Javier dan Jihan, 2 pasangan yang sudah menjalin hubungan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas itu terpaksa harus kandas karena tidak mendapatkan restu dari orang tua Javier.
" jika mereka tidak menerima mu, maka aku akan pergi. kita akan pergi bersama jauh dari mereka"
" tidak Javier, kita tidak akan melakukan itu"
" kita akan melakukannya"
" kamu harus menikah dengan wanita pilihan keluarga mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 11
" mommy, apa salju bisa di makan?" tanya Naira.
Saat ini mereka sedang bermain salju ber4. Naira nampak sangat imut memakai baju hangat tebal berwarna pink. Kepalanya di tutup menggunakan kupluk sambungan dari baju hangat, di lehernya terdapat kain syal yang berwarna biru. Tangan nya memakai sarung tangan berwarna biru juga.
Irfan merasa gemes melihat istri dan putrinya yang hidungnya memerah karena kedinginan. mereka berdua sama sama tidak tahan dingin tapi di paksakan untuk bermain salju.
" tidak bisa, sayang" jawab Jihan.
Plak
sebuah bola salju kecil menghantam kepala Naira. lalu terdengar suara tawa Niko menertawakan Naira.
" iih, kak Niko ngeselin" ujar Naira lalu mengambil salju dengan tangan mungilnya dan membuat bola salju sebisanya lalu melemparkannya kearah Niko tepat mengenai dada Niko.
Naira dan Niko nampak asik bermain lempar lemparan bola salju. Sedangkan Irfan dan Jihan menonton keduanya dengan senyuman.
Irfan merangkul Jihan dan mengusap lengan Jihan dengan tangannya berniat memberikan sedikit rasa hangat untuk Jihan.
Sedangkan jihan bersandar pada lengan Irfan dengan nyaman.
" nanti kita akan sering sering pemandangan seperti ini" ujar Irfan.
" semoga aja" jawab Jihan.
∆∆∆∆∆∆
Jika Jihan dan keluarga kecilnya sedang bahagia, berbeda dengan Javier yang saat ini sedang uring uringan di ruangannya. pikirannya terus tertuju pada Jihan dan Naira. Dis tidak fokus berkerja, apa lagi saat meeting tadi. Sungguh dia tidak bisa fokus.
Javier mendapatkan kabar dari Pian tadi pagi jika Jihan dan keluarganya berlibur ke Singapura. Javier juga tahu jika di saat ini sedang musim salju.
hatinya memanas seperti di bakar. Dia bisa membayangkan adegan adegan romantis yang di lakukan pasangan itu. lalu adegan bahagia yang di lakukan keluarga kecil bersama anaknya menikmati salju.
" nanti kalo kita nikah, aku mau kita honeymoon ke Korea pas musim salju. Pasti seru liburan kesana pas musim salju. Kita bisa main salju sepuasnya "
" emang kamu tahan dingin? nanti demam lagi "
" kan ada kamu yang bisa kasih aku pelukan hangat "
" ah! aku bisa gila" desis Javier prustasi.
Javier membayangkan bagaimana adegan romantis Jihan dan Irfan. Pasti mereka berpelukan di dalam kamar sambil melihat turunnya salju melalui jendela kamar. Hah! Itu salah satu list mereka dulu .
" Jihan, kenapa Lo lakuin ini semua? kenapa Lo menjauh? Orang tua gw udah nggak ikut campur lagi, kita bisa menikah lalu bahagia "
itu yang ada di pikiran Javier. sekarang mereka sudah aman kan? Javier sudah menikah dengan Tasya bahkan sudah 5 tahun lamanya. Seharunya Javier tidak masalah untuk bercerai sekarang. lagi pula orang tua nya terus meminta cucu kan? Dia akan memberikan cucu untuk mereka. asalkan istrinya itu Jihan.
Javier yakin jika orang tuanya tidak akan melarang mereka bercerai. Orang tuanya pasti paham.
Javier menghela nafas berat " gw harus ke Singapura sekarang" ujarnya lalu menghubungi pian untuk meminta nya menyiapkan penerbangan.
namun jawaban yang pian berikan membuat bahunya lemes seketika.
" maaf tuan, tadi pagi tuan besar mengatakan jika anda harus datang ke acara ulang tahun perusahaan B nanti malam"
" kirim saja perwakilan "
" tidak bisa tuan, tuan besar sudah mengatur semuanya dan tidak bisa di ubah lagi "
Wah! Kenapa jalan Javier untuk menuju kebahagiaan itu sangat sulit? sudah 5 tahun ini dia terus menderita. Hidup macam apa ini?
" jika begitu siapkan tiket pesawat yang penebangan pagi "
Javier tidak kehabisan ide. Jika nanti malam dia harus datang ke acara tersebut, berarti bisa besok pagi kan? telat sedikit tidak masalah.
" tidak bisa juga tuan, besok pagi ada pertemuan penting. siangnya Anda ada jadwal makan siang bersama keluarga nyonya Tasya "
Tut!
