NovelToon NovelToon
Tetangga Sebelahku Pemuas Gairahku

Tetangga Sebelahku Pemuas Gairahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Pelakor
Popularitas:324.1k
Nilai: 5
Nama Author: PRINCE_R

Issabel adalah wanita yang tidak pernah merasakan cinta, tetapi dia tidak single. Malah dia sudah menikah dengan seorang pria konglomerat bernama Jonathan selama tiga tahun. Dan selama itu juga Jonathan tidak ingin disentuh karena memilih untuk berhubungan dengan kekasihnya. Makanya Issabel kerap memuaskan dirinya sendiri.

Hingga seorang pria menjadi tetangga sebelahnya. Pria yang baru saja pulang dari Australia itu bernama Dominic. Hal itu menarik perhatian Issabel. Dan kebetulan Dominic adalah sahabat Jonathan. Pertemuan demi pertemuan akhirnya membuat mereka berdua semakin dekat.

Apakah ini waktunya Issabel membalaskan dendam dengan Jonathan?
Walaupun konsekuensinya bahkan bisa lebih buruk.
Tapi mungkin ini juga saatnya Issabel tidak lagi memuaskan dirinya sendiri, tapi bersama tetangga sebelahnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCE_R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29: RAHIM RUSAK

"ADUH, ribet urusannya. Apa aku harus kabur aja dari apartemen ini? Atau pura-pura pingsan saja?" batin Issabel sambil mondar-mandir mencari sebuah jalan keluar agar tidak ke dokter.

Tapi kedua alasan itu tidak masuk akal. Kabur dari apartemen, tapi Issabel mau tinggal dimana nanti. Pura-pura pingsan, tapi pasti ujung-ujungnya ke rumah sakit juga.

"Duhhh, pusing!" Issabel segera mengambil baju merah maron dan rok hitam panjang polos dan mengenakannya. Pokoknya dia akan mencari cara menggagalkan ajakan Dominic untuk pergi ke dokter.

Tiba-tiba suara ketukan pintu seakan-akan menghentikan degup jantung Issabel, terlebih suara berat yang dari luar memanggilnya, "sayang!"

Mau tidak mau dengan gugup Issabel berjalan membuka pintu kamar. Dia mendongak memandang Dominic dengan sorot mata sendu. "Mas, kayaknya aku tidak—"

"Tidak apa hm? Tidak ada alasan untuk pergi kan sayang? Pokoknya hari ini kita akan pergi ke dokter untuk mengecek rahimmu," tegas Dominic lalu menggenggam tangan Issabel.

Namun sebelum Issabel ditarik ke luar. Istrinya itu kembali memberi alasan. "Sebaiknya kita tunggu Kak Laura saja dulu. Kan tidak enak kalau kita tidak pamitan dulu, atau siapa tahu dia ingin ikut mengetahui hasilnya."

"Tumben kamu peduli sama Kak Laura."

Issabel memaksa dirinya untuk tersenyum. "Kak Laura kan kakak mu Nic. Walaupun aku tidak suka sama dia, tapi aku harus menghargainya dengan meminta izin dulu sebelum pergi."

Dominic menjadi curiga dengan sikap Issabel yang tiba-tiba menjadi aneh dan seperti lebih peduli dengan Laura. Padahal istrinya kesayangannya itu menyebut namanya pun tidak ingin.

"Sayang, kamu takut diperiksa dokter?" tanya Dominic sembari memegang kedua bahu Issabel.

"Hah? Ehhh ... tidak. Siapa bilang aku takut? Apa juga yang harus aku takutkan?" Issabel kalap. Sepertinya dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

"Nah, terus kenapa sayang? Sudahlah, ayo kita pergi!" kata Dominic lalu menarik tangan Issabel keluar dari pintu utama apartemen menuju ke parkiran mobil.

