Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jomblo
"Kami ingin mengambil pakaian dan barang - barang milik ke tiga anak kami karena mulai sekarang dan seterusnya kami akan tinggal di mansion bersama sambil menunggu Kami menikah barulah Davina bisa ikut bersamaku sebagai satu keluarga." ucap Daddy Aberto sambil tersenyum bahagia.
"Benarkah? Mommy dan Daddy sangat bahagia mendengarnya. Oh iya seminggu lagi kalian akan menikah jadi persiapkan diri kalian." ucap Nyonya Abertos.
"Cepat sekali Mom?" Tanya Mommy Davina dengan wajah terkejut.
"Lebih cepat lebih baik sayang." ucap Daddy Aberto sambil memeluk pinggang calon istrinya.
"Kak Aberto.." ucap Mommy Davina dengan wajah memerah menahan malu karena ada ke dua orang tua Daddy Aberto.
"Tidak apa-apa sayang, Mommy dan Daddy juga seperti itu tanpa punya perasaan bersalah sedikitpun sama anaknya yang masih jomblo." ucap Daddy Aberto sambil menatap sebal ke arah orang tuanya.
"Apa maksudmu, Aberto?" tanya Tuan Abertos pura - pura tidak tahu.
"Mommy dan Daddy selalu bermesraan di depanku tanpa punya rasa bersalah sedikitpun padahal anak kesayangannya belum ada pasangannya." Jawab Daddy Aberto dengan wajah cemberut.
"Pffftttt hahahaha... salah siapa belum menikah?" Tanya Tuan Abertosus sambil tertawa lepas.
"Aish Daddy nyebelin..Sayang lihat Daddy tega meledekku." ucap Daddy Aberto manja sambil kepalanya bersandar di bahu Mommy Davina.
"Kak Aberto malu di lihat Mommy, Daddy dan ke tiga anak kembar kita." ucap Mommy Davina.
"Tidak apa-apa sayang, ayo kita berangkat anak - anak." ucap Daddy Aberto.
"Baik Daddy." Jawab Daven dan David bersamaan.
"Dave, Mommy dan Daddy pergi dulu ya? nanti kami ke sini lagi." ucap Mommy Davina kemudian mencium kening putra sulungnya.
"Baik mom, hati - hati." Jawab Dave yang sebenarnya ingin ikut namun kondisinya tidak memungkinkan.
Daddy Aberto mengusap rambut Dave dengan lembut sambil tersenyum sedangkan Mommy Davina mencium punggung tangan ke dua orang tua Daddy Aberto secara bergantian dilanjutkan dengan Daven dan David. Mereka pergi meninggalkan ke dua orang tuanya dan Dave di ruang perawatan namun sebelumnya Mommy Davina mengirim pesan ke orang tuanya kalau ke tiga anak kembarnya akan tinggal bersama Daddy Aberto.
"Mommy bahagia melihat anak kita tersenyum bahagia." ucap Nyonya Abertos sambil memeluk suaminya dari arah samping.
"Daddy juga merasakan hal yang sama, semoga kebahagiaan ini tidak cepat berakhir." ucap Tuan Abertos penuh harap sambil membalas pelukan istrinya.
Daddy Aberto menggendong Daven sedangkan Mommy Davina menggandeng tangan David menuju ke arah parkiran mobil. Sampai di parkiran mobil asisten setianya membuka pintu mobil belakang pengemudi dan mempersilahkan Mommy Davina untuk masuk ke dalam mobil dengan diikuti Daven dan di lanjutkan dengan Daddy Aberto sedangkan David duduk di samping kursi pengemudi.
Asisten setianya yang bernama Hendrik mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke mansion milik orang tua Mommy Davina. Hingga lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di mansion milik orang tua Mommy Davina.
"Ayo Daddy kita ke kamar kami." ajak David sambil memegang tangan kanan Daddy Averto.
"Kami akan tunjukkan piala kami hanya saja tidak membawa semuanya." ucap Daven sambil memegang tangan kiri Daddy Aberto.
