Seorang kunoichi (ninja wanita) bernama Ayame mengalami perpindahan jiwa yang mengejutkan.
Perpindahan jiwa itu membawanya ke dalam tubuh seorang putri bernama Lian Hua, yang terkenal dengan kelemahannya yang mendalam.
Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit, Ayame menggunakan keahliannya yang luar biasa untuk beradaptasi dengan kehidupan barunya. Dia mengeksplorasi pengetahuan Lian Hua tentang politik dan strategi kerajaan, sementara juga menyempurnakan keterampilan fisik dan mentalnya melalui latihan kunoichi yang telah dia kuasai.
Dengan tekad yang tak tergoyahkan, Ayame merubah kelemahan menjadi kekuatan. Dia menggunakan kecerdasannya untuk mendapatkan pengaruh di balik layar, membantu memperbaiki kebijakan kerajaan, dan melindungi rakyat dari ketidakadilan.
Namun, takdir memiliki rencana lain bagi Ayame. Di tengah perjuangannya, dia menarik perhatian Raja Iblis, seorang penguasa gelap yang memiliki kekuatan yang mengerikan.
Yuks lanjut baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Sakura yang merasakan perutnya mulai terasa lapar akhirnya keluar dari goa, dan mulai menelusuri tempat untuk mencari makanan. Namun ternyata buah-buahan yang berada di sekitaran tempat itu sudah tak ada lagi, sehingga mau tak mau gadis kecil itu pun terpaksa harus masuk ke dalam hutan.
Entah kenapa saat ini jantungnya terus saja berdegup dengan sangat kencang seolah dia akan segera bertemu dengan kawan lama, yang tak lagi bisa dilihatnya selama bertahun-tahun, langkah kaki bocah itu terlihat begitu ringan, sambil sesekali berdendang mengumandangkan lagu rindu.
Deg...
Deg...
Deg...
Sakura sejenak memiringkan kepalanya, sambil sesekali mengingat orang-orang yang telah lama tak dijumpainya. Tak lama kemudian, wajah bocah itu terlihat meringis, saat mengingat kembali perlakuannya terhadap Ayame yang telah dianggap sebagai seorang saudara di kehidupannya yang pertama.
Mungkinkah jika saat ini dia bisa bertemu kembali dengan Ayame dan meminta maaf, karena telah berbuat curang padanya? Tapi bukankah gadis itu telah tiada beberapa bulan yang lalu? Hingga tidak mungkin jika dia bisa berjumpa kembali dengannya, namun entah kenapa rasa di hatinya tak kunjung hilang. Dia merasakan hal yang sama, seperti ketika bersama dengan Ayame di masa lalu.
'Kuharap di kehidupan yang baru ini bisa kembali bertemu denganmu Ayame, aku akan menebus seluruh kesalahan dan kebodohan yang telah kubuat. Semoga kau bersedia memaafkan semua kenaifanku di masa lalu.' gumam Sakura sambil melanjutkan perjalanannya.
Di hutan yang rimbun, di tengah musim semi yang indah, Sakura melompat-lompat dengan riang, menatap pohon-pohon yang menjulang tinggi di hadapannya. Dengan mata berbinar, Sakura merencanakan petualangan tak terlupakan untuk mencari buah-buahan lezat yang bisa mengisi perutnya yang kosong.
Saat angin lembut melambai membelai rambut Sakura, dia mulai mendaki pohon yang pertama dengan lincahnya. Kakinya yang kecil menggapai ranting-ranting yang menjulang tinggi di langit, mencapai tempat-tempat tersembunyi yang berisi harapan baru. Bunga sakura di sekitarnya menambah pesonanya dengan warna-warni yang menakjubkan.
Dalam perjalanan menuju puncak, Sakura berhenti sejenak untuk menikmati keindahan hutan. Ia terpesona oleh sinar matahari yang menyelinap melalui celah-celah daun, menciptakan bayangan yang menari-nari di tanah. Dia merasa terinspirasi oleh semangat alam, memotivasi dirinya sendiri untuk mencapai tujuannya.
Setelah melewati perjuangan yang tidak terhitung jumlahnya, Sakura akhirnya mencapai puncak pohon yang pertama. Di hadapannya terhampar pemandangan yang memukau, pohon-pohon lain dengan buah-buahan yang menggoda matanya. Sakura melompat dengan gembira dari satu pohon ke pohon lainnya, mengumpulkan buah-buahan segar yang tergantung di sana.
Rasa lapar Sakura semakin tumbuh saat dia merasakan aroma manis dari buah-buahan tersebut. Dengan perut yang keroncongan, dia tak sabar untuk merasakan rasa kenikmatan dari hasil jerih payahnya. Dengan sejuta kebahagiaan dalam hati, Sakura memakan buah-buahan yang matang itu satu per satu, merasakan kelezatan yang mengisi seluruh indera dan memenuhi kebutuhan energinya.
Saat perutnya penuh dan puas, Sakura melihat ke bawah dan tersenyum bahagia. Petualangannya yang luar biasa ini telah membawanya pada kesuksesan dan kepuasan yang tak tergantikan. Ia merasa bersyukur karena telah menggali kemampuan dan ketahanannya untuk mencapai tujuan yang diimpikannya.
Saat matahari perlahan tenggelam, Sakura turun dari pohon terakhir dan kembali ke goa dengan langkah riang. Dia membawa dengan bangga buah-buahan yang dikumpulkannya.
