Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Wanita itu?
...***...
Saat ini Dirga sedang duduk di sofa depan televisi. Dan Yeza tengah membuatkan minuman manis yang dingin, Yeza memilih jus jeruk sebagai penyegar di siang hari seperi ini.
Yeza segera membawa ke depan dan menyiapkan di meja dan segera duduk berjauhan dari Dirga.
"Duduk sini Za." panggil Dirga
"Sini saja mas." jawab Yeza.
"Sini.!" perintahnya lagi
Dengan terpaksa Yeza pun menuruti apa yang suaminya bilang.
"Boleh aku mengelus perutnya lagi?" tanya Dirga
Yeza mengangguk. Entah kenapa Yeza selalu merasa nyaman saat tangan kekar itu membelei lembut perutnya.
"Sudah terlihat sekarang. Aku ingin segera, melihat wajah anak kita." ucapnya nya
"Kira kira dia mirip siapa ya Za?" tanya Dirga
Yeza tidak menjawab. Wajahnya mulai terlihat sangat sedih.
Aku ingin anak ini hanya mirip denganku. Aku tidak ingin anak ini mirip sama pria brengsek itu. Batin Yeza
"Hai.. Kenapa bengong.?" tanya Dirga
"Ha.. Ohh. Nggak kok." jawabnya
Dirga menarik lengan Yeza. Dan menarik kepalanya dengan palan agar tertidur di pahanya
"Apa selama ini mas Dirga tinggal sendiri disini?"
"Tidak.. Ada Fajar dan juga beberapa pelayan" jawabnya
"Maksudku ap orang tua mas tidak tinggal disini?" tanya Yeza kemudian
"Ohh tidak.. Mereka tinggal di rumah mereka."
Sejak kapan mas tinggal disini sendiri tanpa keluarga?" tanya, Yeza
"Sejak aku masih SMA. Aku sudah tinggal sendiri." jawabnya
"Kenapa?"
"Karena lebih nyaman tinggal sendiri."
Ting..
Dentingan notifikasi mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mama.." guma. Dirga.
"Za.. Kamu masuk kamar yaa.. Jangan keluar kalo aku belum menyuruh keluar." ucapnya
Tubuh Yeza gemetar. "Ada apa? Apa ada sesuatu yang buruk?" tanya Yeza
"Tidak.. Kamu masuk kamar saja. Dan jangan keluar kalo aku tidak menyuruh. "
Yeza segera berdiri dan melangkah menaiki tangga. Dengan langkah tergesa gesa "seperti wanita simpanan saja". gumam Yeza
Dirga segera keluar untuk membuka pintunya. Dan terlihat mama nya datang dengan Tania.
" menyebalkan.. Kenapa harus membawa Tania?" kesal Dirga
"Mama.." sambutnya. Cantika segera memeluk putra bungsunya.
...****...
Anggi frustasi.
Sudah satu minggu ini ini dirinya tidak melihat Rendi sang pacar.
Semenjak mamanya mengetahui dan mendatangi rumah Rendi.
Anggi berkali kali berusaha menelpon Rendi. Namun nihil Nomer Rendi tak bisa di hubungi.
Anggi turun dari kamarnya. Dan melihat sang mama sedang memainkan ponselnya. Sambil senyum senyum tidak jelas.
"Ma.." panggil Anggi
Desi mendongak dan menatap putrinya sebentar
"Ma.." panggil Anggi sedikit lebih keras.
"Nggak usah teriak teriak. Mama masih mendengar. " jawabnya
"Apa yang mama lakukan pada Rendi. Kenapa nomernya tak bisa di hubungi?" tanya Anggi
Desi segera menutup ponselnya lalu menatap Anggi.
"Jadi dia pergi meninggalkan kamu. Setelah kamu di nodai olehnya?" tanya Desi sedikit kaget.
"Mama apain Rendi.?" tanyanya
"Mama cuma bilang sama orang tuanya. Jika anaknya sudah menodai anak mama." jawabnya santai
"Mama.. Mama lakuin itu?"
