NovelToon NovelToon
Pesona Sang Duda

Pesona Sang Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:30.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Warning.!! Area khusus dewasa.!
Bukan tempat untuk mencari nilai kehidupan positif. Novel ini di buat hanya untuk hiburan semata.
Tidak suka = SKIP


Pesona Al Vano Mahesa mampu membuat banyak wanita tergila - gila padanya. Duda beranak 1 yang baru berusia 30 tahun itu selalu menjadi pusat perhatian di perusahaan miliknya. Banyak karyawan yang berlomba lomba untuk mendapatkan hati anak Vano, dengan tujuan menarik perhatian Vano agar bisa di jadikan ibu sambung untuk anak semata wayangnya.
Sayangnya rasa cinta Vano yang begitu besar pada mendiang istrinya, membuat Vano menutup hati dan tidak lagi tertarik untuk mencintai wanita lain.
anak.?
Namun,,,, kejadian malam itu yang membuatnya tidur dengan sorang wanita, tanpa sengaja mampu membuat anak semata wayangnya begitu menyukai wanita itu, bahkan meminta Vano untuk menjadikan wanita itu sebagai ibunya.
Lalu apa yang akan Vano lakukan.?
Bertahan pada perasaannya, atau mengabulkan permintaan sang anak.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Kamu sakit.?" Dion menatap cemas. Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutnya setelah sejak tadi memperhatikan gerak - gerik Celina yang terlihat berbeda. Celina lebih banyak diam, tidak seperti biasanya yang selalu mendominasi obrolan setiap kali pergi berdua.

Raut wajah Celina juga terlihat lebih pucat dari biasanya. Atau mungkin karna dia hanya memakai pelembab bibir saja hingga membuat wajahnya yang putih terlihat pucat.

"No,," Celina menggeleng pelan, juga mengulas senyum tipis pada Dion.

"Kita langsung ke resort sekarang.?" Tanyanya. Dion mengangguk cepat. Dia kembali fokus menyetir, melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang untuk menuju resort miliki orang tua Celina.

"Kita istirahat dulu sebentar sebelum jalan - jalan atau makan siang. Sepertinya kamu juga butuh istirahat." Ucap Dion menjelaskan. Celina mengangguk patuh.

Dion laki - laki dewasa yang pengertian, Celina bahkan tidak pernah membantah apapun yang keluar dari mulut Dion.

Mobil yang mereka tumpangi sudah terparkir di garasi resort. Resort mewah yang terdiri dari beberapa bangunan terpisah dan berisi banyak kamar di dalamnya.

Tuan Adiguna memang sengaja mengosongkan 1 resort untuk di tempati Celina dan Dion selama berlibur di Bali.

Keduanya turun dari mobil dan bergegas ke bagasi untuk mengeluarkan koper yang mereka bawa.

Celina mengulurkan tangan untuk mengambil koper miliknya, namun tangan kalah cepat dari Dion.

"Biar aku saja,," Ujar Dion sembari meraih koper milik Celina. Dia juga mengambil koper miliknya hingga kedua tangannya mengangkat 2 koper bersamaan.

"Kak Dion bawa koper sendiri aja. Aku bisa bawa sendiri." Celina berusaha meraih koper miliknya. Dia tidak enak hati melihat Dion yang harus menarik 2 koper sekaligus.

"Kenapa.? Kamu pikir aku tidak kuat menarik 2 koper ini.?" Kata Dion. Dia bahkan mengangkat semua koper itu ke atas. Otot lengannya jadi tercetak sempurna saat Dion mengangkat koper. Terlebih dia hanya memakai kemeja lengan pendek.

"Kak Dion mau pamer otot.?" Cibir Celina meledek. Dia mengalihkan pandangan, kemudian menutup bagasi untuk menghilangkan rasa gugup yang tiba - tiba muncul.

Otak kotornya mulai beraksi hanya karna melihat tubuh kekar Dion dengan otot - otornya yang indah.

Dion hanya tersenyum smirk, tak lupa menggelengkan kepalanya. Rasanya dia bisa membaca apa yang ada di dalam pikiran Celina saat Celina berusaha mengalihkan pandangan.

"Kamu mau di lantai atas atau bawah.?" Tawar Dion sambil berjalan menuju resort.

"Terserah kak Dion aja,," Jawab Celina acuh. Dia berjalan mengekori Dion.

