Acara penyambutan kekasih Jessica yang kembali dari luar negeri malah berakhir petaka!!
Jessica dijebak oleh sahabat dan saudara angkatnya hingga tak sengaja tidur bersama kakak sang sahabat yang merupakan CEO paling di segani di ibukota. Parahnya lagi, begitu bangun, Jessica telah sendirian di kamar hotel, tak ingat lagi siapa yang telah bersamanya kemarin malam.
Bahkan, kekasih Jessica pun dijebak tidur bersama saudara angkat Jessica hingga Jessica menelan kepahitannya dituduh merencanakan semuanya dan berakhir diusir dari keluarganya.
Mengapa sang sahabat dansaudara angkatnya menjebak Jessica, apakah sang sahabat akan mengatakan fakta bahwa Jessica sudah tidur bersama kakaknya atau malah merahasiakannya?
Yuk,, ikuti perjalanan Jessica menemukan kebenaran yang tersembunyi di belakang sahabat dan saudara angkatnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Anak kecil yang bersikap dewasa
Nanta yang merasakan kedua perempuan yang ada di atas ranjang telah tidur, ia langsung menutup bukunya lalu pria kecil itu keluar dari kamar untuk mencari cemilan.
"Ibu dan adik pasti akan sangat senang kalau mereka bangun dan melihat ada banyak cemilan," pikir Nanta dalam hati sembari keluar dari kamar dan masuk ke lift untuk turun ke restoran hotel.
Sembari memegang peta hotel di tangannya, Nanta melihat-lihat area hotel itu, dan akhirnya tiba di restoran di mana banyak orang sedang duduk di restoran sembari berbincang-bincang.
Nanta mengabaikannya dan memilih menghampiri seorang resepsionis restoran untuk melihat menu makanan di hotel tersebut.
"Terima kasih," ucap Nanta sembari mengambil buku menu dari tangan sang resepsionis, lalu pria itu dengan tenang membuka satu persatu halaman menu.
Banyak orang yang memperhatikan sikap Nanta, pria kecil yang terlihat dewasa dengan wajah dingin yang datar, seolah menghisyaratkan bahwa dia tidak disuka didekati oleh orang lain.
Saat itu juga, Clara dan Baron memasuki restoran sebab mereka hendak makan di restoran tersebut.
Dan karena terlalu fokus berjalan dan bercerita, Clara tidak sengaja menyenggol Nanta.
Buk!!
Brak!!!
Nanti terjatuh dengan buku menu yang terlempar dari tubuhnya karena senggolan yang keras.
Semua orang sangat terkejut karena dari tadi mereka memperhatikan Nanta yang terlalu mencolok di ruangan itu, jadi beberapa dari mereka berlari untuk membantu Nanta.
"Astaga,," Clara sangat terkejut dan langsung melihat ke arah Nanta.
Pria kecil itu tampak bersikap dewasa dengan segera bangun dan membersihkan pakaiannya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Clara sembari melihat Nanta.
Ia hendak mengulurkan tangannya untuk membantu pria kecil itu membersihkan tubuhnya ketika Nanta malah mundur menjauhinya.
Hal itu membuat tangan Clara melayang di udara.
"Lain kali silakan berjalan dengan hati-hati." Ucap Nanta lalu menunduk mengambil buku menunya dan berbalik menghindari Clara.
"Oh astaga,, lihat sikapnya itu pria kecil yang dingin dan cuek ternyata sangat menggemaskan!!!"
"Ya ampun,, selain tampan dan memiliki wajah yang dingin, dia juga terlihat sangat dewasa. Aku jadi ingin mempunyai anak seperti itu."
Clara yang mendengar komentar orang-orang langsung berdiri dengan kikuk, dan untungnya ada Baron yang langsung merangkulnya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Baron langsung diangguki oleh Clara.
"Aku terlalu fokus berbicara denganmu hingga tidak sengaja menyenggolnya, Untung saja dia anak yang pengertian." Ucap Clara tersenyum kembali melirik Nanta, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan tunangannya.
Sementara Nanta, pria kecil itu langsung memutuskan pesanannya dan kembali berbicara dengan sang resepsionis.
"Tolong diantar ke kamar nomor 477," ucap Nanta langsung diangguki oleh sang resepsionis lalu pria kecil itu berjalan untuk meninggalkan restoran.
Tetapi, dia belum sempat keluar dari restoran saat Baron tiba-tiba menghampirinya lalu menyerahkan sebuah es krim rasa coklat.
Tidak buru-buru mengambilnya, Nanta melihat es krim di tangan pria itu lalu melihat wajah Baron.
Tatapan Nanta yang seolah mempertanyakan maksud Baron langsung membuat pria itu tersenyum lalu berkata, "yang menabrakmu tadi adalah tunanganku, jadi es krim ini adalah permintaan maaf ku mewakili tunanganku."
Nanta berpikir sesaat lalu pria itu mengambil es krim dari tangan Baron sembari berkata, "pria dewasa tidak makan es krim, tapi aku akan membawakan ini untuk adikku saja. Terima kasih banyak paman."
Setelah berbicara seperti itu, Nanta kemudian berbalik meninggalkan Baron yang memandangi pria kecil itu dengan bingung.
Bingung karena pria kecil itu bersikap sangat dewasa dan bingung juga karena dia merasa bahwa dia merasa familiar dengan Nanta.
'Hah,,, ini pasti hanya perasaanku saja.' ucap Baron kembali berbalik mengabaikan suara Nanta yang tampak mirip dengan seseorang.