Meminjam Rahim Adikku

Seketika wajah Mayra berubah masam saat Ardi kini tidak sungkan lagi untuk melakukan kontak fisik dengan Realyn didepan matanya.

Mungkin jika dulu Mayra tidak akan keberatan.Namun insiden ONS yang dia rencana kan dulu membuat hatinya memanas kala melihat pemandangan kedekatan Realyn dan Ardi.

Entahlah yang pasti Mayra merasa tidak rela jika Ardi berpaling darinya.Ardi terlalu berharga untuk dia lepaskan.

Namun sayang,Mayra tidak menyadari sikap dan keegoisan nya perlahan lahan membuatnya mereka merenggang dan berjarak.

Bahkan Mayra hampir melupakan kapan mereka melakukan malam panas mereka.Rasanya sudah lama sekali wanita itu tidak mendapatkan sentuhan mesra dari sang suami.

Kesibukan nya menghabiskan waktu bersama dengan teman teman nya juga membuat Mayra melupakan bagian palinmgh penting dalam menjaga keharmonisan keluarga.

Hal sepele yang mungkin akan membuat keduanya benar benar berjarak karena kebutuhan biologis yang tak terpenuhi.

Namun sayang Ardin yang sejatinya seorang pria dingin tidak pernah mempermasalahkan itu,aneh bukan?apa dia mendapatkan nya dari wanita lain?namun sangat tidak mungkin,pasalnya Ardi selalu pulang tepat waktu dan tidak pernah keluyuran malam.

Lalu bagaimana bisa pria dewasa itu menahan hasratnya jika saat nya menginginkan untuk dituntaskan?apa dia melanjutkan hubungan itu setelah resmi menikahi Realyn??

Ah,sungguh pemikiran yang begitu menyiksa batin Mayra saat ini.Namun apa boleh buat Mayra harus menahan rasa itu demi mewujudkan impian semua orang terlebih keluarganya yang begitu mendambakan keturunan darinya.

Ketiganya pun makan dalam diam.Sesekali Ardi membuka suaranya namun nampaknya suasana yang kurang mendukung membuatnya aktif sendiri.

Sementara kedua wanita yang ada bersama nya hanya menanggapi seadanya saja.Usai makan siang Ardi yang awalnya akan kembali kekantor urung dia lakukan.

Menyadari jika mood istri keduanya tidak dalam keadaan baik Ardi pun memutuskan untuk pulang ke apartemen bersama dengan Realyn.

Sementara Mayra sudah pulang terlebih dahulu karena ada urusan pekerjaan yang tidak bisa dia abaikan berhubung kemarin absen 3 hari karena tidak enak badan akibat kehamilan palsunya.

*

*

"Abang kenapa ikut aku pulang?"tanya Realyn.

Saat ini keduanya tengah dalam perjalanan pulang.Namun saat ditengah jalan Ardi membelokkan mobilnya ke arah lain bukan ke arah apartemen.

"Loh kok nggak pulang?kita mau kemana?"tanya Realyn lagi setelah pertanyaan pertama tidak mendapat jawaban dari pria yang kini tengah mengendarai mobilnya tanpa banguan driver.

"Temani Abang jalan ya?Abang ingin menghabiskan waktu hanya berdua saja denganmu"

"Iya tapi kemana?"

"Rahasia,nanti juga kamu tahu"

Ardi pun kembali fokus dengan jalanan yang dia lalui dan mengabaikan wajah berenggut sang istri.

Namun bukan nya kesal saat melihat muka sang istri yang tengah berenggut,Ardi malah tersenyum sumringah karena merasa gemas dengan wanita yang kini tengah mengandung anak untuknya itu.

Setelah beberapa saat Ardi berkendara,mobil miliknya akhirnya tiba disebuah pantai yang cukup terkenal di ibu kota.

Sebuah tempat yang sangat cocok untuk melakukan liburan dadakan ala Ardi dan Realyn saat ini.

"Pantai?"

"Iya,ayo turun.Kita akan mengabiskan hari ini disini"ujarnya sembari turun dari mobil setelah memastikan jika mobilnya terparkir dengan sempurna ditempatnya.

Sebelum turun dari mobil Ardi membuka terlebih dahulu jas yang tadi melindungi tubuhnya.Tidak lupa menggulung lengan kemeja nya hingga siku agat terlihat lebih santai.

"Ayo,kenapa bengong?"ujar Ardi yang kini sudah membukakan pintu mobil untuk Realyn.

Realyn pun akhirnya ikut turun dan mengikuti langkah Ardi,berjalan menyusuri pinggir pantai.Dan cukup menenangkan hati yang tengah dilanda kegalauan.

Deg....

Lagi lagi jantung Realyn dibuat berdetak lebih cepat dari biasanya saat merasakan genggaman tangan Aedi ditangan nya.

Senyum manis mulai menghiasi wajah cantiknya saat melihat tangan nya dan tangan Ardi tengah saling bertautan.

Tidak ada kata yang terucap namun pergerakan dan sentuhan Ardi begitu menunjukan jika pria itu tengah mencoba membuatnya kembali nyaman setelah tadi dilanda rasa kurang nyaman melihat kemesraannya dengan Mayra.

"Dek"

"Mmm"

"kamu tahukan betapa berharganya kamu dan Mamah untuk Abang?"

"Iya,tahu"

"Jadi,jangan pernah merasa terganggu dengan kehadiran Mayra yang bahkan bukan apa apa jika dibandingkan dengan kehadiran mu dan Mamah"

Deg...

"Ma_maksud Abang?"

Ardi menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Realyn.Menatap dalam pada netra gadis yang sepertinya sangat terganggu dengan kehadiran Mayra disamping Ardi.

Tangan Ardi terulur membelai wajah cantik yang kini juga tengah menatapnya.Perlahan Ardi memajukan wajahnya hingga begitu dekat dengan wajah Realyn.

Saking dekatnya Realyn sampai bisa merasakan nafas hangatnya dan juga harum mint yang menyeruak dari mulut pria itu.Lalu tanpa aba aba Ardi mendaratkan kecupan diwajah Realyn.

Cup...

*

*

🌸🌸🌸

Yuukk tebak...kira kira Ardi cium Realyn dimana nya ya??sok reader pilihin dong,mau dipipi,dikening apa dibibir??😁😁