Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.
Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....
SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Bagian kisah patah.
"Hanya kabur sebentar saja, kau sampai mau membatalkan pernikahan dengannya????? Dimana hatimu???" Omel Jujum. "Ciara anak ku ini cantik. Seharusnya kau bersyukur mendapatkannya."
"Mungkin saja saya bisa mempertimbangkan dia untuk tetap menjadi istri saya, tapi ada syaratnya..!!" Kata Bang Harley. Matanya sedikit melirik Ciara yang kini sudah membalut penampilannya dengan begitu rapat dan berhijab.
"Apa syaratnya??"
"Ibu tidak boleh ikut campur, tidak berada di sini dan uang bulanan saya yang mengatur." Ujar Bang Harley tegas.
Saat berada di sekitar barak, Bang Harra juga sudah melihat keributan tersebut.
"Enak saja, kalau begitu aku akan membawanya pergi..!!!" Ancam Bu Jujum.
Bang Harley membuka lengannya lebar. "Silakan, gerbang kesatrian ada disana."
Bu Jujum terdiam, ia begitu kesal karena tidak bisa menjawab apapun lagi sebab ia mengenalkan Ciara dan menikahkan putrinya tersebut agar bisa memegang uang gaji Bang Harley seluruhnya.
Ciara berlutut di hadapan Bang Harley. "Biarkan ibu pergi. Ara sungguh minta maaf, Ara janji akan nurut semua kata Abang." Ciara memeluk kaki Bang Harley dan merendah serendah-rendahnya.
Sungguh sebenarnya dalam hati Bang Harley memang masih ada rasa cinta untuk Ciara, sebab gadisnya itu memang selalu menurut. Kini ia merasa, kepergian Ciara saat malam pertama pernikah itu, semua karena ulah Bu Jujum.
Jemari Bang Harley mengepal kuat, rasa sakit dan kesal itu masih ada. Bang Harra mendekat dan menepuk pundak Bang Harley.
"Kalau kau memang masih sanggup menghadapinya, bawa saja Ara bersamamu. Tapi kalau memang tidak kuat, lepaskan..!!" Saran Bang Harra.
"Pergilah bersama ibumu..!!!!" Usirnya.
"Kau mau lari setelah kau menghamilinya????" Teriak Bu Jujum kuat.
Sontak semua yang ada disana kaget tak terkecuali dengan Bang Harley.
"Kita bicara di rumah saya. Masalah ini terlalu privasi..!!" Perintah Bang Harra.
~
"Kau ini apa-apaan, Har. Kau buat masalah jadi semakin tak karuan." Tegur keras Bang Harra. "Ara dan Gita sama-sama korban. Sekarang kau jawab, bagaimana kau akan menyelesaikan masalah serumit ini."
"Saat itu di hati saya hanya ada Ara seorang. Saya memang sudah yakin untuk menikahinya, itu sebabnya saya berani melakukannya agar dia tidak kabur mencari laki-laki lain di belakang saya. Itu pun saya lakukan setelah beres pengajuan nikah. Tapi malam kejadian bersama Gita, semua sungguh tidak terencana, semua tidak sengaja.. Demi Allah."
"Jangan bawa-bawa Tuhan disini, kau berani melakukannya saja sudah menjadi alasan kau melupakan Tuhanmu..!!" Mata Bang Harra berkilat merah menahan marah.
Dalam hati Bang Harley terbersit ribuan sesal tak terlukiskan.
"B******n, simpan semua ini hanya untuk kita saja, Gita urusanku..!!! Mulai detik ini kau hanya bisa menatapnya sebagai anak Letnan Harra............"
Belum selesai pembicaraan itu, terdengar suara gaduh di ruang tamu. Suara pekik Ibu Jujum mengagetkan Bang Harra.
Keduanya pun segera menuju ruang tamu.
"Kau pembunuh anak ku..!!! Kau juga harus mati..!!!!!!!"
"Jangan, Bu.. Jangaaaann..!!" Ciara berusaha menarik tangan ibunya tapi Ibu Jujum menghempaskannya.
Untung saja saat itu Bang Harley bisa menahannya.
Kemarahan Bang Harra memuncak saat melihat Ibu Jujum menjambak rambut Gita dengan kuat. Ia mencekal lengan Bu Jujum, satu tepakan tangan membuat genggaman tangan itu terlepas.
"Siapa kamu?? Berani ikut campur urusanku????"
"Kau yang siapa??? Saya Letnan Harra, suami Gita." Jawab Bang Harra membuat Ibu Jujum tersentak.
"Saya ibunya Almarhum Rofiq." Teriaknya.
Tubuh Gita serasa lemah, kakinya lemas untuk di gerakan. Ia berpegangan pada Bang Harra.
Ibu Jujum yang ketus kembali ingin menyambar tubuh Gita tapi Bang Harra menepaknya dengan keras.
"Jangan ada yang berani mencoba menyentuh istri saya..!!!!!"
Ibu Jujum menarik diri tapi tetap menatap wajah Bang Harra dengan tatapan tak kalah tajam.
"Anak kau meninggal dengan cara seperti itu memang sudah takdirnya. Jangan pernah kau salahkan orang lain karena kepergiannya. Apa salah salah jika anak kau mencintai Gita???? Saya curiga kau tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dari suami kau. Bagaimana pula kau mau bahagia, sifat kau tak ubahnya sundel bolong..!!!!" Ucap Bang Harra tanpa basa basi.
Ibu Jujum merasa begitu tersinggung. Ia kembali menatap ke arah wajah Gita yang meringkuk ketakutan dalam dekap hangat Letnan Harra.
"Nyamannya hidupmu dapat laki-laki yang menyayangimu. Almarhum Rofiq mengurangi jatah uangku karena akan menikah denganmu. Sekarang anak angkatku kujodohkan dengan Harley tapi sama saja, mereka serakah. Tanah yang Harley beli, atas nama Ciara.. Ciara hanya anak angkat, aku yang membiayai hidupnya, kenapa dia menang banyak???" Ibu Jujum geram dan memprotes hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. "Saya hanya meminta syarat yang mudah, gaji di bagi dua dan tunjangan untuk saya. Saya rasa itu sebanding dengan pengorbanan saya yang sudah membuat Ciara secantik ini."
Bang Harley mengalihkan pandangan pada Ciara. Ia tidak menyangka istrinya mengalami hal sepahit ini.
"Kenapa kamu tidak pernah cerita sama Abang??? Kenapa kamu pendam semuanya sendiri????? Taukah kamu, banyak hal yang terjadi karena kamu kabur. Abang hancur, hancur lebur sehancur-hancurnya. Hidup Abang tidak berarti, mati pun sungkan. Dosa Abang tak terkira."
"Maaf.. Maaf.. Kalau Abang memang tidak berkenan, Abang bisa ceraikan Ara sekarang juga. Ara tidak akan menuntut apapun, Ara tau, Ara salah." Jawab Ciara. Ia menangis sejadi-jadinya kemudian memeluk Bang Harley.
Bang Harra tak sabar lagi. Ia memanggil keamanan. Beberapa saat kemudian Bang Heldar pun segera datang dan meringkus ibu Jujum. Umpatannya tak terkira.
Secara bersamaan, bumil lunglai karena syok merasakan situasi tak terduga.
Bang Harley sampai menitikan air mata. Di sisi lain, Bang Harra sudah membawa Gita ke dalam kamar.
"Kenapa perempuan busuk begitu bisa jadi ibu." Gumamnya.
.
.
.
.
konfliknya makin komplek, mantapp💪💪