Digo Melviano, seorang CEO tampan yang merasakan pertentangan dihidupnya.
Disatu sisi ia memiliki istri yang nyaris sempurna. Namun itu saja tidak cukup, orang tua Digo selalu mendesak mereka agar cepat memiliki momongan sebagai penerus tahta keluarga Melviano. Namun Kiara, istri Digo nampaknya acuh terhadap keinginan itu.
Hingga datanglah seorang wanita cantik dihidup Digo, yang membuat pria itu merasa tertarik padanya.
Digo meminta Renata Anastasya untuk menjadi istri keduanya, dan memiliki keturunan dari rahimnya.
Renata adalah artis sebuah majalah dewasa yang saat itu tengah menjalani kerja sama dengan perusahaan Melviano group.
Renata memiliki pemikiran yang cukup terbuka, hingga membuatnya berani mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua Digo.
.. Happy Reading ✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia_Ava02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Kejutan
"Halo?" suara Renata terdengar dari balik telfon.
"Halo Ren, ini aku Dafina." ucap Dafina.
"Aku tau, ada apa Dafina?" jawab Renata datar.
"Aku dengar kamu tidak masuk kerja hari ini?" tanya Dafina langsung.
"Emh.. Iya, aku sedang ada beberapa photo shoot untuk media sosial saat ini. Jadi aku terpaksa ijin untuk tidak berangkat, aku juga sudah bicara pada Tari managerku." jawab Renata dengan lancar.
"Oh, jadi begitu." jawab Dafina lalu.
"Ada apa Daf? Apa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan?" tanya Renata.
"T..tidak, aku hanya iseng saja menelfon mu." jawabnya.
"Oh, sepertinya kamu sedang senggang?"
"Ya, kebetulan pekerjaanku sedang tidak banyak hari ini. Lagipula Tuan Digo juga tidak masuk, dia sedang ada acara diluar kota, jadi aku agak sedikit santai." ujar Dafina.
"Oh, ya? Apa dia ada pekerjaan diluar? Kenapa kamu tidak ikut dengannya?" ucap Renata memberondong Dafina dengan banyak pertanyaan.
Dafina menghela nafas sebentar, sebelum menjawab. "Tidak, itu adalah pekerjaan mendadak. Lagipula asisten Jovan juga tidak ikut. Dia bilang Tuan Digo hanya pergi dua hari, karena besok hari libur mungkin Tuan Digo akan sekalian pergi liburan." terangnya.
"Oh, jadi begitu. Tapi maaf Dafina, aku tidak bisa mengobrol lebih lama denganmu. Aku akan mulai mengambil pemotretan lagi setelah ini." ucap Renata.
"Oh, baiklah. Aku juga harus mengecek lagi beberapa laporan yang sudah selesai." jawab Dafina.
"Baiklah kalau begitu."
Tut!
"Dih! Sok sibuk." umpat Dafina pada ponsel yang ada didepan wajahnya setelah Renata mematikan sambungan telepon mereka.
"Dia pikir dia itu siapa? Hanya artis model majalah dewasa saja gaya sibuknya sudah selangit. Menyebalkan!!" cerocos Dafina tidak terima.
"Tapi bagus juga kalau dia memang sedang ada pemotretan, itu artinya Renata dan Tuan Digo sedang tidak bersama." ujar Dafina bermonolog, lalu kembali mengecek pekerjaannya dengan perasaan lega.
❣️❣️❣️
Malamnya...
Saat ini Renata dan Digo tengah berada deck kapal pesiar milik perusahaan Melviano group, untuk makan malam berdua. Suasana tenang dan romantis serta angin sejuk dari lautan membuat makanan malam itu terasa semakin istimewa saja.
Renata begitu cantik dengan balutan dress hitam panjang dengan belahan tinggi sampai kepaha, seolah kian memamerkan tubuh sempurna yang ia miliki.
Sebelum makan malam, mereka memutuskan untuk menikmati pemandangan sekitar dari tepian kapal tersebut. Digo memeluk mesra tubuh Renata dari belakang, sambil menunjukkan beberapa tempat yang terlihat dari sana pada istri keduanya itu.
"Ren?" suara lembut Digo disamping telinga Renata.
Renata mengangkat tangannya, mengusap lembut pipi Digo lalu memutar kepalanya menatap wajah Digo. "Ya.." jawabnya.
"Apa aku boleh jujur tentang sesuatu?" tanya Digo lalu.
Renata mengerutkan alisnya dan memutar tubuhnya bergelayut manja dipundak Digo.
"Apa mas?" tanya Renata dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Kau sangat cantik malam ini sayang." puji Digo.
Renata tertawa kecil. "Apa kamu tidak bosan memujiku sedari tadi mas? Aku takut lama-lama kamu akan membuatku terbang karena pujianmu itu." ujar Renata.
"Aku tidak akan pernah bosan sayang, aku hanya mengatakan apa yang aku lihat saat ini. Lagipula, aku memegang ingin membawa mu terbang. Terbang ke surga dunia bersamaku." ucap Digo dengan mesra.
