Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Tak terasa waktu satu Minggu sudah berlalu. Rafa dan mila akan kembali ke tanah air, saat ini Rafa dan Mila berada di ruang tunggu keberangkatan, mereka akan menggunakan pesawat pribadi milik Rafa.
selama perjalanan yang cukup lama ini, Mila banyak menggunakan waktunya untuk tidur, sedangkan Rafa memeriksa beberapa pekerjaan yang di kirimkan Rendi melalui email.
ketika Rafa dan Mila sampai di bandara mereka di jemput oleh Bayu. Bayu memasukan barang bawaan Rafa kedalam bagasi mobil.
" bagiamana keadaan disini selama saya tidak ada Bayu ?" tanya Rafa.
" semua aman dan terkendali tuan, semua masih dalam jalurnya " jawab Bayu.
" baiklah, jangan sampai ada lengah sedikit pun " ucap Rafa
sedangkan Mila lebih memilih memejamkan matanya dan bersandar di dada Rafa. toh, dia juga tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan oleh suami dan supirnya itu.
lagi pula Mila bukan tipe orang yang suka ikut campur dengan urusan orang yang ada di sekitarnya. Mila beranggapan bahwa jika itu adalah hal penting Rafa pasti akan memberitahu kan padanya tanpa Mila sibuk bertanya, Mila mempercayai Rafa tentang apa pun itu.
mobil telah memasuki gerbang mansion yang menjulang tinggi itu.
Bayu membukakan pintu untuk tuan dan nyonya nya. Rafa memerintahkan Bayu untuk meletakkan barang - barang nya di dalam kamar.
" papa sama Mama kemana mas, ?" tanya Mila karena dia tidak melihat kedua mertua nya itu.
" mama menemani papa ke pulau s karena mereka mendapat undangan pesta pernikahan teman papa sewaktu masa sekolah dulu" jawab Rafa.
saat Mila melihat Bayu membawa beberapa koper mereka untuk di masukkan ke dalam kamar. Mila beranjak dari duduk guna menghampiri Bayu.
" kak Bayu, koper warna merah itu tinggalkan saja disini " pinta Mila.
" baik nyonya " Bayu patuh pada perintah nyonya nya.
Bayu melanjutkan perjalanan menuju lantai atas. sedangkan Mila segera membawa koper yang dia ambil dari Bayu tadi menuju ruang tengah tempat di mana Rafa sedang duduk.
" kamu mau membongkarnya sekarang yank ?" tanya Rafa saat melihat Mila berusaha membuka koper itu.
Mila hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban di sertai senyum lebar di bibirnya.
" apa kamu tidak capek yank ?" lanjut tanya Rafa
" tidak mas, Mila tidak capek selama di pesawat Mila kebanyakkan tidur, lagi pula Mila udah enggak sabar mau bongkar oleh - oleh nya, Mila paling suka kayak gini mas " jawab Mila antusias.
" baiklah, mas naik ke atas ya sayang " Rafa mengecup kening Mila.
Rafa dan Mila memang sampai di rumah pukul sepuluh pagi, jadilah tenaga Mila masih full.
Mila memisahkan masing - masing jenis benda yang di bawanya, setelah selesai Mila memanggil para pekerja di rumah Rafa secara bergantian untuk menghampirinya di ruang tengah, Mila membagi rata apa di bawa nya kepada seluruh orang.
para pekerja merasa terharu nyonya baru di rumah ini, mengingat mereka untuk di berikan oleh - oleh seperti.
Rafa melihat apa yang di lakukan oleh Mila dari lantai atas, Rafa merasa bangga pada Mila karena menjadi pribadi yang tidak lupa pada sesama. wajah ceria Mila saat membagikan oleh - oleh sangat lucu di mata Arga, Mila seperti ibu guru yang sedang membagikan permen pada anak muridnya.
Arga jadi ingat perkataan Mila saat Rafa bertanya kenapa dia membeli banyak oleh - oleh berbagai jenis bentuknya.
saat itu Mila menjawab bahwa itu semua untuk para pekerja Yang ada di rumah mereka, bagi Mila mereka semua sudah banyak membantu pekerjaan yang seharusnya dia yang mengerjakannya tetapi ini malah di kerjakan oleh mereka. ini sebagai bentuk perhatian untuk mereka.
Rafa sangat senang mendengar jawaban Mila, dia memang tidak salah dalam memilih pendamping hidup.