NovelToon NovelToon
Suami Suka Selingkuh (S3)

Suami Suka Selingkuh (S3)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

"Aku istrimu, Aditya! Bukan dia!" Aurelia menatap suaminya yang berdiri di ambang pintu, tangan masih menggenggam jemari Karina. Hatinya robek. Lima tahun pernikahan dihancurkan dalam sekejap.

Aditya mendesah. "Aku mencintainya, Aurel. Kau harus mengerti."

Mengerti? Bagaimana mungkin? Rumah tangga yang ia bangun dengan cinta kini menjadi puing. Karina tersenyum menang, seolah Aurelia hanya bayang-bayang masa lalu.

Tapi Aurelia bukan wanita lemah. Jika Aditya pikir ia akan meratap dan menerima, ia salah besar. Pengkhianatan ini harus dibayar—dengan cara yang tak akan pernah mereka duga.

Jangan lupa like, komentar, subscribe ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Keputusan Pak Surya

Pak Surya datang ke perusahaan setelah mengakhiri telp dengan Aditya.

Suasana ruang rapat terasa berat. Aditya masih berdiri di tempatnya, matanya menatap tajam ke arah sang ayah, Pak Surya, yang kini duduk di kursi utama ruangan dengan ekspresi tak terbaca.

Di sisi lain, Karina terlihat pucat. Tangannya mengepal di bawah meja, wajahnya tegang. Dia tidak mengira bahwa situasi akan berkembang sejauh ini.

Aurelia, di sisi lain, tetap tenang. Ia bersandar dengan anggun di kursinya, senyum tipis menghiasi bibirnya. Dari awal, ia sudah menduga Pak Surya tidak akan tinggal diam. Dan benar saja, pria tua itu akhirnya turun tangan.

Pak Surya mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, suaranya terdengar dingin saat berbicara. "Aku sudah cukup lama membiarkan kekacauan ini berkembang. Dan sekarang, saatnya aku membereskannya."

Aditya menelan ludah. "Ayah, kau tidak perlu ikut campur. Aku bisa menyelesaikan ini sendiri."

Pak Surya menoleh tajam. "Menyelesaikan? Jika kau bisa menyelesaikan masalahmu sendiri, aku tidak akan ada di sini, Aditya."

Aditya terdiam.

Karina akhirnya membuka mulutnya. "Pak Surya, saya tidak mengerti kenapa Anda harus ikut campur dalam urusan kami. Ini masalah pribadi antara Aditya dan—"

"Diam, Karina."

Nada suara Pak Surya begitu tegas dan tidak terbantahkan. Karina langsung terdiam, wajahnya semakin pucat.

Aurelia tersenyum tipis, menikmati setiap detik momen ini.

Pak Surya menghela napas panjang sebelum akhirnya menatap semua orang di ruangan. "Aku ingin membuat sesuatu menjadi jelas hari ini."

Ia menoleh ke arah asistennya, yang segera menyerahkan sebuah dokumen kepada Aditya.

"Baca ini."

Aditya mengambil dokumen itu dengan kening berkerut. Saat matanya membaca isinya, ekspresinya langsung berubah.

"Apa… ini?" suaranya terdengar tegang.

Pak Surya bersandar di kursinya. "Mulai hari ini, 10% saham di perusahaan ini telah dialihkan kepada istri sahmu, Aurelia."

Ruangan langsung hening.

Aditya menatap ayahnya tidak percaya. "Apa maksudmu?! Kenapa kau memberikan saham itu padanya?"

Pak Surya menatap putranya dengan dingin. "Karena dia istri sahmu. Dan aku tidak akan membiarkan seseorang seperti Karina—seorang sekretaris—memiliki pengaruh lebih besar daripada istrimu di perusahaan ini."

Karina terbelalak, wajahnya benar-benar pucat.

"Tapi… tapi itu tidak masuk akal!" Karina berusaha membantah. "Aurelia bahkan tidak bekerja di sini! Dia tidak punya pengalaman!"

Pak Surya menoleh padanya dengan tatapan tajam. "Dan kau pikir kau lebih pantas? Seorang sekretaris yang terlibat hubungan dengan atasan yang sudah menikah? Kau pikir aku akan membiarkan perusahaan ini menjadi ajang skandal murahan?"

Karina langsung terdiam, bibirnya bergetar.

Aditya menggebrak meja. "Ayah, kau tidak bisa melakukan ini!"

Pak Surya tetap tenang. "Aku bisa. Dan aku sudah melakukannya."

Aurelia memainkan ujung rambutnya dengan santai. "Oh, Aditya… Sepertinya sekarang aku bukan hanya istrimu di atas kertas, tapi juga salah satu pemegang saham perusahaanmu."

Aditya menatapnya dengan penuh kemarahan. "Kau merencanakan ini sejak awal?"

