NovelToon NovelToon
Pesona Istri Titipan

Pesona Istri Titipan

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:380.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Wiji

"Shaka! Nimas sedang hamil anakku. Tolong nikahi dia, jaga dia seperti kau jaga orang yang kau cintai. Ada darahku yang mengalir di janin yang sedang di kandung. Terima kasih."

Itu adalah amanah terakhir dari Bryan, Kakak dari Shaka. Sejak saat itu Shaka benar-benar menjalankan amanah dari sang Kakak meskipun ia sendiri sudah memiliki kekasih yang ia pacari selama dua tahun.

Tidak mudah bagi Shaka saat sedang menjalani apa yang sudah di amanahkan oleh Bryan. Berbagai tentangan dari sang kekasih dan juga kedua orang tuanya tak bisa ia hindari.

Mampukah Shaka menjalani bahtera rumah tangga dengan wanita yang bahkan belum ia kenal? Sampai kapan Shaka kuat menjalankan amanah yang di limpahkan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Menjaga Perasaan

"Sebelum belanja ngemil dulu, ya. Kita duduk santai dulu. Stok makanan yang banyak. Kamu kalau cape bilang. Jangan lupa kalau kamu lagi hamil, jadi jangan keenakan belanja jadi lupa kamu berbadan dua." Shaka memberikan petuah sebelum turun dari mobil.

"Iya, Mas iya. Aku akan bilang kalau aku cape."

Setelah perbincangan singkat itu mereka turun dari mobil dan kembali berjalan bergandengan tangan masuk ke dalam mall.

Jujur saja Nimas senang diperlakukan seperti ini oleh Shaka. Ia merasa pria ini begitu mempunyai kasih sayang yang tulus. Ia pernah berkata dalam hati, wanita mana pun dan siapa pun yang dicintai Shaka adalah wanita yang sangat beruntung. Dan ternyata ia adalah wanita beruntung yang mendapat ketulusan dari Shaka meski ia tak tahu apakah ada cinta di hatinya atau tidak. Baginya, mendapat perhatian dari Shaka saja rasanya ini sudah lebih dari cukup.

Begitu sampai di stand camilan pun, Shaka membuat Nimas terbang dengan perlakuan sederhananya namun membuat siapa pun yang melihat akan merasa iri dengannya.

"Silakan duduk," ujar Shaka menggeser salah satu kursi. "Jangan terima kasih, ini hal kecil dan sederhana. Aku belum memberikan apa pun."

"Ini hal sederhana, tapi hal yang mengagungkan datang dari hal yang sederhana dan terkecil."

"Bisa dewasa juga wanita kecilku ini," ujar Shaka terkekeh. "Aku beli camilan dulu, kamu duduk tenang di sini, jangan ke mana-mana." Shaka mengacak rambut Nimas pelan dan berlalu dari sana.

Shaka berkeliling dari stand ke stand untuk menjajaki camilan ringan hingga berat. Tentu saja ia beli camilan yang aman da menyehatkan untuk Nimas.

Di saat dirinya berhenti di sebuah stand minuman, tak sengaja indra pendengarannya menangkap sosok suara yang sangat familiar di telinga. Untuk memastikan apakah suara itu benar suara ibunya, ia memagung sejenak dan menajamkan telinga.

"Terus reaksinya gimana?"

"Ya kayak syok gitu, Tante. Muka mereka itu kayak nggak nyangka kalau anaknya yang sok polos dan kelihatan lugu itu hamil diluar nikah. Habis aku sebel sama kata-kata orang tuanya Nimas ke Tante. Kelakuannya mereka kayak mereka tajir aja."

Oh, jadi Raisa biang keladi dari masalah ini?

Shaka yang hendak memesan minuman akhirnya datang ke meja di mana mereka sedang menikmati berbagai macam camilan dan minuman.

"Khem."

Hanya satu deheman saja, mereka berdua mengalihkan perhatian ke arah sumber suara. Wajah terkejut mereka pasang secara bersamaan. Terlihat Raisa yang sedang menelan ludahnya kasar.

"Jadi kau yang menyebabkan Nimas berada dalam masalah?" tanya Shaka tanpa basa basi. Kedua tangannya ia lipat di depan dada. Wajahnya nampak dingin dan menahan amarah. Shaka sangat jarang memperlihatkan ekspresi garangnya ini pasa siapapun, termasuk Raisa. Wajar saja jika saat ini gadis itu sedikit ketakutan hanya dengan melihat wajahnya.

"Apa maksudnya? Masalah apa? Sebelum kenal kita juga Nimas udah ada dalam masalahnya sendiri. Kenapa jadi kamu menyalahkan Raisa?" Bu Marissa yang sadar dengan ketakutan Raisa angat bicara.

"Kalu kalian tahu Nimas sudah berada dalam masalah, kenapa kalian tambah? Aku mendengarkan obrolan kalian, nggak usah berbelit."

"Apa yang dibilang Raisa nggak salah, kan? Memang Nimas hamil sebelum menikah, salahnya di mana kalau Raisa mengatakan fakta ke orang tua Nimas?"

"Ada hak apa? Apa hak Raisa mengatakan hal sebesar itu? Dan, ya. Aku baru sadar kalau ucapan perempuan yang pernah aku cintai ini begitu buruk. Sejak kapan perempuan yang pernah bertahta di hatiku ini menilai seseorang dari materi? Jadi selama ini kau menyembunyikan sifat aslimu? Atau kau memang sudah berubah?" Tatapan Shaka sangat mengintimidasi Raisa.

"Aku begini juga karena kamu, Shaka. Kamu sudah membuat hati dan hidupku hancur dengan menikahi wanita itu." Raisa menjawab dengan isakan.

