NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Gebrakan Pertama

***

Sherin keluar dari ruang ganti pakaian setelah

selesai bersiap. Sementara Devan sedang duduk

tumpang kaki di sofa yang ada di sisi ruangan,

tepat di samping dinding kaca sambil mengecek

ponselnya. Pria itu tampak sudah siap dengan

setelan kerjanya yang senantiasa terlihat gagah

dan mempesona.

Mata Devan yang tadi fokus di ponselnya, kini

beralih pada sosok Sherin yang berdiri di depan

meja rias, mematut dirinya di depan cermin, dan memastikan segalanya sempurna. Aneh..

matanya tidak mampu berpaling dari wajah elok istrinya itu. Saat ini Sherin sudah siap dengan

setelan manis nan elegan. Rambutnya yang indah, tergerai lurus di bawah pundaknya, di lengkapi

sebuah kalung mutiara cantik yang menghiasi

leher jenjangnya.

"Kau yakin tidak butuh pengawal pribadi.? "

Devan bertanya sambil beranjak dari duduknya

kemudian menarik pinggang kecil Sherin. Tangan Sherin kini berada di bahu Devan. Keduanya saling pandang dengan wajah yang sama-sama cerah

penuh bunga bermekaran.

"Tidak perlu Dev, itu hanya akan membuat mata

orang-orang semakin memicing aneh terhadapku. Biarkan aku berjalan sendiri dengan tenang."

Sherin menyahut sambil mengelus lembut wajah

Devan yang semakin menajamkan matanya.

"Kau adalah istri Devan Kanigara Elajar.. Sudah

sepantasnya mendapatkan fasilitas premium."

"Tapi aku lebih nyaman begini Tuan Dev.."

Keduanya terdiam, tatapan mereka semakin lekat, Devan mendekatkan wajahnya. Sebenarnya,

tubuhnya saat ini masih belum bisa di dinginkan.

Keinginannya yang tidak terpenuhi membuat

aliran darahnya seolah tersumbat.

"Kapan tamu bulanan mu pergi.?"

Desis Dev sambil menyusurkan bibirnya di pipi

bening mulus Sherin sambil merapatkan tubuhnya membuat Sherin langsung berjingkat tegang saat merasakan ada sesuatu yang menekan kuat di

bagian bawah tubuhnya. Devaann...apa suaminya

ini masih menahannya, sampai setegang itu..

Sherin menatap Devan dengan raut wajah tidak

nyaman dan sedikit bersalah. Keduanya saling pandang dengan sorot mata yang tidak terbaca.

"Dev sayaang... baru semalam juga. Kau masih

harus lebih bersabar lagi. Sudah ya, kita turun sekarang. Bukankah kau ada meeting penting

pagi ini.?"

Tidak ingin terjadi sesuatu yang lebih kacau lagi, Sherin segera melepaskan dirinya dari rengkuhan Devan, kemudian menyambar tas miliknya, juga

yang biasa di pakai oleh Dev. Pria itu mendengus kasar sambil menatap lemah ke arah Sherin.

Huhh..wanita memang ribet ! Akhirnya keduanya

turun ke lantai bawah. Hari ini mereka akan

cukup sibuk dengan berbagai kegiatan.

Beberapa waktu kemudian..

Sherin melajukan mobilnya menuju sebuah

tempat. Hari ini dia akan melakukan pertemuan dengan seorang sutradara handal terkait tawaran

kerja yang di berikan padanya. Devan sudah memberikan izin padanya untuk mengambil

tawaran ini karena tidak akan terlalu

menghabiskan waktu.

Nanti malam dia juga memiliki jadwal yang

sangat penting, tampil sebagai model pembuka

di gelaran acara penting dunia modelling.. yakni fashion week.. Kontrak kerja ini seharusnya batal

saat dia di keluarkan dari Starlight Management. Namun, ternyata pihak panitia tetap melanjutkan kontrak kerjasamanya.

