Vania anastasha terpaksa memberikan rahimnya untuk mengandung seorang anak CEO arogan yang ingin memiliki anak tanpa ikatan pernikahan karena masih terikat dengan cinta masa lalunya.sedangkan dirinya butuh biaya untuk operasi ibunya
"akan kulakukan apapun asal ibuku selamat termasuk harus menjual tubuh yang tak berharga ini" Vania anastasia
"lahirkan seorang anak untukku..akan kubayar harganya...uang bukan masalah buatku asal anakku lahir" Julius granger
akankah keadaan berjalan sesuai apa yang diinginkan keduanya atau malah kebalikannya...
jawabannya ada di tulisan receh ini
baru belajar menulis...mohon saran dan kritiknya selalu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Vania menghampiri sebuah stand yang menjual gorengan lalu duduk dikursi panjang disitu
"Bibi, aku mau satu porsi" ujarnya. Ia sudah merasa sangat lapar sejak bekerja mencuci piring-piring itu. ia sudah bekerja dengan sangat keras namun lagi-lagi ia harus dipecat, kenapa nasib sial selalu menghampirinya?
"Heii.. Vania Anastasha, wajahmu kenapa seperti itu?" seseorang duduk disebelahnya mengambil gorengan Vania tanpa pamit lalu mengunyahnya. Mira Aurora
"Aku dipecat lagi" jawab Vania santai
"Lagii..?. kau benar-benar dihantui oleh kesialan" ujar Mira tidak percaya
"Aku butuh pekerjaan tetap" Vania mendesah kesal
"Kenapa tidak ada yang mau mempekerjakan aku dalam jangka waktu panjang?"
"Aah.. untuk itu, aku punya kabar baik untukmu" Mira mengeluarkan koran yang ia bawa didalam tasnya. Hari ini jadwalnya untuk menjaga malam di Hotel, karena itu ia masih berada dijalanan sore hari seperti ini
"Sebuah rumah sakit sedang mencari seseorang yang pandai membersihkan"
"Oo.. cleaning servise?" ujar Vania bersemangat, mengambil koran itu lalu membaca berita tentang lowongan pekerjaannya
"Eum.. gajinya lumayan, kau tahu kan tidak ada yang mau bekerja membersihkan tempat-tempat kotor, karena itu mereka membayar mahal orang-orang yang melakukan pekerjaan seperti itu"
"Eum.." Vania membaca berulang-ulang lowongan pekerjaan itu. Gajinya memang lebih besar dari yang bisa Vania dapatkan selama ini, Vania bisa mengumpulkan uang dengan sangat cepat karena ini, selain bekerja dirumah sakit ia juga masih bisa bekerja ditempat lain, ia akan mengambil waktu siang dan dimalam hari ia masih bisa mengantar makanan pesanan delivery restoran
"Aah.. kau memang malaikat penyelamatku Mir.."
"Aku tahu.." Mira memamerkan deretan giginya kepada Vania, bangga dengan dirinya sendiri.
Vania melipat kembali koran itu kehalaman depan lalu terdiam membaca berita utama dikoran itu, selalu memberitakan gosip. ANGELINE SANIA TERLIHAT LAGI BERSAMA DENGAN PENGUSAHA KAYA JULIAN GRANGER.