Aurelia mengangkat bahu. "Aku hanya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku, Aditya. Kau menikahiku, tapi memperlakukan wanita lain seperti istrimu. Kau pikir aku akan diam saja?"

Karina menggigit bibirnya, tangannya mengepal erat.

Pak Surya kemudian melanjutkan, suaranya masih tegas. "Dan satu hal lagi."

Ia menoleh ke asistennya. "Siapkan surat pemindahan untuk Karina. Mulai hari ini, dia tidak lagi menjadi sekretaris Aditya."

"APA?!" Karina langsung berdiri, matanya membelalak tak percaya. "Tidak! Anda tidak bisa melakukan ini pada saya!"

Pak Surya menatapnya tanpa emosi. "Aku bisa, dan aku sudah melakukannya. Kau akan dipindahkan ke departemen lain. Jangan coba-coba membantah keputusanku."

Karina menoleh ke Aditya, mencari dukungan. "Aditya! Katakan sesuatu! Kau tidak akan membiarkan ini terjadi, kan?!"

Aditya tampak terdiam. Rahangnya mengatup erat, matanya penuh amarah dan frustrasi.

Aurelia tersenyum puas. "Sepertinya kau harus mulai berkemas, Karina."

Karina menatap Aurelia dengan tatapan membunuh. "Kau… kau yang melakukan ini!"

Aurelia menatapnya tanpa rasa takut. "Aku hanya mengambil kembali tempatku yang seharusnya. Kau yang memilih untuk ikut campur dalam pernikahan orang lain. Sekarang, hadapi akibatnya."

Karina menahan air matanya.

Aditya mengepalkan tangannya. "Ayah, kau tidak bisa melakukan ini! Karina adalah sekretarisku, dan aku membutuhkan dia!"

Pak Surya menatapnya dengan penuh kekecewaan. "Justru karena kau terlalu 'membutuhkan' dia, aku memindahkannya. Aku tidak mau perusahaan ini runtuh karena kebodohan pribadimu, Aditya."

Aditya berdiri dengan napas memburu, wajahnya memerah karena marah. "Ini belum berakhir."

Aurelia menatapnya dengan senyum penuh kemenangan. "Oh, aku tahu ini belum berakhir. Aku justru menunggu langkah berikutnya darimu."

Sementara itu, Karina merasakan dunia di sekelilingnya runtuh. Dia tidak hanya kehilangan pengaruhnya di perusahaan, tapi juga kehilangan kendali atas Aditya.

Dan itu adalah pukulan terbesar baginya.

Karina yang Terpojok

Karina menggertakkan giginya, wajahnya memerah karena amarah dan rasa tidak terima. Ia menatap Pak Surya dengan sorot mata tajam, lalu beralih ke Aditya yang masih diam di tempatnya.

"Aku sudah bekerja keras selama bertahun-tahun untukmu, Aditya!" Karina hampir berteriak. "Aku yang selalu ada di sisimu, yang membantu semua urusanmu, dan sekarang aku hanya dibuang begitu saja?!"

Aurelia tertawa kecil, anggun dan menusuk. "Bekerja keras? Atau menikmati fasilitas dari seorang pria yang bukan suamimu?"

Karina menoleh dengan marah. "Tutup mulutmu, Aurelia! Kau tidak tahu apa-apa!"

Aurelia mengangkat alis, masih dengan senyum penuh kemenangan. "Oh, aku tahu lebih dari yang kau kira. Kau pikir hanya kau yang pernah berada di posisimu? Karina, kau bahkan bukan yang pertama."

Karina terdiam, ekspresinya berubah bingung. "Apa maksudmu?"

Aurelia menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan anggun. "Kau pikir hanya kau satu-satunya wanita yang pernah Aditya perlakukan seperti ini? Salah. Ada banyak sebelum kau, dan mereka semua berakhir sama—terbuang."

Karina tersentak. Ia menoleh ke Aditya, mencari jawaban. "Aditya, itu tidak benar, kan?"

Aditya tetap diam, ekspresinya gelap.

Pak Surya hanya menghela napas panjang, seolah sudah muak dengan semua drama ini. "Aku sudah mengambil keputusan, dan itu final."

Karina mengepalkan tangannya, wajahnya penuh amarah dan rasa sakit. "Ini tidak adil! Aku sudah memberikan segalanya untuk Aditya! Aku meninggalkan segalanya untuknya! Dan sekarang kau ingin membuangku begitu saja?!"

Aurelia menghela napas seolah bosan. "Sekali lagi, Karina, kau yang memilih jalan ini. Kau tahu dia sudah menikah, tapi kau tetap melakukannya. Jadi sekarang hadapi konsekuensinya."

Karina menatap Aurelia dengan penuh kebencian. "Aku tidak akan diam saja!"