Sepanjang perjalanan masih saja berusaha mencari alasan. Tentang dia laparlah, padahal baru beberapa menit yang lalu dia selesai sarapan. Sakit perut, mual-mual, sakit kepala, dan segala penyakit yang berusaha Issabel buat-buat. Namun hal itu malah membuat Dominic curiga jika istrinya itu sedang hamil.

Jika itu benar, maka untuk kesekian kalinya rencana Issabel gagal.

...****************...

Setelah sampai di rumah sakit, Dominic langsung menarik tangan Issabel menuju ke ruangan dokter yang sudah direncanakannya.

"Selamat pagi, Pak Dominic," sapa Dokter yang berumur tidak jauh berbeda dengan Dominic.

"Siang Dok. Tanpa saya jelaskan kembali, jadi silahkan langsung dilakukan pengecekan," balas Dominic tergesa-gesa.

Sifat tidak sabaran lelaki brewok tersebut membuat Sang Dokter tersenyum mengerti.

"Baiklah, silahkan duduk ke ranjang." Dokter itu pun melangkah lebih dulu ke ranjang putih tersebut, sementara Dominic membantu Issabel untuk duduk ke ranjang dan berdiri di samping Dokter. "Pak Dominic boleh duduk di sana dulu?"

Dominic melirik Issabel seolah-olah sedang bertanya. Issabel pun mengerti dan hanya tersenyum sambil menganggu sebagai tanda bahwa dia tidak apa-apa ditinggal bersama dokter tersebut. Setelah itu, Dominic membalas senyum Issabel dan pergi duduk di ujung ruangan.

Dokter sudah siap. Dia menutup tirai putih dan melakukan tugasnya.

"Bu Issabel, saya ingin menanyakan sesuatu kepada Anda terlebih dahulu. Tapi ini—"

"Terserah Dok. Silahkan bertanya apa aja," potong Issabel dengan ketus membuat dokter itu bingung dengan perubahan sikap wanita muda itu yang tadinya sangat kalem di depan suaminya.

"Tapi Anda harus menjawabnya dengan—"

"Iya-iya. Cepat dong Dok!" Issabel semakin kesal. Dia merasa ingin kabur dari situasi yang sekarang.

"Baiklah, kapan Anda terakhir dapat?" tanya dokter itu cepat-cepat setelah melihat wajah Issabel yang memerah.

"Sudah sebulan lebih aku telat setelah insiden keguguran itu. Dulu sebelum itu jadwalnya sangat teratur. Tidak ada rasa nyeri yang benar-benar menyakitkan saat sedang dapat," jelas Issabel.

"Terus—"

"Dok, aku mohon cepat periksa! Aku ingin segera pulang." Issabel muak dengan permainan Dominic. Siapa juga yang ingin memberikannya keturunan, Issabel tidak akan pernah ingin mengandung anak dari si posesif itu.

"Baiklah, silahkan berbaring dan saya akan mengecek perut Bu Issabel."

Issabel memutar matanya lalu berbaring. Dengan cepat dia membuka sedikit baju merah maron hingga memperlihatkan perutnya yang sebenarnya tidak menampakkan sebuah pertanda kehamilan.

Sementara dokter itu mengoleskan gel pada perut Issabel dan mulai memeriksanya. Tiba-tiba kedua alis sang dokter saling bertaut seperti keheranan memandang layar monitor di hadapannya.

Namun setelah itu dokter itu langsung menyuruh Issabel bangun dari ranjang. Menyibak tirai putih dengan wajah seperti ada sesuatu yang ditutup-tutupi.

Dominic yang sangat penasaran dengan hasilnya cepat bangkit dari kursi dan berjalan dengan buru-buru ke hadapan dokter. "Bagaimana Dok? Ada kabar bahagia?" tanya Dominic penuh harap.

"Maaf, Pak Dominic. Sayangnya belum ada." Dokter itu menggeleng membuat tubuh Dominic seketika menjadi lesu. "Tapi rahim Bu Issabel baik-baik saja."