"Hidupmu aku hancurkan karena aku menikah dengan wanita lain? Oke, aku akan terima itu, lalu jelaskan padaku apa hubungannya sakit hatimu dengan orang tua Nimas? Apakah kau berpikir bahwa dengan apa yang kau lakukan itu bisa memisahkan aku dan Nimas begitu?"

"Aku akan menghancurkan apapun yang menghalangiku untuk bersama kamu. Aku juga menghalalkan segala cara untuk tetap sama kamu. Aku yang menemani kamu selama dua tahun lebih dan kamu malah menikahi wanita lain. Tidak ada wanita yang terima dengan keputusan itu."

"Kau benar sekali. Tidak ada wanita yang terima diperlakukan seperti itu, tapi tidak semua wanita akan melakukan apa yang kau lakukan. Yang kau lakukan itu sama sekali bukan gambaran wanita yang berkelas. Aku tahu menjadi dirimu tidak mudah, tapi bukan berarti kau harus meminta semua orang untuk memahamimu. Di posisi ku pun sangat-sangat tidak mudah. Apalagi Nimas, aku paham aku menyakitimu, tapi bukan berarti kau melampiaskan semuanya pada orang-orang yang seharusnya tidak menerima luka itu. Kau sakit hati karena aku silakan benci aku. Jangan libatkan orang-orang di sekitarku. Kau ingin menyakitiku? Sakiti aku, tapi jangan melalui orang-orang yang di dekatku. Kau tahu Raisa? Di detik ini aku sangat bersyukur karena Tuhan sudah memisahkan kita. Mungkin jika tidak ada Nimas yang masuk dalam kehidupanku, aku akan menikahi seorang wanita yang memandang rendah manusia lainnya hanya karena materi. Sifat yang sangat aku benci dan menjijikan sekali."

Shaka lalu pergi dari sana. Rasanya ia tak percaya dengan apa yang ia dengar, tapi ini kenyataannya. Ia masih tak habis pikir, bagaimana bisa manusia bisa berubah menjadi tidak punya hati seperti itu dalam waktu yang sangat-sangat singkat.

Jika seseorang jatuh cinta pada orang lainnya dengan waktu singkat itu biasa saja dan menurutnya adalah kewajaran, karena cinta memang membutakan. Tapi jika manusia yang ia kenal baik lalu berubah menjadi jahat dalam waktu singkat, ini sulit bagi Shaka untuk memikirkannya.

Saat berjalan menjauh dari meja Raisa dan ibunya, Shaka sadar bahwa ada hati yang harus ia jaga. Ingin sekali rasanya mengajak Nimas pergi dari sini, tapi ia baru saja melihat wajah bahagia yang terpasang di raut wajah imutnya membuat Shaka tak tega jika harus membuat Nimas bertanya-tanya dengan alasan kekesalannya.

"Atur Nafas, Shaka. Kasihan Nimas, jangan tunjukkan amarahmu padanya. Dia baru saja bisa tersenyum setelah sekian lama. Jika dia mengetahui ini, bisa jadi nanti dia akan bersedih kembali," gumam Shaka berusaha untuk menekan emosi yang sempat meluap.

"Hai, aku membuatmu menunggu lama? Lihat apa yang aku bawa." Shaka meletakkan seluruh camilan dan minuman yang berada dalam kantong kresek ke atas meja.

Nimas melongo melihat beberapa tas kresek yang terduduk di atas meja.

"Kamu beli camilan buat berdua doang kayak buat sekampung."

"Buat bertiga, kita pindah meja, yuk. Di dalam aja, aku pengen di dalam." Shaka sengaja mengajak Nimas untuk duduk di dalam ruangan yang lebih privat. Ia tak mau Nimas tahu jika ada Bu Marissa dan Raisa di sini.

"Ya udah boleh."

1
Ratih Hermansyah
part ini mengandung bawang/Sob/sedih jg jadi bryan
Ahmad Nashrullah
aneh,,,,,berzina,,,,meninggalkan aib n anak tak bernadab ke dirinya mo metong malah meninggalkan wasiat g genah,,,,,anehhhh
Yani Mulyani
Biasa
Ogi Ngatama
baik
Marlina Pardede
p
Erlinda
nimas ini super super goblo..hadeeeh sorry Thor aq stop sampai disini
Erlinda
yg aq ga ngerti kenapa author nya selalu menciptakan sosok wanita bodoh dan lemah disiksa dan dilecehkan jujur aq yg sudah ratusan membaca novel online ini baru 7 novel yg luar biasa karakter cewek nya.ga lebay ga bodoh .ini seperti sinetron ku menangis deh
Erlinda
ya Allah dasar mertua iblis semoga kau mati ditabrak mobil sampai hancur berkeping keping..
Erlinda
si nimas ini kenapa sih kok keras kepala banget ga nurut kata suami .lama lama benci jg aq dgn sikap nimas yg bodoh bin tolol ini
Erlinda
hei pak Malik itu adalah calon cucumu darah daging Bryan ..jadi orang kok seperti ga punya hati..ntar klo cucumu udah lahir dan besar jgn kau akui dia cucumu .seperti kebanyakan novel
Sri Sunarti
,lanjut
Dafila Nurul
bagus ceritanya tp banyak typo nya.
ayu irfan
Bu Marisa tega, pdhal ke cucu sendiri lo😢
ayu irfan
Shaka, kamu langka.
Susi Andriani
cintanya saka bikin aku baper😃😃😃
Susi Andriani
semangat mas saka💪💪💪
Susi Andriani
owalah ibu ibu jadi ibu itu ya mbok jangan jahat
Susi Andriani
mau aja aku mencekik ibunya saka
fifid dwi ariani
trus ceria
fifid dwi ariani
trus sehar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!