Javier mematikan teleponnya dengan Amarah yang siap meledak. dia marah pada takdir, dia marah pada jalan hidupnya yang tidak pernah berjalan mulus. Dia ingin kembali ke masa masa SMA dan kuliah.
" sepertinya kebahagiaan ku sudah habis masanya" gumam Javier lelah.
∆∆∆∆
Seperti yang di katakan oleh oleh pian tadi siang. malam ini Javier mendatangi sebuah acara ulang tahun perusahaan dengan Tasya.
Acara ini nampak megah dan mewah. Banyak tamu yang datang, dan rata rata tamunya adalah orang orang penting.
" tuan Zanetti datang juga" ujar si pemilik acara menyapa Javier " kaisar, pewaris perusahaan B " ujar laki laki itu memperkenalkan dirinya.
" Javier" sehut Javier singkat tidak minat.
" Tasya, istrinya Javier " ujar Tasya tersenyum ramah.
" jadi ini nyonya Zanetti? Cantik juga " pujinya" tapi lebih cantik nyonya Smith " lanjutnya penuh makna, membuat Javier Lansung menatap kaisar dengan tatapan menyelidik.
Smith, adalah marga keluar Irfan, suaminya Jihan. Tentu Javier tahu jika nyonya Smith yang di maksud kaisar adalah Jihan, memang siapa lagi nyonya Smith?
" nyonya Smith?" tanya Tasya merasa binggung.
dia jelas tidak tahu siapa itu nyonya Smith. Meskipun dia merasa tidak asing dengan nama tersebut. tapi dia tidak tahu siapa. sepertinya itu marga orang inggris, terus untuk apa kaisar membandingkannya dengan wanita itu.
" anda tidak mengenal nyonya Smith? ah! Padahal keluarga Smith cukup terkenal di negara ini" ujar kaisar " keluarga Smith adalah keluarga sepupu ku"
oh! Oke. Javier terlalu bodoh amat dengan keluarga keluarga Irfan. jadi dia tidak tahu jika Irfan memiliki sepupu yang nyebelin seperti kaisar.
" ohh, seperti itu" ujar Tasya masih binggung. Memangnya ada kaitan apa dia dan Smith itu.
" sayangnya mereka tidak bisa datang karena sedang berlibur ke Singapura untuk merayakan ulang tahun putrinya yang ke 5 tahun"
" oh seperti itu" ujar Javier dengan nada malas. Feelingnya mengatakan jika kaisar tahu sesuatu tentang hubungannya dan Jihan.
" sayang, aku ke toilet bentar ya" ujar Tasya berpamitan.
" perlu di temani?" tawar Javier.
Mereka harus terlihat seperti pasangan suami istri yang romantis saling mencintai. Meskipun aslinya sangat keterbalikan.
" tidak perlu, aku bisa sendiri" tolak Tasya lalu dia menjauh dari sana.
" harusnya dia jawab perlu biar aku bisa pergi dari sini" batin Javier kesal karena Tasya tidak peka, atau lebih tepatnya sengaja tidak peka.
" mau minum?" tawar Kaisar mengangkat gelas berisi wine.
Javier menerima gelas tersebut lalu mereka melakukan cis setelah itu meminum minuman tersebut sedikit.
" anda ingin tahu satu fakta?" tanya Kaisar menatap Javier yang saat ini sedang berwajah datar tidak minat mendengar ucapan kaisar yang tidak penting.
" apa?" tanya Javier ketus.
" seorang wanita bisa lansung memiliki anak setelah 6 bulan menikah" ujar kaisar penuh arti.
" bukan itu hal yang wajar? Banyak perempuan yang mengandung hanya selama 6 bulan saja " jawab Javier.
Javier heran, kenapa kaisar bisa jadi pewaris. padahal kaisar memiliki otak yang minus, hal seperti itu saja dia tidak tahu. Dasar bodoh!
kaisar terkekeh ala orang berduit " itu memang benar, tapi itu jarang terjadi" ujar kaisar " sangat jarang terjadi seorang wanita bisa hamil hanya dengan sekali main"
Ah iya juga. Javier terlalu malas menanggapi kaisar hingga tidak berfikir ke situ. masa baru nikah 6 bulan sudah lahiran? Minimal butuh waktu satu bulan untuk hamil kan? atau tidak satu Minggu.
" kemungkinan besar mereka sudah sering melakukannya sebelum menikah" ujar Javier.
" itu bisa saja terjadi jika pasangan itu sudah saling mengenal dan jatuh cinta. tapi ini, mereka baru kenal 2 hari lalu langsung menikah. Menurut mu apa masuk akal jika aku katakan wanita tersebut hamil di luar nikah bersama pria lain?" tanya Kaisar menatap Javier bertanya.
Javier terdiam, dia juga menatap kaisar dengan tatapan menyelidik. dia merasa kaisar mengajukan pertanyaan ini bukan tanpa alasan. tidak mungkin Kaisar hanya bertanya untuk basa basi. Dia yakin, pasti ada maksud dari pertanyaan ini. Tapi apa?