NovelToon NovelToon
Cinta Khanza

Cinta Khanza

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:316.1k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Khanza dan Roland, sepasang insan yang saling mencintai, Karena Fitnah, Roland menyakiti Khanza, saat Roland menyadari kesalahannya, dia sudah terlambat, Khanza telah pergi meninggalkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Thailand

Assalamualaikum

Ketemu lagi💖

"Cinta tulusku, tak mampu mengusir perih dihatimu."

💖💖💖💖

Duka yang dalam menyertai Khanza meninggalkan tanah air, tertatih menyapih luka, dia pergi menjauh dari kehidupan lelaki yang begitu dicintainya, tidak mudah dilakukannya, ketidak inginannya berpisah dengan Roand, membuatnya semakin terpuruk, bukan karena dia tak setia, tapi dia sudah tak pantas berada di samping lelaki pujaannya itu, karena setiap bersamanya, selalu perih membersamai.

Sepanjang perjalanan,tiada henti air matanya menetes, ulu hatinya berkali-kali menikam rasa tepat di jantung, berpuluh duri menusuk-nusuk dada. sesak menahan air buliran-bulitan bening ini agar tak membanjir.

"Bismillah." Batinnya.

Sebelum melangkah naiki anak tangga pesawat, Khanza menarik napas dalam, lalu menolehkan wajah kebelakang, dia harus meninggalkan perihnya di sini, tidak boleh menangis lagi.

“Biarkan duka-dukamu tertinggal di sini Khanza.” Batinnya, lalu dengan sudut lengan baju, dia mengusap sisi air mata di pipinya.

“Aku harus bisa melupakan Roland.” Gumamnya seraya melangkah naik dan maauk ke dalam pesawat.

****

Setelah satu kali transit, pesawat yang membawa Khanza akhirnya mendarat di Bandar udara, Begitu turun dari pesawat, dan memasuki area bandara. Khanza masuk ke toilet, membasuh wajahnya dan mempoles sedikit bedak dan lipstik, dia tidak ingin adik sepupunya tahu, kalau dia habis berperang melawan tangisan.

Reimon lelaki gagah, tinggi dan berkulit cerah sudah menunggu kedatangan Khanza, sepuluh menit yang lalu. Reimon anak dari abanf tertua Ranti, satu-satunya keluarga yang masih perduli dengan Ranti, mama angkatnya yang sudah jadi pengusaha dan menetap di Thailand, orangnya ganteng dan kalau senyum mirip artis Ari Wibawo.

"Selamat datang kakakku yang cantik." sambut Reimon beserta istri dan Royan putranya yang baru berumur tiga tahun.

Royan Abi Gunawan lahir dua hari sebelum pesta pernikahn Khanza, makanya waktu itu Reimon tidak bisa hadir, karena menunggui istri yang baru lahiran.

“Terima kasih, sudah repot menjemputku.” Ujar Khanza seraya berpelukan erat melepas rindu.

"Gemesnya." Khanza langsung menyodorkan tangan ingin menggendong Royan, tapi anak lelaki kecil itu malah menangis tak mau ikut, karena baru pertama jumpa Khanza.

Yorika istri Reimon langsung mengambil alih Royan, yang merajok dan menangis bombay. Mereka pun masuk ke mobil dan meluncur ke Apartement Reimon.

“Kakak istirahat saja dulu.” Ujar Reimon.

“Bik, antarkan kakak saya ke kamar.” Memanggil seorang ibu paroh baya.

“Kak, jika kakak butuh sesuatu minta saja sama bik Rohaya.”

“Ayok nyonya.” Ujar Rohaya meraih gagang travel bag yang di bawa Khanza.

“Biar saya saja, Bik.” Kata Khanza, dia merasa tidak tega membiarkan Rohaya membawa ravel bagnya.

Begitu Khanza masuk ke kamar, Reimon dan Yorika kembali ke kantor, sementara Royan di asuh oleh baby sister.

“Apa nyonya ingin saya buatkan minuman?” Tanya Rohaya, saat Khanza sudah berada di kamar.

“Tidak usah bik.”

“Apa bibik orang Indonesia?” Tanya Khanza.

“Iya nyonya.”

