NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Tuan Erick

Gejolak Cinta Tuan Erick

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta
Popularitas:531.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: Park alra

"Berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membeli satu malam mu?"

Erick Davidson, pria tajir dengan sejuta pesona, hendak menjebak seorang gadis yang bekerja sebagai personal assistan nya, untuk jatuh ke dalam pelukannya.

Elena cempaka, gadis biasa yang memiliki kehidupan flat tiba-tiba seperti di ajak ke roler coster yang membuat hidupnya jungkir balik setelah tuan Erick Davidson yang berkuasa ingin membayar satu malam bersama dirinya dengan alasan pria itu ingin memiliki anak tanpa pernikahan.

Bagaimana kisah cinta mereka? ikuti bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCTE | Bab 29

"Kecelakaan? ... " tanya Erick seolah belum percaya dengan apa yang ia dengar.

"Betul pak, kabarnya sekarang masih di rumah sakit," ucap salah satu dari mereka.

Erick membeku, pikirannya mendadak kosong yang ada hanya bayangan Elena saat ini, bagaimana keadaan gadis itu sekarang?"

"Kasihan ya, katanya kecelakaan nya sangat parah, calon mempelai pria nya namanya Bagas."

"Iya aku pernah bertemu mereka beberapa kali bersama. Semoga masih bisa di selamatkan."

"Elena yang malang ... "

Erick menjauh dari sana tak di hiraukan nya lagi keriuhan orang-orang yang membicarakan kondisi Elena saat ini. Ia ingin memastikan nya sendiri.

Tuhan, kenapa kau membuat nya bersedih lagi? tidak cukup kah semua ujian yang kau berikan padanya selama ini?

Dengan perasaan kacau Erick berjalan hendak ke luar dari pesta, tapi tangan seseorang tiba-tiba menahannya.

"Mau kemana?"

Pria itu menoleh, di lihatnya Clarissa yang menatapnya dengan sorot sedih.

"Sebentar lagi acaranya akan segera di mulai? kau meninggalkan pesta ini?" lirih wanita itu berucap.

Erick seperti terbelah dua saat ini, pikiran dan hatinya tentu tertuju pada Elena, namun ia juga tak bisa mengabaikan Clarissa. Kebimbangan memecah belah batinnya.

Clarissa menoleh pada sekumpulan yang ia ketahui pegawai Erick, yang saat ini masih membicarakan soal Elena.

"Kenapa? kau ingin pergi setelah mendapat kabar buruk tentang wanita itu?" tanya Clarissa dengan tatapan sendu sementara tangannya masih menghadang Erick..

"Clarissa, aku ... " Erick tak bisa lagi melanjutkan ucapannya. Mendadak ia seperti orang bodoh yang tidak bisa memutuskan dengan tegas. Ini tidak seperti dirinya.

Tak mendapat jawaban yang pasti Clarissa kemudian menarik Erick hingga menepi dari keramaian. Ia melepaskan tangan pria itu lalu memandang nya garang.

"Katakanlah apa yang ingin kau katakan Erickson ... " Menjeda sejenak Clarissa berusaha mengatur nafasnya yang tercekat. "Meski itu akan menyakitkan, aku akan tetap mendengarnya."

"Clarissa ... "

"Kau ingin pergi ke sana, right?" tanya wanita itu karna tak kunjung ada respon dari Erick.

Perlahan Erick menganggukkan kepalanya. "Dia membutuhkan kan ku."

Clarissa tahu siapa yang di sebut 'dia' oleh pria yang akan menjadi calon suaminya itu, ia sangat paham.

"Kamu tahu Erick, seolah kita sudah memiliki ikatan batin yang kuat, aku sudah bisa merasakan apa yang saat ini sedang melanda hatimu ... jauh sebelum kau menunjukkan nya secara gamblang padaku." Sesak, itulah yang kini ia rasakan.

"Dengar, bukan berarti aku ingin menikah dengan mu, maka kau harus menikahi ku saat itu juga. Kau tidak perlu sampai mengorbankan perasaan mu seperti ini, Erick ... "

"Clar ... " Erick menatap sendu, merasa bersalah pada wanita itu.

