sah , , , ,
mereka menikah di tempat yang tidak terbayangkan sedikitpun dalam hidup mereka.
UGD tempat pertemuan antara seorang lelaki dan perempuan yang tidak saling mengenal,
seorang wanita bercadar, dan seorang CEO muda, tiba-tiba harus menikah saat itu juga.
yuk, ikuti kisah mereka, yang kangen dengan kisah cinta manis Adam dan Ara juga nanti sedikit nyempil sebagai pelengkap kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebersamaan Nabila dengan adik iparnya
Seharian ini Nabila berbincang dengan Ara dan juga para keponakannya yang sangat lucu, tak butuh waktu lama, Nabila bisa berbaur dengan mereka, sikapnya yang lembut dan ramah membuat anak-anak kecil menyukainya, saat ini mereka sedang bermain di ruang keluarga yang di sulap oleh Mike ada tempat bermain nya ,
" sudah mau siang, bibi akan memasak dulu ya, kalian mau makan apa ?" tanya Nabila lembut kepada keponakan nya.
" omlet bibi" kata baby elena.
" aku telor dadal" ucap baby Umay dengan gemasnya, membuat Nabila terkekeh,
omlet sama telur dadar sama.
" aku sayul bayam sama tempe goleng" jawab Baby Ali dengan lucu nya,
Nabila benar-benar merasa sangat terhibur dengan anak-anak adik iparnya itu,
" aku sama kaya kak Ali " ucap baby Isa tersenyum.
" oke, bibi akan segera memasak kesukaan kalian, tunggu sebentar ya, kalian bermain dulu dengan kakek dan mommy" ucap Nabila, tapi sebelum Nabila beranjak, Ara memanggilnya.
" kak, aku juga mau ikut memasak, sudah lama sekali aku tidak memasak" ujar Ara tersenyum riang.
" tapi sayang, apa kamu sudah tidak apa-apa?" tanya tuan Abraham cemas,
" nanti kalau suamimu tahu bagaimana?" katanya lagi.
" Ara sudah sangat sehat ayah, tidak perlu di cemaskan lagi , dan untuk mas Adam, tenang saja itu urusan Ara, katanya mas Adam mau makan siang di sini, jadi sekalian saja Ara ikut memasak " jawab Ara yang tidak mau di bantah dan berjalan menggandeng tangan Nabila.
" ayo kak" ajak Ara.
Nabila tersenyum melihat adik iparnya yang periang itu.
***
mereka memasak sambil sesekali bercanda.
" kakak ipar, mau memasak apa" tanya Ara sopan.
" kakak akan memasak ikan gurame bakar, dan tumis kangkung tak lupa sambal sekaligus lalapan " ucap Nabila lembut.
" wah, cocok sekali, ayo, aku akan membantu mu kak" kata Ara senang.
" Ara, bolehkah aku bertanya, kenapa sampai kamu kecelakaan " tanya Nabila sedikit khawatir, takut menyinggung perasaan adik iparnya .
" cerita nya panjang di kak," jawab Ara , dan menceritakan semuanya sembari tangannya dengan lincah memasak.
" apakah kamu sudah menyelidiki semuanya?, dari yang aku dengar dari cerita mu, sepertinya ada unsur kesengajaan!" kata Nabila memikirkan sesuatu.
" mungkin kak, tapi aku sudah tidak perduli, yang terpenting aku sudah kembali dan baik-baik saja sekarang " ucap Ara karena tidak mau urusannya menjadi panjang lagi.
Nabila Hanya mengangguk, tapi dalam hatinya ia memikirkan sesuatu.
Nabila bukan gadis biasa seperti yang orang-orang tahu, ia bisa melakukan apapun yang ia ingin tahu.
" baiklah, ayo kita selesaikan, sepertinya makan siang akan segera tiba, dan sepertinya suamimu juga akan segera pulang" ucap Nabila, tangannya tetap cekatan di menyajikan semuanya.
" apa kak Nabila tidak kerepotan, memasak dengan pakaian seperti itu, aku saja kalau di rumah memasak hanya memakai daster atau hotpants saja " ucap Ara terkekeh ketika mengingat saat dirinya di rumah, sudah seperti LC saja. Karena suaminya melarang ia memakai pakaian tertutup di dalam rumah, kecuali mau keluar, dan apapun alasannya, tidak membiarkan pelayan laki-laki masuk ke dalam rumah nya.
" sebenarnya sedikit tidak nyaman, tapi tidak apalah, aku belum siap kalau untuk merubah penampilan, masih canggung berada di dalam keluarga ini." ucap Nabila tersenyum di balik cadarnya.
" tapi , cadar kan sunnah kak, bolehkah aku melihat wajahmu kakak ipar, tapi kalau keberatan tidak usah kak" ucap Ara tidak enak.