"Kenapa masih memakai kata terserah untuk menjawab pertanyaan.?" Dion bertanya sambil menoleh ke belakang. Celina menyengir kuda karna menyadari sudah mengulangi kesalahan yang sama di depan Dion. Kali ini Dion pasti akan memberikan pencerahan yang lebih panjang lagi dari sebelumnya.

"Kamu sedang pergi berdua dengan lawan jenis, kenapa menjawab terserah saat di tawari kamar.? Kamu bisa di tarik dalam kamar yang sama kalau menjawab seperti itu." Tutur Dion cepat. Celina hanya diam saja sambil tersenyum kikuk.

Lagipula dia sudah biasa 1 kamar dengan laki - laki, jadi begitu di tawari kamar, Celina spontan menjawab terserah.

"Itu karna aku tau Kak Dion nggak bakal narik aku ke kamar yang sama, makanya aku jawab terserah." Sahut Celina yakin. Dia tidak akan berfikir macam - macam pada Dion, dan Dion juga tidak akan berani untuk mengajaknya tinggal 1 kamar karna sudah mendapat ancaman dari kedua orang tua Celina.

"Siapa bilang.?" Dion berbalik badan dan berjalan mendekat pada Celina.

"Aku laki - laki normal, bisa saja sewaktu - waktu aku menarikmu ke kamar,," Lanjutnya. Wajah Dion yang serius membuat Celina menelan salivanya. Baru kali ini dia dibuat gemetar hanya karna Dion bicara seperti itu. Entah bagaimana jadinya kalau Dion benar - benar menariknya ke kamar.

"Ja,,jangan bercanda kak,," Ucap Celina gugup. Dia mendorong pelan dada bidang Dion yang berotot.

"Tapi sayangnya aku tidak bisa bercanda." Dion menjawab dengan ekspresi wajah yang semakin serius.

"Jadi mau di kamar atas atau bawah.?" Tanya Dion sekali lagi. Celina dibuat gelagapan. Dion benar - benar membuat jantung dan kepalanya berdenyut.

"Kamar atas saja.!" Seru Celina cepat, dia bergegas masuk kedalam untuk menghindar dari tatapan tajam Dion yang mematikan.

Dion tersenyum geli melihat Celina yang masuk kedalam resort dengan langkah cepat.

"Harusnya aku bisa mencegahmu,," Gumam Dion lirih. Selalu ada penyesalan setiap kali mengingat masa lalu Celina. Menyesal karna tidak menghentikan perbuatan Celina saat pertama kali mengetahuinya. Jika saja saat itu menghentikan Celina sejak awal, mungkin tidak akan membuat Celina sehancur itu.

...*****...

Suana di ruang makan pagi itu terlihat gaduh dengan ulah Naura yang tidak mau makan dan terus menangis. Intan dan beberapa pekerja rumah sampai harus turun tangan, begitu juga dengan Vano yang sampai saat ini belum bisa berangkat ke kantor karna ulah putri semata wayangnya.

Semua orang dibuat kebingungan, tidak tau harus berbuat apa untuk membujuk dan menenangkan Naura.

"Naura mau makan sama aunty Celina,,,!" Teriak Naura dengan isak tangis.

Untuk kesekian kalinya Vano menghela nafas kasar. Dia menahan amarah sejak tadi namun tidak bisa melupakannya di depan Naura. Rasa kesalnya sudah sampai di ubun - ubun karna Naura terus menyebut nama Celina.

Bukan hanya rengekan Naura yang membuatnya pusing, tapi setiap kali nama Celina disebut, Vano merasa kelimpungan sendiri.

"Tidak ada aunty Celina disini. Naura harus makan sama suter Intan atau mau ikut Papa ke kantor.?" Tawar Vano. Dia berusaha keras mengontrol emosinya agar tidak keluar di depan Naura. Berulang kali menarik nafas dalam untuk menenangkan diri sendiri saat menghadapi kericuhan yang dibuat oleh putrinya.

Entah apa yang dilakukan oleh Celina sampai membuat Naura masih terus mengingatnya meski sudah 1 bulan tidak bertemu. Naura masih menanyakan keberadaan Celina berulang kali.

"No.! Naura mau sama aunty Celina." Naura menolak keras ajakan Vano. Dia terus merengek hingga akhirnya membuat Vano beranjak dari ruang makan.

