Secawan Anggur di Padang Gersang

Dandy menatap tajam wajah Gerald bos nya ini, Setan apa yang merasuki nya hingga dia menghamili wanita laknat ini.

Tanpa mengindahkan Gerald, Dandy mengusir Jenny dari kantornya.

"Maaf nona, sebaiknya kamu pergi sekarang, jangan bawa urusan pribadi mu di kantor" usir Dandy.

"Heh,,,! kamu siapa berani beraninya mengusir Ku" Ketus Jenny dengan tatapan nyalang dan wajah nya yang angkuh.

"Jenn! pergilah" Tekan Gerald.

"Rio, aku tidak akan pergi" Protesnya.

Mario yang di kantor bernama Gerald, berdiri dari duduknya menghampiri Jenny.

"Jenn! ayolah bisakan kamu tidak membantah?!" kata lelaki itu lembut.

Kelembutan Gerald pada wanita itu membuat Dandy muak. Dia pun mengalihkan tatapan nya ke sembarang arah sambil menggerakkan gigi nya.

Kalau saja Gerald bukan bosnya Dandy sudah ingin menghajarnya.

Wanita itu berdiri dan memeluk Gerald, dia sengaja melakukan itu di hadapan Dandy, agar Dandy tau dia lebih penting sebagai kekasih Mario.

"Sayang?! Antar aku ke Dokter kita periksa kehamilan ku" Rengek Jenny manja.

Dandy yang mendengar nya ingin muntah, wanita sialan ini benar benar telah menjebak Mario.

"Oke,,! sekarang kamu pulang, kita ke dokter nanti" Gerald tersenyum lembut mengecup bibir kekasih gelapnya itu.

Jenny memasang senyum termanisnya di balik seringai licik di hati nya.

"Janji?"

"Hmm!" Gerald mengangguk memeluknya lalu mengantar Jenny keluar.

Sebelum pergi Jenny sempat menatap sinis pada Dandy dan di balas Dandy tak kalah sinisnya.

"Kita lihat saja nanti" dengus Dandy.

Setelah wanita itu pergi Dandy menatap Wajah sahabatnya ini dalam dalam, "Rio?! ku harap kamu tidak menyesal nantinya" kata Dandy akhirnya.

"Jangan mencampuri urusan pribadi ku Dan!"

"Sebagai teman mu! aku berhak memperingatkan kamu" tekan Dandy. "Jenny bukan wanita baik baik!"

"Dandy?!" Bentak Gerald dia meraih kerah baju Dandy meremasnya dengan tatapan marah.

"Jaga ucapan mu!"ancam Gerald.

"Penyesalan itu akan datang terlambat!?" Dengan santai nya Dandy melepaskan cengkraman tangan Bosnya ini.

Dua laki laki itu saling tatap seakan mengajak perang.

Mereka terkejut ketika Lea tiba tiba masuk dan menatap mereka bergantian.

"Maaf! aku hanya datang menyerahkan ini, untuk mu" Lea menatap Suaminya dengan tatapan sendu, meletakkan map yang di bawa nya lalu melangkah pergi.

Kedua laki laki itu baru tersadar ketika Lea telah keluar dari ruangan itu.

"Lea....?!" Dandy mengejarnya.

Sementara Gerald sang bos kembali duduk di kursi kerja nya memijit pelipisnya.

Entah apa yang akan dia lakukan bagaimana kalau Lea tau,Jenny kini hamil, apalagi dengan ibunya.

Semua menjadi dilema, bagi bos nya Dandy suami Lea ini. Mata nya menatap map coklat yang berada di atas meja.

Karena penasaran apa yang ada di dalam benda yang di bawa oleh Lea tadi, sang bos meraihnya lalu perlahan melihat apa isinya.

"SURAT GUGATAN CERAI" mata nya membulat sempurna, membaca halaman depan kertas bermaterai itu, di situ sudah di bubuhi tanda tangan Lea yang cantik.

Tangan Mario bergetar dia tidak pernah menyangka akan secepat itu Lea menggugat cerai dirinya.

"Biar perlu hari ini menikah besok cerai?!" kalimat yang di lontarkan Lea di malam pertunangan mereka beberapa bulan lalu. kembali terngiang di ingatan Mario.