"Sayang jangan tarik - tarik tangan Daddy, nanti kalian bertiga akan jatuh." ucap Mommy Davina memperingati ke dua putra kembarnya.
"Baik mommy." Jawab David dan Daven bersamaan.
Sedangkan Daddy Aberto hanya tersenyum ketika ke dua tangannya di tarik oleh ke dua anak kembarnya. Mereka bertiga berjalan menaiki tangga hingga akhirnya Mereka bertiga sudah sampai di kamar si kembar.
"Daddy lihatlah piala 🏆 ku." ucap David sambil membawa empat piala dan diberikan ke Daddy Aberto.
"Daddy lihatlah piala 🏆 ku juga." ucap Daven sambil membawa empat piala dan diberikan ke Daddy Aberto.
Tangan Daddy Aberto sangat penuh memegang delapan piala dan melihat ada lagi empat piala yang berada di atas meja.
"Itu piala milik siapa?" tanya Daddy Aberto.
"Itu piala milik Kak Dave, sebenarnya piala milik kami sangat banyak tapi Mommy meminta kami hanya membawa masing-masing hanya empa pialat." ucap David dengan wajah lesu.
"Tenang saja nanti Daddy akan membawa semua piala kalian dan membuat ruangan khusus untuk piala kalian." ucap Daddy Aberto sambil tersenyum bahagia karena ke tiga anaknya sangat pintar.
"Benarkah Daddy?" tanya David sambil ikut tersenyum.
"Benar Sayang, nanti Daddy beli mansion yang ada di sebelah mansion Daddy kebetulan mansion itu di jual. Mansion itu nanti khusus menyimpan piala - piala kalian." ucap Daddy Aberto.
"Terima kasih Daddy." Jawab David dan Daven serempak sambil memeluk tubuh kekar Daddy Aberto.
"Sama - sama sayang." Jawab Daddy Aberto sambil meletakkan delapan piala di ranjang kemudian berlutut untuk memeluk ke dua anak kembarnya.
Ceklek
Mommy Davina membuka pintu kamar ketiga anak kembarnya dan melihat Daddy Aberto dan ke dua anaknya melepaskan pelukan membuat Mommy Davina tersenyum bahagia.
"Mommy akan rapikan pakaian kalian jadi Daddy, Daven dan David tunggu di bawah saja." ucap Mommy Davina.
"Lebih baik Kita kerjakan bersama - sama biar cepat selesi." ucap Daddy Aberto yang tidak sabar pergi ke mansionnya.
"Oke." Jawab mereka serempak.
Mereka berempat memasukkan pakaian milik ke tiga anak kembar ke dalam koper setelah setengah jam lebih akhirnya sudah selesai. Mereka berempat menuruni anak tangga dan melihat ke dua orang tua Mommy Davina sedang menunggu mereka.
"Mansion ini jadi sepi tidak ada kalian." Ucap Mommy Angelica dengan wajah sedih begitu pula dengan Daddy William.
"Oma dan Opa, nanti bisa main di mansion milik Daddy, Daddy bolehkan kalau Oma dan Opa main di mansion?" tanya Daven penuh harap.
"Tentu saja boleh sayang. Mommy dan Daddy terima kasih atas semua yang Mommy dan Daddy lakukan pada keluargaku." ucap Daddy Aberto dengan nada tulus.
"Tidak perlu berterima kasih karena sudah kewajiban sebagai orang tua untuk melakukan yang terbaik untuk anak - anaknya." Jawab Mommy Angelica sambil tersenyum.
"Kalau Aberto tidak sibuk, Aberto akan datang ke sini bersama ke tiga anak Kami." Ucap Daddy Aberto sambil menatap ke dua orang tua Daddy Aberto secara bergantian.
"Mommy juga boleh datang untuk menemui anak - anak Kita." sambung Daddy Aberto sambil menatap ke arah Mommy Davina.
