Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Ungkapan Hati Ghani
Hari-hari berlalu tak terasa baby Dewi kini berusia tiga bulan
Ghani baru datang lagi menemui Naina setelah menemani Naina melahirkan Ghani tidak pernah lagi datang, saat Naina Aqiqahan pun Ghani tidak sempat datang karena Ghani sibuk pekerjaannya sangat Banyak
Naina tidak mempermasalahkan itu semua
Hari ini Ghani tiba-tiba datang membawa banyak mainan untuk Baby Dewi dan berbagai macam cemilan untuk anak-anak Naina bukan Hanya itu Ghani juga datang membawa akta cerai Naina
kini mereka duduk di kursi teras rumah Naina dan anak-anak Naina Asyik bermain di halaman depan rumah kecuali Azka dan Attar yang harus segera menyelesaikan tugas sekolahnya dan Attar ikut membantu Abangnya itu
Baby Dewi sendiri sudah terlelap setelah Naina memberikannya Asi
"Alhamdulillah, akhirnya semua selesai"ucap Naina
"Terima kasih banyak ya mas karena sudah banyak membantuku"Ucap Naina lagi
"iya Nai sama-sama "jawab Ghani
"saya sangat bersyukur karena Allah masih menyayangiku sudah mengirimkanku orang-orang yang Baik dan tulus mau membantuku seperti kalian"ucap Naina dengan mata berkaca-kaca
Naina merasa bersyukur karena telah dipertemukan dengan orang-orang yang sangat baik padanya disaat dirinya sedang terpuruk
"iya Nai kami juga senang bisa membantu"jawab Ghani tersenyum
Naina mengusap air matanya dan dan membalas senyuman Ghani namun itu dapat membuat Hati Ghani berdetak hebat
"Nai boleh nggak saya tanya sesuatu sama kamu tapi kamu harus janji jangan tersinggung ya"ucap Ghani
Naina mengerutkan keningnya karena bingung dengan Ucapan Ghani
"memangnya mau tanya apa mas!?"tanya Naina akhirnya
"Nai, izinkan Saya menjaga dan melindungimu dan anak-anak saya sudah terlanjur sayang pada mereka terutama Baby Dewi saya jatuh cinta padanya saat pertama kali melihat dan menggendongnya begitu juga dengan ibunya Hatiku bergetar saat pertama kali mendengar suaranya dan jatuh cinta pada pandangan pertama "ungkap Ghani pada Naina
"maksudnya mas !?"tanya Naina pura-pura tidak tau karena ingin sebuah kepastian
"saya mencintaimu Nai,saya ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupmu dan Anak-anak "jawab Ghani
"mas,saya hanya janda beranak lima sangatlah tidak pantas bersanding denganmu, bukannya saya ingin menolakmu mas tapi saya yakin keluargamu akan menentang ini semua "jawab Naina menundukkan wajahnya
"Nai Tolong berikan saya kesempatan, saat masa Iddahmu selesai saya akan melamarmu"ucap Ghani mantap
"mas fikirkan ini dengan matang, bicarakanlah terlebih dahulu dengan keluarga mas karena restu keluarga sangat penting terutama restu seorang ibu mas"jawab Naina
"baiklah jika itu maumu Nai,saya akan meminta restu dari keluarga dan ibuku,saya akan kembali saat masa Iddahmu selesai "Ucap Ghani
"maafkan Naina Mas,Naina masih merasa takut dengan ikatan pernikahan "ucap Naian
"iya Nai Saya mengerti" jawab Ghani
"Nai kamu mau kan menunggku !?"ucap Ghani
"iya mas,saya akan menunggumu "jawab Naina dengan senyumannya
Hati Ghani kembali bergetar melihat senyuman itu
Baiklah Nai kalau begitu saya pamit pulang dulu, sampai jumpa enam bulan lagi saya akan menahan rindu ini untukmu Hingga hari itu tiba rindu dan rasa cinta ini semakin besar untukmu Naina "ucap Ghani,ingin rasanya memeluk wanita pujaannya itu
Namun Ghani tau batasannya dan tidak ingin Naina merasa ilfil padanya
"iya mas sampai jumpa enam bulan lagi"jawab Naina
"Nai,tapi jika saya menelpon menanyakan kabarmu dan anak-anak tidak apa-apa kan Nai!?" ucap Ghani
"iya mas tidak apa-apa "jawab Naina lagi-lagi tersenyum manis
"Ya Allah seandainya senyumannya itu bisa si bungkus dan dibawa pulang itu sudah kulakukan saat ini juga "batin Ghani gemas sendiri
"mas kamu kenapa menatapku seperti itu!?apa ada yang salah diwajahku!?"tanya Naina membuyarkan lamunan Ghani
