Season dua nya dari " ISTRI CANTIK TUAN MUDA KEJAM "
Namaku Alisya Aura Kharisma, kehidupan ku sangat penuh dengan kasih sayang, aku terlahir dari keluarga serba ada, tapi satu hal yang tidak aku miliki adalah cinta.
Cinta ku jatuh pada seorang pria tampan, CEO kejam yang kini tengah di jodohkan dengan ku, senang? tentu saja aku senang mana ada terpaksa-terpaksa nya apalagi yang di jodohkan dengan ku itu adalah cinta masa monyet ku.
Albiansya Ammar Raid itulah nama pria yang di jodohkan dengan ku, sikap nya acuh dan dingin, tapi hal itu sama sekali tidak membuat keinginan ku buyar, aku mencintai nya dan aku yakin cintaku akan terbalaskan.
"Jangan pernah mengharapkan balasan cinta dariku, karna sampai kapan pun cinta itu tidak akan pernah ada." kata-kata itu sering aku dengar.
"Kakak..!! jangan panggil aku Lisa Aura Kharisma kalau aku tidak bisa mendapatkan cintamu." ucapku tegas dengan wajah percaya diri.
Jangan lupa like coment and Vote !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baru sadar.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Lisa membuka matanya saat merasakan perutnya sakit, dan hal yang membuatnya kaget adalah Bian yang tertidur dengan posisi yang tetap sama, yaitu duduk di kursi yang tepat berada di samping ranjang nya.
Tangan keduanya masih berpegangan, membuat Lisa tersenyum karna Bian menepati janji nya untuk menemani dia tidur.
Wajah Bian yang tampan meski masih tertidur nampak jelas di mata Lisa, tak bisa di pungkiri mahluk ciptaan tuhan yang satu ini benar-benar memiliki fisik yang tidak bisa di ragukan lagi.
Tapi meski fisik mendukung tetap saja yang nama nya manusia punya kekurangan karena kesempurnaan hanyalah milik tuhan, Bian memang tampan fisik, tapi tidak dengan sifat nya, kasar, arogan, dan sombong, semua itu menetap di diri pria tampan itu.
Perlahan Lisa melepaskan pegangan tangan nya, dan saat Lisa ingin beranjak dari ranjang Bian langsung membuka mata nya.
"Kenapa bangun?." tanya Bian, dia menguap dengan tangan yang menutupi bibir nya.
"Sudah jam setengah lima." jawab Lisa.
Bian mengerutkan kening nya. "Iya memang jam lima? lalu mau ngapain?." tanya Bian lagi.
Lisa menatap mantan suaminya itu dengan wajah yang aneh, "Sudah masuk waktu shalat subuh kak, aku mau wudhu, kakak mau sholat bareng ngak?." kata Lisa, lalu bertanya.
Deg..
Sholat?.
Bahkan Bian lupa kapan terakhir dia sholat, sudah lama dia meninggalkan ibadah wajib itu, semenjak beranjak dewasa Bian kecil menjadi pribadi yang tidak terkontrol, dia melupakan kewajiban nya.
Lisa masih menunggu jawaban dari pria di depan nya, tapi Bian nampak gugup dan terlihat malu, yang mana membuat Lisa tersenyum.
"Tidak apa, jika kakak belum bisa aku akan sholat sendiri." ucap Lisa, lalu keluar dari kamar.
Melihat Lisa yang keluar membuat Bian termenung, dia benar-benar lupa akan segalanya, bahkan kewajiban nya yang sering di ajarkan Mama dan Oma nya sudah dia lupakan sejak lama, untuk bacaan nya saja Bian sudah lupa, dia hanya mengingat sedikit-sedikit karna Bian sudah lama tidak melakukan nya.
Bian mengucek matanya, lalu melihat ke arah jam yang masih menunjukan pukul setengah lima pagi, dia baru merasakan tidur nyenyak, biasanya Bian akan tidur di jam tengah malam tapi tadi malam dia bisa tertidur lelap meski posisi dia tidur tidak terlalu enak.
Sambil menunggu Lisa Bian memainkan ponsel nya, dia mencari di google bacaan sholat untuk pemula, dan Bian asyik dengan membaca dan menghafal beberapa cara sholat.
Lisa masuk dengan wajah yang basah karna habis wudhu, dia mengambil sejadah lalu memakai nya mukena.
"Kak." Lisa memanggil Bian.
Membuat Bian kaget, karna Lisa memakai mukena berwarna hitam, membuat Bian teringat akan flm Valak.
"Astaga, kamu mengagetkan ku saja." kata Bian mengusap dada nya.
Lisa aneh mengerutkan kening nya, "Kak pindah dulu, aku mau sholat..kiblatnya menghadap ke arah kakak, nanti aku kaya lagi nyolatin mayit nanti nya." kata Lisa lagi membuat Bian langsung beranjak berdiri, dan keluar dari kamar.
Setelah Bian keluar Lisa langsung memulai ibadah nya kepada sang pencipta, dan Bian yang ada di luar nampak menatap Lisa dengan wajah yang penuh arti.
Ini adalah pertama kalinya Bian melihat Lisa beribadah, membuat Bian semakin minder dengan semua yang dimiliki Lisa, gadis yang pernah dia sia-siakan, sekaligus gadis yang pernah dia sakiti lahir batin nya.