Aurelia tersenyum miring. "Silakan. Aku ingin melihat sejauh mana kau bisa bertahan."

Karina ingin membalas, tapi Pak Surya berdiri dari kursinya. "Cukup."

Suasana ruangan langsung sunyi.

Pak Surya menatap Karina tajam. "Aku memberimu waktu satu jam untuk berkemas. Setelah itu, kau akan dipindahkan ke departemen lain. Dan aku tidak ingin mendengar perdebatan lagi."

Karina ingin melawan, tapi tatapan dingin Pak Surya membuatnya tahu bahwa tidak ada gunanya.

Ia berbalik, melangkah keluar dengan langkah penuh kemarahan.

Sementara itu, Aditya menatap Aurelia dengan sorot mata berapi-api. "Kau puas sekarang?"

Aurelia tersenyum, begitu tenang dan anggun. "Belum. Tapi ini permulaan yang cukup baik."

Aditya mengepalkan tangannya. "Jangan berpikir kau bisa menang dariku, Aurelia."

Aurelia mendekat, membisikkan sesuatu dengan suara lembut namun menusuk. "Aditya… Aku sudah menang sejak kau mulai kehilangan kendali."

Dan dengan itu, Aurelia melangkah keluar dari ruangan dengan penuh percaya diri.

Aditya hanya bisa menatap punggungnya, matanya penuh amarah dan frustrasi.

Sementara itu, Karina di luar ruangan menekan dadanya, napasnya memburu. "Aku tidak akan kalah begitu saja… Tidak akan!"

Di saat Karina hampir kehilangan segalanya, seseorang tiba-tiba mengirim pesan ke ponselnya. Saat ia membacanya, matanya melebar.

"Aku bisa membantumu. Temui aku."

Siapa yang menghubunginya? Dan apa yang akan Karina lakukan selanjutnya?

(BERSAMBUNG KE BAB SELANJUTNYA…)

1
Ah Serin
aditya dan karina sampah lebih baik mati. lanjut lagi
ziear: tunggu besok pagi kelanjutannya ya...
total 1 replies
Ria Karyawati
lanjut thor
Katherina Ajawaila
Luar biasa
ziear: terima kasih kak
total 1 replies
Katherina Ajawaila
awal cerita yg menarik, gemes kalau ada yg berbau pelakor atau pebinor🧐
ziear: sama kak, makanya aku angkat cerita ini
total 1 replies
Uthie
Thor... maaf sebelumnya, ada beberapa bagian yg suka bingung sy bacanya 😬🙏

kadang dituliskan "Aurelnya pergi meninggalkan ruangan tsb dengan Anggun"

Namun.. berlanjut, kalau Aurel masih ada kembali diruangan tsb 😁😁🙏
ziear: sesaat sebelum ia pergi menoleh lagi kak, blum benar benar keluar dari sana kak🙏
total 1 replies
Uthie
emang harus digituin laki2 peselingkuh 😏
ziear: di mentokin dan kumpukulin para pelakornya😁😁
total 1 replies
Uthie
Langsung jatuh hati saat awal mampir nya 👍👍👍👍
ziear: terima kasih kak🙏
total 1 replies
Uthie
Seruuuu.... saat si wanitanya bisa membalikkan keadaan dari pengkhianatan tsb 👍👍🤩
ziear: kekuatawan wanita jaman now kak🤗
total 1 replies
Uthie
sukurin.. pekor dibalas Pelakor lain nya lagiiii 😝
ziear: 🔥🔥🔥 siapa yg main api kebakar😁
total 1 replies
Uthie
Mampir untuk cerita yg selalu menguras emosi jiwa soal Pengkhianatan 👍😆
ziear: oke kak, semoga suka
total 1 replies
stela aza
rubes
ziear: artinya apa kak rubes?😁
total 1 replies
mama
bilang ny mencintai Aurelia dan gk mau kehilangannya, tp menahan karina harus tetep di samping ny.. wahai aditya anda masih waras kan, atau otakmu pindah ke dengkul.. bikin greget aj
mama: asiaap thor🥰
ziear: tunggu kelanjutnya ya mama....
pasti bikin tambah kesel dan penasaran lagi.
total 2 replies
mama
ora yg udah ngirim vidio ke Aurelia hebat bner..sat set😂, Aurelia jg tegas bgt suka sm Aurelia gk mudah ditindas, lnjt thor🥰
ziear: siap mama, di tunggu ya komentar selanjutnya.❤
total 1 replies
Ma Em
Bagus thor ceritanya baru awal saja sdh merasakan hati deg2an apalagi Aurelia yg merasakan suaminya punya wanita lain semoga Aurelia bisa melawan pelakor jgn diam saja dan kalah dari pelakor bila perlu buat Aditya menyesal karena sdh menyakiti hati seorang istri.
ziear: terima kasih kak, tunggu ya kelanjutannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!