Ayura Kazumi Aditama seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kabur dari acara pertunangannya sendiri karena tidak mau di jodohkan.
Namum sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak padanya. Karena baru beberapa jam pelariannya dia justru terpaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak di kenalnya.
"What? NIKAH?" pekik Ayura dan Ello bersamaan.
"Iya nikah. Daripada kalian berbuat zina lebih baik di nikahkan saja," sahut bapak Polisi dengan santainya.
"Yang benar saja dong pak. Saya aja gak kenal dia sama sekali. Gimana bisa nikah?" Ayura menunjuk Ello yang wajahnya masih terlihat syok setelah mendengar ucapan bapak Polisi.
Apakah Ayura dan Ello akhirnya menikah?
Baca kisah selengkapnya di "PERNIKAHAN RAHASIA SEPASANG ANAK SMA".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isthiizty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan-jalan
Ello mengambil helm berwarna merah muda di atas jok motor. Lalu dengan perlahan membantu memakaikannya pada Ayura.
"Kakak kok punya helm warna unyu gini?" tanya Ayura yang sedikit geli saat membayangkan Ello memakai helm berwarna feminin itu.
"Memangnya kenapa?" tanya Ello tak mengerti. Memang ada yang salah dengan helm yang berwarna merah muda?
"Haisshh... Kak Ello kan cowok, masa punya helm warna pink," ujar Ayura sambil tersenyum mengejek.
"Ini bukan punya gue. Helm ini punya lo," ujar Ello yang kini sudah menautkan tali pengikat pada helm hingga berbunyi 'klik'.
"Kok bisa punya Yura? Yura kan gak beli," tanya Ayura heran.
"Gue yang sengaja beli buat lo," ucap Ello menjelaskan. Helm itu bahkan baru di antar saat jam pulang sekolah oleh salah satu staf kantornya yang memang Ello tugaskan untuk membeli helm. Dia sengaja membelikan untuk Ayura agar saat dia pergi bersama Ayura tak harus melewati gang-gang sempit untuk menghindari tilang polisi. Dan yang lebih penting dari itu adalah untuk keamanan Ayura.
Brekk..
"Ihhh.. kakaakkkk," rengek Ayura saat Ello menutup kaca helm yang dia pakai dengan sedikit kencang. Bahkan hingga bagian atas helm ikut turun dan menutupi kedua matanya.
Ello hanya terkekeh lalu naik ke atas motor dan memakai helmnya sendiri. "Ayok naik Ay!" perintah Ello. Ayura masih mencebikan bibirnya karena kesal. Dia naik ke jok belakang dan berpegangan di kedua bahu Ello.
"Ayok jalan. Aku udah siap," ujar Ayura setelah beberapa saat tapi motor tetap diam di tempat.
"Lo pegangan yang bener dulu," ucap Ello menatap Ayura dari balik spion.
"Ini udah bener kak. Biasanya aku juga gini kok kalau pegangan sama abang ojek. Dan sejauh ini selalu aman-aman aja sampai tujuan," jawab Ayura dengan sedikit bingung. 'Kurang bener apa coba?' gerutu Ayura di dalam hati.
"Lo kira gue abang ojol," sahut Ello kesal.
"Lha emang bukan abang ojol. Emang siapa yang juga yang bilang kak Ello abang ojol?" tanya Ayura. 'Ini timbang mau pergi naik motor ribet bener.' Ayura lagi-lagi hanya bisa menggerutu di dalam hati.
"Lo dari tadi brisik banget deh Ay, udah kayak anak bebek." Ello menarik tangan Ayura yang ada di bahunya lalu melingkarkan tangan Ayura itu di pinggangnya. Hingga tubuh mereka menempel sangat dekat. Untung saja ada tas Ello di punggungnya. Hingga dada Ayura tak langsung menempel di punggung suaminya itu.
Ayura mencoba menahan nafasnya saat debaran jantungnya kembali berpacu dengan cepat.
"Pegangan yang kenceng. Gue takut lo jatoh di jalan dan gue-nya gak sadar," ucap Ello dan mulai melajukan motornya ke jalan raya dengan kecepatan sedang setelah Ayura sedikit mengencangkan pelukannya.
~
Motor yang di kendarai Ello sudah berhenti di parkiran basement sebuah mall terbesar di Jakarta Selatan.
Ayura turun dan melepaskan Helm yang dia pakai dan memberikannya pada Ello. "Kita mau ngapain kesini kak?" tanya Ayura dengan mata menatap sekeliling melihat ratusan motor yang juga terparkir di sana.