"Tetap bujuk Naura, aku akan segera kembali." Ucapnya pada Intan.

"Baik mas,," Intan mengangguk pelan.

Vano bergegas pergi ke kamarnya, dia langsung mengambil ponsel miliknya dan menghubungi orang suruhannya.

"Bawa wanita itu ke rumah.!" Titahnya begitu sambungan telfon terhubung.

"Tapi Tuan, dia sedang pergi ke Bali bersama kekasihnya hampir 3 jam yang lalu."

Informasi dari orang suruhannya membuat Vano terlihat semakin geram. Hanya sadar Vano mengepalkan tangannya.

"Tetap awasi mereka.!" Ucapnya tegas. Vano mematikan sambungan telfonnya, kemudian kembali ke ruang makan.

Keadaan Naura terlihat lebih tenang, dia tidak lagi menangis dan mau bicara baik - baik dengan Intan.

"Tapi suter, Naura mau ketemu aunty cantik,," Naura merengek. Raut wajahnya terlihat sendu. Dia menyimpan rasa rindunya yang sudah menggebu terhadap Celina. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana Naura berkata dengan nada memohon.

"Aunty cantiknya sedang sibuk sekarang, dia pasti akan datang menemui Naura nanti." Bujuk Intan lembut.

"Tapi sebelum aunty cantik datang, Naura harus makan dulu biar sehat. Aunty cantik tidak mau datang kalau Naura tidak mau makan,," Intan masih berusaha membujuk Naura. Entah sudah berapa kalimat yang keluar dari mulutnya untuk menenangkan Naura, tapi baru sekarang Naura mau mendengarkannya setelah Naura terlihat kelelahan karna harus menangis.

"Apa aunty cantik akan datang kalau Naura makan.?" Tanya Naura dengan ekspresi polosnya. Intan mengangguk cepat.

"Tentu saja. Aunty cantik suka anak kecil yang penurut seperti Naura,," Tuturnya. Intan tersenyum lebar dan mengusap sisa air mata di pipi chubby Naura.

"Naura mau makan,," Pinta Naura. Kini dia mulai tersenyum setelah melewati drama yang panjang hampir 2 jam lamanya.

Vano menghembuskan nafas lega. Setidaknya dia bisa meninggalkan Naura ke kantor karna kondisinya sudah lebih tenang.

"Jaga Naura, aku harus ke kantor sekarang,," Ujarnya pada Intan. Intan mengangguk dengan seulas senyum.

"Papa berangkat dulu sayang,," Vano mencium kedua pipi Naura bergantian. Aksinya yang tepat di hadapan Intan membuat Intan langsung mengalihkan pandangan.

Sudah pasti jantungnya berdebar saat ini. Di tambah dengan permintaan Vano yang tiba - tiba kembali muncul dalam ingatan. Entah jawaban apa yang akan dia berikan pada Vano nantinya.

...*****...

cover baru dari pihak NT. Mengsedih karna Jaehyun Oppa jadi ilang🤣😭

1
Gintania nia
menarik sampai bab terakhir
Dee
Dion sama Intan saja
say't
nct tp cewekx trliat tua y
say't
intan ni malu2 tp mau..sok alim tp hati melebihi sifat satan
Jenike Amaliyah
sae ron /Cry/
Jenike Amaliyah
Buruk
strawberry 🍓
si vano nih sinting yaaa
menginginkan yang lebih baik tapi sendirinya buruk . ngaca wooy 🙄
lagian celina kan kelakuannya doang yg buruk . hatinya mah melooooow 😂
Wina
Aku baca 2025 pemeran ceweknya sdh meninggal
Fitriyanti Siregar
Luar biasa
Maya Cintaku
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Anugrah Senjakala
Luar biasa
irma rofiah
padahal gra" celine sendiri yg milih jadi ani", Marvin dah bener itu tobat
Kiki Nurjanah
Luar biasa
irma rofiah
apanya yang terlalu panas? masih polos nggak paham 😁
Akmal Ariza Lubis
Kecewa
Akmal Ariza Lubis
Buruk
crmell
bagusss bangetttt 😍😍
Fida
Luar biasa
zeus
Dion VS intan(bersih)
Vano VS celine(rusak)
Debby
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!