"Apa yang aku lakukan tuhan, aku membuang berlian mahal hanya demi sebuah emas berkarat, Lisa wanita yang aku nikahi dan telah aku beri penderitaan ternyata adalah wanita yang sejuk, pendamai jiwa, tapi apa yang aku lakukan? aku malah menyakiti nya." batin Bian, masih menatap ke arah Lisa yang sedang melakukan gerakan ruku.
Kini Bian sadar orang tuanya telah memberikan jodoh yang terbaik untuk nya, hanya dia saja yang malah melakukan kesalahan dengan masih melakukan hubungan terlarang dengan Rere, yang jelas-jelas istri dari pria lain.
Di saat penyesalan datang kini yang ada hanyalah harapan yang penuh, Bian memiliki harapan untuk bisa kembali bersama Lisa, tapi apakah Lisa mau menerima nya?.
"Kak." suara lembut itu kembali terdengar di telinga nya.
Bian langsung melirik, "Ada apa?." tanya nya seraya tersenyum.
Lisa merasa aneh melihat senyuman itu, namun dia tidak terlalu menghiraukan hal itu. "Aku mau makan bubur kacang." ucap nya sambil mengusap perut.
Bian melihat ke arah jam di tangan nya yang masih menunjukan setengah enam.
ini masih terlalu pagi, tidak mungkin ada yang menjual bubur sepagi ini, tapi.. melihat wajah imut Lisa apa bisa dia menolak?.
Atau menyuruh Lisa untuk menunggu satu jam lagi, sedangkan anak-anak yang ada di dalam perut mantan istrinya sedang menunggu makanan, alias kelaparan.
"Kak?." Lisa berkata kembali dengan pelan.
Membuat Bian sadar dari lamunan nya, "Aku akan membelikan nya." ucap Bian, dia berdiri lalu ingin melangkah pergi.
"Kak." Lisa berkata lagi.
Bian membalikan tubuh nya menatap wanita yang masih memakai piyama itu, "Ada apa?, apa ada sesuatu yang kamu ingin kan lagi?." tanya Bian lembut.
Lisa menggeleng. "Tidak ada, hanya saja bayi kita mau aku ikut." ucapnya pelan.
"Ya sudah, kita pergi berdua." ucap Bian berjalan ke luar rumah, di susul dengan Lisa.
Saat Bian ingin membuka pintu mobil nya Lisa kembali bersuara.
"Kak." pangil Lisa.
"Kenapa lagi?." tanya Bian masih sabar, dia merasa Lisa yang sekarang nampak lebih cerewet.
Lisa mengambil kunci motor yang ada di saku depan baju nya, "Ini, anak kita mau pake motor." ucap Lisa sambil tersenyum.
Bian menetap kunci motor itu dengan wajah yang aneh, sebelumnya Bian belum pernah memakai kendaraan beroda dua itu, adapun pernah itu adalah terpaksa, dan sekarang dia harus melakukan nya lagi?, Bian bimbang.
Sama hal dengan Opa dan Papa nya, Bian juga sama tidak terlalu menyukai kendaraan beroda dua itu, menurut mereka selagi ada kendaraan yang tidak membuat kulit kepanasan kenapa harus memakai yang sulit?.
"Baiklah, ayo." dengan berat hati Bian mengabulkan keinginan si bumil, membuat Lisa tersenyum.
Sepanjang perjalanan kedua mantan pasangan pasutri itu sibuk dengan pikiran masing-masing, Lisa yang merasa cangung dengan Bian yang masih sibuk merasakan setiap rasa yang masuk menelaah ke dalam hatinya.
Bian tau ini bukan perasaan yang bernama cinta, ini adalah obsesi, dan Bian tidak akan melakukan kesalahan lagi, dia ingin memulainya dengan cinta, bukan dengan obsesi yang berujung menjadi petaka di rumah tangga nya.
Berbeda dengan Bian, Lisa nampak menimbang untuk memaafkan Bian, tapi di sisi lain Lisa masih memiliki sedikit kekesalan pada Bian, dia ingin memulai dan membuang ego nya demi si buah hati, tapi Lisa juga takut Bian tidak serius dengan ajakan nya beberapa hari lalu itu.
Sesampainya di restoran Lisa langsung masuk di ikuti dengan Bian, semua mata menatap ke arah keduanya dengan tatapan aneh, dan itu membuat Bian sedikit kesal karna beberapa orang itu terlihat menatapnya dengan tawa yang mengejek.
Lisa menyadari jika semua orang melihatnya dengan tatapan aneh dan tawaan, dan itu membuat Lisa melihat ke arah pakaian nya, dan hal yang sama di lakukan Bian.
Keduanya saling melirik lalu sedetik kemudian terdiam.
"Ini couple pertama aku dan kak Bian, ternyata rasanya memakai couple seperti ini, menjadi pusat perhatian." gumam Lisa ingin tertawa.
"Harusnya Giz ada di sini, jika dia ada di sini aku bisa menutup restoran ini sebentar dan tidak menjadi pusat perhatian orang banyak seperti ini." gumam Bian kesal menjadi pusat perhatian.
__________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa jejak, ♥️