“Apa sudah lama bekerja di sini?”

“Sudah tiga tahun bekerja di rumah tuan Reimon, jadi TKWnya sudah sepuluh tahun, Nyonya.”

“Oh, lama juga ya bik.”

“Sebelumnya bibik bekerja di mana?”

“Di Arab Saudi, Nya!”

“Jika ada yang nyonya butuhkan, panggil saya saja, Nya!” Ujar Rohaya lalu pamit kembali ke dapur.

Sepeninggal bik Rohaya, Khanza merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur, dia meraih ponsel yang kartunya sudah dia ganti, lalu dia menelpon mama Ranti mengabarkan kalau dia sudah berada di Thailand.

“Empat jam lagi mama menjemputmu ya sayang.” Ujar Ranti, tadi dia tidak bisa ikut menjemput Khanza, karena lagi ada pertemuan dengan rekan bisnis.

“Iya, Ma!”

“Sekarang kamu Istirahat saja dulu.”

“Siap, Mama!” ujar Khanza seraya menutup panggilan telponnya.

Setelah menutup panggilan telponnya, Khanza meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu memejamkan matanya, dia berharap bisa tertidur lelap, agar sedikit lelahnya bisa berkurang.

Tok… tok… tok.

Ketukan pintu membangunkan Khanza dari tidurnya, sekilas dia mantap jam weker di atas meja rias, sudah menunjukkan pukul satu, itu artinya dia sudah tertidur selama tiga jam. Dengan langkah berat, dia turun dari tempat tidur, sambil mengikat rambutnya yang tergerai, menuju ke pintu.

“Mama! Hiks, hiks, hiks.” Khanza memeluk wanita yang selaa ini telah membesarkannya. Entah kenapa tiba-tiba dia menangis salam pelukan Ranti.

“Sayang, kamu kenapa menangis?” Ranti bertanya heran.

“Mana Roland.” Tanyanya lagi saat dilihatnya tidak ada Roland di kamar.

“Ma, aku dan Roland sudah berpisah.”

“Hah! Apa Roland menyakitimu.” Ranti memegang kedua pipi Khanza yang berurai air mata, dia menatap wajah putri angkatnya itu.

“Tidak, Ma! Aku yang yang telah mengecewakan Roland.”

“Aku istri yang buruk, Ma! Hiks, hiks, hiks.” Tangisan Khanza semakin kuat dipelukan Ranti, hingga tubuhnya bergoncang.

“Apa yang sebenarnya terjadi, sayang.” Ranti memeluk erat Khanza, menenangkannya.

“Bicara sama mama, mungkin kita bisa cari jalan keluar.” Ranti kembali menatap wajah Khanza.

Tarikan napas Khanza bercumbu dengan keresahan hatinya, saat melihat mama Rantinya mengangguk dan menggengam erat jemarinya, Khanza memberanikan diri, mendongakkan wajahnya, lalu mulai menceritakan semuanya. Dari dia ditemukan Roland di malam pengantin bersama Heru, hingga dia terusir dari apartement.

“Kamu yang sabar ya sayang.” Ranti kembali meraih tubuh putrinya yang terlihat lebih kurus dari biasanya.

“Ma! Tolong rahasiakan keberadaanku pada siapa pun.”

“Aku tidak ingin Roland menemukanku.” Ujar Khanza kali. Walaupun Roand sudah mengusirnya, tidak menutup kemungkinan, jika bertemu dengannya lagi, Roland masih marah dan emosi, bisa saja Roland mengurungnya lagi seperti kemaren.

“Iya sayang, mama akan jamin kamu aman berada di sini.”

Ranti membelai rambut Khanza, dia tidak pernah menduga, kalau pernikahan putrinya tidak sebahagia yang dia bayangkan, siapa yang harus disalahkan, dia pun tidak tahu, namun dia tidak akan membiarkan Roland menemukan Khanza lagi.

“Aku harus melindungi putriku.” Gumam Ranti.

“Sekarang kamu mandi, nanti malam kita akan menemui seseorang yang bisa membantumu untuk mengganti data dirimu.”

“Terima kasih, Mama.” Khanza merasa sangat beruntung sekali memiliki mama Ranti, walaupun dia bukan anak kandung Ranti, namun Ranti sangat menyayanginya.