Tiba di lokasi, sudah ada puluhan wartawan yang menunggu nya di tempat itu. Aneh, mereka selalu

saja tahu kemana dirinya pergi. Sherin berjalan

tenang dan anggun menghampiri para wartawan

di kawal oleh para security yang menyambutnya

begitu dia keluar dari mobil.

"Mbak Sherin.. bagaimana tanggapan anda soal

isu yang sekarang sedang menerpa Starlight.?"

"Iya Mbak Sherin.. tolong beri kami penjelasan,

apakah anda tahu tentang semua ini.?"

"Kami juga ingin mendengar secara langsung pernyataan Mbak Sherin mengenai kebersamaan Mbak dengan Presdir El di pesta kemarin."

Itulah sebagian pertanyaan yang di lontarkan oleh

para pemburu berita tersebut. Sherin hanya bisa

tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk menenangkan mereka. Tapi sayangnya, dia sedang

tidak ingin berbicara apapun saat ini. Dia hanya

memberi kesempatan kepada mereka untuk bisa

mengambil gambar dirinya, tidak apa-apa, sebagai

sedekah saja.

Tidak lama kemudian, muncul Vincent bersama beberapa orang kru produksi. Mereka langsung menghalau kerumunan para wartawan tersebut sehingga Sherin bisa lolos dari serbuan para

manusia haus berita itu.

"Selamat datang Miss Sherin.. susah ya kalau

jadi orang yang paling di buru oleh wartawan."

Sambut sang sutradara saat Sherin tiba di lokasi

yang sedang mengambil setting di dalam sebuah rumah besar, tepatnya di tengah ruangan, dan saat

ini sedang ada adegan perkelahian.

"Selamat siang Pak Yos.. Entahlah, mungkin

mereka merasa..saya cukup menarik untuk jadi

objek pemberitaan."

Sahut Sherin dengan senyum tenang dan sedikit

geli mendengar gurauan sutradara berusia 45

tahunan itu, sang sutradara ikut tersenyum.

"Jangan panggil Bapak lah, panggil saja Abang,

Mas..atau apapun yang membuatmu nyaman."

Sambung pria itu sambil mempersilahkan Sherin

untuk duduk di sebelahnya setelah seorang kru

membawakan kursi untuknya.

"Baiklah.. Bang.. Yos.."

Sahut Sherin sambil tertawa ringan bersama pria

itu. Kelihatannya keduanya langsung klop. Karena

tidak lama, mereka sudah terlibat percakapan

serius mengenai peran yang akan di mainkan oleh Sherin. Ada banyak hal yang di perhitungkan di

sini, mengingat Sherin adalah seorang model

yang masih sangat aktif di panggung runway.

Para bintang utama yang sedang melakukan take, tampak menatap datar kearah Sherin yang sedang berbincang dengan sang sutradara. Ada senyum

ragu dan tatapan remeh yang terlihat dari raut

wajah mereka. Apa model secantik itu bisa

bermain dalam sebuah adegan film yang penuh dengan kekerasan.??

Begitu take selesai, Bang Yos memanggil para

pemain utama untuk berkenalan dengan Sherin.

Dan, mata mereka ternyata tidak bisa di bohongi.

Nampak jelas kalau mereka sangat terpesona

begitu melihat rupa dan wujud asli dari seorang Sherinda Maheswari yang selama ini selalu jadi

topik panas pemberitaan dan isu miring tersebut.

Gila.! ternyata aslinya seelok ini, pantas saja

banyak pengusaha besar berebut untuk menjadikannya wanita semalam mereka.

"Baiklah, kalau begitu kita deal ya.. Sebelum anda

melanjutkan kompetisi di Universal.. kita akan

melakukan take pertama besok di tempat lain."

Bang Yos tampak semangat, berjabat tangan

dengan Sherin yang tersenyum manis. Para kru produksi juga terlihat antusias walau sebenarnya

masih banyak yang meragukan kemampuan

akting Sherin, mengingat ini adalah debut

pertama nya di dunia film.

