NovelToon NovelToon
Calon Suamiku Diambil Adikku

Calon Suamiku Diambil Adikku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: MartiniKeni

Pengkhianatan yang di lakukan oleh adiknya sendiri, dan calon suaminya, membuat Jelita patah hati. Wanita itu menangis di bawah derasnya air hujan hingga dia pingsan.

Siapa sangka di saat dia pingsan, Jelita di selamatkan oleh seorang CEO muda yang tampan ,dan kaya raya. Laki-laki itu membawa Jelita ke rumahnya , dan mengizinkan Jelita tinggal di rumahnya untuk beberapa minggu. Namun laki-laki itu berhati dingin ,dan seorang gila kebersihan. Kuatkah Jelita tinggal di rumah laki-laki itu ?

Yuk kita ikuti kisah cinta Jelita ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap

" Aduh ," erang Angga sambil mendesis dengan pelan.

" Dasar hantu tidak tahu diri," ujar Jelita lalu berbalik untuk berlari. Nasibnya malam ini sangat sial karena harus bertemu penjahat dan hantu di saat bersamaan.

Baru saja Jelita melangkahkan kakinya , tiba-tiba saja dia melihat ada bayangan besar dari area pemakaman. Tubuhnya langsung gemetar , rasa buang air kecilnya semakin tidak bisa di tahan. Dia lantas merapatkan kedua kakinya agar tidak kebablasan.

Angga menggelengkan kepalanya pelan. Entah kesalahan apa yang dia lakukan sehingga mengenal seorang gadis yang tidak bisa membedakan antara manusia dengan hantu. Mana mungkin ada hantu setampan dirinya . Saat ini orang tuanya mengira kalau Jelita adalah istrinya, jadi dia harus menjaga gadis itu. Kalau dia sampai kenapa-kenapa maka orang tuanya pasti memarahinya.

Jelita lantas berbalik, hingga menyadari kalau pria yang tadi di injak kakinya memanglah si pria mesum. Dengan bibir mengerucut , wanita itu menghampiri Angga yang hanya berdiri tegak di tempatnya.

" Ayo pergi, aku takut di sini," ajak Jelita dengan perasaan panik.

" Akhirnya kau sadar juga siapa aku sebenarnya," sindir Angga yang tidak beranjak dari posisinya.

" Cepatlah , aku tadi melihat bayangan besar di sana." Jelita menarik tangan Angga agar menjauhi tempat itu.

Angga mengulum senyum dan nyaris ingin tertawa . Melihat tingkah Jelita  yang sangat lucu membuat beban di pundaknya terasa jauh lebih ringan.

Apa yang di lihat oleh Jelita hanyalah bayangan pohon besar yang terkena sorot cahaya. Mungkin dia terlalu berhalusinasi sehingga menganggapnya hantu yang gentayangan.

" Kenapa sekarang kau mengajakku ? Kau tidak takut kalau aku benar-benar hantu ? " tanya Angga dengan santainya, ingin menggoda Jelita karena telapak tangannya terasa sangat dingin.

" Hantu tidak mungkin punya mobil." Jelita menunjuk sebuah mobil yang berada tidak jauh dari tempat mereka berada saat ini.

" Pria mesum , kenapa jalanmu sangat lambat seperti siput ? " gerutu Jelita.

" Dasar tidak sabaran," cibir pria itu dengan suara lirih.

" Aku tidak ingin berada disini terlalu lama," balas Jelita yang berjalan dengan langkah cepat.

" Tunggu dulu , kenapa kau masuk ke mobilku ? Bukankah kau bilang benci padaku. Aku tidak ingin kau berada di mobilku , kecuali dengan satu syarat," ucap Angga seraya tersenyum licik.

" Kau keterlaluan sekali . Dalam keadaan seperti ini kau masih hitung-hitungan . Kalau kau kesini tidak ingin menolongku,  lalu untuk apa kau berada di sini ? " tanya Jelita dengan raut wajah kesal. Dia lalu keluar lagi dari mobil Angga.

" Aku hanya kebetulan sedang lewat sini,"

" Memangnya apa syaratnya ? " tanya Jelita seraya menaikkan sebelah alisnya.

" Kau harus kembali bekerja di kantorku, dan harus setuju dengan permintaanku tadi . Bagaimana ? Kau mau pilih yang mana ? Setuju dengan permintaanku , maka aku akan mengizinkanmu masuk ke mobilku atau berada di tempat ini sendirian dan bertemu banyak hantu ," kata Angga menakut- nakuti Jelita seraya tersenyum karena merasa kali ini dia menang.

Jelita menghela nafas dengan kasar.

" Baiklah aku setuju dengan permintaanmu ," sahut Jelita dengan cemberut. Gadis itu terpaksa menyetujui permintaan Angga agar bisa pergi dari tempat tersebut. Menurutnya lebih baik menyetujui permintaan Angga dari pada bertemu banyak hantu dan orang jahat. Kalau bertemu hantu atau orang jahat , dia belum tentu bisa bernafas sampai besok.

Keduanya langsung masuk ke dalam mobil. Jelita duduk di kursi penumpang depan lalu menyandarkan kepalanya di sandaran jok. Rasanya lega setelah berlari- lari seperti seorang buronan.

Angga mengamati wajah Jelita yang basah akibat keringat yang terus mengalir. Nafasnya juga masih terengah-engah dengan dada yang naik turun.

" Minumlah." Angga menyodorkan satu botol air mineral pada Jelita.

" Terima kasih." Jelita langsung menghabiskan air mineral dalam hitungan menit. Kini tenggorokannya tidak kering seperti tadi.

