King Mafia And His Angel

Zehra mencoba memilih pakaian yang dia rasa cocok untuk anta, bagi zehra dia tidak bilang pakaian anta jelek, tapi dari sudut pandang Zehra pakaian anta cukup tidak pantas digunakan oleh gadis seusia anta, ditambah lagi terlalu terbuka dan bisa membuat mata laki-laki manapun yang melihat nya akan beranggapan jika anta bukan lah gadis baik-baik.

Meskipun budaya barat mungkin tidak merasa heran dengan penampilan seperti itu, tapi bagi Zehra berpakaian lebih sopan dan sederhana jelas akan menambah kesan imut dan manis untuk gadis itu.

"Apa aku harus menggantikan nya dengan yang seperti ini?"

Tanya anta sambil menaikkan sebelah alisnya.

Zehra mengembangkan senyuman nya, memberikan beberapa pilihan pakaian pada zehra.

"ini sangat manis dan cantik, mereka akan berkata Gadis ini begitu indah, sedap di pandang mata namun jelas tidak tersentuh sembarangan pria"

"Kamu tahu sayang? Pakaian tak hanya sebagai penutup tubuh dan penunjang penampilan, tapi juga bisa mencerminkan kepribadian kita. Tak heran bila melalui pakaian, seseorang bisa menilai kita, setidaknya untuk kesan pertama"

Zehra menyetujui pelan wajah anta.

"Sudut pandang laki-laki pun timbul karena cara berpakaian kita, saat laki-laki menjadi tidak menghargai kita bukan karena kita miskin atau kaya, tapi karena cara berpakaian kita lebih dulu, semakin terbuka pakaian kita, maka akan semakin miring sudut pandang mereka terhadap kita"

Anta sejenak menelan Salivanya, Seolah-olah sadar bagaimana penampilan nya selama ini.

"Saat sudut pandang laki-laki berubah tidak baik, maka wajah cantik ini menjadi tidak lagi tampak indah di pandang mata"

Setelah itu zehra memberikan beberapa pilihan pakaian nya.

"Kamu bisa mencoba mengubah seluruh penampilan mulai hari ini, jika ada laki-laki yang kamu sukai, aku berani jamin sifat nya akan ikut berubah baik persis seperti penampilan baru mu yang lebih baik"

Anta tampak diam, sepersekian detik kemudian dia mengangguk perlahan.

Pada akhirnya setelah melakukan sesi belanja pakaian, zehra juga mengubah seluruh gaya rambut anta, yang awal nya berwarna-warni kemudian menjadi berwarna Dark brown yang menurut zehra sangat cocok dengan kulit anta. bahkan zehra meminta pada hair stylist untuk mengubah rambut anta menjadi bergelombang.

Tidak lupa zehra membelikan anta parfum dengan aroma yang begitu soft, cara zehra jelas Begitu lembut agar tidak menyingung anta, zehra memberikan nya sebagai hadiah Untuk anta dan berkata aroma nya begitu manis dan lembut, semanis dan selembut wajah anta. Bahkan zehra membelikan gadis itu make up dengan warna-warna kalem.

Lalu anta pada akhirnya hari ini tersentak, dia baru menyadari betapa mengerikannya penampilan dirinya selama ini. Sebab semua pilihan penampilan yang dia lakukan dan dia pilih karena dia merasa tidak pernah ada yang peduli atau bahkan protes dengan seluruh penampilan nya. jadi anta selalu melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dia anggap BAGUS dan cocok untuk nya padahal sebenarnya dia belum tentu menyukainya.

Setelah semua sesi panjang yang terjadi, pada akhirnya anta mengantar zehra pulang dan dia pun langsung ikut meluncur pulang dikala matahari benar-benar telah terbenam.

"Dia belum pulang?"

Enardo bertanya pada pelayan rumah, sebab sejak dia kembali dari kantor, anta jelas belum terlihat batang hidungnya. enardo cukup khawatir jika gadis itu pergi me diskotik bersama teman-teman nya.

Belum sempat pelayan rumah menjawab, tiba-tiba anta mucul dari arah balik pintu utama.

"Bik ambil semua belanjaan ku di mobil dan letakkan semua nya di kamar ku"

Anta bicara cepat tanpa tahu jika ada enardo disana, Sejenak bola mata mereka bertemu, anta langsung melengos naik ke arah tangga, sedangkan sang bibi pelayan dan enardo saling mengerutkan keningnya, memandangi penampilan baru anta dengan sejuta keterkejutan.

"Baik non"

Sang pelayan berkata cepat.

"Kami sudah makan malam?"

Pertanyaan enardo langsung menghentikan langkah anta, gadis itu menoleh sejenak, dia fikir bukankah itu seperti kekuatan magic? seperti kata zehra, orang akan menjadi baik saat penampilan kita baik.

Dan suara laki-laki itu sejak kapan bisa menjadi lembut dan baik pada nya? baru kali ini dalam seumur hidupnya.

"Aku sudah makan bersama teman"

setelah berkata begitu, anta kembali melanjut kan langkahnya, tidak begitu memperdulikan pandangan mata laki-laki itu, dia terus berjalan menuju ke arah kamarnya.

Enardo fikir ada apa dengan gadis itu dalam beberapa hari ini, dia seperti melihat sosok asing yang di tidak kenali sama sekali.