Gadis itu ternyata tidak main main dengan ucapannya.

Lea yang memiliki prinsip "Pembalasan Lebih Kejam dari perbuatan".

Mario kini kalut kepalanya rasa nya ingin pecah, ibunya yang sakit, Jenny yang kini hamil, Lea yang mendadak membawa surat gugatan cerai nya. semua membuat Mario ingin berteriak.

Mario duduk terpekur sendirian Dandy yang setelah bersitegang dengan nya malah pergi entah kemana.

Ponsel Mario tiba tiba berdering, panggilan masuk dari Dandy. Mario mengabaikan benda canggih nya itu. Dia tidak peduli dengan panggilan dari Dandy.

Sampai pada akhirnya Dandy mengirim Video singkat padanya.

Mario terkejut melihat adegan di layar ponselnya.

Dandy yang telah mengirimkan Video tersebut dengan di sertai pesan. " segera datang ke alamat ini sekarang" begitu bunyi pesan dari Dandy.

Mario masih tidak percaya dengan Bupati yang ada di video itu.

Untuk membuktikan kebenaran nya Mario meraih kunci mobilnya dan menuju Alamat yang dituju.

Benar saja Dandy ada di sana sedang duduk santai di atas mobil nya.

Mario mendekati nya dengan muka yang memerah menahan amarahnya. entah pada Dandy atau orang yang ada di video itu.

Buru buru Mario meninggalkan Dandy menuju unit apartemen Jenny. Begitu pintu yang tidak terkunci itu di buka, alangkah terkejutnya Mario.

Wanita yang selama ini dia sayangi bahkan sampai mengabaikan Lea yang sah menjadi istrinya. sedang asyik mendesah nikmat di bawah tubuh telanjang seorang laki laki yang pernah menjadi teman satu Tim basket Mario saat SMA dulu.

"Jenny....!" pekik Mario lantang, sontak membuat dua manusia bugil itu menatap kepadanya.

"Farhan,,,????" Mario hampir tidak percaya, Jenny yang sangat dia sayangi tega tega nya mengkhianati dirinya.

Mario ingin mengamuk tapi Dandy dan Tomy yang baru datang setelah di beritahukan Dandy. Dua lelaki kekar itu menyeret Mario pergi dari sana.

"Itulah bukti mengapa aku menyuruh mu untuk tinggal kan wanita itu" ujar Tomy ketika mereka kini berada di sebuah kafe.

"Apakah istri mu tau soal ini" tanya Edo yang baru saja bergabung.

"Dia sudah melayangkan gugatan cerai" kata Mario lesu.

"Astaga!" pekik Dandy dia segera menghubungi Cynthia. Namun hanya suara operator yang terdengar. "Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat di hubungi atau berada di luar jangkauan!".

Tomy pun melakukan hal yang sama menghubungi kekasih nya Gabby. Namun panggilan nya mendapatkan hasil yang Sama dengan Dandy.

Dua laki laki itu bertatapan lalu Tomy berkata kepada Mario. "Akibat ulah mu! kita semua kena imbasnya, My LeGaCy tidak punya konsekuensi".

"Temui istri mu, jangan menyesal itu buah dari hasil yang telah kau tanam! Ayo Dan!" Tomy mengajak Dandy pergi.

Dua lelaki tampan itu berlalu meninggalkan Mario yang di temani Edo.

"Selesai kan masalah mu,kamu sendiri tau kan seperti apa keluarga istri mu" Edo memberikan semangat kepada sahabatnya ini.

Mereka pun beranjak pergi meninggalkan bekas minuman di meja yang sudah di bayar Mario.

Mario pulang ke apartemennya suasana nampak sepi, dia lalu masuk ke kamar. Alangkah terkejutnya semua barang barang milik Lea sudah tidak ada.

Mario membuka lemari pakaian, kosong, tidak ada sehelai benangpun yang tertinggal. semua pakaian dan barang-barang milik Lea sudah tidak ada.

Mario menatap meja rias di depan nya, mata nya memicing menatap kartu kredit yang dia titipkan untuk Lea beberapa waktu lalu.

Lea tidak pernah menyentuh nya, bahkan benda tipis berwarna Gold itu tidak berpindah tempat.