"Aku paham cinta tidak bisa di paksakan ... " satu persatu air matanya luruh perlahan, ia mengusapnya dengan kasar.

Clarissa adalah wanita yang berpendidikan, ia paham bagaimana harus bertindak sesuai porsinya dan dia tidak bisa memaksa Erick untuk mencintai nya juga, sedangkan pria itu sudah lebih dulu mencintai wanita lain sebelum dirinya.

"Pergilah ... aku membebaskanmu dari tanggung jawab yang seharusnya tidak kau lakukan."

"Clarissa ... maaf." hanya itu yang bisa Erick ucapkan.

"Tidak apa-apa, aku yang akan menghandel di sini," ucap Clarissa menggeleng cepat. "Pergilah, raih cinta mu Erickson."

"Aku tak akan egois, aku hanya ingin kau bahagia," ujarnya lagi.

Erick terpaku, menatapnya begitu lekat.

"Jangan menatap ku seperti itu, atau aku akan menangis ... " llirih Clarissa, susah payah ia menarik kembali cairan di hidung nya.

Erick tersenyum, telapak tangan kokohnya menangkup wajah Clarissa, mengusap lembut sekilas. Clarissa mengangguk seraya tersenyum.

Lantas Erick berbalik meninggalkan nya pergi.

Tangis Clarissa kemudian pecah. Cinta bertepuk sebelah tangan memang selalu menyakitkan.

Tidak apa-apa, rasa sakitnya hanya akan sementara Clarissa.

...****************...

Hujan turun ketika Erick sampai di kediaman Elena. Semakin deras saat ia menginjakkan kakinya di tanah kering yang mulai basah.

Karena tak sempat membawa payung juga tak ada payung yang tersedia di bagasi mobilnya, Erick membiarkan tubuh kekarnya yang di balut jas biru navy perlahan-lahan basah di guyur hujan.

Dari arah matanya memandang dari kejauhan ia bisa melihat bangunan semi permanen itu nampak ramai. Yang semakin membuat Erick terkejut adalah lalu lalang orang- orang yang memakai pakaian serba hitam sedang berkumpul di teras rumah.

Kerena terlanjur membiarkan tubuhnya di guyur hujan yang kini sudah mulai mereda, perlahan ia langkahkan kakinya dengan keadaan basah kuyup.

Dengan dada yang berdetak dua kali lebih cepat, berharap apa yang menjadi dugaannya tidak lah benar. Namun sia-sia, saat ia menghalau beberapa payung hitam yang menghalangi pandangannya, kini bisa Erick lihat dengan jelas keranda jenazah di depan teras bersamaan dengan Elena yang menangis histeris memeluk tubuh seorang pria yang sudah terbujur kaku.

"Bagas! jangan tinggalkan aku, ku mohon ...!" Elena berteriak tak peduli orang-orang yang menatapnya iba. Dea menghampiri memeluk gadis yang masih memakai gaun pengantin nya itu.

"Bagaimana dengan ku jika kau pergi ... " tergugu dengan isakan kencang, Elena menangis di pelukan Dea. Keduanya seperti sedang berbagi tangis bersama.

Erick yang melihatnya membeku di tempat. Tak menduga akan seperti ini akhirnya.

Sampai ketika tatapan Erick dan tatapan Elena bertemu. Gadis itu tampak terhenyak karena kehadiran Erick, yang kini pria itu menatapnya dengan sorot penuh luka seolah ikut merasakan sakit yang Elena rasakan.

"Kasihan ya padahal masih muda, tapi sudah di tinggal mati sebelum pernikahan nya di laksanakan."

"Bisa jadi perawan tua setelah ini, mungkin tak ada yang mau lagi dengan nya."

"Bisa jadi calon suaminya mengalami kecelakaan karena dia pembawa sial."

"Ssst, jaga omongan nya.

Bisik-bisik itu terdengar di telinga Erick terasa sumbang seperti ada lebah di dalam kepalanya.

Erick kemudian menatap Elena kembali. Secara diplomatis, ia berjalan ke tengah membuat semua orang menoleh padanya.

