NovelToon NovelToon
Maid Pribadi Tuan Muda Anderson

Maid Pribadi Tuan Muda Anderson

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:543.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan siang

Hai Nama ku Azkia Andita besasal dari kampung datang ke kota untuk merubah nasib ku dan keluarga ku, Simak yuk kisah ku.

Kia.... teriak tuan muda anak majikan ku di dalam kamar nya karena aq bekerja di rumah keluarga Darren Anderson menjadi maid pribadi tuan muda di keluarga Anderson, aq menghampiri tuan muda dengan berlari secepat mungkin.

Iya tuan saya di sini, Kia masih mengatur nafasnya kala sampai di hadapan tuan muda Adrian Anderson.

Ck.. lama sekali kamu, carikan dasi yang lain, yang ini aku gak suka, sambil di lempar nya dasi itu ke arah Azkia.

"Baik tuan" Azkia pun mencari dasi lain yang cocok buat tuannya.




Adrian yang gelisah di ruangan tempat dia menunggu acara yg akan di selenggarakan dalam beberapa jam mendatang.

Bian apa kau sudah menemukan Siska?

Belum tuan anak buah ku sedang berpencar mencari Nona Siska.

*****

Nah loh apa yang terjadi 🤭
Yuk simak kelanjutan ceritanya 😅

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan siang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

💝.....

💝.....

💝.....

Setelah mengtuk pintu ruang kerja tuan mudanya dan dapat sahutan Azkia pun masuk.

"CEKLEK" suara pintu ruangan terbuka, Adrian yang mendengar itu tak memalingkan atensinya dengan dokumen yang sedang ia kerjakan.

Azkia pun masuk setelah pintu terbuka, entah kaki Azkia entah apa yang menghalangi di bawah lantai.

"Duk.. Prang... aduh.."

Adrian yang sedang fokus, langsung teralihkan pada suara gaduh di depan pintu ruang kerja.

"Astaga Kia!"

"Maafkan saya tuan saya tidak sengaja," Azkia bangkit lalu membereskan pecahan gelas dan piring yang di bawanya tadi.

"Kenapa bisa jatuh? apa ada yang luka? kamu ambil alat pembersih dulu jangan sampai kena pecahan!"

"Tidak tuan saya tidak apa-apa, kalau begitu saya ambil alat bersih-bersih dulu!" sahut Azkia dan pamit.

Tiba-tiba dari arah pintu terdengar suara langkah kaki seperti berlari.

"Ada apa Iyan, Kia?" tanya nyonya Andini dan tuan Darren yang tadi sempat berlari kecil

Tak berselang lama ada langkah kaki yang lain mendekat ruangan, Azkia tak jadi beranjak karena ada tuan dan nyonya nya yang datang.

"Eh tuan nyonya ada apa ya? maaf saya ikut kemari karena mendengar suara pecahan yang sangat nyaring!" kata Bi Inah ya yang menyusul itu Bi Inah dengan Mira, Mira tak bersuara hanya melihat keadaan sekitar.

"Ah... maaf sudah membuat heboh seisi rumah ini tuan, nyonya, Bi, mbak, Kia tadi saat masuk gak hati-hati jadi nampan yang Kia pegang jatuh." sahut Azkia sambil menunduk merasa tak enak dengan apa yang terjadi, karena ini kecerobohan yang kesekian kalinya.

"Mira bawakan alat pel dan sapu, Kia kamu berdiri apa ada yang luka?" perintah Bi Inah pada Mira dan Bertanya pada Kia.

"Baik Bi," Mira pun berlalu.

"Iya Bi, maafkan aku," Kia terus meminta maaf dan terus menunduk.

"Sudah sudah ayo duduk dulu Kia pasti kamu masih syok, lihat seluruh badan kamu bergetar, Bi bawa Kia duduk di sofa," nyonya Andini membuyarkan sejenak keterkejutan semua orang yang ada di ruang Adrian.

Adrian yang awal tadi berdecak ingin memaki Kia karena kecerobohannya, tapi tak jadi dia hanya diam melihat Mamah, Papah, dan Bi Inah yang terlihat panik, Adrian hanya memandang mereka saja.

