kembali membawa dua mangkuk es krim, ia melihat mereka sedang tertawa-tawa sambil menggosok lantai dengan tangan mereka yang penuh sabun.

"Kalian sedang apa?" tanya Alice heran.

"Kami main gelembung sabun, Tante!" sahut Dela riang.

Alice tersenyum kecil, tak menyadari jebakan yang telah mereka siapkan. Ia melangkah lebih dekat untuk memperingatkan mereka agar tidak bermain sabun di dalam rumah. Namun begitu ia menapakkan kaki di lantai yang sudah dilumuri sabun, tubuhnya langsung kehilangan keseimbangan.

Brukkk!

Alice jatuh dengan keras. Rasa nyeri menjalar dari punggungnya hingga ke perutnya. Ia meringis kesakitan dan langsung memegang perutnya yang sedang hamil. Rasa takut mulai merayapi pikirannya.

Shela dan Dela berpandangan sejenak. Mereka tidak menyangka Alice akan jatuh sekeras itu. Wajah mereka berubah pucat, namun mereka tetap diam, tak berani membantu.

Alice mencoba menarik napas dalam-dalam, tapi rasa sakit di perutnya semakin menjadi. Dadanya pun sesak. untuk mengambil HP saja rasanya sulit. 

Shela dan Dela tidak berani menolong, karena ancaman Ranti, untuk jangan menolong kalau Alice jatuh. 

Alice meringis memejamkan mata erat menahan sakit. "Sakit sekali... " Rintihnya dengan suara tertahan.

Alice panik, ia merogoh saku bajunya dan mengambil ponsel. Dengan tangan gemetar, ia segera menelepon Arya. " Tidak di jawab," gumamnya. Sambil sebelah tangan memegang perut, sebelah tangan lagi memegang telepon. Alice mencoba lagi menelpon. Namun tetap tidak ada jawaban.

"Kemana Mas Arya?" gumamnya. "Kenapa kalian bikin becek lantai dengan sabun? Kamu tahu gak? itu bisa bikin orang jadi jatuh!" Ucapan Alice menjadikan Shela dan Dela jadi ingin pulang. Tapi mereka masih menunggu papanya pulang. Karena uang jajan untuk sekolah sudah habis. Alice menahan sakit hingga air matanya menetes. Ia mencoba menelpon Arya lagi.

1
_yuniarti.sherli_
top cer banget sekali langsung jadi aja 😂😂
kalea rizuky
novel paling buruk
kalea rizuky
novel g jelas
kalea rizuky
kn emang lu tolol. Arya baru paham ya istrimu Ranti jalang licik
kalea rizuky
pantes like dikit wong karakternya tolol
kalea rizuky
cerai ja lis jangan bodoh qm
kalea rizuky
cerai aja kasian alice
RIDA ALDIANI
Luar biasa
RIDA ALDIANI
Lumayan
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
duh bisa² di perkaos 2kali 😂😅
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
gak kalah ganteng dr Arya 😍
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
kasian Arya jd trauma gara² Ranti gendeng 🥺
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
bisa²nya si Arya tahan hidup berumah tangga sama si Ranti yg rada² 😒
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Ranti jd makin mengerikan 😂😅
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
air mata buaya 😒
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
ipar kok kyk gini 🗿🙄
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
wew 😍 pantas aja di umur 40 masih bisa dpt istri muda
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
😥🤧 kasian sekali Alice
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
aku mampir, vote + Subscribe 😘
Bayangan Cinta: Terima ksih kk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
anaknya gak bersalah, duh si Ranti gak punya hatii 😓😓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!