"Kalau begitu saya permisi sekarang ya Bang..

ada banyak hal lain yang harus saya lakukan."

"Owhh.. nanti malam ada show ya.?"

"Iya Bang.. fashion week.."

"Okay deh, sukses ya.. besok jangan telat.!"

"Baik Bang, terimakasih.. saya permisi."

Sherin menundukkan kepalanya sedikit ke arah

sutradara itu, juga pada para pemain lainnnya.

Setelah itu dia berlalu pergi dari ruangan itu.

"Abang yakin dia bisa akting.? wanita selembut

itu.? Sulit di percaya.!"

Sang bintang utama, seorang aktor tampan yang

sudah malang melintang di dunia film, terutama

film action tampak menatap sinis kepergian Sherin dengan sorot mata penuh keraguan.

"Ya.. kita lihat saja besok.! Biasanya insting ku

tidak pernah meleset.!"

Sahut Bang Yos santai sambil kembali duduk di

kursi kebesarannya. Sang aktor menyeringai tipis

dengan raut wajah terlihat benar-benar tidak

yakin. Wanita seelok itu..paling juga cuma jago

akting di atas tempat tidur saja.!!

***

Sementara itu di tempat lain...

Brian melempar semua benda yang ada di dalam

ruang kerjanya dengan tampang wajah yang

terlihat sangat kelam. Asisten pribadi dan dua

orang sekretaris pribadinya berdiri gemetar di

sisi ruangan, wajah mereka terlihat pucat pasi.

"Lacak terus sumber yang sudah berani bermain

dan coba-coba menghancurkan agensi kita.! Aku

tidak mau tahu, kalian harus membongkar dan menutup sumber berita nya hari ini juga !"

Bentak Brian menggelegar hingga menggema ke

seluruh ruangan atas. Pria yang masih mengalami cedera di beberapa bagian tubuh nya itu tampak murka. Matanya menyala bagai banteng yang

sedang terluka.

"Team peretas sedang melakukan nya sejak

semalam Tuan, kami akan segera mendapatkan hasilnya secepatnya."

"Jangan hanya bicara saja, aku butuh bukti saat

ini juga. Kita bisa hancur lebur kalau tidak bisa

menutup sumber berita itu sekarang juga !"

Brian kembali membentak sambil mengebrak

meja kerjanya membuat asisten pribadi dan para

sekretaris nya semakin menundukkan kepala.

Ada telepon masuk yang membuat Brian semakin

meradang.

"Hallo.. apa yang terjadi.?"

"Maaf Tuan, otoritas para pemegang saham akan mengadakan rapat darurat. Mereka mengancam

akan segera menarik modal secara besar-besaran."

"Shit.! brengsek ! Atur pertemuannya siang ini

juga. Kita lihat, apa yang mereka inginkan !"

Brian melempar ponselnya ke atas meja dengan

raut wajah yang semakin kelam. Dia menjatuhkan

tinjunya di atas meja hingga menimbulkan bunyi

yang cukup kuat.

"Aarghh.. sial.! Kacau semuanya...!!"

Teriak Brian kalap sambil kembali menendang dan

membanting kursi ke arah dinding ruangan hingga

hancur berantakan, membuat semua bawahannya

semakin bergetar ketakutan. Dalam keadaan itu,

di ambang pintu muncul Stella, wajahnya terlihat gusar. Brian melirik sekilas ke arah kedatangan

Stella, kemudian melangkah ke sisi ruangan yang

ada di bagian depan. Saat ini, di halaman depan

ada puluhan wartawan yang sedang mencoba merangsek masuk ke dalam gedung.

"Kalian keluar sekarang ! lakukan yang terbaik

untuk meredam semua berita-berita itu !"

Titah Stella sambil menepiskan tangannya. Dan

tiga orang yang dari tadi ingin keluar itu langsung

membungkuk kemudian keluar dari ruangan.

