Laura gadis berparas cantik, manis dan polos namun sayangnya dia sangat tak percaya diri dengan wajah nya itu. karena memiliki mata biru laut yang indah.
selama ini laura selalu berpikir hidupnya sangat kosong dan hampa meski ayah nya selalu memberikan cinta padanya, namun yang dia inginkan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama dia tak merasakan.
tiba-tiba hidupnya berubah seperti tersambar petir setelah bertemu dengan laki-laki tampan. namun sifatnya yang membuat laura sangat kesal.
"ck, dasar jelek! minggir lo" ucapnya dengan mendorong tubuh laura yang mungil.
"yang seharusnya minggir itu lo, gak punya mata emangnya? padahal lo sendiri berdiri ditengah jalan dasar bigfoot!" sahut laura yang sedang membawa tumpukan penuh buku ditangannya.
kayden merigoh ponselnya disaku ia menekan aplikasi browser dan mencari nama bigfoot yang disebutkan laura.
telinga kayden memerah dia menatap tajam kearah laura. "hahaha, lo bilang gue apa tadi?"
"gue bilang bigfoot, lo tuli emang!" cetus laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon love_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bocah mematikan
Kayden membuka pintu ruangan kepala sekolah tanpa mengetuk, yang membuat pemilik ruangan itu sangat terkejut.
Brak!!
"Ada apa kayden?" Ucap kepala sekolah dengan tersentak.
Kayden masuk kedalam ruangan kepala sekolah tanpa ada rasa bersalah, dia mencari kedua teman nya disetiap sudut yang ada disana.
Pak kepala sekolah yang tengah makan bekal siang buatan sang istri, seketika ambyar karena tindakan kayden yang tak sopan.
"Kamu cari apa sih kayden? Kenapa kamu gak ada sopan santu hah!" Sentak pak hendra kepala sekolah.
Kayden berdengus kesal. "Kemana sih tuh anak dua awas aja kalau ketemu, gue geprek lo ya dan, al." Kesal kayden yang sama sekali tak mendengarkan ucapan hendra sebagai kepala sekolah.
Hendra beranjak bangun berjalan mendekati kayden dengan sangat kesal, kepala sekolah itu menjewer telinga kayden.
"Aduh sakit..." ringis kayden telinganya ditarik.
"Kamu ini kayden, gak ada kapok-kapoknya buat onar terus. Sekarang masuk keruangan bapak tanpa ketuk pintu gak ada sopan santunya." Tegur pak hendra yang sangat gemas dengan kelakuan kayden.
"Aduh pak lepasin dong, lagian bapak kenapa ada disini sih heran banget" cetus kayden yang sama sekali tak merasa bersalah.
"Astaga kayden!!" Teriak pak hendra ditelinga kayden yang masih ia jewer.
Hendra membawa kayden keluar sambil menarik telinganya. "Pak lepasin dong, malu pak diliatin banyak orang tuh. Ini namanya KDRT." Pinta kayden yang berjalan dikoridor sekolah.
Hendra tak memperdulikan permintaan kayden, ia membawa pemuda tampan itu menuju tengah lapangan dengan cuaca yang terik.
Hendra melepaskan telinga kayden dan menatap tajam kearah nya, sedangkan orang membuat onar diruangan kepala sekolah. Terlihat seperti orang bodoh terus menyentuh telinganya yang merah.
"Sekarang kamu lari 50 putaran, cepat!" Titah pak hendra dengan kesal.
"Loh, kenapa saya harus lari pak? Salah saya apa pak, perasaan nih saya cuman masuk keruangan bapak aja kok." Timbal kayden yang berbicara polos.
Hendra mengusap wajahnya benar-benar sangat geram dengan kayden, dia memukul pantat kayden berharap pemuda itu bisa sadar.
"Tuh bapak kenapa sih, mukul saya sekarang!" Protes kayden yang mencoba menghindar. "Bapak lagi berantem sama istrinya ya, kok jadi saya dibuat pelampiasan bapak."
Hendra menghela nafas. "Heh kayden, kamu pikir bapak marah sama kamu tanpa sebab? Kamu ini udah ganggu jam makan siang bapak, masuk tanda permisi etika kamu dimana kayden!!!"
Kayden mendekat kearah hendra dan menepuk pundak kepala sekolah itu bagaikan seperti teman.
"Pak, saya udah ketuk dan manggil bapak cuman gak ada jawaban. Berarti bukan salah ya kan" sahut kayden dengan tengil.
"Kapan kamu melakukan itu kayden?" Hendra mulai naik darah kayden mengapa sangat menyebalkan.
"Dalam pikiran saya!"