Bi Inah pun mengajak Kia duduk di sofa tak jauh dari dekat pintu.

"Apa ada yang luka Kia? mana saya lihat?" nyonya Andini pun melihat seluruh tubuh Kia yang hanya pasrah dan masih gemetar.

Sampai nyonya Andini memegang lengannya Azkia merasakan suhu badan Azkia yang hangat melebihi orang sehat, nyonya Andini panik.

"Kia kamu sakit?" Nyonya Andini pun meletakkan punggung tangannya di kening Kia. "Astaga Kia kamu demam? Bi bawa Kia ke kamarnya, saya akan menelpon dokter?" panik nyonya Andini lalu mencari keberadaan ponselnya tapi tak menemukannya.

"Gak usah nyonya, Kia istirahat minum obat demam aja sudah cukup, jangan panggil dokter nyonya, saya cuma demam saja," sahut Azkia sambil berdiri dari duduknya yang di bantu Bi Inah.

"Ya sudah kalau begitu kamu istirahat saja, kalau besok masih demam saya akan panggil dokter titi gak pake koma." sahut nyonya Andini.

"Iya Kia kamu istirahat saja," tuan Darren pun ikut menyahut.

"Terimakasih nyonya tuan, saya pamit dulu ke kamar," pamit Azkia.

Hanya anggukan sahut dari nyonya Andini dan tuan Darren, sedangkan Adrian masih mematung sedari tadi sampai Azkia pergi di papah Bi Inah meninggalkan ruangan kerjanya, Adrian tetap diam dan pandangan nya tak teralihkan sampai Azkia hilang dari pandangannya, sampai Mira datang membersihkan pecahan dan suara nyonya Andini memanggilnya.

"Sayang kamu kenapa? kok malah bengong sih, malah liatin Kia sampai tak berkedip? kamu kenapa sih?" tanya nyonya Andini sambil menyadarkan Adrian dari lamunannya.

"Ehmm.. gak Mah Iyan cuma kaget, Kia selalu ceroboh." sahut Adrian berdehem membuyarkan kegugupannya.

"Hayo kamu ngelamun apa kaget, liat Kia sampai gak kedip gitu hihihi..?" sahut nyonya Andini sambil mengejek anaknya yang sedari tadi bengong melihat Azkia.

Obrolan ibu dan anak itu pun terpotong mana kala Mira yang sudah beres membersihkan bekas pecahan tadi.

"Maaf tuan muda, nyonya, tuan besar saya sudah selesai membereskan pecahan nya, apa mau saya bawakan kopi baru dan cemilan nya?" tanya Mira sopan.

"Ah.. boleh mbak Mira, sama tolong isi pitcher saya sekalian ya!" sahut Adrian.

Adrian memanggil Mira mbak karena Mira umur nya lebih dari Adrian dan Mira juga sudah mempunyai anak dua di kampung halamannya, umurnya 35 tahun, Mira seorang janda yang di tinggal mati oleh suaminya dan di karuniai 2 anak, karena Mira tak berpendidikan tinggi, ia pun mengadu nasib dengan cara kerja di kota untuk membiayai anak-anaknya di kampung halaman yang di asuh oleh Ibunya, anak yang ke 1 laki-laki umur 14 tahun kini dia sedang sekolah menengah pertama kelas 2, anak yang ke 2 anak perempuan dia masih sekolah dasar kelas 4.

"Ayo Mah, kita kembali ke ruang santai, Papah bosen, mending kita nonton lagi." ajak tuan Darren pada istrinya.

"Yaudah yuk Pah, sayang Mamah sama Papah pamit ya, awas kamu jangan melamun lagi, kalau kamu suka sama Kia Mamah gak keberatan kok," pamit nyonya Andini pada anak semata wayangnya sambil tersenyum bahagia dan lebar.

"Dih Mamah apaan sih, udah sana nonton aja, Iyan mau lanjutin kerja," sahut Adrian sambil tersenyum.

"Ngaku aja sayang kalo kamu suka sama Kia, Mamah lebih setuju sama Kia di banding pacar mu itu." sahut nyonya Andini sambil keluar dari ruang kerja anaknya.

"Mamah... " teriak Adrian tak terima.