Lebih terkejut lagi di samping meja tergeletak begitu saja sebuah Cincin pernikahan.

Itu cincin pernikahan nya dengan Lea, benda cantik yang Mario sematkan di jari manis Lea di hari pernikahan mereka.

"Cincin emas melingkar dia berikan dulu,,,, untuk apa kalau dia tak cinta,,,,,,,?!" bait lagu dari nada petikan gitar yang sempat di dengar Mario pada saat Lea memetik gitar di balkon kamar ini, kembali tergiang.

Mario terduduk Lesu tiba tiba dia merasa sangat kehilangan.

Semua peristiwa yang di alami nya hari ini benar benar membuat Mario kini berada di titik terendah nya.

Untuk berdiri saja dirinya seakan tidak bisa.

*

*

*

Dandy bersamaan Tomy memacu mobil mereka menuju kosan My LeGaCy.

Tapi sayang rumah itu telah kosong.

Dandy yang panik berteriak memanggil nama ketiga gadis itu berulang kali namun tidak ada sahutan.

Hingga Jhon yang sedang beristirahat di rumah sebelah merasa terganggu. Dia lalu keluar melihat siapa yang berteriak.

"Selamat sore!" sapa Dandy sopan.

"Sore!" balas Jhon.

"Maaf bang,,?! Keman penghuni rumah ini kalau boleh tau?" Tanya Dandy lagi dengan membungkuk hormat.

Jhonarly, polisi yang sudah mengenal dan mengetahui siapa Dandy. Asisten suaminya Lea, tunangan Cynthia.Jhon hanya tersenyum ramah kepada mereka.

"Tadi siang Lea pamit ke Bali, bersama Gabby dan Cynthia"

Seperti biasa bila berada di kosan ini kemanapun Lea akan pergi dia selalu memberitahukan kepada Jhon.

"Ke Bali?" tanya Dandy seakan tidak percaya.

Jhon tersenyum kepada mereka, Tomy hanya diam tidak berkata apa-apa. Dia tau akan sulit untuk menemukan tiga wanita itu.

"Terima kasih bang, kami permisi" ucap Dandy lalu berbalik pergi.

Tomy tersenyum memberi hormat kepada Jhon,lalu pergi,yang di balas Jhon dengan senyuman.

*

*

*

Bvlgary Resort Bali,

Seorang wanita tengah berenang di kolam renang mewah yang di rancang sedemikian rupa di atas ketinggian yang menghadap langsung ke laut Pasifik.

Tubuh indah nya terbalut bikini menampilkan bentuk tubuh nya yang seksi menggoda.

Di sini lah Lea saat ini, gadis itu menhabiskan waktu untuk melupakan serangkaian cerita hidup nya.

Bersama dua sahabatnya mereka menginap di sebuah Resort yang terdapat di pulau Dewata ini.

My LeGaCy yang seakan tak bisa di pisahkan, dengan motto nya "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kawin Lagi!"

Lea masih asyik berenang sementara Gabby dan Cynthia lagi asyik duduk menikmati pemandangan di tempat yang baru pertama kalinya mereka kunjungi ini.

Gabby dan Cynthia terkejut ketika dua laki laki gagah melangkah santai menghampiri mereka.

"Tomy.....???"

"Dandy....???"

seru dua gadis itu bersamaan. Tomy tersenyum kedua tangannya masuk ke saku celananya. cowok tampan berkacamata hitam itu menghampiri Gabby sambil melepaskan kacamata nya. Mata Tomy menyipit menatap keindahan alam sekelilingnya.

Tomy tidak lah heran menemukan kekasih nya berda di sini. ini semua pasti di fasilitas oleh Lea.

Wanita yang sedang membuat Mario bagai orang gila mencari istri ya kesana ke mari.

Sayangnya surat cerai itu sudah di tandatangani oleh Lea, dia punya serangkaian bukti untuk bisa menceraikan Mario.

Mario sendiri tidak pernah membayangkan semua ini akan terjadi, bukan Lea namanya kalau dia tidak membuat semua penuh kejutan.

*

*

*

***** **Love ❤️❤️❤️ Like dan komentar nya jangan Lupa ya....

Love you All ❤️❤️❤️**