Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 Menggoda Chen Yue (2)
Setelah sampai ditempat pemandian, Wen Wanlin, Wen Xiangtong, dan Wen Liu'er, Ketiga bersaudari itu langsung melepas semua kain yang menutupi tubuh seksi mereka.
Setiap gerakan ditujukan untuk menggoda Qin Xin, helai demi helai mereka lepaskan, senyum dan mata menggoda juga tak lepas dari tingkah mereka.
Qin Xin melihat semua tindakan mereka ini dan hanya tersenyum bahagia, sementara disampingnya, Chen Yue masih kebingungan dan tersipu malu.
Wen Wanlin, Wen Xiangtong dan Wen Liu'er, segera dengan cekatan melonggarkan jubah yang dikenakan oleh Qin Xin, mereka segera melepas sabuk itu dan mulai meloloskan pakaian Qin Xin dengan cepat.
Saat tubuh atletis dan kekar itu tempampang tanpa sehelai benang pun, ketiga bersaudari itu memuji kagum tubuh Qin Xin, apa lagi saat mata mereka mulai turun kebawah dan melihat naga yang berdiri tegak dengan sombong diantara kedua kaki Qin Xin, mereka bertiga menjerit pelan dan menutup mulut mereka dengan tangannya, mata mereka melebar dengan penuh kekaguman dan nafsu, ketiganya bahkan sampai menelan ludah beberapa kali.
"WOW !!" Wen Liu'er terpana dengan naga yang ada diantara kaki Qin Xin.
"Tu..Tuan Muda... itu.." Wen Wanlin sulit untuk melanjutkan kata - katanya, dia belum pernah melihat yang sebesar dan seperkasa itu.
"Itu apa ?" Balas Qin Xin tersenyum.
"Tuan Muda itu... milikmu, terlihat sangat kuat dan perkasa.." jawab Wen Wanlin masih tergagap dan kagum.
"Tuan Muda, aku menginkan itu didalam diriku..fufufu.." Wen Liu'er tertawa bahagia.
"Aku juga menginkannya Tuan Muda.." Wen Xiangtong menambahkan.
"Aku ingin Tuan Muda memanjakan tubuhku dengan monster diantara kedua kakimu, fufufu.." Wen Wanlin tampak sangat bernafsu saat melihat Kejantanan milik Qin Xin.
Qin Xin melirik Chen Yue dalam - dalam dengan senyum tampannya. Pipi Chen Yue memerah, meskipun dia tidak memiliki pikiran negatif terhadap Qin Xin, tetapi membiarkan seorang pria tinggal bersama ditempat pemandian dan mandi bersamanya, membuatnya sangat gugup dan malu.
Qin Xin hanya tersenyum dan mulai memasuki kolam itu dengan ketiga saudari Wen, Qin Xin menyandarkan tubuhnya di dinding kolam, tangannya terentang menunjukkan ekspresi lega. Sementara itu, disamping kanan kirinya Wen Wanlin dan Wen Xiangtong memeluknya dan menggosokkan tubuh mereka ketubuh Qin Xin, dalam posisi ini Qin Xin dapat dengan jelas merasakan betapa halus dan lembutnya tubuh mereka.
Wen Liu'er sendiri tepat didepan tubuh Qin Xin dan sedang mengagumi naga besar dan panjang milik Qin Xin dengan penuh gairah dan kasih sayang. Dia merasakan dorongan yang tak terkendali untuk menyentuh naga milik Qin Xin, dan mulai memainkannya dengan tangannya.
Dengan lihai, tangan halus itu mulai bergerak naik turun, membelai naga milik Qin Xin itu, gerakannya begitu mantap dengan terkadang pelan dan terkadang dipercepat, membuat Qin Xin merem melek dibuatnya.
"Tuan Muda, aku benar - benar ingin merasakan nagamu yang luar biasa ini !!" Ungkap Wen Liu'er dengan penuh nafsu.
"Itu... kau harus menunggu beberapa bulan lagi, saat itu aku telah memasuki usia dewasa dan kita bisa melakukannya" jawab Qin Xin dengan tersenyum.
"Apa ??!!! Jadi Tuan Muda sebenarnya belum memasuki usia dewasa untuk kawin ?" Ketiganya berseru dengan kaget.
"Ya, begitulah.." Qin Xin menjawab singkat.
"Sayang sekali, aku harus menunggu dengan sabar, padahal aku sudah sangat bernafsu" ujar Wen Liu'er tampak kecewa.
"Itu benar, melihat ketampanan Tuan Muda apalagi dengan naga perkasa itu, wanita mana yang akan tahan" seru Wen Xiangtong.
"Bahkan tubuhku mulai bocor dari tadi semenjak aku melihat naga perkasa ini" kata Wen Wanlin sambil tangan kanannya ikut membelai naga perkasa milik Qin Xin.
