NovelToon NovelToon
Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:746.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ist

Alvin sosok pria dingin tak tersentuh telah jatuh cinta pada keponakannya yang sering dipanggilnya By itu.
Sikapnya yang arogan dan possesive membuat Araya sangat terkekang. Apalagi dengan tali pernikahan yang telah mengikat keduanya.

"Hanya aku yang berhak untukmu Baby. Semua atas kendaliku. Kau hanya milikku seorang. Kau tidak bisa lepas dariku sejauh manapun kau pergi. Ini bukan obsesi atau sekedar rasa ingin memiliki. Ini adalah cinta yang didasari dari hati. Jangan salahkan aku menyakiti, hanya untuk memenuhi rasa cinta yang berarti."
-Alvin-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuhan Berkehendak Lain

Sudah genap sepuluh hari Aya menghilang sampai sekarang belum ada kabar. Seorang pria tengah duduk di kursi kebesarannya. Tampak berantakan, kurus dan frustasi. Seseorang memasuki ruangan. Berjalan tegap dan berdiri di depan Alvin. Pria itu menunduk hormat sebentar kemudian menegapkan badannya lagi. "Masih belum ada kabar?"

Tanya Alvin sambil menghela nafasnya. Ia sudah sering membentak, berteriak atau memaki para bawahannya akhir akhir ini. Tenaganya hampir habis untuk marah marah lagi. Hanya ada sisa sedikit dan akan digunakannya untuk mencari By nya yang menghilang.

"Ada kabar baik tuan." Kata pria itu dengan wajah datarnya. Namun dihatinya berharap kabar yang dia bawa akan mengobati tuannya itu.

"Katakan." Alvin berdiri tegak ketika mendapatkan harapan disana.

"Kami menemukan lokasi Nona Muda berada di puncak bersama keluarganya. Keluarga Tuan Kenan sebenarnya tidak berada di luar negeri."

"Sudah aku duga. Kita kesana sekarang."

"Baik Tuan."

Pikiran Aya menerawang. Sampai sekarang Ia belum ada komunikasi dengan keluarganya sama sekali. Ia sudah berusaha mencari telepon rumah atau ponsel namun tidak menemukan apapun. Mereka selalu beralasan jika di daerah ini tidak ada sinyal dan mengalihkan topik pembicaraan jika Aya ingin mengetahui kabar keluarganya. Ada yang mengganjal di hatinya. Semuanya terasa tidak wajar. Ada sesuatu yang tidak benar. Aya mengambil handuknya. Memikirkan semua itu membuat kepalannya pusing. Ia akan mandi sebentar berharap keadaannya lebih baik.

Aya sedang menikmati teh bersama Mamanya di balkon sambil menikmati hamparan perkebunan teh yang luas. "Yang lain kemana Ma?

"Kakak sama Papa kamu lagi kerja kalo Zahwa tadi mau jenguk Ibunya, katanya kangen."

"Rumahnya jauh dari sini?"

"Lumayan."

"Oh." Jawab Aya sambil manggut manggut.

Gadis itu menyesap tehnya dan menaruh cangkirnya perlahan. Matanya menerawang ke depan. Pandangannya tampak kosong. Beberapa detik kemudian kepalanya berdenyut. kepingan ingatan saat kejadian itu berputar di otaknya. Ia mulai ingat. Kala hujan waktu itu Ia berlari keluar dan Alvin mengejarnya. Sosok laki laki dengan cepat memasukkannya ke dalam mobil. Mobil melaju dengan kencang. Sebelum Ia memejamkan mata sepenuhnya senyum yang tidak asing baginya dan wajah itu....'Mama Menculikku.' batin Aya tak bisa menyembunyikan ekspresi keterkejutannya.

Ia menatap wanita yang masih setia duduk di sampingnya itu. "Aku mau pulang." kata Aya membuat Mamanya terkejut.

"Sayang apa yang kamu katakan? Mama sudah bilang kita akan tinggal disini. Nenek kamu juga sudah tau."

"Bohong." kata Aya sambil beranjak dari duduknya.

"Mama menculikku." gadis itu sudah berubah menjadi waspada, Traumanya telah kembali.

"Sayang. Kamu salah. Mama hanya ingin bersamamu."

Alvin telah sampai di bangunan megah itu. Beberapa penjaga sudah di atasi oleh para bawahannya. Ia melangkahkan kali menuju pintu. "Dobrak." kata Alvin tegas.

"Tidak tidak jangan mendekat." Aya mengambil langkah mundur menjauhi Mamanya. Air matanya tak terbendung lagi.

"Sayang dengarkan Mama dulu."

Alvin menajamkan pendengarannya dan langsung menuju ke sumber suara. Aya terkesiap saat langkahnya tak memijak apapun.

"Sayang."

"By."

Teriakan itu terdengar bersamaan di ikuti dengan suara jatuh berguling dari ujung tangga sampai dasarnya.

