🗣️🗣️🗣️ cerita ini hasil karya sendiri. tolong hargai!! yg plagiat2 saya doakan tidak tenang hidupnya sampai anak cucu. AAMIIN!!!
* * *
"wajah bodohmu itu sering terlintas dalam pikirku, nyatanya aku merindukanmu tanpa aku sadari" Daniel
Alicia Adara Dinata gadis malang yang harus menanggung sebagai istri pengganti untuk kakak sulungnya Maureen.
Daniel Prasetio, Ceo muda yang terpaksa menikahi putri bungsu dari keluarga Dinata, sebab Maureen tunangannya belum siap menikah. Daniel terpakasa menikahi Alicia karna jabatan Ceo yang dijanjikan orangtuanya akan di berikannya kalau ia sudah menikah
Maureen Angela Dinata tunangan Daniel yang tak lain juga kakak tiri dari Alicia Adara Dinata. Ia mencintai Daniel namun ia tidak mau buru buru untuk menikah sebab ia belum siap melepas kesenangannya bebas kemanapun ia mau.
"Namun keterpaksaan biasanya menjadi kebiasaan dan berubah menjadi sebuah rindu" TSYK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mickey Mouse24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSYK 23
Sedangkan di dalam kamar mandi, Alicia tak menyadari ada yang beda, sebab Alicia terburu buru mengingat waktu yang ia punya untuk kekampus tidak banyak.
Disana, dari shampo, sabun, sikat gigi dan pastanya serta handuk sudah tersedia
Alicia yang biasanya menyiapkan itu untuk Daniel tapi kali ini itu tersedia untuknya, namun Alicia tak menyadari
10 menit kemudian Alicia turun dengan tergesa gesa karna Filda sedari tadi menunggunya di gerbang
"Fyiuuuu"
Langkah Alicia terhenti saat berada di ambang pintu utama karena mendengar siulan seseorang yang ia yakini milik tuan suami
Alicia membalikan badannya
Saat matanya bertemu dengan mata Daniel, Alicia menunduk
"sarapan dulu" seru Daniel
"tap.."
"sarapan atau tidak kekampus" Daniel memberi pilihan
Alicia melangkah lebar menuju ruang makan
Setelah menyelesaikan sarapan secepat kilatnya, Alicia kembali melangkah lebar keluar rumah
Langkah Alicia memelan saat ia melihat mobil Daniel masih terparkir di depan rumah utama dengan Ali berdiri di sisi mobil
Ponsel Alicia berdering tanda ada panggilan masuk, Alicia yang tahu itu panggilan dari Filda tak repot repot merogoh ponselnya, karna keburu waktu Alicia tak memperdulikan mobil Daniel dan sekertaris Ali
Alicia yang baru akan berlari menuju gerbang berhenti saat sekertaris Ali berucap
"nyonya muda hari ini saya akan mengantar anda ke kampus" ujar Ali tiba tiba
"hah?" Alicia mengerutkan keningnya dengan apa yang ia dengar
"silahkan masuk nyonya" Ali membukakan pintu penumpang untuk Alicia
"hah?"
" hah hah! masuk bodoh!" seru Daniel yang jengkel dengan jawaban Alicia
Alicia menunduk dan melihat ke dalam mobil dimana ada Daniel duduk di kursi penumpang juga
"maaf tuan, saya tidak mau merepotkan" ucap Alicia tersenyum ramah
"nyonya muda tidak merepotkan" ujar Ali cepat
Alicia kembali menegakan badannya dan menatap Ali
*huh, kalian pikir aku akan ketipu, dengan begini kalian pasti punya rencana dan aku akan berakhir dengan hukuman lagi * batin Alicia menatap Ali sinis
"tidak. Terimakasih, maaf saya buru buru, teman saya sudah menunggu" ucap Alicia kemudian dengan tenang
"Tapi nyonya, tuan muda sudah menunggu and__"
"serah padanya!" seru Daniel
Alicia tersenyum menang ke arah Ali
"kalau begitu saya permisi" pamit Alicia pada keduanya dan berlari keluar
Mobil Daniel melewati Alicia yang masih berlari menuju gerbang
"bodoh" umpat Daniel melirik Alicia yang berlari
Saat di gerbang Daniel melirik gadis di atas motor matic yang seperti kegelisahan karna menunggu
Ali menancap gas mobil
"Ali" panggil Daniel saat mobil berbelok ke jalan umum
Ali menepikan mobil
Tidak lama setelahnya 2 orang gadis muncul dengan motor matic. Mereka adalah Alicia dan Filda
Tanpa menunggu perintah lagi, Ali mengikuti mereka sampai kampus, karna ia tau tuan mudanya pasti khawatir pada istri kecilnya itu
netra hitam Daniel terus menatap 2 gadis itu hingga hilang di telan gerbang kampus
Ali menepikan mobil di depan gerbang kampus Gunadarma saat Alicia dan Filda sudah masuk ke dalam kampus. Mobil Ali tidak mungkin mengikuti hingga masuk ke dalam juga kan.