Melihat Vania yang terdiam membaca koran itu, Mira pun membaca halaman depan kemudian mendenguskan hidungnya
"Kau lihat kan mereka terlihat bersama-sama lagi, meskipun mereka mengatakan hanya berteman aku tetap curiga bahwa mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih"
"Oohh.." Vania meletakkan koran itu, tidak ingin membacanya, ia juga tidak ingin mendengarkan cerita apapun tentang Julian dari Mira, tetapi ia tidak bisa menghentikan begitu saja sahabatnya itu, ia tidak ingin Mira curiga kenapa dia tidak mau mendengar berita apapun tentang Julian
"Ada gosip yang mengatakan mereka berdua punya anak"
"Anak..?" baiklah, Mira mendapatkan perhatiannya sekarang
"Ya.. anak perempuan"
"Angeline memang memiliki anak perempuan dari suami pertamanya kan?" tanya Vania hati-hati
"Bukan.. yang aku bicarakan adalah seorang bayi perempuan, seseorang pernah melihat Julian menggendong seorang bayi perempuan di departemen store, aku yakin itu anaknya dan Angeline sania karena tidak begitu lama dari sana ia juga melihat Angeline disekitar sana"
"Oohh…"
"Aku yakin, wanita ini adalah wanita yang dicintainya itu, akhirnya ia mendapatkan kembali wanita itu, kau ingat aku pernah bilang dia berubah bukan? Saat itu adalah masa-masa perceraian Angeline Sania. Aku yakin Angeline lah alasannya berubah menjadi lebih manusiawi" Vania menelan air putih hangatnya lalu mengeluarkan uangnya dan membayar gorengannya
"Bibi ini bayarannya"
"Kau sudah mau pergi?"
"Aku harus cepat-cepat mengantar Makanan orang, dah Mira.."
"Eum.. jangan terlalu lelah"
"Aku tahu" Vania berlari menjauhi Mira, ia tidak ingin menangis didepan Mira, Mira akan curiga jika ia menangis begitu saja. Jadi akhirnya Julian benar-benar menikahi Angel..? atau lebih tepatnya mereka sudah bersama sekarang?. Vania menghembuskan nafasnya, menimbulkan kepulan uap karena udara yang dingin, sudah satu tahun berlalu tetapi Vania tetap tidak bisa melupakan pria itu. dan rasanya tetap menyakitkan membayangkan wanita secantik Angeline Sania yang menjadi ibu dari putrinya.
Vania menghembuskan nafasnya lagi lalu mengeratkan jaketnya, ia berjalan dipinggiran pertokoan yang menjual berbagai macam-macam jenis makanan, ada kue dan sebagainya. Vania berdiri di deretan kue yang terlihat lucu kemudian tersenyum. Kue-kue itu selain lucu pasti sangat enak. Setelah melihat toko kue Vania melewati toko yang menjual peralatan bayi, baju-baju bayi perempuan tergantung dijendela besar toko itu, Vania berjongkok didepan kaca itu ketika melihat sepasang sepatu rajutan berwarna pink dan kepala boneka beruang didepannya terletak dibawah etalase itu.
Vania menatap sepatu bayi itu dalam diam.. sudah satu tahun berlalu, seperti apa wajah bayi itu? apa dia sehat? Apa dia terlihat cantik?. Vania menyentuhkan tangannya dikaca etalase kemudian tersenyum
"Happy birthday Sierra" gumamnya pelan dengan setitik air mata jatuh di pipinya.Hari ini hari ulang tahun putrinya dan dirinya dapat mengingat dengan jelas itu semua
Vania tersenyum pahit.Dia merindukan putrinya dan dia ingin sekali dapat merayakan dan mengucapkan kata selamat ulang tahun pertama putrinya.Namun kenyataannya posisi itu kini terganti oleh wanita yang jauh lebih semuanya darinya,pikir Vania
"Kamu harus kuat Vania.Bukankah ini jalan yang sudah kamu pilih maka jalani lah dengan baik sekarang." Ujar Batinnya menguatkan
Vania mulai melangkah meninggalkan etalase tersebut untuk kembali pada pekerjaannya
"Setidaknya Sierra hidup dengan penuh kecukupan dan cinta yang melimpah" Bisiknya pelan dalam perjalanannya menuju alamat langganannya
.
.
.
Terima kasih untuk semua yang memberi dukungannya..love banyak banyak untuk kalian😘😘❤❤😘🤗
Kritik dan saran diharapkan🙏🙏
kyknya seru