Hendra dengan mimik wajah kesal dia langsung mendang pantat kayden, yang membuat mereka berdua saling kejar-kejaran.
Semua siswa-siswi yang masih menikmati jam istirahat, mereka menikmati pemandangan yang menyenangkan. Banyak juga yang mengabadikan foto maupun video dan di unggah ke base sekolah.
________
Alton dan daniel merasa istirahat mereka sudah sangat cukup, hendak pergi untuk mencari kayden karena takut berbuat ulah.
"Itu bukannya si biang onar." Tunjuk alton kearah lapangan.
Dan benar saja kayden sedang membuat masalah dan masih dikejar-kejar hendra, alton dan daniel saling menatap satu sama saling mereka langsung pergi kesana.
Untuk melihat teman nya itu mendapat hukuman. "Berbuat onar apa lagi tuh anak!" Ucap daniel sambil menggelengkan kepala.
Alton mendelik mengangkat bahunya. "Paling dia udah ganggu kepsek, tinggal tungguin si botak aja. Bakal kena hukuman apa dia." Sahut alton dengan sambil tertawa tak tahan melihat tingkah kayden.
Tak lama guru yang di nanti-nanti alton muncul dengan gagah, ditambah kilau sinar matahari membuat semua orang tercengang.
Budi datang dengan membawa penggaris kayu andalannya, dia berjalan menuju lapangan untuk menghentikan kayden.
Hendra yang sudah tak kuat mengejar kayden pada akhirnya menyerah. "Awas ya kamu kayden" ucap pak hendra nafas terengah-engah.
Kayden menikmati kejar-kejaran dengan hendra, stamina nya begitu kuat yang membuatnya bertahan.
Bugh
Kayden menabrak dada bidang yang amat kekar. "Asu, gue nabrak apa sih keras banget kaya tembok." Ucap kayden mengusap hidung nya.
Kayden menundukan kepala tampak ada seseorang yang sedang berdiri dihadapan nya.
Kayden mendongakan wajah nya keatas, melihat budi sebagai guru BK berdiri tepat didepannya.
"Eh pak botak" ucap kayden tanpa ragu sambil cengengesan.
Alton dan daniel duduk diantara penonton sangat antusias, dengan drama sedang berlangsung.
"Apa akan dilakukan oleh pak botak saat ini." Ucap daniel dengan meragakan sebagai komentator.
"Sepertinya pak botak akan mengeluarkan jurus andalanya, dan apa yang akan dilakukan oleh seorang kayden si bocah pematikan itu."
"Mari kita lihat, oh tidak kayden menghindar."
"Ya tanpa ragu pak botak mencoba menangkap si bocah mematikan, dan ya ya ya sedikit lagi. Oh tidak kawan-kawan ternyata meleset."
"Bocah mematikan sangat gesit dia terus mengecoh pak botak agar kehilangan konsentrasi. Ini pertarungan sangat gesit! Dan lawan sama-sama kuat, lalu siapa yang akan menang para penonton."
Semu siswa-siswi yang menonton begitu tegang ditambah dengan daniel yang meragakan menjadi komentator bola.
Semua terus bersorak siapa yang akan kalah dan menang, hendra sebagai kepala sekolah hanya diam karena sudah tak kuat lagi.
"Ya tuhan, perasaan saya mendidik anak-anak dengan benar. Sekolah ini sudah terkena virus si kayden." Keluh hendra pada tuhan.
*****
Bel istirahat sudah berdering kedua gadis duduk dirumput taman belakang, tempat yang sejuk, damai dan tak ada yang menggangu.
Clara menatap langit begitu sangat cerah, ia menghela nafas begitu berat. "Melelahkan.." gumamnya.
Laura mengeluarkan kotak bekal dan juga sandwich yang dia beli tadi dijalan. "Kak nih.." laura memberikan sandwich pada clara.
Clara terdiam laura tiba-tiba memberikan sandwich padanya. "Ambil kak, ini gue beli tadi diminimarket jadi aman."
Clara yang tak enak hati dia menerima sandwich dari laura dan memakan nya, sedangkan laura memakan ayam geprek semalam yang sudah ia hangatkan.
"Lo selalu bawa bekal?" Tanya clara.
Laura menganggukan kepala. "Iya kak biar hemat, tapi gue bawa uang kok cuma udah biasaan bawa bekal."
Clara mangut-mangut dia tak mengerti dengan isi otak laura, mengapa gadis itu begitu baik padahal kemarin clara selalu mengatainya.
"Lo emang gak marah sama gue?"
Laura menoleh menatap clara dengan bingung. "Mawrah kewnapa?" Ucap laura mulut nya penuh dengan makanan seperti tupai.
Apa tak lebih kurangnya sakit mental ya begitu? 🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️