“Mama tunggu di luar ya.” Khanza hanya mengangguk.

Sepeninggalan Ranti, Khanza membuka travel bag, membongkar baju yang dibawanya dan meletakkan di dalam lemari, dia menatap sekilas foto pengantin dirinya dan Roland, namun dia tidak berniat untuk memajangnnya, karena setiap kali menatap foto itu, banyak kenangna pahit yang terukir di sana. Dia menutup kembali travel bagnya. Lalu mengambil handuk, masuk ke kamar mandi.

Bunyi shower terdengar sangat kencang, Khanza berdiri dibawahnya, dia membiarkan air dingin menguyur semua tubuhnya. Tiba-tiba bayangan Roland hadir dalam pikirannya.

“Ya Tuhan, bantu aku melupakan lelaki itu.” Lirih Khanza seraya memejamkan matanya, dan membiarkan air mengguyur wajahnya.

Sepuluh menit kemudian, khanza sudah menyelesaikan ritual mandinya, dia memakai baju dan mengoles sedikt bedak di wajahnya, kemudian keluar kamar sudah dengan tubuh dan wajah yang segar.

Di ruang tengah, sudah ada Yorika yang sedang bermain dengan Royan.

“Ayok kak, gabung di sini.” Kata Yorika saat melihat Khanza ke luar kamar. Khanza pun mendudukkan bokongnya di samping Yorika.

“Kata mama Ranti, kakak akan tinggal di sini, apa benar kak?”

“Iya, kalau kamu tidak keberatan.”

“Tentu saja, tidak kakak, aku senang banget kalau kakak mau tinggal di sini.” Ujar Yorika, paling tidak ada temannya buat main dengan Royan.

“Terima kasih ya dik.”

“Ayok, Royan temanan sama tente.” Ujar Khanza menyodorkan tangannya, dengan ragu Royan menerima uluran tangan Khanza.

"Tante cantik." ujar Royan spontan.

Apakah Roland akan menemukan Khanza?

💖💖💖💖

Dukung author dengan tekan like dan komen ya

Terima kasih🙏🙏🙏

1
kalea rizuky
jangan mau rianty nanti qm di selingkuh in lagi g cinta tp nanca di embat menjijikkan
kalea rizuky
tukang selingkuh ya Abimanyu astaga rianty apes bgt dpet suami bekas jalang2
kalea rizuky
njirr najis ne Abimanyu moga rianty tau suaminya ehem2 ama madunya
kalea rizuky
meski gt Roland uda pernah kn cium2 agnis uda sempet naksir jalang agnis g jijik kah qm
kalea rizuky
ujungnya balikan hadeh ketebak semua novel mu gt semua g ada ciri khas nya Thor habis di sakitin di injak2 di selingkuh in balikan wess gt aja teros ampe kiamat Thor bkin novel mbok yo jangan samaan
marlaina marliana
abimayu pinter. dgn begitu tak perlu menghabiskan energi mengalahkan kelicikan 👍👍
marlaina marliana
sedih.... 😭😭
hiks... hiks...
Qaisaa Nazarudin
Salahkan saja Boss mu yg BODOH itu,Luas hati aku dengan apa yg Roland alami sekarang ni..
Hana Roichati
jalan ceritanya bagus,
terimakasih thor, sukses selalu
Hana Roichati
terimakasih bagus banget novelnya thor aku suka 👍👍❤❤
Rajuk Rindu: Terima kasih sudah baca novelku
total 1 replies
Hana Roichati
jalan ceritanya the best 👍👍
Popy Setyaningsih
rifal munafik
de eva
👍
Himna Mohamad
tdnya belain agnis,,giliran tauu lngsung dechh,rifal sok tauu
Iis sunarsih
Lumayan
Nispu Wati
Bukan imsyaf menyesali dosa memisahkan,Abimanyu dan ranti
Rokinah Mamasurya
cerai ajalah hidup rumah tangga 3 tahun kok betah ya...kalau saling menyakiti...
Ketrin Koritelu
ini pemeran utamanya yg mana si
Egha
memuaskan
Nur Janah Janah
seru
Rajuk Rindu: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!