Lalu mereka langsung mekikis jarak, bercumbu mesra di atas deck kapal.
Lanjut mereka melakukan makan malam romantis berdua. Sesekali mereka saling bertukar suap dan bercanda mesra.
Jam sembilan malam, kini mereka sampai di kamar, setelah sebelumnya Digo mengajak Renata berkeliling pulau terlebih dahulu.
Renata merasa sangat puas dan bahagia malam ini. Ini adalah pengalaman pertama dan baru baginya. Dan yang paling istimewa adalah, ia pergi bersama Digo, lelaki tampan dan kaya raya yang telah sah menjadi suaminya itu.
Digo menggendong tubuh Renata masuk ke dalam kamar sambil saling tertawa kecil.
Digo membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur berukuran big size. Pria itu duduk di tepi ranjang dan membungkukkan setengah badannya menatap lebih dekat paras cantik istrinya sambil mengusapnya lembut.
"Aku sudah tidak sabar sayang... Sekarang aku akan melakukan sesuatu yang tadi siang sempat tertunda." ucap Digo dengan tatapan penuh nafsu.
Siang tadi memang mereka belum sempat melakukannya, karena begitu banyak gangguan dari luar datang. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu dikamar itu dan tidur bersama.
Jadi sangat tidak heran jika kali ini Digo sudah sangat tidak sabar untuk melakukan penyatuan pertama mereka.
Digo mendekatkan bibirnya untuk mencium bibir Renata, namun tiba-tiba Renata menaruh jari telunjuknya diatas bibir. Hingga ciuman mereka terhalang oleh jari Renata.
"Ada apa sayang?" tanya Digo sambil mengerutkan alisnya.
Renata merangkul mesra pundak Digo. "Mas mandi dulu, baru kita lakukan." ujarnya.
"Tidak perlu, aku sudah _" Renata memotong ucapan Digo dengan mendaratkan jarinya dibibir Digo.
"Aku akan memberikan kejutan sepesial untukmu." sela Renata.
Digo mengukir senyum mendengarnya. "Baiklah, tapi setelah ini kamu tidak akan aku lepaskan lagi." ancam Digo.
"Aku tidak akan lari." jawab Renata terkekeh.
Digo mengangkat tubuhnya berdiri dari ranjang dan membuka jas hitam yang ia kenakan lalu pergi kekamar mandi.
Senyuman manis Renata mengantarkan Digo masuk ke dalam kamar mandi.
Saat Digo pergi ke kamar mandi, Renata mengambil ponsel suaminya dan mencari nomor Kinara disana dan mencatatnya pada ponsel pribadinya.
Beberapa menit, kini Digo telah selesai mandi dan keluar mengenakan handuk kimono tebal. Pria itu mendekati tubuh istrinya yang kini tengah duduk di tepi ranjang.
Renata berdiri lalu mengusap mesra dada bidang Digo dari balik handuk tebal yang ia kenakan. Aroma segar dan maskulin dari tubuh Digo langsung menyeruak masuk ke dalam hidung Renata, membuat pria itu tampak semakin menggoda dimatanya.
"Kamu tunggu disini sebentar, aku akan segera kembali dengan kejutannya." ucap Renata.
"Jangan lama-lama, aku sudah tidak sabar." bisik Digo tepat disamping telinga Renata sambil memeluk erat pinggangnya.
Renata tertawa kecil. "Sabar sayang, sebentar lagi kamu akan mendapatkan semuanya.." ujar Renata.
Digo melepaskan pinggang Renata saat wanita itu hendak pergi ke kamar mandi. Renata membuka seluruh pakaiannya dan menyiram tubuhnya dengan air shower.
Beberapa menit, kini Renata telah selesai mandi. Wanita itu memutuskan untuk tidak memakai apapun saat keluar nanti, ia ingin menjadikan ini sebagai suatu hadiah yang sepesial untuk Digo malam ini.
Dengan tubuh tegak dan penuh percaya diri, Renata keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun dengan rambut yang basah, gadis itu mulai berjalan mendekati sang suami yang tampak tegah merebahkan tubuh diatas ranjang menunggunya.
Digo yang melihatnya pun langsung bangkit dan duduk di tepi ranjang. "Renata?" ucap Digo tanpa berkedip dengan senyuman lebar.
"Kamu suka kejutan dariku mas?" tanya Renata.
Digo meurunkan kakinya, mengambil langkah untuk mendekati Renata dan menatap tubuh polosnya lebih dekat.
"Suka sekali, aku sangat suka." jawab Digo lalu.
"Kalau begitu, ayo kita lakukan sekarang." ajak Renata sambil bergelayut mesra di pundak Digo.
Mereka bercumbu dengan sangat liar, Renata melepas tali handuk yang Digo kenakan lalu melepasnya dan melemparkannya ke sembarang arah.
dan Kinara jika benar itu ulahmu tunggu saja karma datang padamu