Angga lalu menghidupkan mesin mobil dan menginjak pedal gas. Pelan-pelan mobil sudah melaju meninggalkan jalanan sepi itu.

" Di mana rumahmu ? " tanya Angga seraya melirik Jelita

" Aku tidak ingin pulang ke rumah. Pintu rumah pasti sudah di kunci oleh Mama. Tolong izinkan aku menginap di rumahmu malam ini saja . Aku mohon," ucap Jelita dengan dua telapak tangan yang menempel di dada.

" Hah ? Kau yakin ingin menginap di tempatku ? Bukankah kau sendiri yang bilang kalau aku adalah pria mesum ? Tapi kenapa sekarang malah kau sendiri yang ingin menginap di rumahku ? Pasti selama ini kau sudah terbiasa menginap di tempat seorang pria," kata Angga seraya menatap ekspresi wajah Jelita.

" Apa maksudmu bicara seperti itu ? Kamu mau bilang kalau aku adalah wanita murah*n begitu ? Asal kamu tahu , dulu saat aku memiliki kekasih, aku bahkan tidak pernah menginap di rumah kekasihku. Jangankan menginap di rumah kekasihku , selama aku pacaran , aku bahkan tidak pernah mengizinkan kekasihku mencium bibirku. Tapi kamu yang bukan siapa-siapaku malah pernah melihat tubuh polosku" tutur Jelita dengan wajah yang merah padam. Gadis itu merasa sakit hati dengan ucapan Angga.

Angga menelan ludah karena merasa tidak enak sudah bicara seperti itu pada Jelita.

"Maafkan aku. Aku tidak pernah menganggapmu wanita murah*n. Dan masalah waktu itu , aku terpaksa mengganti bajumu. Mana mungkin aku tega membiarkanmu memakai baju yang basah sedangkan keadaanmu waktu itu demam tinggi. Kalau kamu ingin tinggal di rumahku, pintu rumahku selalu terbuka untukmu,"

" Jadi kamu mengizinkan aku menginap di rumahmu ?"tanya Jelita dengan alis mata terangkat. Saat ini gadis itu benar-benar bingung harus pergi kemana. Mau pergi ke hotel tapi dia tidak membawa uang banyak karena uangnya sudah di berikan kepada Papanya untuk upacara pernikahanya. Hanya Angga harapannya saat ini.

" Iya ," sahut Angga seraya menganggukkan kepalanya.

Tak berselang lama mereka akhirnya sampai di apartemen Angga.

" Apa kamu mau makan atau mau minum mungkin ? " tanya Angga seraya menatap Jelita

" Tidak , aku tidak lapar ataupun haus. Aku mau mencuci wajahku , setelah itu aku mau tidur," kata Jelita yang langsung pergi ke kamar untuk mencuci wajahnya.

Sedangkan Angga pergi ke dapur mengambil air minum.

" Pria mesum ? Aku pinjam bajumu ya ? Bajuku basah dan kotor ," teriak Jelita yang saat ini berada di kamar Angga.

" Ambil saja di lemari," balas Angga seraya duduk di sofa.

" Dasar gadis aneh. Masih saja memanggilku dengan sebutan pria mesum, padahal aku sudah menjelaskan semuanya," seraya menggelengkan kepalanya.

Selesai mengganti baju, Jelita langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

" Pria mesum, kau tidak tidur ? " tanya Jelita seraya menatap Angga yang sedang mengambil laptop .

" Kau duluan saja. Aku harus mengecek laporan dulu," kata Angga yang kemudian berjalan menuju arah pintu.

" Nanti kau tidur di mana ? " tanya Jelita seraya menatap punggung Angga.

" Ya tidur di kamar ini lah. Lalu aku harus tidur di mana ? " tanya Angga seraya memutar tubuhnya dan menatap Jelita.

" Maksudmu di tempat tidur ini ? " tanya Jelita seraya membulatkan matanya.

" Iya...iyalah. Memangnya di sini ada berapa tempat tidur ? Tidak mungkin aku tidur di sofa kecil itu. Kamu tenang saja aku tidak akan melakukan apapun padamu dan guling ini sebagai pembantas," ucap Angga seraya meletakkan guling sebagai pembatas di tengah-tengah tempat tidurnya.

" Awas saja kalau kau sampai berani lewat pembantas ini dan menyentuhku. Akan aku hancurkan semua barang yang ada di rumahmu," ancam Jelita

" Iya tenang saja ," balas Angga yang kemudian meninggalkan Jelita di kamarnya.

1
Zuka Saya
emang karakter jelita dibikin ancur kali
Zuka Saya
lemahkan terus deh Thor karakter jelita Sampek g habis pikir
Zuka Saya
Gedeg liat karakter jelita
Zuka Saya
ini mah kebegoan
Heny
Senjata mkn tuan syukurin
Heny
Yg ada racun itu kembali pd nnk
Heny
Lanjut thor
Heny
Rasain mila emang enak
Heny
Tu kan bnr jelita anak kandung tio jelita anak sultan
Heny
Jng sm kan jelita dng diri mu mila
Heny
Siapa tio sebenar nya
Heny
Pernikahan jelita dan angga jng sampai ggl y thor
Heny
Angga the best
Heny
Bagus jelita pergilah cari kebahagiaan mu
Heny
Raka maunya di kibulin
Heny
Mrk bedua cck
Heny
Bearti jodoh nya jelita angga the best
Heny
Jodoh jelita angga atau raka
Heny
No comen thor jelita lemah gk tegas
Heny
Jng mau jelita km akan di jadikan pembantu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!