Namun baru saja beberapa langkah, tiba-tiba sebuah suara yang sangat dingin terdengar dari belakang gadis kecil itu, membuatnya langsung berhenti dan membalikkan tubuhnya.
"Siapa kau? dan apa yang kau lakukan di sini?" tanya seorang pemuda berusia sekitar 22 tahun, dia menggunakan hanfu berwarna hitam, sebuah pedang panjang tergantung di pinggang kanannya, ditambah beberapa perlengkapan ninja menempel di tubuh pemuda itu membuat Sakura langsung memelototkan matanya.
Mungkinkah jika saat ini dia tidak sendirian di dalam hutan? Apalagi melihat penampilan pemuda itu, dia sangat yakin bahwa orang yang di hadapannya saat ini bisa saja merupakan anak buah dari klan the blue yang mencarinya, hingga kedalaman hutan.
Sakura berniat untuk melarikan diri, namun setelah berpikir kembali, Sakura langsung mengerutkan dahinya. Bukankah saat ini dia telah berganti rupa dan memasuki tubuh seorang bocah berusia 9 tahun bernama Shen Yue? Bagaimana mungkin musuh-musuhnya akan mengenali dia? Bahkan mereka mungkin saja akan menganggapnya sebagai bocah ingusan yang tidak tahu apa-apa.
"A-aku hanya mencari buah-buahan karena lapar." jawab sakura dengan terbata-bata, pemuda itu memicingkan matanya, namun melihat banyaknya buah-buahan yang diambil oleh gadis kecil itu sontak membuat dia mengerutkan dahi. Bagaimana mungkin seorang gadis berusia 9 tahun mampu menaiki pohon yang tinggi dan mengumpulkan begitu banyak buah-buahan segar? Apalagi Xie Wei tidak terlihat adanya orang tua di dekat bocah itu.
"Apa yang kau lakukan di dalam hutan?" tanya si pemuda dengan sangat penasaran.
"Aku tinggal di hutan ini, hanya saja saat ini aku begitu kelaparan sehingga mencari buah-buahan ke tempat ini. Lalu bagaimana denganmu? Apakah kau juga tinggal di dalam hutan?" tanya Sakura.
Pemuda itu sejenak terdiam, tak lama kemudian dia pun segera menganggukkan kepalanya.
"Ternyata begitu! Bagaimana kalau kau bermain ke tempat tinggalku? Aku memiliki sebuah goa, namun jaraknya sedikit jauh dari tempat ini. Goa itu berada di bagian terluar hutan, sehingga mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih banyak untuk sampai di tempat itu." tawar Sakura.
Namun Xie Wei langsung menggelengkan kepalanya, dia sedikitpun tak berniat untuk mengikuti gadis kecil itu. Apalagi saat ini dia tengah ditugaskan untuk mencari air, karena di gubuk yang mereka tinggali telah kehabisan stok air bersih.
Lima orang gadis pelayan tiba-tiba saja muncul di belakang Xie Wei, tak lama seorang gadis cantik berjalan di antara mereka dengan sangat tenangnya, namun tiba-tiba saja gadis itu mengerutkan dahinya.
Sepertinya dia mengenal dengan sangat baik sorot mata yang ditunjukkan oleh bocah kecil itu, apalagi aura yang keluar dari tubuh bocah itu membuat dia mengingat kembali seseorang yang telah menghianatinya di kehidupan yang lalu.
Mungkinkah jika bocah yang saat ini berada di hadapannya merupakan Sakura? Putri Lian Hua hanya bisa menggelengkan kepalanya, mungkin saat ini dia telah gila, karena berpikir bahwa Sakura akan mengikutinya dan masuk ke dalam dimensi yang sama.
"Siapa kalian?" tanya Sakura sambil menunjuk ke arah 6 orang gadis yang saat ini berdiri di belakang pemuda yang sejak tadi bertegur sapa dengannya.
Kelima orang gadis pelayan hanya tersenyum tipis, sedangkan Putri Lian Hua menunjukkan wajah yang tidak suka dengan kehadiran bocah kecil berusia 9 tahun itu.
"Entah kenapa aku bisa mencium bau penghianat dari tubuhmu!" ucap putri Lian Hua sambil menatap tajam ke arah gadis kecil itu.
Semua orang yang mendengar ucapan dari Putri Lian Hua terlihat sangat terkejut, mereka tak menyangka jika gadis itu akan mengeluarkan kata-kata yang begitu sarkas, terlebih saat ini orang yang dihadapinya hanyalah seorang bocah berusia 9 tahun.
Sakura hanya bisa menundukkan wajahnya, dia tak bisa menyembunyikan keterkejutan atas ucapan yang keluar dari mulut Putri Lian Hua. Dia tak menyangka jika gadis itu ternyata mampu mendeteksi dirinya, yang memang pernah berkhianat terhadap sahabat yang telah dianggap saudara olehnya.
...----------------...
Terima kasih banyak atas kesetiaan dari readers semua dikarya receh author yang tidak seberapa ini. Berikut nama-nama yang beruntung mendapatkan surprise gift dari author.
Semua pemenang akan langsung dihubungi oleh admin karya ya, ditunggu saja. Selamat beristirahat semua, jangan lupa untuk menjaga kesehatan.
lumayan tambah pengetahuan
Jadi penasaran nich😍
Ditunggu sampai saat ini kelanjutannya belum reilis ya thour,,🙏🏻🤗