"Brian sayang.. kamu harus tenang. Kita tidak

bisa bertindak ceroboh untuk mengatasi hal ini. Sumber itu sangat professional. Mereka tidak

bisa di tembus sama sekali."

Ucap Stella sambil memeluk erat tubuh Brian dari belakang berusaha menenangkan nya. Tapi pria

itu masih tampak beku. Matanya menatap tajam

ke bawah sana.

"Aku yakin ini ulah wanita itu. Dia sudah mulai

mengibarkan bendera perang pada kita !"

"Aku juga yakin ini perbuatannya ! Apa mungkin

dia mendapat dukungan dari orang penting ?

Menurutmu..mungkin tidak, pria sekelas Devan

Kanigara Elajar, mau menjadikannya sebagai

wanita simpanan nya ?"

Raut wajah Brian semakin terlihat membesi,

kedua tinjunya terkepal kuat. Rahangnya tampak mengeras di sertai gigi yang gemeletuk hebat.

"Wanita itu sudah putus asa rupanya, dia berani

menjual dirinya pada pria penguasa itu hanya

untuk membalas dendam pada kita !"

Desis Brian sambil melepaskan pelukan Stella

dan melangkah ke sisi lain.

"Kita bisa menyerang balik dengan ini. Aku yakin,

keluarga besarnya yang terhormat tidak akan

membiarkan hal itu terjadi. Bukankah semua

orang tahu, siapa itu Nyonya Besar Anika Candra

Kanti !"

Desis Stella dengan seringai senyum licik dan

keyakinan penuh. Brian melirik ke arah Stella,

raut wajahnya kini berubah, bibirnya ikut

menyeringai sadis.

"Kau benar Stella sayang. Itu pemikiran cerdas.

Kita lihat saja..siapa yang akan hancur setelah ini !"

Desis Brian sambil kemudian melakukan satu

panggilan rahasia pada seseorang.

***

Malam ini gedung megah di Senayan City sudah

terlihat gemerlap oleh dekorasi yang serba glamor

dan futuristik. Ini adalah malam yang sangat

penting bagi insan yang berkecimpung di dunia

mode. Malam ini, mata dunia, khususnya para

pecinta modelling akan tertuju ke tempat ini.

Acara yang rutin di gelar setiap tahunnya ini akan

di ikuti oleh kurang lebih 60 perancang ternama,

baik lokal dan ada beberapa juga dari luar negri, khususnya negara di belahan Asia Tenggara.

Serta melibatkan ratusan model profesional yang memilki kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan mereka di atas panggung runway.

Malam ini merupakan malam pembukaan yang

menjadi sentral dari gelaran acara bergengsi ini.

Saat ini suasana di dalam gedung sudah mulai

di padati oleh para pengunjung yang sudah di

seleksi dan di verifikasi terlebih dahulu di pintu kedatangan. Karena pada malam pembukaan

ini, hanya tamu dan pengunjung tertentu saja

yang di ijinkan untuk masuk.

Dan para model yang malam ini kebagian tugas

sebagai pembuka, saat ini sedang bersiap di ruang

khusus di belakang panggung. Sherin yang di

daulat sebagai model utama di acara pembukaan

ini, bersama dengan seorang super model yang

berasal dari luar negeri, tampak sedang melakukan briefing terlebih dahulu. Sementara Pamela, Stella

dan beberapa model lainnya yang akan tampil

setelah Sherin berada di ruang ganti.

"Apa kalian pikir..model yang punya reputasi buruk seperti Sherinda itu, pantas terlibat dalam acara

ini.? Apa itu tidak akan menghancurkan image

dari gelaran acara ini sendiri.?"

Pamela berucap gerah dengan intonasi kuat dan

raut wajah jelas terlihat tidak bisa terima kalau

Sherin tampil sebagai model pembuka.