" tidak masalah " Nabila melepaskan cadar nya dan tersenyum lembut menghadap Ara.
deg , , ,
tak , , ,
Ara menjatuhkan spatula yang sedang di pegang nya setelah melihat wajah kakak iparnya.
" Ra, kamu Kenapa?" tanya Nabila cemas ia kembali memakai cadar nya lagi dan membantu mengambil spatula yang terjatuh di dekat kaki Ara
" kak, apa aku tidak salah lihat , apakah bidadari ada yang bisa turun ke bumi?" tanya Ara yang masih bengong dengan tingkah nya,
Nabila terkekeh geli melihat tingkah adik iparnya itu.
" mana ada bidadari turun ke bumi!" jawab Nabila masih terkekeh melihat tingkah adik iparnya yang sangat menggelikan itu.
" barusan aku melihat nya " Ara masih kekeh dengan pendiriannya.
" tidak ada, kau hanya berhalusinasi! ...disini hanya ada aku, Nabila.
Ara mulai tersadar dari pertanyaan konyolnya itu.
" ja , , di barusan yang aku lihat itu kakak ipar?" tanya Ara terkejut,
Nabila hanya mengangguk , melihat ekspresi adik iparnya itu yang menurutnya sangat menghibur.
" MasyaaAlloh kak, kau sangat sangat cantik, aku saja sebagai wanita mengagumi parasmu, apalagi kalau kak Mike melihat mu kak" ucap Ara jujur, karena baru kali ini ia melihat wajah seorang wanita yang sangat cantik tanpa polesan apapun.
" semua orang cantik sesuai versi nya, aku saja waktu melihat mu sangat cantik dengan wajah ke bule-bule an, apalagi manik mata berwarna cokelat, sangat indah seperti Mike, UPS " ucap Nabila menutupi mulut nya sendiri karena keceplosan.
Ara hanya memincingkan sebelah matanya, "sepertinya kakak ipar sudah mengagumi kak Mike " gumam Ara dalam hati, dan ia tersenyum senang, entah mengapa saat baru mengenal kakak iparnya ia begitu sangat nyaman, seperti sudah lama mengenal nya. Berbeda saat pertama kali bertemu dengan Mila, perasaan nya biasa saja, mengobrol seadanya, beda dengan kakak iparnya ini, langsung nyambung saja .
" sudah selesai, ayo kita bersih-bersih dulu, sepertinya sudah waktunya sholat" ajak Nabila untuk mengalihkan pembicaraan nya yang tadi.
" tapi aku mohon, jangan beritahu kakakmu , apa yang kau lihat tadi ya, aku belum siap !" lanjutnya, dan menggandeng tangan Ara untuk keluar dari dapur.
" baik kak, tenang saja, aku menunggu saat nya kak Mike bisa membuka hatinya untuk kakak ipar" ucap Ara yang membuat wajah Nabila memerah malu, sayang nya tidak ada yang bisa melihat nya .
Ara pura-pura tidak melihatnya, padahal ia tahu, kalau kakak iparnya itu malu.
Mereka berjalan beriringan keluar dapur untuk menuju kamarnya masing-masing.
karena mereka sudah selesai menyajikan hasil masakannya di atas meja makan.
***
ciiiiiiit . . .
suara mobil berhenti terdengar sampai dalam, siapa lagi kalau bukan Adam.
Ara yang sudah siap dengan penampilannya segera keluar, dan di ikuti anak-anaknya yang berjalan sangat lucu, Nabila yang sudah siap pun ikut bergabung dengan para suster berjalan di belakang bayi-bayi lucu itu,
senyumnya selalu mengembang melihat bayi-bayi lucu berjalan tertatih dengan badan gembul nya,
" MasyaaAlloh, beruntung sekali Ara memiliki bayi kembar empat seperti mereka, sangat lucu dan menggemaskan "gumam Nabila dalam hati.
Adam berjalan dengan senyumnya yang mengembang, dan orang pertama yang Adam raih ialah istrinya, ia memeluk dan mencium lama istrinya, sementara para suster dan Nabila memalingkan mukanya malu.lalu beralih ke empat anak nya yang sudah menunggu giliran.
tak lama kemudian mobil Mike muncul, dan turunlah Mike dengan wajah datarnya, dan di ikuti Mila , yang selalu mengekori Mike dengan dalih ingin mengambil mobilnya yang sudah di perbaiki di dekat rumah Mike.
Mike berjalan mendekat dan langsung meraih keponakan nya yang sangat ia rindukan itu, sedang kan Mila berdiri mematung dengan tubuh menegang.
deg . . .
" tidak mungkin" gumamnya lirih.
cerita nya bagus🤩