"tidak Nai,saya menikmati wajahmu untuk bekal sampai enam bulan kedepan "jawab Ghani
wajah Naina tersipu malu dan merah merona karena salah tingkah dan tingkah Naina itu terlihat sangat menggemaskan dimata Ghani
"ish mas Ghani ih,jangan diliatin terus mas kan malu"ucap Naina semakin tertunduk malu wajahnya serasa panas
"Nai,kamu janji ya menunggu ku datang kembali kesini menemuimu membawa restu keluarga dan ibuku "ucap Ghani dengan wajah sendu
"iya mas saya akan menunggumu "jawab Naina
"sati lagi Nai, jangan senyum manis dihadapan pria lain ya mas takut mereka menculikmu "ucapan konyol Ghani itu membuat Naina tergelak
"mas kamu ini Ada-ada aja"jawab Naina
"mas Serius Naina"jawab Ghani
"iya mas,iya"jawab Naina pada pria posesif itu
"ya sudah mas pulang dulu ya, ingat ya Nai pesan mas"ucap Ghani tak henti-hentinya mengingatkan Naina
"iya mas,kamu hati-hati ya bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut
ingat ada yang sedang menunggu kamu"ucap Naina dan itu membuat perut Ghani dipenuhi kupu-kupu dan hatinya berbunga-bunga
"siap ibu Ratu"jawab Ghani dan Naina kembali tergelak
"mas mas kamu ini ada-ada aja"ucap Naina
Ghani pun berdiri dari duduknya dan turun dari atas teras rumah Naina, sesampainya dihalaman depan Ghani menyapa Kedua anak Naina yang sedang asyik bermain kelereng
"mas,kakak om pulang dulu ya jaga mama dan baby Dewi ya"ucap Ghani pada kedua a anak Naina
"siap om,om hati-hati ya"ucap keduanya
"siap jagoan "jawab Ghani dan mereka tergelak bersama
setelah Ghani berjalan kearah rumah Bude Yana Naina mengajak kedua putranya untuk masuk kerumah
"mas kakak,ayo sayang bobo siang dulu "ucap Naina pada kedua putranya itu
"iya ma"jawab mereka patuh
saat anak-anak Naina sudah masuk kedalam rumah dan Naina pun hendak menyusul mereka Naina melihat Ghani pria yang membuat hatinya ketar ketir beberapa bulan ini menyalami tangan dan mencium punggung tangan adik kandung ibunya itu
Ghani juga terlihat mengacak poni Kiki hingga kiki bersungut-sungut marah karena poninya berantakan
Ghani sempat menoleh kearah Naina yang berjalan masuk kedalam rumah karena Baby Dewie menangis Ghani juga dapat mendengar suara tangis bayi cantik itu
saat Naina sedang menyusui Baby Dewi terdengar suara deru mesin mobil tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil dibunyikan dua kali sebagai tanda Ghani berpamitan pada wanita pujaannya
Naina tersenyum sendiri saat membayangkan ekspresi wajah tampan Ghani saat mengungkapkan perasaannya
"bismillah ya Allah semoga ini yang terbaik " gumam Naina
Naina meletakkan baby Dewi saat sudah terlelap kembali
Naina beranjak menuju pintu untuk menguncinya
Naina hendak berjalan menuju Dapur untuk membersihkan piring-piring kotor bekas makan siang mereka namun langkahmu terhenti saat ada yang mengetuk pintu rumah
"iya tunggu"ucap Naina berjalan cepat menuju pintu takut suara ketukan itu akan membangunkan lagi baby Dewi
ceklek
"eh bu Rt"ucap Naina saat tau siapa yang datang
"mari masuk bu"ucap Naina Ramah
"makasih mbak Naina" jawab Bu Rt
"ada apa ya bu!?"tanya Naina
"Begini Nai Minggu depan ada Acara dikantor si Arya Anakku yang sulung
katanya dia pernah beli disini kue dengan berbagai jenis kue dan memberikannya kepada Atasannya ternyata, Atasannya dan keluarganya juga suka karena kebetulan hari itu keluarganya datang mengunjungi Bosnya itu hingga mereka juga ikute mencicipi kue mbak Naina "ucap bu Rt panjang lebar seperti kereta api
"trus mereka protes !?"tanya Naina
"buka protes nai tapi maua pesan kue sebanyak Dua ribu biji Dengan berbagai macam jenis kue"ucap Bu Rt
"apa!?? dua ribu biji kue dengan berbagai jenis, bisa-bisa Saya tidak bis tidur bu Rt"ucap Naina
"Bagaimana kalau kamu mempekerjakan ibu-ibu pengangguran untuk membantumu Nai"ucap Bu Rt memberikan ide
"bagus juga tuh kayaknya bu Rt idenya
,tapi bu apakah bisa saya minta tolong yang mau kerja di toko kue dan