"Tentu saja itu tidak bisa di benarkan. Itu akan

menodai dan merusak image acara ini ! Aku sih

yakin, ada sesuatu yang telah di lakukan nya agar

dia bisa menjadi model pembuka malam ini !"

Timpah Stella dengan senyum sinis dan wajah

yang terlihat sangat tidak senang.

"Aku rasa, panitia lebih tahu yang terbaik untuk

acara ini. Kita sebagai pengisi acara hanya bisa

nurut aja. Mungkin dia memang layak.."

Sambung seorang super model yang berasal dari

Universal Models..dia memilki level yang sama

dengan Pamela.

"Hehh.. layak apanya.? Jelas-jelas dia itu model

kotor, memanfaatkan apapun untuk ketenaran

dan karir model nya !"

Debat Pamela sewot. Para model lain saling lirik.

Mereka sebenarnya enggan berkomentar. Sudut

mata Pamela melihat sekilas ke arah ruangan

dalam, tempat penyimpanan semua busana yang

akan di kenakkan oleh para model. Malam ini

Sherin akan tampil dengan mengenakan busana

rancangan seorang designer pria kondang yang

berkonsep unique cultural..dengan segala

perangkat dan aksesoris tambahan nya.

Ada seseorang yang keluar dari ruangan itu dan

mengedipkan matanya pelan ke arah Pamela.

Bersamaan dengan kemunculan Sherin dan para

panitia acara serta model partner yang akan

tampil sebagai pembuka bersama Sherin.

"Okay guys.. setengah jam lagi acara di mulai.

Come on.. lakukan persiapan akhir sekarang !"

Tegas ketua panitia sambil bertepuk tangan

memberi semangat untuk seluruh model. Sherin

dan model partner nya masuk ke dalam ruang

ganti, kemudian segera mengenakan busana

masing-masing di bantu oleh 5 orang asisten kru.

Tidak lama sang desainer masuk ke dalam

ruangan bersama para penata gaya dan hair

stylist. Mereka semua mengelilingi sosok Sherin

dan mengerjakan tugasnya masing-masing.

"Woow.. you are amazing woman..Miss Sherin."

Puji sang perancang, seorang pria dengan gaya

yang sangat eksentrik dan penampilan perfect

setelah semua persiapan selesai di lakukan. Dia

berdiri tegak di hadapan Sherin, menelisik semua

detail keindahan yang terpampang nyata dari

sosok super model itu. Semua orang yang tadi membantunya pun kini menatapnya kagum dan meleleh..

"Thank you Oppa.. semua ini berkat busana dan

aksesoris mu yang sangat luar biasa ini."

Sahut Sherin sambil tersenyum lembut dan puas.

Dia menatap pantulan dirinya di depan cermin

besar, matanya sendiri tampak tak percaya saat

melihat penampilannya saat ini. Dari ujung rambut sampai ujung kaki..nampak..woow.. amazing..!

Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba.

Lighting yang ada di atas panggung runway kini

bermain dengan cantik sesuai dengan gema

irama lagu klasik yang mengalun indah. Semua

orang sudah tidak sabar menanti. Terutama para

pengamat dan pecinta dunia modeling.

Tidak lama dua pembawa acara naik ke tengah

panggung. Melakukan pembukaan acara dengan

sangat meriah. Layar monitor besar di belakang,

menampilkan kaleidoskop perjalanan gelaran

ajang bergengsi ini dari waktu ke waktu.

Dan tidak lama irama lagu berganti, lebih ceria

namun dengan hentakan yang menggetarkan.

Semua mata kini terfokus ke ujung panggung,

dimana saat ini tirai penutupnya terbuka.

Wooowww...

Terdengar decakan kekaguman dari mulut semua

orang secara bersamaan yang terdengar seperti

paduan suara. Mata mereka tampak terkesima.