"Jalan-jalan." Ello merapikan rambut Ayura yang berantakan karena terpaan angin. Hingga Ayura mengerjapkan mata beberapa kali saat mendapat perlakuan yang menurutnya sangat manis ini.
'Kata Laura kak Ello itu cuek dan dingin. Tapi selama gue kenal dia perasan dia selalu bersikap manis. Walau kadang ucapannya gak ada manis-manisnya,' batin Ayura. 'Gimana ya kalau Laura tau cowok yang dia taksir selama ini ternyata udah jadi milik gue. Bahkan bukan lagi pacaran tapi udah nikah,' Ayura terkikik saat membayangkan wajah galau Laura. Ayura merasa heran pada dirinya sendiri, karena dia seperti tak bersimpati dengan perasaan terpendam Laura pada suaminya.
"Lo kenapa cengengesan?" tanya Ello menatap tajam Ayura. Entah kenapa dia merasa Ayura sedang mentertawakannya.
"Gak pa-pa kak," sahut Ayura seraya tersenyum manis.
"Ya udah geser. Gue mau turun," ucap Ello sedikit mendorong Ayura kesamping. Lalu dia turun dari atas motornya.
"Ayok Ay!" Ello merangkul bahu Ayura dan mulai berjalan menuju lift. Hingga Ayura yang masih sedikit kaget ikut terhuyung saat mengikuti langkah kaki Ello.
Ayura pikir Ello akan mengajaknya menonton di bioskop seperti pasangan remaja pada umumnya. Namun ternyata salah. Karena cowok tampan nan imut itu justru mengajak Ayura ke game center.
Bagi Ayura ternyata bermain di game center lebih seru di bandingkan harus duduk diam menatap layar besar sambil makan pop corn.
Bahkan beberapa permainan sudah mereka coba bersama dari permainan st**reet ba**sketball, bermain game arcade balap-balapan, bahkan bersenang-senang sembari mengikuti irama lagu di dance revolution.
Hingga sejak setengah jam yang lalu mereka berdua tengah fokus pada permainan capit. "Ayo kak itu dikit lagi kena boneka beruangnya," teriak Ayura girang sambil jingkrak-jingkrak. Namun sesaat kemudian teriakannya kembali berubah menjadi helaan nafas panjang. "Yahhh... gagal lagi gagal lagi," gumam Ayura dengan wajah kecewa.
"Susah tau Ay," keluh Ello yang kini sedang mengusap keringat di dahinya. Ternyata permainan capik boneka itu tak semudah yang dia bayangkan.
"Masa sih? Kakak aja yang gak bisa," ucap Ayura sedikit mengejek.
"Dah lah capek. Kita udahan yuk," ajak Ello lalu menarik Ayura keluar dari game center.
"Tapi kak itu boneka beruangnya belum dapet," rengek Ayura yang berjalan di samping Ello namun pandangan matanya menatap belakang ke arah boneka beruang yang seakan melambai-lambai pada Ayura.
"Nanti gue beliin yang lebih gedhe dari itu," ujar Ello yang masih terus menarik tubuh gadis cantik itu.
"Kita mau kemana lagi ini?" tanya Ello saat mereka berdua sudah keluar dari game center.
"Beli ice cream aja yuks kak. Itu disitu," ucap Ayura seraya menunjuk sebuah stand ice cream yang tak jauh dari mereka berada.
Ello menganggukan kepala setuju. Dan tanpa sadar mereka berdua bergandengan tangan menuju ke stand yang di tunjuk Ayura.
"Lo mau rasa apa Ay?" tanya Ello setelah sampai di depan stand ice cream.
"Ayura mau ice cream rasa coklat kak," jawab Ayura dengan wajah berbinar bahkan sejak tadi dia sudah menelan ludahnya dengan susah payah karena sudah tak sabar menikmati ice cream rasa coklat kesukaannya.
"Yaudah gue beliin dulu. Lo tunggu sini bentar," ucap Ello dan di balas anggukan kepala oleh Ayura.
Tak lama berselang, Ello berjalan ke arahnya dengan dua buah cup cone ice cream di tanggannya. Hingga wajah Ayura berubah menampakan binar bahagia saat Ello hampir sampai di dekatnya. Namun tiba-tiba terdengar teriakan seorang ibu-ibu dari arah samping. "Awas mas!" pekik ibu tersebut dan...
Brug
Ello terhuyung ke arah Ayura saat seorang anak kecil tak sengaja menabraknya.
"KAKAAAAKKKKK........" pekik Ayura.