Alvin begitu syok melihat keadaan Aya dengan darah yang sudah menggenang di sekitarnya. Mama Aya segera turun dengan langkah cepat menuju putrinya yang sedang terbaring bersimbah darah. Alvin mendekat kepada Aya menyangga kepala gadis itu dengan lengannya. Air matanya luruh, begitu deras. Darah mengucur dari kepala dan hidung Aya. "Sakit." kata terakhirnya sebelum memejamkan mata.

"By.."

"Bangun."

"Jangan tinggalkan Om."

"Kamu harus tetap sadar."

"Sayang."

"Bangun." Mama menangis menggenggam tangan Aya.

"Jangan sentuh." Kata Alvin dingin membawa Aya pergi.

Semua orang sedang berkumpul di depan ruang UGD. Tangis mereka sudah tak terbendung lagi. Alvin hanya bisa duduk bersandar di dinding dengan kemeja berantakan dan dipenuhi darah. "Semua gara gara kalian." Alvin bangkit dari duduknya. Langkahnya cepat dan begitu emosi menuju ke arah Kakak pertama dan Iparnya.

Sebelum sampai, Daddy memegang pundak adiknya itu untuk menghentikan. "Lepaskan."

"Tenang Vin. Kita harus fokus kepada Aya. Keadaanya masih kritis sekarang."

Daddy memeluk adiknya erat untuk memberikan kekuatan.

Sudah tiga jam. Namun dokter belum keluar dari ruangan. Suara pintu terbuka. Mereka langsung beranjak untuk menanyakan kondisi Aya. "Bagaimana dok?"

Wajah dokter tampak bersalah dan putus asa. Begitu berat tapi Ia harus menyampaikannya.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun Tuhan berkehendak lain."

Mommy seketika jatuh pingsan. Suara tangisan semakin kencang. Alvin menangis dalam diam.

"Tolong selamatkan. Selamatkan dia." Pinta Alvin mengguncangkan kedua bahu dokter itu.

"Dia harus selamat. Dia harus tetap hidup." Alvin menangis, tangisnya cukup kencang membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa miris. Pria yang bisanya dingin, kejam dan arogan itu tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ia terus memohon dan memohon kepada dokter yang ada di depannya.

"Maaf Tuan."Lirih nya turut berduka.

Author juga turut berduka

1
Ina Karlina
cerita nya ok banget..waupun terkadang ikut emosi 😁😁😁👍👍👍
Ina Karlina
🌹🌹🌹♥️♥️♥️♥️
Ina Karlina
ini keluarga mama nya Aya selalu bikin ulah..harus diapain ya biar kapok .
Ina Karlina
tak habis pikir sama kelakuan Rio, Darwin..kalian ternyata memang manusia ga tau diri..sudah di baik in tapi kurang ajar😡😡
Ina Karlina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣si Alvin ini ada aja modus nya hadeeeh..kasihn si Ara tiap malam di ajak tempur mulu
Ina Karlina
Alvin ga sadar dia kalau Ara itu sikap dan sifat nya nurun dari nya yg egois ..tapi Alvin ga sadar diri..
Ina Karlina
biarkan si Alvin terus mengejar Aya jangan di pertemukan dulu Thor 🤭🤭🤭biar dia pusing 7 keliling
Ina Karlina
semoga aja lama ga ketemu nya biar tau rasa tuh si Alvin..huh dasar laki laki super posesif egois nya ga ketulungan bikin enek tau ga
Ina Karlina
berbahagialah Aya..om om nya pada posesif semua...kamu wanita paling beruntung dicintai oleh banyak orang 👍👍
Sitikomariah
kaya ada yg disembunyiin aya
Ina Karlina
seperti nya Alvin sakit deh cuma sama dia di rahasiakan..
Ina Karlina
teruskan Aya demo mu ..biarkan saja tuh s Alvin biar dia pusing sendiri 😁😁emang enak di perkosa..
Ina Karlina
kamu salah Alvin sikap posesif mu malah membuat Aya takut dan kamu tanpa sadar telah menjadi kan dia tawanan cinta butamu..kamu akan menyesal atas kekakua mu itu
Ina Karlina
kayanya Aya menyembunyikan penyakitnya..
Ina Karlina
bibir Aya udah ga perwan lagi tanpa sepengetahuan nya dan Alpin selalu mencurinya
Ina Karlina
waduh posesif banget ni om Alvin ..bucin akut sama anak asuhnya..sampe ga boleh di lihat apalagi di pegang ..langsung ngamuk dia 😁😁😁
Ina Karlina
bagaimana nanti kalau Aya tiba tiba ada yang suka ya.. reaksi Alvin nanti bagaimana
sharvik
ponakan kndung gk si in
nurul nazmi
ok
Qaisaa Nazarudin
🙄🙄 plin plan…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!