Bayi Ceo Tampan

Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.

Tolong berikan like dan komen.

Haappy reading

.........

Di dalam dapur, wajah candice masih panas.Ia mengira sore tadi bernett sudah tidak perduli tentang anaknya.Ia merasa sedikit lega asalkan pria ini menyanyangi anaknya ,candice masih bisa menahan sikap aneh bernett . Karena anaknya butuh kasih sayang seorang ayah .

Candice membuka bungkus mie lagi untuk bernett .

Di ruang tamu ,bernett gong melihat - lihat apartemen kecil ini,tapi wanita ini pintar membuat tatanan rapi dan enak di pandang.

"Daddy, ini adalah kamarku." Sikecil membuka pintu kamar, terlihat ranjang kecil khusus anak- anak, di samping kasur ada meja penuh dengan mainan bryan.

"Daddy, apakah kamu ingin melihat albun foto kami."Bryan ingin ayahnya tahu waktu masa tumbuhnya.

"Mau,cepat keluarkan ." Bernett gong sangat semangat. Karena dirinya tidak menemani masa tumbuh sang anak..

"Oke".Bryan cheng masuk ke kamar ibunya, ia mengambil album foto dalam lemari candice, ia membawa album foto di bawa ke kamar miliknya..

Bernett menerima album foto tangannya sedikit gemetar.. Halaman pertama candice memeluk bayi keci yang baru di lahirkan, ia masih memakai baju pasien..

Hati bernett merasa tidak karuan karena muka candice berantakan dan memeluk bayi mungil.

"Ini adalah waktu aku lahir,mommy bilang dia sangat kesakitan waktu melahirkan." Bryan merasa sedih karena mata candice merah dan ada bekas air mata.

Bernett membuka lembar- lembar foto secara berurutan.Semuanya adalah foto anaknya setelah lahir, ada foto bryan sendirian, ada juga foto ibu dan sang anak. Bryan yang ada foto semuanya berpakaian lucu, penampilannya montok.Terlihat sang ibu begitu memperhatikan kesehatan sang anak.

Hati bernett gong menghangat melihat candice merawat anaknya dengan baik.

Sambil menutup album bernett gong merasa bahagia."Kamu tenang saja, kedepannya daddy akan selalu di samping kamu."

Bryan langsung memeluk sang daddy mencium wajahya, bernett membalas membelai rambut sang putra..

Tercium wangi harum dari ruang makan. Candice menyajika mie menjadi dua mangkuk besar dan satu mangkuk kecil.

Bryan mencium wangi masakan langsung berjalan keluar diikuti bernett gong di belakangnya.

Mereka bertiga sudah duduk tenang.Candice mendorong mangkok paling banyak isinya ke hadapan bernett gong.

"Mari makan". Suara candice dengan lembut.

***** bernett gong menjadi lebih serius, menghirup aroma wangi mie.Dia melihat candice sedang meniup mie untuk di makan bryan.

"Mommy, aku tiup sendiri, kamu juga ikut makan." Anak kecil sayang mommynya mengambil mangkuk kecil dari tangan ibunya.

Candice berpesan pada sang anak."Hati hati jangan sampai terkena panas lidahmu."

" Mommy, kamu jangan meremehkanku,lihat bryan beraksi." Bryan langsung menyumpit mie dalam mangkok dan menggembungkan kedua pipinya dan meniup mie secara perlahan..

Melihat tingkah sang anak candice dan bernett gong merasa sangat bahagia..Bryan memang cerdas.

Setelah melihat bryan bisa meniup sendiri candice dan bernett gonng menundukkan kepala memakan mie.

Candice melirik ke arah bernett saat suapan pertama masuk dalam mulutnya.Ia takut tuan muda kaya tidak suka masakan mie sederhana seperti ini.Namun saat melihat bernett gong memakan dengan lahap, candice merasa tenang dan memakan mie miliknya.

Setelah makan mie candice membereskan mangkok menuju dapur, sementara mereka berdua ke ruang tamu. Setelah candice selesai mencuci piring dan peralatan dapur ia pergi ke ruang tamu, melihat mereka berdua sedang bermain balok blok.