Nyonya Andini yang mendengar teriakan anaknya hanya tertawa bersama suaminya sambil bejalan cepat menuju ruangan santai.

"Hah.. ada apa dengan ku?" Adrian bermonolog sambil menyuarakan rambutnya. "Sudah lah aku lanjut pekerjaan ku yang tertunda sedari tadi."

Adrian pun melanjutkan pekerjaan nya kembali, tak lama Mira datang dengan membawa nampan yang berisi kopi, cemilan, dan pitcher yang Adrian minta setelah mengetuk pintu dan di suruh masuk, Mira pun masuk.

"Ini kopi dan cemilan nya tuan muda, dan ini pitcher nya sudah saya isi penuh," kata Mira sambil menaruh nya di atas meja.

"Terimakasih mbak Mira, mbak boleh pergi."

"Iya sama-sama tuan muda, kalau tak ada yang diperlukan lagi, saya pamit tuan muda," sahut Mira sambil menunduk hormat.

Adrian pun hanya mengangguk tanda setuju, lalu ia fokus kembali dengn pekerjaan nya.

Di tempat lain, tepatnya di ruang santai tuan Darren dan nyonya Andini sedang membicarakan anak semata wayangnya.

"Mah, kenapa Mamah bilang begitu sama Adrian, emang kelihatan ya Adrian suka sama Azkia?" tanya tuan Darren.

"Aduh Papah gak peka banget sih sama anaknya, Mamah tuh liat dari sorot muka Adrian, memang sih ada rasa marah, tapi saat mamah bilang Kia demam, raut muka Adrian berubah jadi cemas."

"Aduh benarkah Mah? Papah gak merhatiin sih, tapi Papah juga suka sama Kia, anaknya benar-benar gesit dengan apa yang dia kerjakan dalam hal apa pun, dan dia tuh pintar mah, apa Papah biayain dia kuliah aja ya?"

"Nah kan Papah juga suka sama Kia? nah mamah setuju Pah Kia itu anaknya pintar dan cepat tangap."

"Ya udah Mamah nanti tanya Kia, kalo kuliah mau ambil jurusan apa? kalau udah tau nanti Papah akan suruh Rama yang urus."

"Iya Pah."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Lya Fatih Bayan
maaf Thor.. ceritanya maseh monoton.. 🙏🙏
Priskha
biyuh kerjaannya sdh spt istrinya aja....
Anisa Anisa
sayangnya cuman ada di dunia novel majikan seperti itu😂
HARTIN MARLIN
Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku
Nani Sumarni
nah baru gereget ni crita
Nani Sumarni
sesulit apa pun masalah di kantor adrian bisa menyelesaikanya tapi kenapa yaa kalau buat bini sendiri tidak bisa menilai mana yg baik mana yg jelrk etitudnya.
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
keluarga A yang bahagia
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
Alhamdulillah selamat lahir kedunia ini kembar boy and cantik nya KIA dan papa Adrian
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
keren bapak Adrian ini
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
semoga lancar persalinan nya KIA
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ⍣⃟ₛ🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
jarang anak kembar, berat badan dan panjang nya segitu, itu ukuran untuk bayi satu dalam perut
Metro Kdw
bagus/Good/
Susilo Wati
Kereennnn
Metro Kdw
bagus Thor
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
waahh selamat untuk Kia dan Adrian atas kelahiran baby twins nya Aaron dan Aylin, dan gak sabar nih nunggu kelanjutan season 2 nya, pasti cerita nya makin seru
@🏘⃝𝙰ⁿᵘ Mak tik𝐀⃝🥀
seperti keluarga Anang Ashanty aja teh😅
@🏘⃝𝙰ⁿᵘ Mak tik𝐀⃝🥀
mantap ini si Adrian
🤎🍁ɴᷠɪͥʟͤᴜᷝᴅͣ❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wah selamat kia adrian kebahagiaan kalian sekarang lengkap dengan hadirnya twins
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ⍣⃟ₛ🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
emang pernah terbang ke langit yg ke 7 Adrian 🤭🤦‍♀️
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ⍣⃟ₛ🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
tengange bolong, nya panas cuaca na, lha baca hot pisan🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!