Cinta Khanza
Assalamualaikum
Ketemu lagi dengan saya dilapak yang sama dan judul novel yang berbeda.
"Andai boleh aku memutar waktu, aku memilih tidak mengenalmu selamanya."
By Rajuk Rinda
💖💖💖💖
“Plak... Plak... Plak.” Tamparan bertubi-tubi menyentuh keras wajah mulus Khanza.
"Dasar perempuan murahan." Teriak Roland kencang, sambil menarik rambut Khanza yang gerai.
Wajah Roland menegang dengan geraham yang mengeras, dia menggenggam erat kepalan tangn, tidak bisa menyembunyikan kekecewaan dan kemarahan. Malam pengantin yang Roland impikan bertahun-tahun, hancur karena perbuatan Khanza yang sangat menjijikkan.
“Arggggh” Roland menarik sprai tempat tidur yang menjadi tempat mesum Khanza dan lelaki itu. Seperdetik kemudian Roland menangis sambil memukul-mukul kepalanya. Dia terduduk di atas tempat tidur.
Tadi Khanza pamit meninggalkannya, kerena mau istirahat lebih awal. Sementara Roland masih menemani teman-teman dan para tamu yang sedang menyantap hidangan sambil mengobrol, Roland pun mengizinkan Khanza naik ke kamar pengantin mereka.
Satu jam kemudian, saat para tamu dan undangan semuanya sudah pada pulang, keluarga pun sudah kembali ke rumah masing-masing, Roland menyusul naik ke atas, untuk menemui Khanza, sambil melirik jam di tangannya yang sudah menunjukkankan pukul sebelas malam.
Roland bergegas mempercepat langkahnya, dia sudah tidak sabar lagi menemui kekasih halalnya itu.
Sepuluh meter dari kamar pengantinya, mendadak Roland menghentikan langkahnya, sayup dia mendengar suara ******* seorang wanita yang sangat dikenalnya, rasa penasaran membawa Rolond mendekati daun pintu kamar, yang tadi sudah dilewatinya, suara ******* itu semakin jelas.
“Mas, aku sudah tak tahan, ayuklah sayang.” Rengekan suara itu membuat bulu kuduk Roland merinding. Roland kemudian menempelkan telinganya ke daun pintu kamar hotel yang tidak tertutup rapat, ada celah satu jari untuknya mengintip, hanya saja karena lampu kamar mati, hingga tidak bisa melihat jelas penghuni di dalamnya.
“Sayang, ahhhh….”
“Suara itu, persis suara Khanza.” batin Roland.
“Tidak mungkin itu suara Khanza.” Roland menepis pikiran buruknya, dan bermaksud beranjak, meninggalkan kamar itu.
“Ah… mas, aku bahagia sekali malam ini, peluk aku.” Suara wanita itu, kali ini terdengar sangat jelas.
Roland merasa yakin dengan pendengarannya, dia pun menerobos masuk ke kamar itu, Roland menyalakan saklar lampu. Mata Roland membola, menatap pemandangan dihadapanya, Khanza dan Heru adik dari ibunya, sedang bergumul tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka.
Begitu lampu menyala, kesadaran Khanza yang hilang, berangsur menjadi setengah waras, dia terkejut saat mendapati tubuh polosnya berada di tempat tidur, bersama lelaki bertubuh gendut yang dia tahu, lelaki itu adalah adik bungsu dari mama mertuanya.
"Om... kenapa aku ada di sini?." Tanya Khanza panik, dia menarik selimut terus menutupi tubuhnya, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Tadi, waktu Khanza pamit mau ke kamar pengantin, kepalanya terasa sangat pusing, saat dia mau ke atas menggunakan lift, ada yang mengatakan, kalau lift sedang bermasalah, maka dia mengambil alternatif lewat tangga, waktu menaiki tangga, dia hampir jatuh, jika tidak ada seorang lelaki yang menolong dan mengantarnya sampai ke kamar, hanya itu yang bisa Khanza ingat. Dan sekarang kenapa dia bisa berada di kamar ini.
Khanza menatap Heru dengan wajah pias pasi, dia meminta supaya Heru menjelaskan semuanya. Namun lelaki itu hanya memasang senyuman penuh kelicikan. Dia sama sekali tidak perduli dengan kesedihan yang membias di wajah Khanza.
“Kau lihat wanitamu yang begitu kau puja, dia tidak lebih hanya wanita malam.” ucap Heru santai sambil memunguti bajunya yang berserakan di lantai. dengan santai dikenakannya baju itu, lalu memandang jijik pada Khanza yang terduduk di sudut tempat tidur. Dia sengaja bicara seperti itu, agar emosi Roland makin terpancing.
“Mas! percaya padaku, aku tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi.” Khanza turun dari tempat tidur sambil mendekap tubuhnya, dengan kedua tangan yang masih memegang selimut. Dia bersimpuh di kaki Roland sambil menangis.
“Pakai bajumu, dasar wanita ******.” Heru melemparkan baju Khanza kewajahnya.