mereka masih disana, di dalam mobil yang terparkir di depan pintu gerbang Universitas Gunadarma
semenit, 5 menit, 15 menit, 30 menit
terlihat Ali sudah gelisah, Ali terus melihat jam tangan di pergelangan tangan yang tersembunyi di balik lengan jasnya
"khem" Ali memberanikan diri berdehem karna melihat tuan mudanya tak ada pergerakan atau perintah
"tuan 10 menit lagi ada meeting dengan utusan Madrid" Ujar Ali memberi tahu
Daniel mengerjap, bola matanya memutar kesana kemari berusaha mengenali suasana dan keadaan.
Asing
netranya tidak mengenali tempat dimana ia berada sekarang.
"bukannya ini sebuah universitas? kamu nggak salah ngatur meeting di sini? " tanya Daniel berusaha memahami keadaan
sungguh ia bingung. linglung di pagi hari
"benar ini kampus tuan, namun kita tidak meeting disini. kita meeting di istana kepresidenan mengingat kerja sama kali ini kita mengatasnamakan Indonesia" jelas Ali sopan, namun dalam hati Ali mengutuk tuannya yang tiba tiba menjadi lelet
*tuan kenapa bisa lelet gini sih, apa secepat ini terpengaruh keleletan dari nyonya muda* batin Ali
Daniel menendang keras kursi kemudi
"bodoh! terus ngapain kesini!! " Marah Daniel
*tuan yang ingin!* teriak batin Ali
"kita jalan sekarang tuan" ucap Ali mulai menjalankan mobil
"kamu sudah bosan kerja yah!" Daniel berteriak di kursi penumpang belakang
"tidak tuan"
"Ali!" panggil Daniel
"ya tuan"
"kamu tadi ngapain lewat sini, kamu sengaja yah agar saya terlambat meeting!" tuduh Daniel
"tidak tuan"
"kamu mau nusuk saya dari belakang!" Daniel terus menuduh Ali bermacam macam
*astaga* batin Ali menjerit
"tidak tuan! "seru Ali
"kamu turun sekarang!!" teriak Daniel
"ke.. kenapa tuan? " tanya Ali terbata
"kamu jalan kaki sampai istana" Daniel membuang muka keluar jendela, kesal.
Ali mengerjap, susah payah Ali menelan ludahnya. gawat!! tuan mudanya mode on angry nih
*yang benar aja mau jalan kaki sampai istana di pagi yang macet berpolusi ini. juga jarak istana yang jauh bisa patah kakiku sebelum sampai istana. berfikir Ali, ayo. alasan, yah cari alasan!* batin Ali berkecamuk
"tuan muda, pagi ini sungguh macet, jika tuan muda yang menyetir sendiri takutnya tidak bisa lolos dari kemacetan ini" ucap Ali beralasan.
namun alasannya benar adanya, memang keahlian Ali membawa mobil jauh lebih baik dari Daniel jika itu menyangkut selip menyelip di kemacetan ibu kota
Daniel tampak berpikir dilihat dari bibirnya yang terlipat kedalam
"juga waktu meeting sebentar lagi di mulai tuan" lanjut Ali meyakinkan, tapi sepertinya alasannya kali ini semakin membuat Daniel marah
"semua gara gara kamu!! ngapai mutar mutar sampai GunaDarma segala. Turun!!" teriak Daniel
Ali melepas sabuk pengaman, lagi? ya lagi Ali harus menerima kesalahan yang tidak ia lakukan dan pelakunya sendiri tak lain adalah bos kejam yang tak tau berterima kasih ini
"Tuan silahkan hati hati" ujarnya membuka pintu mobil untuk Daniel
"saya akan telat nantinya tuan karna saya hanya akan jalan kaki. jadi sampaikan saja salam hormatku pada presiden dan utusan Madrid" Ucap Ali dengan penuh makna
Daniel yang hendak duduk di kursi kemudi tiba tiba berhenti
segera Daniel membuka pintu mobil bagian penumlang belakang untuk dirinya
"Jalan!" serunya
Ali tersenyum menang. ya Ali tahu Daniel pasti membutuhkannya untuk menanggapi perbincangan perbincangan di luar dugaan nantinya jika presiden atau utusan Madrid melenceng dari topik pembahasan. karna Daniel terlalu malas untuk berbasa basi
*Tuan muda yang arogan* batin Ali
"kamu mengumpat ku!" tuduh Daniel tepat sasaran
"tidak tuan" balas Ali cepat
######
happy reading readers
maap gaje
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia halu