Melihat mommy datang bryan berkata. "Mommy,aku akan membuat kastil seperti punya daddy."

"Kamu susun di dalam kamarmu dulu bryan, mommy akan berbicara dengan daddy dulu."

Bryan langsung menurut memasukkan balok blok ke dalam ember kecil masuk kamar dan mengunci pintu.

"Bernett ,makan malam sudah selesai. Sekarang kamu bisa pulang.".Candice langsung mengusir bernett gong.

"Siapa bilang aku akan pergi? Malam ini aku tidur disini."

"Disini tidak ada kasur buatmu?"

"Aku bisa tidur di ranjangmu." Jawab bernett santai..

"Tapi aku keberatan, aku tidak suka lelaki tidur di ranjangku."Candice menolak usulannya.

"Keberatan juga tidak guna, malam ini ranjangmu buatku."Bernett gong sudah terbiasa tidak akan mau mengalah kepada siapapun.

Wajah candice merah merasa sangat kesal.

" Baik malam ini kamu aku izinkan tidur di ranjangku, besok dan kedepannya kamu tidak usah datang kerumahku."

Candice malam ini berniat tidur di sofa.

Setelah berdebat candice mengetuk pintu anaknya..Bryan cheng langsung membuka kunci..

Sekarang sudah pukul sembilan lebih sudah waktunya bryan tidur.." Bryan waktunya tidur."

Candice memeluk anaknya di ranjang kecilnya, bryan merasa nyaman berada dalam pelukan sang mommy langsung merasa mengantuk..

Bernett gong berjalan masuk ke kamar di samping ranjang bryan mengamati mereka berdua. Hati bernett gong merasa sedikit sakit karena tidak bisa menemani bryan kecil..

Di dalam hatinya bernett gong berjanji akan di samping anaknya dan membuat sang anak bahagia , untuk menebus rasa bersalah karena tidak bisa memberikan kasih sayang waktu bryan lahir sampai sekarang..

Setelah beberapa saat bryan cheng sudah tertidur...Candice menatap bernett gong." Kamu keluar dari kamar bryan, jangan mengganggu tidurnya."

Bernett yang sedang tidak ingin berdebat berjalan ke ruang tamu ..Sementara candice setelah menutup kamar bryan berjalan ke arah kamarnya..Ia berencana merapikan kamar karena malam ini akan di tempati bernett gong.

Fikiran bernett gong masih memikirkan foto- foto di album itu..Dia merasa bersyukur karena bryan memiliki mommy yang sangat perhatian.

Bernett juga teringat hari ini membawa bryan cheng ke perusahaan dan membawanya ke ruang rapat.

Ia merasa pasti keluarga gong akan tahu keberadaan bryan cepat atau lambat. Makanya ia memikirkan strategi untuk mengenalkan bryan cheng pada para leluhur..

Keadaan keluarga gong sangat rumit..Empat tahun lalu, masalah di diracuni oleh pamannya sendiri...Perebutan kekuasaan dan warisan menjadi sudah terjadi sekitar sepuluh tahun lalu..Saat itu Tuan besar gong sangat kecewa dengan anak- anaknya.. Tuan besar sendiri membimbing bernett gong secara pribadi untuk meneruskan kekuasaan..

Tiga tahun yang lalu bernett gong menjadi orang yang paling cocok meneruskan warisan dan kekuasaan.Ia berhasil memenangkan pertempuran dengan paman- pamannya..

Sekarang 70% persen saham gong's corp sudah dalam genggaman tangannya.Selain kakek dia menjadi orang yang punya kuasa dalam berbicara..

Sekarang bertambah bryan , menambahkan satu kelemahan di dalam dirinya.

Peperangan keluarga gong kali ini. Bahkan bernett gong mengirim kedua orang tua dan adik perempuannya ke luar negeri.. Dia berperang sendirian,namun sekarang dia harus melindungi bryan juga di sisinya..