Sementara itu, Chen Yue masih terdiam melihat aksi mereka, Ketika Chen Yue memikirkan apa yang telah dilakukan Qin Xin untuknya, dia kemudian memberanikan dirinya untuk mulai jujur pada hatinya, dan memikirkan apa yang dia inginkan.
Mata Chen Yue bersinar penuh tekad, sepertinya dia sudah membulatkan tekadnya untuk hidup bersama dengan Qin Xin. Dia mengangguk diam - diam dan mulai melepas semua pakaiannya.
Mata Qin Xin sedikit melebar melihat pergantian peristiwa ini, dia tersenyum bahagia melihat tubuh seksi dengan pesona dewasa milik Chen Yue kini terbuka didepan mata kepalanya sendiri, dia tidak bisa tidak untuk menggumi mahakarya indah itu.
Chen Yue mulai memasuki kolam dan terus mendekat ke arah Qin Xin.
"Tuan Muda maaf atas kekasaran Chen Yue ini, Tuan Muda tolong izinkan aku untuk melayanimu juga" Chen Yue berkata sambil mendekatkan dirinya didepan Qin Xin.
Chen Yue kini mulai mengambil inisiatif untuk memeluk Qin Xin, bahkan menciumnya dengan penuh kasih sayang.
Keduanya berpelukan erat dan mulai saling mencumbu satu sama lain.
Qin Xin mulai menyentuh dua bukit kenyal yang menggairahkan dengan puncak bulat berwarna merah muda milik Chen Yue, Qin Xin kemudian melepas ciumannya, dan mulai mengarahkan mulutnya kearah puncak bukit kembar milik Chen Yue yang sangat lembut, bola cherry itu dimasukan kedalam mulutnya, itu sangat manis dan halus. Rasa hangat dan manis yang penuh kelembutan itu memenuhi mulutnya, Qin Xin kemudian mulai menghisap dengan penuh sukacita puncak bukit kembar tersebut. Tubuh Qin Xin memanas, Seolah ada api yang dinyalakan ditubuhnya.
"Ah..." Chen Yue mengerang tertahan.
Aksi Qin Xin terhadap tubuh seksi dengan pesona dewasa Chen Yue berlangsung cukup lama dan mengisi tempat pemandian itu dengan erangan - erangan bahagia milik Chen Yue.
Aaahh~!
Aaahh~!
Ketiga wanita cantik lainnya melongo dengan keberanian Chen Yue, mereka sangat senang akhirnya Chen Yue dapat jujur dengan perasaannya, namun mereka juga sedikit iri karena dari tadi keduanya asik bercumbu intim ria, tanpa mengajak mereka bertiga. Bahkan sejak tadi Gua Madu milik mereka telah bocor dengan Yin Qi yang menetes deras.
Sesekali bahkan mereka menyentuh area sensitifnya sendiri dan menggosoknya sambil menonton aksi panas Qin Xin dan Chen Yue.
Ketiganya merasa sangat ingin sekali Qin Xin menghancurkan tubuh mereka dengan monster diantara kedua kakinya itu. Naga perkasa itu benar - benar membuat mereka ingin sekali merasakan kesenangan dengannya.
Sementara ketiga wanita itu masih menonton aksi panasnya, Chen Yue mengerang pelan sambil menjilat bibirnya dengan cara erotis, saat Qin Xin asik dengan menyedot puncak gunung Kembarnya yang montok.
Chen Yue menutup matanya dan menarik nafasnya dalam - dalam, terus menikmati aksi Qin Xin terhadap tubuh seksinya.
"Mmm.."
"Aahhh.."
"Ya ampun ! surga ! ini..... mengagumkan... aah.." tanpa sadar Chen Yue bergumam menikmati sentuhan lembut Qin Xin pada dirinya.
Chen Yue merasa hangat dan nyaman, perasaan ini belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia mulai merasa ketagihan dan tidak ingin lepas dari jeratan rasa nikmat ini.
"Seperti yang diharapkan, sister Chen Yue sangat menikmatinya, membuatku iri" kata Wen Liu'er dengan muka cemberut.
"Kapan giliran kita ? aku sudah tidak sabar hehehe..." Wen Xiangtong menambahkan.
"Sabarlah, pasti kita juga mendapatkan gilirannya, ini adalah pertama kalinya sister Chen Yue, kalian harus pahami itu, biarkan dia merasakan nikmatnya dicintai oleh seorang pria.." kata Wen Wanlin sambil tersenyum dan masih khusyuk menonton aksi Qin Xin dan Chen Yue.
"Ya !" Jawab Wen Xiangtong dan Wen Liu'er dengan menganggukkan kepala mereka.
Chen Yue sendiri tidak menanggapi, dia masih terjerat dengan rasa indah ini, tetapi tatapan kerinduan di matanya berbicara lebih jelas daripada kata - kata apapun yang bisa dia gumamkan dalam situasi seperti ini. Jelas dia sangat menikmati bercumbu dengan Qin Xin.