Erick tak memperdulikan tatapan semua orang, ia terus melangkah maju hingga keranda berhasil di bawah iring-iringan orang untuk di makamkan.

Pria itu berdiri tepat di depan Elena kemudian. Membuat dua wanita itu berdiri dengan raut bingung.

"Elena ... mulai sekarang, kamu adalah tanggung jawab ku."

***

Entah apa yang di lakukan Erick apakah salah atau tidak, hingga kini membuat orang-orang yang berada di ruangan ini menatap aneh padanya.

"Pernikahan ini harus tetap di lanjutkan," seru pak Widodo, ayah dari Bagas. Setelah pemakaman almarhum selesai di lakukan.

"Tapi pak ... " Elena menyela, bagaimana mungkin ia bisa menikah kembali sedangkan ia masih berduka untuk kematian suaminya.

Bagas mengalami kecelakaan ketika mobil di bawanya untuk menuju ke tempat akad, menabrak sebuah truk. Sempat di bawah ke rumah sakit, namun nyawa pria itu tak bisa di selamatkan akibat pendarahan dari luka parah yang dialaminya.

Bu Sintya isteri pak Widodo masih menangisi kepergian putranya, sudah beberapa kali ia sempat pingsan karena nya.

"Dengar Elena. Sebenarnya Bagas sudah seperti memperkirakan akan kematian nya, beberapa hari yang lalu ia sempat berbicara aneh dengan mengatakan kau harus tetap menikah meski bukan dengan dirinya ... bapak tidak tahu jika itu adalah sebuah isyarat pesan terakhirnya ... "

Semua menangis mendengar hal itu.

"Menikah lah nak, meski bukan dengan Bagas sebagai calon pengantin nya, bapak yakin ini juga yang diinginkan Bagas. Dan kami berdua juga sudah ikhlas," ucap pak Widodo memeluk istrinya dengan terisak pelan.

Beberapa saat berduka kembali. Pak Widodo menatap Erick yang berdiri tak jauh darinya.

"Bagaimana pun kamu harus mempunyai seorang pelindung ... "pak Widodo mengusap kepala Elena.

"Bagas pernah bercerita tentang pak Erick yang katanya kau dengannya saling mencintai."

Ucapan pak Widodo sontak membuat Elena mengangkat wajah. Tak menyangka jika Bagas pernah mengatakan itu.

Itu berarti saat ia bertemu dengan Erick, Bagas sudah menyadari perasaannya.

"Yah Elena ... menikah lah dengan pria itu ... " ujar pak Widodo melirik ke arah Erick saat ini.

1
fayna
sama mas dokter aja clar 🫰🏻
Mayora
tenanglah Elena,,,tuh ada Erick💜💜💜
Flowers
Lumayan
Aris Bos
Menarik tapi kok konfliknya panjang bangat
Devi Handayani
duh bahagia nya bila dicintai😍😍😍😍
Devi Handayani
bagus erick ini baru laki..... punya prinsip👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍
Devi Handayani
bisa yaa begicuu.... oke deh😌😌😅😅
Devi Handayani
waduhh 😳😳😳😳😳😳
Devi Handayani
yaahhhhhh😩😩😩😩
Devi Handayani
jangan kasih nikah ama bagas dong thor elenanya 😒😒😒😒
Devi Handayani
aahhh..... so tuittt deh pak bos😍😍😍😍
Devi Handayani
wow kaka ketemu gede🤭😁😁
Devi Handayani
lanjut thor😍😍
Devi Handayani
semoga ada malaikat tanpa sayap nolongin elena.... yang sabar yaa😥😥😥
Devi Handayani
waahhh cowo matre cowo matre ga ada otak nyeee..... ke laut sje sono😒😒😒😒
Inar Fajar
Kecewa
deta
jangan dulu tamat donk thor.... kasih lah bagaimana kehidupan erick dan elena setelah menikah dan punya anak...
Sry Ainun
haduh GK sabar pengen lanjut cerita Marvin deh
Sry Ainun
aduh selamat kan dua" nya thor
Rahmi Rahmi
rasaiin itu mona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!