Khanza tersentak dengan perlakuan Heru, lalu meraih bajunya, dua menit berlalu Khanza sudah memakai bajunya. Dia masih duduk di depan suaminya dan memegang kedua kaki Roland. Seperdetik kemudian Roland menarik tubuh Khanza, terus mencengkram dagunya dengan kuat, memaksa Khanza menatap matanya.
“Kau ingin aku percaya padamu! setelah apa yang telah kau lakukan. Hah!” Roland melepaskan cengkramanya, terus menolak tubuh Khanza hingga terjerembab.
"Maafkan om, Roland, Khanza yang menginginkannya, om tak bisa menolak." kata Heru membela diri, dia mengambil keuntungan dari kemarahan keponakannya itu.
Roland sudah tidak perduli lagi dengan ucapan Heru, hatinya benar-benar sakit dan hancur, dia sangat kecewa. Beribu jarum terasa menusuk-nusuk kepalanya, wanita yang baru beberapa jam sah menjadi istrinya, malah menyerahkan kehormatannya pada lelaki lain.
“Ayuk! Ikut!” Dengan kasar Roland menyeret Khanza ke kamar pengantin mereka, yang hanya berjarak sepuluh meter.
“Lepas mas! sakit.” Ujar Khanza meringis, pergelangan tangannya terasa perih.
“Brak!”
“Sakit! hehehe.” Ucap Roland tertawa sumbang, dia kembali mencengkram kuat dagu Khanza. Kemudian menolaknya hingga Khanza terhuyung dan terhantuk ke dinding. Roland sama sekali tidak perduli dengan keadaan khanza sekarang.
“Sakitmu belum seberapa, hatiku lebih sakit, hiks..hiks..hiks.” Roland menangis sambil menarik kasar tangan Khanza. Dia tidak perduli, saat melihat ada darah segar yang menetes di sudut bibir Khanza. Roland mendorong Khanza hingga terhempas di tempat tidur pengantin mereka.
“Dasar wanita ******, aku jijik melihatmu.” Maki Roland, matanya nanar menatap tajam pada wajah Khanza yang sudah bebak belur, biru dan lebam.
“Mas, maafkan aku, aku..”
“Apa! Aku tak butuh lagi penjelasanmu.” Roland menghentikan ucapan Khanza yang ingin melakukan pembelaan, baginya apa yang sudah dilihatnya lebih dari cukup, sudah membuktikan kalau wanita yang selama ini diagung-agungknya tidak lebih dari pada wanita malam yang menjajakan tubuhnya pada lelaki hidung belang.
Seketika Khanza bangkit dari tempat tidur, kemudian menghambur masuk ke kamar mandi, dia meangis, tubuhnya melorot di lantai ubin kamar mandi, tangan kanannya menggapai kran shower, memutar dengan kencang, hingga air mengguyur tubuhnya, dengan geram disabuni seluruh tubuhnya, dia sendiri merasa jijik karena sudah di jamah lelaki itu.
“Hiks, hiks, hiks.” Tangisan Khanza berbaur dengan air yang mengguyur tubuhnya. Luka di bibirnya terasa perih, namun tak diperdulikannya.
“Aku kotor, aku kotor, hiks, hiks, hiks.” Gumam Khanza lirih, dia terlihat sangat putus asa dengan keadaan yang sebenarnya tidak dia mengerti.
"Ya Allah... sebenarnya apa yang sudah terjadi padaku, kenapa aku bisa berada di kamar om Heru." Khanza menatap tubuhnya di cermin, ada beberapa tanda kepemilikan Heru menempel di dadanya.
Dia kembali menyabuni tubuhnya, dan membiarkan air terus mengguyur tubuhnya, berharap tanda kepemilikan itu hilang, hingga dia menggigil kedinginan.
Khanza meraih handuk, terus membalut tubuhnya, dengan sisa tenaga yang ada, dia berjalan keluar dari kamar mandi. Kemudian memindai seluruh ruangan kamar, tidak ditemukannya sosok Roland.
“Ke mana Roland, apa dia meninggalku?" Batin Khanza, kembali dua bulir Kristal bening jatuh disudut netranya.
Khanza menyisir tepi ranjang, terus mendudukkan bokongnya di situ, bibirnya bergetar dan wajahnya pucat, Khanza menarik selimut, dia sudah tak memiliki tenaga lagi, dengan kedua tangan mendekap di dada, dia berbaring sambil menahan gigil tubuhnya.
“Mas, percayalah padaku, aku tidak pernah mengkhianatimu.” Gumam Khanza lirih, seperdetik kemudian dia tak sadarkan diri.
💖💖💖💖
Hay para readers yang kece-kece
Aku butuh komen dan like dari kamu nih
Ayokkkk, jangan pelit ya
Ntar kuhadiahi sekarung beras love❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Tina Nine
mampir kemari saya thor..
2022-10-31
0
Dwi Putra
mampir lg thor dari yg berjudul tumbal langsung kesini kayaknya seru.. semangat thor
2021-12-28
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Halo kak slm kenal. Sudah ku tap love ya💕. mmpir jg ke tmptku jika brkenan💕
2021-12-04
0