"Baiklah Dok. Kalau begitu saya dan istri saya—"

Tiba-tiba suara telpon Dominic menghentikan pembicaraannya. Dia langsung memberi kode untuk keluar terlebih dahulu menjawab telpon dari Sekretaris Sandra.

Setelah Dominic keluar dari ruangan, barulah dokter itu berbalik memandang Issabel. Ternyata Issabel juga melakukan hal yang sama sehingga mereka saling memandang. Pandangan yang seperti ingin membahas sebuah masalah besar yang seharusnya tidak boleh menjadi bagian dari rencana Issabel.

"Dok, saya tahu apa yang Anda katakan tadi tidak benar. Tapi saya mohon untuk merahasiakan hal apa yang Anda ketahui," kata Issabel pelan-pelan.

Dokter itu mengangguk tapi dengan wajah yang masih sangat bingung. "Iya Bu Issabel. Tapi kenapa Anda tega melakukan itu?"

"Saat itu aku belum siap. Kami juga banyak masalah. Jadi aku stres dan akhirnya memilih untuk melakukan hal tersebut." Issabel mencoba tidak kelepasan untuk berbicara asal-asalan.

Dokter itu mengangguk mengerti dengan keadaan Issabel, tapi belum sepenuhnya.

"Terus kalau aku minum obat Levonorgestrel, apa aku tetap bisa hamil?"

Dokter itu seketika terbelalak. Terkejut mendengar pertanyaan Issabel. "Obat Levonorgestrel?" tanyanya sampai-sampai tidak menyadari jika volume suaranya sangat keras.

Issabel refleks memukul bahu dokter itu. "Hussss ... jangan keras-keras bicaranya Dok," ujar Issabel membuat sang dokter mengangguk.

"Jadi Bu Issabel menggugurkan kandungan dengan mengkonsumsi obat Levonorgestrel?" tanya dokter itu sekali lagi. Issabel hanya mengangguk sebagai jawaban.

"APA?!"

Tiba-tiba suara keras di ambang pintu membuat sang dokter dan Issabel berbalik dengan cepat ke arah asal suara tersebut. Mereka berdua terkejut setengah mati.

...BERSAMBUNG...

1
Yan Diningrat
sebenar ny mw ny dominic ap sikh ya. ko ke ad dua sifat gitu ya
Imas Maela
ketahuan
Imas Maela
sama" selingkuh
Imas Maela
seru
Imas Maela
lanjut
Imas Maela
mampir
Rini Haryati
lanjut
Yernanita Tanjung
omg,astga !!!!
kenapa gk updet2 ni novel ????😧😑
PRINCE_R: Novel ini Hiatus. Belum tau kapan bisa update. Sambil nunggu, silahkan baca karya saya yang satunya yah
total 1 replies
Hasni Pasaribu
lanjut ceritanya yg menarik sx
deris1989 deris
lnjut
Hasni Pasaribu
lanjut ceritanya
mrs YoYaman
ni cerita sbenernya mngrah kmana sih.konsepnya ap?
mrs YoYaman
hatiku sakit karna authornya g kasih ksmptan utk pmran utamanya.ksian atu thor.jgn bilng ini novel psikopt ih
Lilinana
ini lebih ke obsesi
mrs YoYaman
istri thor
mrs YoYaman
ag terganggu dg pengguna'an kata SAYA oleh dominic thor.di cerita ini kn posisi dominic sahabat.feelnya g dpt klo sahabat ngucapn utk diri sendiri saya
irmsyunita
kenapa sih kok jadi nya dominic jahat banget
irmsyunita
apa jangan2 dominic sama selena sekongkol buat bunuh jonathan ya
deris1989 deris
thor pinter bisa2 nya bkin pembaca jadi bingung..si dominik tuh penjhat apa bukan😁
maharastra
masih salpok sm dominic keluarga😎😎😎👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!