Sherin yang berjalan duluan, tampil bak seorang

ratu. Dia mengenakan busana yang teramat

memukau, bercorak unik dengan potongan merak

dan berekor panjang. Di lengkapi hiasan kepala

yang terbuat dari bulu-bulu indah, menjulang ke

atas dan mekar ke samping. Di bagian lengan

dan punggung nya ada semacam sayap tipis

yang semakin membuat dia tampak bak ratu peri.

Dari sudut ruangan yang minim pencahayaan,

ada sepasang mata yang sama terkesimanya,

menatap lekat ke atas panggung. Dia benar-benar

terpukau dan terjerat oleh segala keindahan yang

ada di titik fokus utama. Tubuhnya memanas,

ada gelenyar aneh yang kini merasuk dan

merambat ke setiap aliran darahnya.

"Amazing...dia benar-benar luar biasa. Busana

yang di bawakannya juga menakjubkan."

Decak seorang pengamat dengan tatapan tiada

lepas dari sosok Sherin yang kini sudah bergerak

dan berjalan anggun, serasi dan selaras dengan

busana yang di kenakkan nya. Dia merentangkan

tangannya ke samping dengan lemparan senyum

lembut yang membuat semua mata mengerjap.

Bagaimana model ini bisa memilki pesona dan

daya pikat sedahsyat ini.??

Mata Sherin menangkap satu sosok yang sudah

sangat di kenalnya di ujung sana.. dalam cahaya

yang minim, di tengah-tengah orang lain. Tapi..

walau begitu, mata mereka seolah memilki daya

tarik untuk satu sama lain. Keduanya tampak

saling menangkap satu sama lain, terlena dan

tidak mampu melepaskan pandangannya..

Sosok itu menepiskan jari tangan nya sedikit,

membuat Sherin tersadar dan kembali fokus

sambil tak lupa melempar senyum indahnya

hanya untuk sosok itu seorang yang langsung menabrak jantung dan hatinya.

Namun.. sedetik kemudian langkah Sherin

tertahan, ada sesuatu yang ganjil kini terjadi.

Busana yang di pakainya perlahan longgar dan

dia merasakan beberapa bagiannya mulai

terbuka, di mulai dari bagian atasnya.. Tidak.!!

busana ini sepertinya akan terlepas dan melorot..

Sementara dia masih harus melakukan putaran

inti di tengah-tengah panggung dan model yang

jadi partner nya kini sudah merapat ke arahnya..

***

Bersambung...

1
zena
nama ku itu thor😅
Dewi Shandra
😆😆😆😆
✨rielz✨
baca lagi..🤩
Nunnamin_shaqi
Bisa dibayangkan 😭🥰🥰
anninayah karim karim
devan kerjaan nya ikutin Sherin 😂😂
Amang Firmansyah
love u 2 othor kesayangankuuu...ditunggu karya2 berikutnya
Dewi Shandra
baca lagi setelah khatam berpuluh-puluh kali 😂
Amang Firmansyah
Lumayan
Tri Arrum
Luar biasa
Rohayani Faisal
udh baca ke 3x nya...ngga bosen bosen

d tunggu karya selanjutnya author kesayanganku😍😍😍
Irma herfiana
kak kapan up lagi hampir 4thn ini nunggu
Rohayani Faisal
kaka ...ditunggu karyamu selanjutnya
Hetty Marawemay
Pamela jahat bangat
Annsyi
Kak, hadirlah dengan karya barumuuu..... Kutunggu ceritamu selanjutnya.....

ceritamu luat biasa semuaaaaa 🥹🥹🥹👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Muh Asrul
Author aku tunggu karya barumu.
Muh Asrul
entah sudah berapa kali membaca novel ini, author kemana engkau berada aku menunggu karya barumu suda 4 tahun tidak ad kabar
PJ92
Kecantikan sherin kyanya melebihi maharaya sma mayra deh
PJ92
Cusss thor bikin novel kisah little queen
Nurhawathy
/Good/
Fisca vis vis
baguuusss bngeettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!