Novel ini kisah anak nya Asterion Estevan dan Aily di Novel My Hot Little Girl. Yang belum baca Novel itu boleh mampir dulu ke Novel sebelumnya❤️
Alterio Estevan di datang ke sebuah Club untuk menghilangkan stesnya karena sedang bertengkar dengan istri tercintanya, Julia Anindira tidak mau memiliki anak karena sedang berada di masa jayanya menuju karir impian nya.
Na’as Nya pria yang kerap di panggil Al itu di jebak oleh musuhnya dengan memasukan obat perangsng pada minuman nya, hingga membuat Al meniduri gadis bernama Bunga Lilac yang tidak sengaja berpapasan dengan nya.
Lilac yang malam itu harus nya resmi menjadi kekasih Daniel Felix, justru malah berahir di bawah kungkungan Alterios Estevan.
Bagaimana nasib Lilac setelah kejadian itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 - Musibah bagi Lilac.
Leon memanggil Lilac untuk masuk kembali kedalam kamar nya, wanita itu terlihat sangat hawatir dengan kondisi suaminya . Apalagi itu karena kesalahanya dia sangat takut jika semua orang menyalahkanya.
“Lilac. Kenalkan namaku Leon, aku sepupu dari suamimu.” Ucap Leon sambil berbasa-basi. Lilac yang sejak tadi menatap Al dia beralih menatap Leon.
Mulut Lilac menganga saat pertama kali melihat wajah pria yang sejak tadi memeriksa suaminya itu, dia baru sadar jika sepupu suaminya itu juga tidak kalah tampan dari suaminya.
“Oh Ya ampun. Apa semua orang kaya bereajah tampan?” Tanya Lilac dalam hatinya. Namun tubuhnya tiba-tiba merasa oleng, ternyata Al menarik lilac duduk di samping nya. “Ya ampu. Kamu mengagetkan ku.” Ucap Lilac.
“Dengarkan apa yang akan dokter ucapkan! Jangan berpikiran kemana-mana.” Ucap Al yang mengerti otak udang istrinya itu.
Leon sedikit terkekeh, dia kembali serius setelah mendapat tatapan tajam dari sepupunya.
“Lilac, tendangan mu cukup kuat sampai membuat Al kesakitan dan harus mengikuti beberapa kali terapis. Tentunya akan diiringi dengan pil yang dapat membantu Al kembali tegak.” Ucap Leon membuat Lilac sedikit lebih lama mencerna ucapan pria itu. “Maksudku benda itu miliknya.” Ucap Leon lagi sambil menunjuk arah bagian bawah Al yang tertutup rapat oleh celana yang di kenakan nya.
“Ja-jadi kapan terapi itu bisa di lakukan Dr. Leon? Kemungkinan kapan dia akan sembuh?”tanya Lilac lagi dengan wajah hawatir nya, membuat Al beberapa kali mengulum senyum.
“Kamu bisa melakukan terapi nya setiap malam, dengan cara memijit batang nya dengan perlahan dan membantu membuatnya mengeras dan berdiri sempur na seperti sedia kala.” Ucap Leon sambil menahan senyum nya karena melihat reaksi Lilac yang begitu menggemaskan.
“Aku? Aku tidak bisa membantunya, kenapa tidak kak Julia saja? Bukan kah itu lebih baik?” Tolak Lilac, mendengar nya saja Lilac sudah tidak bisa bernapas bagaimana jika melakukan nya.
“Kau ingin Julia marah padamu? Karena bisa saja tendangan mu itu membuatku tidak bisa membuat keturunan untuk nya. Dia pasti akan sangat marah jika itu terjadi, apalagi kedua orang tuaku. Mereka akan sangat marah.” Ucap Al dengan santainya menakut-nakuti istri kecilnya itu.
Lilac terlihat murung dan semakin pucat, kepalanya tiba-tiba sakit membayangkan ucapan Al.
“Kalau begitu saya akan carikan suster wanita untuk mu Al, karena tidak mungkin seorang pria yang melakukan nya. Karena kemungkinan besar tidak akan bisa berdiri jika pria yang melakukanya.” Ucap Leon namun tatapan Al seolah menolak nya. Karena dari awal Al tidak menyuruhmya untuk berbicara itu.
“Tidak perlu. Aku tidak ingin menambah masalah jika wanita lain yang melakukan nya, Mom dan Dad pasti akan marah jika tau ada wanita lain.” Ucap Lilac akhirnya. Dan senyuman Al juga Leon terlihat jelas, namun mereka berdua kembali mengatur mimik wajahnya saat Lilac mulai menatapnya.
“Saya permisi, saya harus pergi ke toilet.” Ucap Lilac dia berjalan menuju toilet, tujuan nya saat ini adalah menyiram kepalanya yang mulai nyut-nyutan karena ulahnya sendiri.
Sementara itu saat Lilac menghilang di balik pintu, Al tertawa namun tak bersuara.
“Selamat Brother, semoga hari-hari mu penuh warna mulai malam ini.” Ucap Leon sambil menepuk pelan pundah sepupunya itu. “Aku pergi dulu karena masih ada urusan.”
Al mengangguk, “terimakasih Kak.” Ucap nya.
Leon pun tersenyum sesaat sebelum ia keluar dari kamar itu.
Setelah beberapa saat Lilac kembali dengan wajah basah, mungkin wanita itu sudah membasuh wajahnya. Dia mengeringkan wajahnya dengan Tissue lalu dia berjalan ke arah ranjang yang sedang di duduki Al.
“Ayo kita pijat.” Ucap Lilac dengan wajah datarnya menahan tangis.
Al menatap ke arah Lilac, karena melihat wajah Lilac yang masih syok Al pun merasa tidak tega pada istrinya itu.
“Istiratahlah, besok malam kita akan memulainya. Malam ini aku sudah di beri obat oleh Kak Leon.” Jawab Al namun Lilac tidak kunjung menatap nya, wanita itu naik ke atas ranjang dan masuk kedalam selimut sambil memunggungi Al, dia menutup seluruh tubuhnya termasuk wajahnya.
Al yang sejak tadi menatap pesan dari Julia, dia pun mematikan layar pknselnya dan menyimpan ponselnya di atas nakas lalu mendekati Lilac yang memunggunginya.
“Ada apa? Apa kamu sedang menangis?” Tanya Al pada Lilac yang sedang menahan segukan dan air matanya.
Al membuka Selimut itu karena ingin melihat kondisi istrinya itu, rupanya air mata Lilac sudah membasahi wajah cantik nya. Al langsung menariknya tubuh Lilac masuk kedalam pelukan nya.
“Ada apa? Katakan padaku Lilac.” Ucap Al yang mulai hawatir.
“Huaaaaa..” tangisan Lilac semakin kencang saat Al menanyakan kondisinya.