Mereka hanya menganggukkan kepalanya kemudian Daddy Aberto, Mommy Davina dan ke dua anak kembarnya pergi ke mansion milik Daddy Aberto. Hanya membutuhkan waktu dua puluh lima menit akhirnya mereka sudah sampai di kediaman mansion milik Daddy Aberto.
"Mansion Daddy besar sekali." ucap Daven.
"Iya Kak seperti mansion milik Opa." Sambung David.
Ke dua anak kembar menatap ke arah mansion yang sangat megah sambil turun dari mobil sambil masuk ke dalam mansion bersama Mommy Davina dan Daddy Aberto.
"Daddy, Daven ingin berenang sama Daddy." Jawab Daven.
"David juga mau renang." Sambung David.
"Nanti sore ya Kita renang." Jawab Daddy Aberto sambil tersenyum melihat ke dua anak kembarnya.
"Sekarang Kalian memilih kamar kalian masing - masing." Sambung Daddy Aberto.
"Tidak Daddy, kami bertiga ingin tidur satu kamar." Ucap ke dua anak kembarnya bersamaan.
"Lho memangnya kenapa? Apa kalian takut tidur sendiri?" Tanya Daddy Aberto dengan suara menggoda.
"Aish... Daddy. . kami bukan anak penakut kecuali mommy. Mommy sangat takut hantu 👻 dan takut kecoa." Jawab Daven.
"Benarkah?" tanya Daddy Aberto sambil tersenyum menyeringai.
"Benar Daddy." Jawab David.
"Sama seperti author Yakasa takut sama kecoa dan hantu tapi anehnya Mommy sangat suka nonton film horor." sambung Daven.
"David, Daven." panggil Mommy Davina sambil menatap tajam ke arah dua anak kembarnya secara bergantian.
"Maaf mommy." Jawab ke dua anak kembarnya sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah.
"Pffftttt .... hahahaha." tawa Daddy Aberto lepas memenuhi ruangan lantai satu.
Semua pelayan dan bodyguard saling memandang karena pasalnya baru kali ini Daddy Aberto bisa tertawa lepas. Mereka semua membulatkan matanya dengan sempurna karena melihat ada dua anak kecil mirip Daddy Aberto.
ceklek
"Ini kamar kalian." ucap Daddy Aberto sambil membuka pintu kamar kemudian menyalakan saklar lampu hingga ruangannya terang benderang.
"Untuk sementara ke enam piala 🏆 di letakkan di lemari kaca ini dulu nanti kalau mansion yang Daddy beli sudah direnovasi kalian bisa menyimpan semua piala kalian di mansion yang baru." ucap Daddy Aberto.
"Baik Daddy." Jawab David dan Daven serempak
"Kalian istirahat nanti kalau lapar kalian bisa turun dari lantai satu terus belok kanan dan di sana sudah ada ruangan makan. Kalian bisa minta bantuan pelayan untuk menyiapkan makanan yang kalian suka." ucap Daddy Aberto.
"Baik Daddy." Jawab Daven dan David bersamaan.
"Daddy kami belum lapar tapi kami ingin istirahat dulu." ucap David.
"Baiklah kalian bisa istirahat dulu, kamar Daddy dan mommy berada di kamar paling ujung." ucap Daddy Aberto sambil menunjuk ke arah kamarnya.
"Baik Daddy." Jawab David dan Daven serempak
"Oh iya nanti ada pelayan yang akan membantu menyusun pakaian kalian." ucap Daddy Aberto.
"Baik Daddy." jawab mereka serempak lagi.
"Ayo mommy, Daddy tunjukkan kamar yang nantinya Mommy tempati bersama Daddy." ucap Daddy Aberto sambil tersenyum menyeringai.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ayo dong Vote, like, hadiah, komentar dan tip agar author semangat menulisnya. 😚😚😍😍😘😘
Terima kasih yang sudah Vote, like, hadiah, komentar dan tip nya serta terima kasih juga buat para pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘
Salam Author,
Yakasa