"Iya biar mereka tau kelakuan anak yang di banggakan." jawabnya lagi
"Mama keterlaluan. Itu sama saja mama membuka aib anak mama." ucap Anggi dengan sedikit meninggi
"Mama cuma bilang pada orang tua Rendi. Itu aja bukan aib." jawabnya
"Mama.. Coba mama berfikir sedikit. Apa mama tidak malu. Jika mama Rendi melihat Anggi. Dan meghibah Anggi sudah tidak perawan?" tanya Anggi
Desi diam seketika. Mencerna apa yang diucapkan putrinya
Benar saja. Bagaimana jika dia pas bersama teman temanya dan bertemu aku terus ngomongin aku. Batinnya
"Tapi anaknya pasti yang telah melakukan ini." gumamnya lirih
"Ma.. ", panggilnya
Desi menoleh dan menatap putrinya. " terus bagaimana dengan tante Leni ma?" tanya Anggi.
Anggi pernah bertemu dengan Leni dan mereka sempat di pertemukan oleh Rendi.
"Dia.. Dia pingsan" jawabnya
"Astaga maa.." jawab Anggi. Anggi tau jika mamanya Rendi sering mengeluh sakit.
"Mama ini benar benar." ujar Anggi
"Kamu jangan nyalahin mama terus. Ini juga salah kamu. Kenapa kamu tidak menolak saat Rendi melakukan itu? " tanya Desi tak kalah marah-marah
"Ada apa sihh.. Kenapa kalian berteriak teriak sampai terdengar di depan." ucap Daniel yang sudah berada di dalam
"Papa.." panggil Anggi. Anggi segera menunduk. Sangat ketakutan.
"Ada apa? apa yang kalian ributkan?"
"Tidak ada pa. Itu tadi Anggi mengeluh karena nomer Rendi tak bisa di hubungi." jawabnya
"Kenapa? apa kalian ada masalah?" tanyanya
"Tidak pa.. Cuma tugas sekolah yang belum di kumpulkan kemarin. Karena kalo belum tuntas maka tidak bisa naik kelas." Jawab Anggi.
"Ohh.. Yaudah segera seleseikan saja" jawab Daniel.
"Ma.. Papa gerah. Tolong siapin air untuk mandi yaa." ucap Danil.
Desi mengangguk dan segera meninggalkan Daniel. Begitu juga dengan Anggi
"Pa.. Anggi kekamar dulu yaa... Masih ada tugas. " pamitnya. Yang di angguki oleh Daniel.
...***...
"Sayang.." panggil Cantika dan langsung memeluk Dirga
"Tadi mama habis jalan jalan dan ketemu sama Tania. Pas kebetulan mobil mama juga sedang mogok. Akhirnya mama Minta Tania untuk mengantar kesini. Kebetulan mama juga sedang ada acara di dekat rumah kamu." terangnya
Tania menatap bangunan rumah yang di huni oleh Dirga. Terlihat sangat kecil jika dari depan. Hanya 8 meter depannya.
"Kalo begitu. Biar mama saya antar pulang. Kau boleh pergi dan terimakasih sudah menolong mama saya" ucap Dirga tanpa menoleh
"Sayang.. Apa kau tidak ingin memenita mama untuk istirahat sebentar di rumahmu?" tanya Cantika.
sebenarnya ingin sekali membawa masuk mamanya. Namun saat melihat juga ada Tania, Dirga jadi mengurungkan niatnya.
"Tidak usah ma. kebetulan Dirga juga mau keluar. Sekalian Dirga antar mama pulang." jawabnya
Dirga segera masuk untuk mengambil kunci mobilnya. Dan segera keluar lagi dan tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu.
Dari atas ada sepasang mata yang mengawasi kegiatan mereka.
Cantika menatap dari bawah keatas. Dan melihat sesosok wanita dari balik jendela kamar atas.
"Siapa gadis itu? Apa dia peliaraannya Dirga? atau pelayan di rumah ini?" batinnya.
"Namun kalo pelayan kok tidak seperti pelayan." batinnya.
"ma.." panggil Dirga
"ohh iya nak." jawabnya. lalu segera masuk ke mobil Dirga
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